Jurnal Rekayasa Energi dan Mekanika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

12
(FIVE YEARS 12)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Teknologi Nasional, Bandung

2775-8087

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 102
Author(s):  
Noviyanti Nugraha ◽  
Muhammad Pramuda Sirodz ◽  
Benardino Hadiwijaya

Abstrak   Indonesia membutuhkan energi alternatif yang berpeluang besar untuk dikembangkan pemanfaatannya, salah satunya adalah energi biomassa yang berasal dari jagung. Pada penelitian sebelumnya sudah dirancang dan dibuat sistem gasifikasi kontinu, tetapi masih terdapat kekurangan pada pemisahan abu setelah pembakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem pemisah abu pada sistem gasifikasi kontinu sehingga didapatkan spesifikasi dari sistem pemisah abu tersebut. Sistem pemisah abu yang dirancang adalah screw conveyor untuk memisahkan bottom ash dan siklon untuk memisahkan fly ash. Hasil perancangan diperoleh spesifikasi yang dibutuhkan yaitu diameter screw sebesar 6 inci, motor listrik yang digunakan memiliki daya 1 HP, putaran screw sebesar 0,31 rpm dan poros screw conveyor sebesar 2 inci. Dengan standar yang sudah diberikan, dengan mengasumsikan diameter body siklon sebesar 0,1 m maka diperoleh seluruh dimensi siklon. Dengan diameter sebesar 0,1 m secara perhitungan didapat efisiensi siklon sebesar 78% dan secara simulasi menggunakan software ANSYS didapat efisiensi sebesar 80%. Kata kunci: tongkol jagung, gasifikasi, screw conveyor, siklon, ANSYS Abstract   Indonesia needs alternative energy that has a great opportunity to be developed its utilization, one of which is biomass energy derived from corn. In previous studies, a continuous gasification system has been designed and built, but there are still deficiencies in the separation of ash after combustion. The purpose of this research is to design an ash separator system in a continuous gasification system so that the specifications of the ash separator system can be obtained. The ash separator system designed is a screw conveyor for separating bottom ash and cyclones for separating fly ash. The design results obtained the required specifications,  the screw diameter is 6 inches, the electric motor used has a power of 1 HP, the screw rotation is 0.31 rpm and the screw conveyor shaft is 2 inches. With the standards that have been given, assuming the diameter of the cyclone body is 0.1 m, all the dimensions of the cyclone are obtained. With a diameter of 0.1 m, the calculation is that the cyclone efficiency is 78% and by simulation using the ANSYS software, the efficiency is 80%. Key words: corn cobs, gasification, screw conveyor, cyclone, ANSYS


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Nuha Desi Anggraeni ◽  
Alfan Ekajati Latief ◽  
Alvin Rhamdani ◽  
Robby Rinaldi Sandi

Abstrak Mesin pencacah plastik merupakan sebuah mesin yang dirancang untuk mencacah sampah plastik agar mengurangi volume sampah. Mesin pencacah dirancang mampu mencacah sampah dengan kapasitas pencacahan 50 kg/jam, hasil analisa kinerja mesin pencacah memperlihatkan bahwa kapasitas mesin pencacah adalah 36.68 kg. Analisis kinerja mesin lain adalah: efisiensi mesin nilainya 73,37 %; tingkat kebisingan mencapai 80,6 dB; getaran yang dihasilkan saat melakukan pencacahan adalah 4,9 mm/s2, dan rendemen cacahan 73,45 %. Hasil analisa kinerja memperlihatkan bawah mesin pencacah perlu dimodifikasi agar sesuai dengan hasil perancangan awal. Modifikasi dilakukan dengan mengubah saringan, mengatur ulang jarak antara mata pisau, dan menambahkan pisau pada pisau putar. Modifikasi yang dilakukan berhasil meningkatkan kapasitas mesin pencacah menjadi 42,59 kg/jam; tingkat kebisingan menjadi 76,8 dB; tingkat getaran mesin 3,84 mm/s2; dan kualitas hasil cacahan menjadi baik yaitu plastik terpotong. Kata kunci: modifikasi, kinerja, sampah, daur ulang, mata pisau Abstract The plastic chopping machine is a machine designed to chop plastic waste in order to reduce the volume of waste. The chopping machine is designed to be able to chop waste with a chopping capacity of 50 kg / hour, the results of the chopping machine performance analysis show that the chopping machine capacity is 36.68 kg. Other engine performance analyzes are: the engine efficiency is 73.37%; noise level reaches 80.6 dB; The vibration generated during the counting was 4.9 mm / s2, and the chopping yield was 73.45%. The results of the performance analysis show that the chopping machine needs to be modified to match the results of the initial design. Modifications were made by changing the filter, resetting the distance between the blades, and adding blades to the rotary knife. The modifications made were successful in increasing the capacity of the chopping machine to 42.59 kg / hour; noise level to 76.8 dB; machine vibration level 3.84 mm / s2; and the quality of the chopped results is good, namely the plastic is cut. Key words: modification, performance, waste, recycling, blade


