scholarly journals Potensi Ekstrak Etanol Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) sebagai Protektor Diameter Tubulus Seminiferus Mencit (Mus musculus) Balb/C yang di Induksi Timbal Asetat

2017 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 189
Author(s):  
Paramita Ratna Gayatri

 Abstrak  Timbal merupakan salah satu bahan pencemar udara  yang berpengaruh pada kesehatan organ reproduksi pria. Polusi udara oleh logam berat ini menyebabkan terbentuknya Reactive Oxygen Species dan penurunan simpanan antioksidan tubuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi ekstrak etanol bawang dayak untuk mempertahankan diameter tubulus seminiferus pada mencit yang diinduksi timbal asetat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni laboratorik (true experimental) dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design. Subyek penelitian adalah 30 mencit (Mus musculus) jantan strain Balb/C yang diinduksi timbal asetat 0,75mg/KgBB/hari dan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif (K0), kelompok kontrol positif (K1), dan kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bawang 30mg/KgBB/hari (K2), 60mg/KgBB/hari (K3), 120mg/KgBB/hari (K4). Pada hari ke 39, hewan coba dikorbankan untuk diukur diameter tubulus seminiferusnya. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna diameter tubulus seminiferus kelompok kontrol dan perlakuan. Kesimpulan penelitian ini ekstrak etanol bawang dayak tidak mempengaruhi diameter tubulus seminiferus mencit yang di induksi timbal asetat Kata kunci : ekstrak etanol bawang dayak, diameter tubulus seminiferus , timbal asetat

2019 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 38-42
Author(s):  
Fahmi Ikhtiar

Gentamisin adalah salah satu antibiotik golongan aminoglikosida yang efektif melawan bakteri gram negatif. Gentamisin memiliki efek samping terhadap testis. Gentamisin dapat meningkatkan jumlah Reactive Oxygen Species (ROS) yaitu suatu radikal bebas yang dapat memicu stres oksidatif dalam testis. Hal ini berbahaya bagi kesuburan pria dan meningkatkan risiko infertilitas. Kadar ROS yang tinggi dapat dinetralkan menggunakan antioksidan. Salah satu antioksidan tersebut adalah likopen yang banyak terkandung didalam tomat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tomat terhadap diameter tubulus seminiferus tikus putih Rattus norvegicus yang diinduksi gentamisin. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain post test only control group design. Penelitian menggunakan 25 ekor tikus putih yang dibagi dalam 5 kelompok dengan lima kali pengulangan. Kelompok terdiri dari kelompok K(-) yang tidak diberikan apapun, kelompok K(+) yang diberikan gentamisin 20 mg/kgBB, dan kelompok P1, P2, P3 yang diberikan gentamisin 20 mg/kgBB dan jus tomat masing-masing persentasi 25%, 50%, dan 100%. Penelitian dilakukan selama 24 hari. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi peningkatan diameter tubulus seminiferus setelah diberikan jus tomat selama 24 hari.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Prima Arundani ◽  
Reny I'tishom ◽  
Bambang Purwanto

<p>Diabetes mellitus yang tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan infertilitas yang disebabkan oleh adanya kerusakan salah satu organ reproduksi yaitu testis. Hiperglikemia atau tingginya kadar gula dalam darah berperan dalam kerusakan sel dengan cara peningkatan <em>reactive oxygen spescies</em> (ROS) sehingga terjadi stres oksidatif jaringan yang mengakibatkan radikal hidroksil. Peningkatan <em>Reactive Oxygen Species </em>(ROS) menyebabkan cedera sel melalui mekanisme peroksidasi lipid dan kerusakan oksidatif protein serta DNA. Proses lipid periksidase pada akhirnya merusak membran spermatozoa dan mitokondria DNA sehingga menyebabkan penurunan kualitas spermatozoa.</p><p><strong>          </strong>Penelitian ini bertujuan mengetahui efek ekstrak rumput kebar terhadap viabilitas spermatozoa mencit jantan (<em>Musmusculus) </em>model diabetes melitus<em>. </em>Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan <em>post test only control group design</em>. Ekstrak rumput kebar menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sebanyak 30 ekor mencit yang dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif yaitu mencit diabates mellitus yang di sonde cmc na, kelompok kontrol positif yaitu mencit diabetes mellitus yang di sonde metformin, kelompok I, II, dan III yang di sonde ekstrak rumput kebar dengan dosis 67,5; 130; dan 270 mg/kg BB. Viabilitas spermatozoa dianalisis dengan mengambil sampel spermatozoa dari kauda epididimis.</p><p>Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan hasil yang signifikan p = 0,005 (p ˂ 0,05) pada viabilitas spermatozoa mencit diabetes mellitus dan perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol negatif  mencit dengan diabetes mellitus dengan kelompok perlakuan 3 yang diberi metformin dan ekstrak rumput kebar dosis 270 mg/kg BB. viabilitas spermatozoa pada kelompok kontrol negatif memiliki persentase terendah sedangkan pada kelompok perlakuan 3 memiliki persentase tertinggi. Simpulan penelitian ini adalah ekstrak rumput kebar (<em>Biophytum petersianum </em>Klotzsch) meningkatkan viabilitas spermatozoa mencit (<em>Mus </em>musculus) model diabetes melitus.</p><p> </p>


