scholarly journals Books and Software: Design, analyze, and optimize with Design-Expert

2002 ◽  
Vol 74 (7) ◽  
pp. 222 A-223 A ◽  
Author(s):  
Katherine T. Alben
Author(s):  
SEKAR AYU PAWESTRI ◽  
TEUKU NANDA SAIFULLAH SULAIMAN

Objective: Water extract of temulawak (Curcuma xanthorrhizaRoxb.) contains curcumin, which known has antibacterial, antiinflammation, and antifungal activity so that it has potential used as wound healing. The purpose of this study was formulating gel of water extract of temulawak made by variation of hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) and tween 80 concentrations and investigating the influence of formulations on physical characteristics and physical stabilities gel. Methods: Gel was made by variation of HPMC and tween 80 concentrations (3,00%: 1,00%; 5,00%: 1,00%; 3,00%: 2,00%; 5,00%; 2,00%). Gel preparations was evaluated the physical characeristics by organoleptic test, homogeneity test, pH, viscosity, spreadability, adhesiveness, and stability. The physical properties were analyzed by software Design Expert 9. Results: The results showed that HPMC has dominant influenced on viscosity, spreadability, and adhesiveness. HPMC and tween 80 have not influence on organoleptic, homogeneity, and pH of the gel. Optimum formula is HPMC 5,00% and tween 80 1,00%. Optimum formula is stable on organoleptic, homogeneity, pH, viscosity, and adhesiveness; however spreadability of gel is not stable during 3 mo storage. Conclusion: Variation of HPMC and tween 80 concentrations influenced viscosity, spreadability, and adhesiveness, while they were not influenced on organoleptic, homogeneity, and pH of gel. HPMC had dominant influenced on viscosity, spreadability, and adhesiveness gel.


2019 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Ribka Elcistia ◽  
Abdul Karim Zulkarnain

Efek buruk dari sinar matahari dapat dikurangi dengan penggunaan tabir surya. Optimasi emulgator trietanolamin (TEA) stearat dan setil alkohol pada krim tabir surya kombinasi oksibenzon dan titanium dioksida diharapkan menghasilkan formula optimum krim dengan stabilitas fisik yang baik. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui proporsi TEA stearat dan setil alkohol formula optimum dan nilai SPF krim o/w kombinasi oksibenzon dan titanium dioksida. Penetapan formula optimum dilakukan pada data uji sifat fisik krim menggunakan metode Simplex Lattice Design design software Design Expert version 9.0.4. Uji one sample t-test dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai antara formula optimum yang dihasilkan software Design Expert version 9.0.4 dengan hasil percobaan. Perbandingan sifat fisik formula optimum krim o/w kombinasi oksibenzon dan titanium oksida selama penyimpanan 4 minggu dianalisis menggunakan uji ANOVA. Pengujian nilai SPF secara in vivo dilakukan pada kelinci betina galur New Zealand White terinduksi senyawa 8-metoksiprosalen. Hasil penelitian menunjukkan proporsi TEA stearat dan setil alkohol yang menghasilkan formula optimum krim o/w kombinasi oksibenzon dan titanium dioksida adalah 8.93% dan 2.07%. Sifat fisik viskositas dan daya lekat tidak berbeda signifikan, sedangkan daya sebar berbeda signifikan selama penyimpanan 4 minggu. Pengujian aktivitas tabir surya secara in vivo krim o/w kombinasi oksibenzon dan titanium dioksida menghasilkan nilai SPF 12.


2015 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 163
Author(s):  
Rosmawaty Peranginangin ◽  
Anna Mardiana Handayani ◽  
Dina Fransiska ◽  
Djagal W. Marseno ◽  
Supriyadi Supriyadi

Alginat memiliki sifat dapat membentuk gel dengan adanya ion Ca2+, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan bulir jeruk analog. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi alginat dan CaCl2 yang optimum dalam pembuatan bulir jeruk analog  dengan menggunakan response surface methodology (RSM) dan mempelajari karakteristik bulir jeruk analog yang dihasilkan. RSM dengan central composite design (CCD) pada software Design Expert 7 (DX 7) digunakan dengan variasi konsentrasi alginat dan konsentrasi CaCl2 sebagai variabel. Parameter yang diamati pada analog bulir jeruk meliputi kekuatan gel, viskositas, sineresis, dan pH. Selain itu juga diamati kadar air, kadar abu, kadar serat, dan uji sensoris (hedonik skala 5). Analog bulir jeruk disimpan dalam larutan sari jeruk  selama 1 bulan dengan pengamatan berat dan warna periode per minggu. Optimasi dilakukan dengan menggunakan program DX 7 (RSM) dan 5 kali ulangan pada bulir jeruk yang dibuat dari alginat 0,8% dan CaCl2 0,5%.  Analog bulir jeruk yang dihasilkan memiliki kekuatan gel 130,29 g/cm2; viskositas larutan 118,6 cPs; sineresis 43,47% dan pH 3,99; sedangkan kadar air 94,05%; kadar abu 0,35%; kadar serat 2,46%. Hasil uji hedonik skala 5 pada analog bulir jeruk  memiliki nilai yaitu mendekati suka untuk tekstur (3,73), suka untuk kenampakan (4) dan antara agak suka hingga suka untuk rasa (3,53). 