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Mohammad Azis Mahardika ◽  
Muhammad Pramuda Sirodz ◽  
Mohammad Iqbal Ismawan

Abstrak Dari berbagai cara pengaplikasian pestisida, penyemprotan merupakan aplikasi pestisida yang paling umum. Di Indonesia sendiri penyemprotan dilakukan secara manual. Penyemprotan manual memiliki kendala yaitu membutuhkan tenaga manusia. Penyemprotan secara manual mengakibatkan petani akan mudah terpapar oleh pestisida sehingga diperlukan adanya penyemprot hama otomatis. Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun rangka kendaraan penyemprot hama otomatis untuk tanaman hortikultura. Rangka didesain menggunakan software Solidworks 2016 untuk mensimulasikan kekuatan rangka. Dari simulasi rangka dengan bahan yang digunakan baja ASTM A36 diketahui nilai yield strength bahan ASTM A36 2,5 X 108 N/m2 didapat nilai tegangan tertinggi 3,461 x 107 N/m2. Rangka ini menggunakan baja siku berukuran 50 mm x 50 mm x 5 mm. Jenis rangka yang jadi acuan yaitu jenis rangka ladder frame, yaitu jenis rangka menyerupai tangga, dengan jenis rangka ini memiliki kelebihan kekuatan yang tinggi. Roda yang digunakan adalah roda sepeda dengan diameter 19 cm dan tebal 4 cm. Motor penggerak yang digunakan yaitu tipe gearbox. Dimensi kendaraan, panjang = 320 cm, lebar = 80 mm, dan tinggi 150 mm. jenis transmisi yang digunakan yaitu transmisi roda gigi lurus dengan perbandingan gigi 16 : 32. Hasil pengujian pembebanan pada kondisi kendaraan diam dan bergerak, bahwa rangka mampu menahan semua beban komponen – komponen yang ada seperti box elektrikal, tangki pestisida, dan pompa.  Kata kunci:  pestisida, ASTM A36, Kendaraan Penyemprot Hama, Ladder Frame. Abstract Of the various ways of application of pesticides, spraying is the most common application of pesticides. In Indonesia, the spraying is done manually. Manual spraying has a problem. Namely, it requires human labour. Spraying manually causes farmers to be easily exposed to pesticides, so an automatic pest sprayer is needed. The purpose of this study was to design an automatic pest spraying vehicle frame for horticultural crops. The frame is designed using Solidworks 2016 software to simulate the strength of the frame. From the simulation of the frame with the material used by ASTM A36 steel, it is known that the yield strength value of ASTM A36 material is 2.5 X 108 N / m2, the highest stress value is 3.461 x 107 N / m2. This frame uses steel angles measuring 50 mm x 50 mm x 5 mm. The type of frame that is the reference is the type of ladder frame, a type of frame that resembles a ladder, with this type of frame having a high strength advantage. The wheels used are bicycle wheels with a diameter of 19 cm and a thickness of 4 cm. The driving motor used is the gearbox type. Vehicle dimensions, length = 320 cm, width = 80 mm, and height 150 mm. The type of transmission used is a straight gear transmission with a gear ratio of 16: 32. The results of loading tests on stationary and moving vehicle conditions show that the frame can withstand all the load of existing components such as electrical boxes, pesticide tanks, and pumps. Keyword : pesticide, ASTM A36, Pest Spraying Vehicles, Ladder Frame