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Yosua R. Somba ◽  
Djon Wongkar ◽  
Shane H. R. Ticoalu ◽  
Alexander S. L. Bolang

Abstract: Dyslipidemia is a disorder of fat metabolism which is marked by increase of one or more fractions of fat in the blood. Due to the high rate of dyslipidemia cases, people begin to improve their lifestyle, such as consuming black rice. Black rice (Oryza sativa L.) is a local variety of rice that contains pigments which are different from other types of rice. Black rice extract is beneficial for lowering LDL cholesterol level and significantly increasing HDL cholesterol level besides its antioxidant effect against reactive oxygen species. This was an experimental posttest-only control group design. Subjects were three New Zealand White rabbits, divided into three groups. Group A was fed with standard food for rabbit; group B was fed with standard food for rabbit and fat; group C was fed with standard foot for rabbit, fat, and black rice extract for 28 days. Blood total and LDL cholesterol were examined on the first day and after 28 days of treatment. The three groups were terminated and their liver tissues were processed for histological examination. The histological results were as follows: Group one showed small fat vacuoles around the hepatocyte nuclei; group two showed large fat vacuoles around the hepatocyte nuclei, signet rings, and coalescence of fat vacuoles; group three showed fat vacuoles around the hepatocyte nuclei, a few signet rings without coalescence of fat vacuoles. Conclusion: Black rice extract could reduce fat vacuoles in liver tissue.Keywords: fat, black rice extract, dyslipidemia, fatty liverAbstrak: Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai peningkatan salah satu atau lebih dari fraksi lemak di dalam darah. Meningkatnya kasus dislipidemia menyebabkan banyak orang beralih ke gaya hidup sehat, antara lain mengonsumsi beras hitam. Beras hitam (Oryza sativa L.) merupakan beras varietas lokal dengan pigmen yang berbeda dari beras lain oleh karena kandungan antosianin. Ekstrak beras hitam bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol total dan LDL secara bermakna, meningkatkan kadar kolesterol HDL, serta memiliki efek antioksidan terhadap reactive oxygen species. Jenis penelitian ini ialah experimental posttest-only control group design. Sampel penelitian ini ialah kelinci New Zealand White sebanyak 3 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok A diberi pakan standar; kelompok B diberi pakan standar dan lemak; dan kelompok C diberi pakan standar dengan lemak dan ekstrak beras hitam selama 28 hari. Pemeriksaan kkolesterol total dan LDL dilakukan pada awal penelitian dan 28 hari setelah perlakuan 28 hari. Kelinci diterminasi untuk pengambilan jaringan hati yang kemudian dibuat sediaan histologik. Hasil pemeriksaan histologik ialah sebagai berikut: Kelompok 1 menunjukkan adanya vakuola lemak kecil-kecil disekitar nukleus; kelompok 2 menunjukkan adanya vakuola lemak yang luas di sekitar nukleus, gambaran signet ring, dan penggabungan vakuola lemak; kelompok 3 menunjukkan adanya vakuola lemak disekitar nukleus dengan beberapa gambaran signet ring tanpa penggabungan vakuola lemak. Simpulan: Ekstrak beras hitam dapat mengurangi vakuola lemak pada jaringan hatiKata kunci: lemak, ekstrak beras hitam, dislipidemia, perlemakan hati