Author(s):  
Nailul Maghfiroh ◽  
Dian Eka Ermawati ◽  
Sholichah Rohmani

<p class="Default">Pati umbi gembili dan ganyong merupakan bahan pangan yang belum banyak pemanfaatannya dalam bidang farmasi terutama sebagai bahan pengisi tablet. Tablet masih populer sebagi sistem penghantaran obat di masyarakat. Penggunaan pati umbi, sebagai bahan pengisi memberikan gagasan baru dan diharapkan dapat mengurangi efek samping ibuprofen pada lambung, yang biasanya dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui proporsi kombinasi optimum campuran pati gembili-ganyong yang menghasilkan sifat fisik granul, tablet dan disolusi sesuai persyaratan tablet yang baik. Optimasi proporsi pati gembili-ganyong menggunakan metode <em>Simplex Lattice Design</em> dengan <em>Software Design Expert</em>. Tablet ibuprofen dibuat dengan metode granulasi basah dalam 8 formula dari <em>SLD</em> dengan respon stabilitas fisik : waktu alir, keseragaman bobot, dan waktu hancur. Formula dengan respon tertinggi merupakan formula optimum. Hasil pengujian formula optimum dengan hasil prediksi <em>SLD</em> dilakukan uji statistika menggunakan analisa statistika uji-t, selanjutnya dilakukan uji disolusi. Hasil optimasi menunjukkan nilai perbandingan pati umbi gembili-ganyong yang optimum adalah 82,11% : 17,89%. Hasil analisa statistika <em>uji-t </em>dari formula optimum dengan formula prediksi <em>SLD</em> tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p-value &gt; 0,05. Hasil sifat fisik formula optimum ibuprofen meliputi; waktu alir sebesar 4,92 detik ± 0,46 dan sudut diam 26,96<sup>0</sup> ± 1,35; keseragaman tablet 501,72 mg ± 2,29; kekerasan 7,45 Kg ± 0,38; kerapuhan 0,81% ± 0,01; waktu hancur 9,16 menit ± 0,75; kadar zat aktif tablet 92,49%-105,76% dan uji disolusi dengan nilai DE% sebesar 78,25%.</p>


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 11 ◽  
Author(s):  
Reshita Amalia Ramadhani ◽  
Dody Herdian Saputra Riyadi ◽  
Bayu Triwibowo ◽  
Ratna Dewi Kusumaningtyas

Pencampuran berbagai jenis minyak nabati untuk sintesis biodiesel merupakan salah satu upaya pencarian sumber energi alternatif terbarukan. Campuran berbagai macam minyak nabati lebih potensial karena ketersediaannya masih melimpah dan kurang dimanfaatkan. Campuran minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku antara lain: minyak jarak pagar, minyak nyamplung, dan minyak jelantah. Komposisi campuran ditentukan dan dioptimasi menggunakan metode simplex lattice design dengan total campuran tertentu. Data yang akan didapat yaitu data pengaruh masing-masing campuran minyak terhadap penurunan bilangan FFA saat reaksi esterifikasi. Metode simplex lattice design merupakan salah satu metode yang terdapat di dalam software Design Expert 10.0 yang digunakan untuk optimasi formula pada berbagai jumlah komposisi bahan yang berbeda. Sintesis biodiesel dijalankan berdasar design of experiment yang dihasilkan oleh program Design Expert 10.0. Kegunaan metode simplex lattice design diantaranya: penentuan formula, mengoptimalkan variabel formulasi dan mengetahui jumlah run, menjaga konsentrasi total tetap konstan. ANOVA (Analysis of variance) dilakukan untuk menentukan signifikansi analisis respon antar variabel dan dapat mengetahui model yang disarankan. Desirability merupakan nilai fungsi yang menunjukkan kemampuan program untuk memenuhi keinginan berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada produk akhir. Nilai desirability yang semakin mendekati nilai 1,0 menunjukkan kemampuan program untuk menghasilkan produk yang dikehendaki semakin sempurna.Mixing different types of vegetable oils for synthesis of biodiesel is one of the efforts for renewable alternative energy. Mixed oil of vegetable oils more potential because it is not difficult to finding raw materials and not useful yet. Vegetable oils mixture as raw materials used include: Jatropha curcas oil, nyamplung oil and waste cooking oil. The mixed and optimized compositions use the simplex lattice design method with a total mixture. The data to be obtained is the influence data of each mixed oil to decrease of FFA during esterification reaction. Simplex lattice design method is one of the methods available in the software Design Expert 10.0. The designs used to optimize the formula on different amounts of different material compositions. The biodiesel synthesis is run based on the experimental design produced by the Expert Design 10.0 program. The use of lattice simplex method design: determination formula, optimizing formulation variable and total number of runs, keeping total concentration constant. ANOVA (Analysis of variance) to determine the significance of response analysis among variables and can know the suggested model. Desirability is a method that shows the program's ability to meet the criteria specified in the final product. The desired value that is critical to the desired product improvement program is so perfect.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Yeyen Dwi Iryani ◽  
Ika Yuni Astuti ◽  
Diniatik Diniatik

Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L) mengandung senyawa xanton yang memiliki aktivitas farmakologis dimana salah satu turunan xanton  α-mangostin bekerja sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etanol yang menghasilkan ekstrak dengan jumlah xanton tertinggi, menguji aktivitas antioksidan dan tabir surya dari ekstrak terpurifikasi serta mengoptimasi formula sediaan losion tabir surya dari ekstrak terpurifikasi kulit manggis.Optimasi formula losion dilakukan menggunakan software Design Expert® versi 11 dengan kombinasi ekstrak terpurifikasi, asam stearat dan trietanolamin. 14 formula losion dievaluasi nilai SPF, pH dan viskositasnya untuk penentuan formula optimum. Formula optimum selanjutnya diuji nilai SPF, ph dan viskositas untuk membandingkan prediksi software dan hasil percobaan. Selain itu dilakukan uji daya sebar, daya lekat serta stabilitas mekanis terhadap formula optimum. Hasil penelitian menunjukkan kandungan xanton dalam ekstrak etanol 50% sebesar 20,42%, ekstrak etanol 70 % sebesar 29,88% dan ekstrak etanol 96% sebesar 64,57%. Ekstrak terpurifikasi kulit buah manggis memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 5,53 dan nilai AAI 14,46 serta memiliki nilai SPF 8,94 pada konsentrasi 50 µg/ml. Formula optimum yang diperoleh memiliki nilai SPF 7,49 ± 0,0297, kekentalan 21.166,666 cp ± 10,41 serta pH 6,490 ± 0,0404, daya sebar 7,833333 ± 0,15, daya lekat 2,03 ± 0,01.


2019 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 10-24
Author(s):  
Yunita Siti Mardhiyyah ◽  
Budi Nurtama ◽  
C. Hanny Wijaya

Indonesia dikenal akan kearifan lokal dengan potensi pangan fungsional berupa minuman-minuman tradisional.Produk minuman tradisional dibuat dari ekstraksi bahan alami seperti rimpang jahe dan temulawak, daun tanaman kumis kucing, serta kayu secang.Kemampuan bioaktif minuman salah satunya dipengaruhi oleh efektivitas ekstraksi komponen fitokimia dari bahan-bahan minuman.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan proses ekstraksi yang optimal dari bahan-bahan minuman tradisional Indonesia, yaitu kumis kucing, secang, jahe dan temulawak. Optimasi waktu ekstraksi daun tanaman kumis kucing dan kayu secang dikembangkan menggunakan Response Surface Methodology dengan software Design Expert 7,0. Proses ekstraksi optimum dari daun tanaman kumis kucing dan kayu secang didapatkan selama 30 menit pemanasan dalam air dengan perbandingan bahan dan air 1:25. Persamaan matematika dapat digunakan untuk memprediksi total fenol dan aktivitas antioksidan ekstrak. Peningkatan skala menyebabkan penurunan aktivitas antioksidan dan total fenol pada ekstrak daun tanaman kumis kucing dan kayu secang. Pada skala pilot plant nilai aktivitas antioksidan 2508,9 ppm AEAC dan total fenol 926,6 ppm GAE untuk ekstrak kumis kucing dan nilai aktivitas antioksidan 1601,7 ppm AEAC dan total fenol 1319,9 ppm GAE untuk ekstrak kayu secang. Efisiensi dan efektivitas proses ekstraksi jahe diperoleh melalui pemblansiran dengan direndam air panas (90-95oC) selama 3 menit, sedangkan temulawak tidak perlu dilakukan pemblansiran. Ekstraksi jahe dengan cara tersebut mampu memberikan total fenol 2294,6 ppm GAE dan rendemen 61,1%. Prosedur ekstraksi optimum pada temulawak memberikan total fenol ekstrak 5621,8 ppm GAE dan rendemen 46,9%. Ekstrak optimum yang didapatkan dapat digunakan untuk formulasi minuman fungsional dengan berbagai manfaat bagi kesehatan


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 121-128
Author(s):  
Harijono Harijono ◽  
◽  
Aulia Azizah Syamsuri ◽  
Kiki Fibrianto ◽  
Siti Narsito Wulan ◽  
...  