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Iwan Agustiawan ◽  
Ardi Adhiguna Riyadhi

Abstrak Stabilizer bar berfungsi mengurangi besarnya sudut rolling, sehingga diharapkan kendaraan lebih stabil. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui kekuatan stabilizer bar akibat body roll kendaraan dengan pemodelan dan simulasi serta analisis menggunakan bantuan software solidworks. Metode yang digunakan adalah mengidentifikasi karakteristik fisik, beban, tumpuan dan material yang digunakan untuk proses pemodelan serta simulasi sederhana menggunakan software solidworks sehingga dapat memperoleh tegangan geser dan faktor keamanan. Sebagai pembanding terhadap model dan simulasi solidwork, tegangan geser maksimum yang terjadi dihitung secara manual berdasarkan momen puntir dan momen lentur yang bekerja secara simultan dalam stabilizer bar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika kendaraan mengalami body roll sebesar 3,51° dimana stabilizer bar terpuntir 2,62° dan mengalami tegangan geser dan faktor keamanan dari perhitungan manual, yaitu 52,47 MPa dan 9,39 untuk beban statis, 104,94 MPa dan 4,69 untuk beban dinamis. Berdasarkan analisis menggunakan software solidwork tegangan geser dan faktor keamanan, yaitu 50,05 MPa dan 8,96 untuk kondisi statis, 100,1 MPa dan 4,48 untuk kondisi dinamis. Berdasarkan prediksi menggunakan persamaan regresi linier, maka sudut body roll kritis yang dapat dicapai adalah sebesar 45,99° ketika stabilizer bar mulai mengalami deformasi plastis.  Kata kunci : Stabilizer Bar, Anti-Roll Bar, Solidworks Abstract The stabilizer bar functions to reduce the amount of rolling angle, so that the vehicle is expected to be more stable. The purpose of this research is to determine the strength of the stabilizer bar due to vehicle body roll by modeling and simulation and analysis using Solidworks software. The method used is to identify the physical characteristics, loads, supports and materials used for the modeling process and simple simulations using solidworks software so as to obtain shear stress and safety factors. As a comparison to the solidwork model and simulation, the maximum shear stress that occurs is calculated manually based on the torsional moment and the bending moment that work simultaneously in the stabilizer bar. The results of this study indicate that when the vehicle experiences a body roll of 3.51 ° where the stabilizer bar is twisted 2.62 ° and experiences shear stress and safety factors from manual calculations, namely 52.47 MPa and 9.39 for static loads, 104.94 MPa and 4.69 for dynamic loads. Based on the analysis using solidwork shear stress software and safety factors, namely 50.05 MPa and 8.96 for static conditions, 100.1 MPa and 4.48 for dynamic conditions. Based on predictions using linear regression equations, the critical body roll angle that can be achieved is 45.99 ° when the stabilizer bar begins to undergo plastic deformation. Keywords : Stabilizer Bar, Anti-Roll Bar, Solidworks


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 54
Author(s):  
Agus Hariono ◽  
Bambang Hertomo ◽  
Kasijanto Kasijanto

