PENGARUH TERAPI TAWA TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA NARAPIDANA
This study aims to examine whether there is an effect of laughter therapy on reducing anxiety in prisoners. The assumption that was built for the first time in this study was that there was an effect of laughter therapy on reducing anxiety in prisoners. Participants in this study were prisoners who had a sentence of more than one year or known as class B1 prisoners. The sampling technique in data collection used was by random sampling technique. The measuring instrument used is an anxiety scale which amounts to 25 items, taken from aspects of anxiety Jeffry Nefid (2006). The therapy module used is a modification of the module made by Madan Kataria (2004). The data analysis method carried out in this study used the SPSS version 11.05 program facility to test whether there was an effect of laughter therapy on the anxiety of inmates. The T test used shows a very significant effect of laughter therapy on reducing anxiety in prisoners, this can be seen from the value of t = 7, 102. So the research hypothesis is accepted. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji apakah ada pengaruh terapi tawa terhadap penurunan kecemasan pada narapidana. Asumsi yang dibangun untuk pertama kali dalam penelitian ini adalah ada pengaruh terapi tawa terhadap penurunan kecemasan pada narapidana. Partisipan dalam penelitian ini adalah narapidana yang memiliki masa hukuman diatas satu tahun atau yang dikenal dengan narapidana golongan B1.Teknik sampling dalam pengambilan data yang digunakan adalah dengan Teknik random sampling. Adapun Alat ukur yang digunakan adalah skala kecemasan yang berjumlah 25 aitem, diambil dari aspek-aspek kecemasan Jeffry S Nefid (2006). Modul terapi yang digunakan merupakan modifikasi dari modul yang dibuat oleh Madan Kataria (2004). Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS versi 11.05 untuk menguji apakah ada pengaruh terapi tawa terhadap kecemasan ada narapidana. Uji T yang digunakan menunjukkan adanya pengaruh yang sangat signifikan terapi tawa terhadap penurunan kecemasan pada narapidana, hal ini terlihat dari nilai t = 7, 102. Sehingga hipotesis penelitian diterima.