Biji asam jawa (Tamarindus indica L) merupakan salah satu potensi lokal Indonesia khususnya daerah Nusa Tenggara. Ekstrak polisakarida larut air (PLA) biji asam berperan sebagai sumber serat yang dapat mengendalikan berat badan dan glukosa darah. Tujuan penelitian yaitu untuk mengoptimasi ekstraksi PLA biji asam yang memiliki rendemen dan tingkat kelarutan yang paling baik sebagai kontrol berat badan dan glukosa darah. Proses optimasi menggunakan metode Box Behnken Design (BBD) dengan bantuan software Design Expert 10.0. Hasil optimasi yang diperoleh diverifikasi dan dilakukan pengujian potensinya terhadap berat badan dan glukosa darah. Hasil menunjukkan bahwa pemberian ekstrak PLA biji asam pada pakan tikus diet tinggi lemak selama 40 hari memiliki pengaruh signifikan terhadap kelompok kontrol negatif dan kontrol positif pada kadar glukosa darah tikus. Sehingga dapat disimpulkan pemberian ekstrak kasar PLA biji asam dapat mengendalikan kadar glukosa tikus diet tinggi lemak.


2020 ◽  
Vol 23 (3) ◽  
pp. 441-446
Author(s):  
Sudianto ◽  
Sugeng Heri Suseno ◽  
Pipih Suptijah

Modifikasi untuk produksi kitosan terus dilakukan sehingga menghasilkan berbagai bentuk kitosan baik itu berupa serpihan, butiran, membran maupun gel. Diversifikasi turunan dari kitosan masih harus dilakukan, misalnya produk diversifikasi kitosan yang telah ada seperti glukosamin dan perlu dilakukan produksi kitosan larut air untuk menambah diversifikasi dan memperluas kegunaan produk kitosan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan optimasi konsentrasi larutan asam klorida dan rasio kitosan dalam memproduksi kitosan larut air menggunakan tekanan hidrolisis dengan metode Response Surface Methodology (RSM) Box Behnken program software design expert 07.00. Perlakuan kondisi produksi kitosan larut air yang direkomendasikan RSM adalah konsentrasi HCl 1,75%, rasio kitosan 1:10 dan waktu pemanasan selama 45 menit. Karakteristik kitosan larut air pada kondisi optimum diperoleh rendemen 80%, pH 6, kadar air 41,9%, kadar abu 1,33%, kadar nitrogen 3,28%, kelarutan 66,38%.


Author(s):  
M. Díaz-Ramírez

Objetivo: El objetivo del presente estudio fue evaluar la incorporación de semilla de chía (Salvia hispánica L.) en mermeladas aprovechando su capacidad de formar geles, absorción y retención de agua, debido a su contenido de mucílago. Diseño/metodología/aproximación: El trabajo se realizó utilizando metodología de superficie de respuesta, mediante un diseño de mezclas D-optimal, utilizando el software Design Expert 10.0.1, con el cual se obtuvieron 17 formulaciones con la combinación de tres variables: fruta (49-50 g), semilla de chía (0-0.6 g) y pectina (0-1g). Se utilizó la función de deseabilidad para optimizar la formulación, en el cual se restringieron los parámetros fisicoquímicos evaluados (consistencia, aw, °Brix y color: L, a*,b*) de acuerdo con las características más adecuadas para el producto. Resultados: Los resultados obtenidos mostraron que el cambio en la concentración de la fruta y pectina por semilla de chía genera cambios importantes en la mermelada, principalmente en la luminosidad, así como la tasa de fluidez. Limitaciones del estudio/implicaciones: La adición de semilla de chía promueve cambios en el color, particularmente en la luminosidad, así como en la tasa de fluidez o consistencia, por lo cual se sugiere que este parámetro de calidad sea analizado mediante un ensayo que permita predecir la calidad del producto y complementar la información obtenida. Hallazgos/conclusiones: El uso de modelos matemáticos generó la formulación óptima, así como la predicción de las respuestas de la calidad de las mermeladas.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document