Abstrak Ketersediaan bahan bakar fosil untuk penggerak kendaaran bermotor semakin menipis, akibat bertambah kendaraan yang beroperasi di jalan raya, sehingga perlu pemikiran energy terbarukan lai sebagai alternatif penggantinya,  Alternatif tumbuhan yaitu singkong sebagai sumber energi sebagai penggantinya perlu pemikiran lanjut. Bioethanol dari singkong ini dilakukan dengan proses fermentasu selama 5 hari dengan dicampu ragi, Tujuan menentukan daya dan torsi terbesar serta sfc terkecil saat menggunakan campuran bioetanol E10, E15 dan E20 dengan pertalite. Metode pengujian daya dan torsi sesuai standar ISO 1585 untuk mendapatkann data, selanjutnya diolah menggunakan statistik. Variabel tetapnya bioetanol (E10, E15 dan E20). Variabel berubahnya daya, torsi, konsumsi bahan bakar spesifik (sfc) dan putaran mesin. Hasil daya terbesar saat menggunakan E10 sebesar 6,67hP dan torsinya 6,58hP sedang untuk E15 dayanya sebesar 6,10hP torsinya 6,22Nm serta untuk E-20 dayanya 6,18hP torisnya 6,36Nm. Sfc terkecil untuk E10 sebesar 0,0120kg/hP,jam dan untuk E15 sebesar 0,0232kg/hP.jam serta untuk E20 sebesar 0,202kg/hp.jam. Kata kunci: bioetanol, daya, konsumsi bahan bakar Abstract The availability of traditional fuels for driving motorized vehicles is running low, due to the increasing number of vehicles operating on the highway, so it is necessary to think about other renewable energy as an alternative replacement. Namely cassava plants as an alternative energy sources as a replacement needs to be thought further. This bioethanol from cassava is obtained through a fermentation process for 5 days mixed with yeast. The aim is to determine the biggest power and torque as well as the smallest SFC when pertalite is mixed with bioethanol E10, E15 and E20. The power and torque testing method is according to ISO 1585 standard to obtain data, then it is processed statistically. The fixed variable is bioethanol (E10, E15 and E20). Free variable is changes in power, torque, specific fuel consumption (SFC) and engine speed. The biggest power is 6.67hP reached when using the E10 while the torque is 6.58hP, when using the E15 the power is 6.10hP and the torque is 6.22Nm then for the E-20 the power is 6.18hP the torque is 6.36Nm. The smallest SFC is 0.0120kg / Hp.hour for E10 and 0.0232kg / hP.hours for E15 then 0.202kg / hp.h for E20. Keywords : bioethanol,  power,  fuel consumption


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 89
Author(s):  
Marsono Marsono ◽  
Fery Hidayat ◽  
Gregorius P. Purap

 Abstrak Struktur berlapis berbahan komposit FRP banyak dibutuhkan di sektor transportasi, dengan pertimbangan performa yang baik dalam hal bobot yang ringan serta kekuatan yang tinggi. Struktur berlapis juga memiliki kemampuan untuk melindungi penumpang dari luka-luka serius ketika terjadi kecelakaan (tabrakan). Hal ini memberikan alasan mangapa struktur ini sangat dibutuhkan pada sektor transportasi. Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan metoda pembuatan spesimen sturktur berlapis dengan inti berbentuk gelombang trapezoidal yang paling sederhana. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan angka beban maksimum yang dapat ditahan oleh struktur berlapis serta angka kekakuannya melalui uji bending. Bahan yang digunakan untuk membuat struktur berlapis ini adalah bahan komposit serat kaca. Specimen struktur berlapis dibuat dengan dua variasi jenis serat kaca, yaitu WR400 dan WR600 serta variasi ketebalan dinding inti struktur berlapis, yatu 1 lapis dan 2 lapis serat kaca. Pengujian bending yang dilakukan menunjukkan bahwa struktur berlapis dapat menahan beban sampai sebesar 176,05 kg, yang ditunjukkan oleh struktur berlapis yang dibuat dengan 2 lapis bahan serat kaca WR600. Specimen yang sama juga menunjukkan angka kekauan tertinggi, yaitu sebesar 55,6 Kgf/mm. Kata kunci:Struktur berlapis, inti gelombang, komposit serat kaca, beban maksimum, kekakuan Abstract Sandwich structure made of FRP composite is much need in the transportation sector, because of its good performance, such as lightweight and high strength. Sandwich structure is also has ability to protect passenger from serious injury in the case of accident (crash). This is the reason whay this sandwich structure is needed in the transportation sector.this research is focused to find a simplest method of making a sandwich structure with a trapezoidal corrugated core. This research is also aims to obtain the maximum load that can be bear by the sandwich structure as well as the stiffness value through the bending test. Material that is used to make this sandwich structure is fiberglass compmosite. The specimens were made with two variation of fiberglass woven, which is WR400 and WR600, and variations in thickness of structure core, which is 1 layer and 2 layer of fiberglass. The bending test that have been performed show that the maximum load that can be helad reaches 176.05 kgf, which is showed by the sandwich structure wade with 2 layers of fiberglass WR600. The same specimen also showed the highest stiffness value of 55.6 Kgf/mm. Keywords:Sandwich structure, corrugated core, fiberglass composite, maksimum load, stiffness


