Title (Bahasa Indonesia): Rasio C:N pada media kultur cacing sutra, Tubifex sp. This study aimed to determine the C:N ratio on each medium for the growth of the sludge worm. This study used mud and soybean curd residue (treatment A), mud and chicken manure (treatment B), mud and pig manure (treatment C), and control (mud only) (K) as culture media of the sludge worm (Tubifex sp.). The decomposition process was proceeding for six days, and then the sludge worms were stocked with initial weight of 30 grams per container. Culture period was 21 days in running water systems. The resulting C:N ratio was 60.5 for treatment A, 45.8 for treatment B, 36 for treatment C and 35 for K. The soybean curd residue and mud medium gave the highest influence on the growth of the sludge worm, followed by pig manure and mud, chicken manure and mud, and then mud (control). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbandingan C:N ratio dalam media budidaya untuk pertumbuhan cacing sutra. Penelitian ini menggunakan lumpur dan ampas tahu (perlakuan A), lumpur dan kotoran ayam (perlakuan B), serta lumpur dan kotoran babi (perlakuan C) dan perlakuan K (kontrol: hanya lumpur) sebagai media kultur cacing sutra (Tubifex sp). Proses dekomposisi dilakukan selama 6 hari, kemudian dilakukan penebaran cacing sutra dengan berat awal 30 gram/wadah penelitian. Waktu pemeliharaan dilakukan selama 21 hari dalam sistem air mengalir. Hasil penelitian menunjukkan rasio C:N sebesar 60,55 untuk perlakuan A, 45,85 untuk perlakuan B, 36,08 untuk perlakuan C, dan 35,25 untuk K. Media yang menggunakan ampas tahu dan lumpur memberikan pengaruh tertinggi terhadap pertumbuhan cacing sutra, kemudian disusul oleh media kotoran babi dan lumpur, media kotoran ayam dan lumpur dan terendah media lumpur (kontrol).