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Alfan Ekajati Latief ◽  
Syahril Sayuti ◽  
Rakean Wide Windujati

 ABSTRAKTanto merupakan senjata tajam yang berasal dari Jepang dan merupakan senjata kedua bagi para Samurai di Jepang. Tanto biasa terbuat dari baja karbon menengah hingga baja karbon tinggi yang. Material baja yang digunakan untuk pembuatan Tanto dalam penelitian ini adalah baja AISI seri O1 karena memiliki karakteristik sifat mampu bentuk yang baik serat dapat dikuatkan melalui proses heat treatment. Material baja ini dibuat dengan proses tempa lipat  dengan variasi tempa empat lipatan dan satu lipatan. Pembuatan Tanto dan spesimen uji dilakukan dengan proses tempa lipat secara konvensional menggunakan tungku arang, dengan temperatur tempa rata-rata yaitu ±1200oC, kemudian dilanjutkan dengan quenching pada temperatur ± 850oC, serta tempering pada temperatur ±250oC. Penelitian ditujukan untuk mengetahui pengaruh dari proses tempa empat lipatan dan tempa satu lipatan terhadap sifat mekanik, yaitu kekerasan dan kekuatan impak serta untuk melihat perubahan pada struktur mikro. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kekerasan paling tinggi sebesar41HRC yang dimiliki oleh pada raw material, ,sedangkan nilai impak paling tinggi sebesar 224,02 Joule/cm² ayng dicapai oleh material dengan proses tempa empat lipatan, Fasa akhir yang ditemukan pada baja tempa empat lipatan adalah  bainit dan martensit, sementara  perlit dan ferit ditemukan  pada baja satu lipatan, dan lath martensit ditemukan pada pada raw material  Kata kunci: Pisau Tanto, Tempa lipat ,Quenching, Tempering, Uji Impak  ABSTRACT Tanto is a sharp weapon originating  from Japan and is the second weapon for Samurai in Japan. Tanto is usually made of medium carbon steel to high carbon steel. The material which is used in this research is AISI O1 series steel because of its high ability to be formed and also can be made tough through a heat treatment process. This steel is made by folding forge process, with variation in number of folding, which is 4 folds and 1 fold. The making of Tanto and test specimens was carried out by conventional fold forging processes by using a charcoal furnace, with an average forging temperature at ± 1200oC, continue with quenching at ± 850oC, and tempering at ± 250oC. The research is carried out in order to determine the effect of the four-folds forging and one-fold forging to the mechanical behavior, which are hardness and impact strength,  and also to see change in its micro structure. The test that have been carried out shows that the highest hardness value of 41 HRC owned by raw material, while the highest impact value of 224.02 Joules / cm² obtained by material with four layer forging process. Final phases that found in the four-fold forged steel are bainite and martensite, pearlite and ferrite found in one-fold forged steel. and lath martensite in found in the raw material. Keywords: Tanto Knife, Folding Forging, Quenching, Tempering, Testing, Impact Tests


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Muhammad Ridwan ◽  
Andri Surya ◽  
Irga Nugraha

Abstrak Pneumatic grain conveyor adalah sebuah alat untuk memindahkan benda yang berbentuk serbuk atau butir dengan memanfaatkan udara sebagai media pemindahan. Conveyor yang cocok digunakan untuk memindahkan butiran-butiran seperti gandum dengan cepat adalah bertipe pneumatic grain conveyor yang memanfaatkan fluida udara sebagai media untuk memindahkan butiran. Proses simulasi ini dilakukan untuk membuktikan sejauh mana kapasitas perancangan 135 ton/jam dapat dicapai oleh conveyor hasil perancangan. Pneumatic grain conveyor yang dirancang menggunakan sistem tekanan kombinasi, proses simulasi dilakukan pada jalur aliran gandum yang meliputi 3 bagian menyambung yaitu inlet pipe, cyclone, dan outlet pipe. Boundary conditions pada bagian inlet pipe menggunakan data dari hasil perancangan, sedangkan pada cyclone dan outlet pipe menggunakan data dari hasil simulasi pada bagian sebelumnya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kapasitas pemindahan dari conveyor adalah sebesar 26,653 ton/jam. Laju aliran gandum dapat mencapai fasa dilute phase serta cyclone berfungsi dengan baik dalam memisahkan gandum dengan udara.  Kata kunci : pneumatic grain conveyor, inlet pipe, cyclone , outlet pipe, simulasi. Abstract Pneumatic grain conveyor is a tool for moving objects in the form of powder or grain by utilizing air as a transfer medium. Conveyors that are suitable for moving granules quickly such as wheat are pneumatic grain conveyor, that use air fluid to move the grain. This simulation process is carried out to prove the extent to which the design capacity of 135 tons / hour can be achieved by the designed conveyor. Pneumatic grain conveyor designed using a combination pressure system, the simulation process is carried out on the grain flow path which includes 3 connecting parts, namely inlet pipe, cyclone, dan outlet pipe. Boundary conditions in the inlet pipe section use data from the design result, while the cyclone and outlet pipe section use data from the simulation results in the previous section. The simulation results show that the displacement capacity of the conveyor is 26.653 tons / hour. The flow rate of wheat can reach the phase of the dilute phase and the cyclone works well in separating wheat with air.  Keywords : pneumatic grain conveyor, inlet pipe, cyclone, outlet pipe, simulation.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 23
Author(s):  
M.Pramuda Nugraha Sirodz ◽  
Lucyana Balqis

Abstrak Buncis merupakan salah satu produk pertanian di Indonesia yang diekspor ke luar negeri. Setelah dipanen, buncis disimpan untuk diproses sebelum diekspor ke konsumen. Kesegaran buncis umumnya hanya bertahan selama 1 minggu, oleh karena itu diperlukan alat khusus untuk mempertahankan kesegaran buncis sebelum diekspor ke konsumen. Untuk mempertahankan kesegaran buncis, temperatur udara 4°C-7°C dengan kelembaban 90%-95% perlu dipertahankan. Dengan menggunakan cold strorage, kondisi ruang penyimpanan dapat diatur sedemikian rupa agar memenuhi kriteria tersebut. Pada penelitian ini dirancang sebuah cold storage dengan kapasitas 10 ton untuk tanaman buncis. Cooling Load Temperatur Difference (CLTD) pada perancangan ini diatur bulan dan waktunya yang disesuaikan dengan posisi dari cold storage. Beban pendinginan total untuk 10 ton buncis adalah sebesar 46,73 kW. Cold storage hasil rancangan menggunakan siklus kompresi uap dengan fluida refrigeran R134a tanpa menggunakan humidifier. Untuk mempertahankan kondisi udara pada cold storage agar sesuai dengan kebutuhan, kompressor AC dengan kapasitas 12,7 kW digunakan pada siklus kompresi uap. Performa dari siklus kompresi uap dengan kondisi operasi tersebut ditentukan oleh Coefficient of Performance (COP). Semakin besar nilai COP, maka sistem  semakin efisien. Coefficient of Performance (COP) dari siklus tersebut adalah sebesar 3,84. Kata kunci: Buncis, CLTD, Refrigeran, COP, Siklus kompresi uap Abstract                                                                                                                                                                                                            Snap beans are one of Indonesian acgricultural product exported to overseas. After harvested, snap beans were stored before exported to consumers. The freshness of the snap beans only lasted for one week, therefor special equipment were required to maintain the snap beans freshness. To maintain the freshness, snap beans must be storage in a room with 4-7°C air temperature and 90-95% humidity. In this research, cold storage was designed for 10 tons of snap beans. Cooling Load Temperature Difference method was used to determine the load of the cold storage based on the position of the building. The total cooling load for 10 tons of snap beans were 46,73 kW. The cold storage was using vapor compression cycle with  refrigerant 134a without humidifier . The cycle requires compressor power of 12,7 kW to maintain the condition in the cold storage room. The performance of the cycle was determined from the Coefficient of Performance (COP). The higher value of the COP, the system will be more efficient. The COP of the vapor compression cycle  was 3,84.   Key words: Snap Beans, Export, Refrigerant, Storage, Humidity.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Dedy Hernady ◽  
Musadlini Mardan

Abstrak Pada penelitian ini akan diteliti proses pembuatan papan komposit (Composite Board) dengan metode pemasan menggunakan media minyak goreng. Papan komposit yang dibuat ada 4 spesimen yaitu papan komposit tanpa bahan pengisi dan papan komposit dengan bahan pengisi. Bahan pengisi menggunakan serat alam yaitu serat bambu, serat kelapa dan serat ijuk. Berdasarkan hasil pengujian bending didapat hasil kekuatan bending untuk spesimen 1 (tanpa serat) 393,283 N, spesimen 2 (dengan serat bambu) 128,627 N, spesimen 3 (dengan serat kelapa) 260,627 N dan spesimen 4 (dengan serat ijuk) 477,785 N. Berdasarkan hasil pengujian tarik didapat hasil kekuatan tarik untuk  spesimen 1 (tanpa serat) 524,475 N, spesimen 2 (dengan serat bambu) 523,687 N, spesimen 3 (dengan serat kelapa) 464,399 N,  spesimen 4 (dengan serat ijuk) 387,361 N. Secara garis besar papan komposit dengan bahan pengisi serat ijuk mempunyai kekuatan mekanis yang lebih baik di bandingkan  papan komposit spesimen lainnya. Kata kunci: Limbah Plastik, Kantong Plastik, Kantong Kresek, Komposit, Serat Alam,Daur ulang. Abstract This research will examine the process of making a composite board with the heating method using cooking oil as a heating media. There are 4 specimens are made of composite boards and it divided into two category, such as composite boards with fillers and composite boards without fillers. Fillesr which are used in composite boards is a natural fiber, namely bamboo fiber, coconut fiber and palm fiber. Based on the results of the bending test, specimen 1 (without fibers) obtained the bending strength of 393,283 N, specimen 2 (with bamboo fibers) of 128,627 N, specimen 3 (with coconut fiber) of  260,627 N and specimen 4 (withpalm fiber) of 477,785 N. Based on the results of the tensile test, specimen 1 (withoutfibers) obtained tensile strength of 524,475 N, specimen 2 (with bamboo fibers) of 523,687 N, specimen 3 (withcoconut fiber) of 464,399 N, and specimen 4 (with palm fiber) of 387,361 N. Generally, the composites board with palm fiber as a filler materials have better mechanical strength than other specimen composite boards. Keywords: PlasticWaste, Plastic, PlasticBags, Composites, Natural Fibers, Recycle 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document