Author(s):  
Siti Thomas Zulaikhah ◽  
Joko Wahyu Wibowo

Introduction: Plumbum (Pb) is the main air pollutant in urban areas, is one of the heavy metals contained in motor vehicle fuel. Pb is a heavy metal that will trigger the formation of Reactive Oxygen Species (ROS), can reduce the activity of antioxidant enzymes and cause oxidative stress in the kidneys. Tender coconut water contains compounds that are as antioxidants that can protect the effects of free radicals caused by Pb. This study aims to prove the effect of tender coconut water on ureum levels in wistar strain rats exposed to plumbum (Pb). Method: experimental research with posttest only control group design. The independent variable was administration of tender coconut water, while the dependent variable was ureum levels. The study population was wistar strain male rats that were kept in the Penelitian Antar Universitas (PAU) Gajah Mada University, Yogyakarta. The eighteen male wistar strain rats used in this study were divided into 3 random groups, namely the K1 (control); K2 (Pb of 10 mg / day given inhalation); K3 (tender coconut water 8mL /200grBW). Urea levels were analyzed by the Kruskal Walls test, because the data distribution was not normal. Results: The mean ureum levels K1: 11,13 ± 0,51 mg / dL; K2: 52.85 ± 1.97 mg/dL; K3: 19.71 ± 1, 25 mg / dL. The mean ureum level in K2 was higher with K1 and K3, but in K3 it decreased when compared to K2 although it was still higher than K1. The analysis test results obtained p: 0,000 (p value <0.05). Conclusion: Administration of tender coconut water is proven to reduce urea levels in wistar rats exposed to Pb. Keywords: Plumbum (Pb); ureum levels; tender coconut water; ROS ABSTRAK Pendahuluan: Plumbum (Pb) merupakan polutan udara utama di perkotaan, merupakan salah satu logam berat yang terkandung dalam bahan bakar kendaraan bermotor. Pb merupakan logam berat yang akan memicu pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS), dapat menurunkan aktivitas enzim antioksidan dan menyebabkan stres oksidatif pada ginjal. Air kelapa muda mengandung senyawa yang bersifat sebagai antioksidan yang dapat melindungi efek radikal bebas yang ditimbulkan oleh Pb. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya Efek Air kelapa Muda terhadap Kadar Ureum pada Tikus Galur Wistar yang terpapar Plumbum (Pb). Metode: Jenis penelitian eksperimental dengan rancangan posttest only control group design. Variabel bebas pemberian air kelapa muda, sedangkan variabel terikat kadar ureum. Populasi penelitian adalah tikus jantan galur wistar yang dipelihara di Penelitian Antar Universitas (PAU) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Delapan belas ekor tikus jantan galur wistar digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok secara random, yaitu kelompok K1 (kontrol); K2 (Pb sebanyak 10 mg/hari diberikan secara inhalasi); K3 (air kelapa muda 8mL/200gr). Data kadar ureum dianalisis dengan uji Kruskal Walls, karena distribusi tidak normal. Hasil: Rerata kadar ureum K1 : 11,13 ±0,51 mg/dL; K2: 52,85 ±1,97 mg/dL; K3: 19,71 ±1, 25 mg/dL. Rerata kadar ureum pada K2 lebih tinggi dibandung dengan K1dan K3, tetapi pada K3 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan K2 walaupun masih lebih tinggi dari K1. Hasil uji analisis diperoleh nilai p: 0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Pemberian air kelapa muda terbukti mampu menurunkan kadar ureum pada tikus wistar yang terpapar Pb. Kata Kunci: Plumbum (Pb); kadar ureum; air kelapa muda; ROS


2018 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 478
Author(s):  
Alles Firmansyah ◽  
Zelly Dia Rofinda ◽  
Erkadius Erkadius

Asap rokok diketahui meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS). ROS dapat merusak pembuluh darah dan mengubah reaktivitas trombosit sehingga mengganggu sistem hemostasis. Vitamin C sebagai antioksidan esensial bagi tubuh terbukti dapat mengurangi kerusakan oksidatif akibat ROS. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan potensi vitamin C dalam menghambat gangguan hemostasis melalui pengamatan waktu perdarahan mencit yang dipapar asap rokok. Penelitian Randomized Pre Test-Post Test Control Group Design ini dilakukan pada 21 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Pemberian perlakuan pada hari ke-1 hingga ke-14, yaitu P1 (kontrol negatif), P2 (paparan asap rokok 10 menit perhari), dan P3 (vitamin C 0,4 mg/gBB/hari + paparan asap rokok 10 menit perhari). Pengukuran waktu perdarahan metode tail bleeding pada hari ke-0 dan ke-15. Analisis data menggunakan uji t-paired, one-way Anova, dan post-hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata waktu perdarahan P1 mengalami perubahan yang tidak bermakna dari 60,16 ± 3,27 menjadi 57,61 ± 4,88 detik. P2 mengalami perubahan yang bermakna dari 59,34 ± 6,93 menjadi 38,85 ± 3,43 detik. P3 mengalami perubahan yang bermaknadari 59,36 ± 3,07 menjadi 51.85 ± 3,45 detik. Terdapat perbedaan rerata waktu perdarahan setelah perlakuan yang bermakna signifikan (p = 0,000) antara P2 dengan P3. Penelitian ini berhasil membuktikan potensi vitamin C dalam mencegah pemendekan waktu perdarahan lebih lanjut sebagai indikator gangguan hemostasis akibat paparan asap rokok.


2018 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 478
Author(s):  
Alles Firmansyah ◽  
Zelly Dia Rofinda ◽  
Erkadius Erkadius

Asap rokok diketahui meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS). ROS dapat merusak pembuluh darah dan mengubah reaktivitas trombosit sehingga mengganggu sistem hemostasis. Vitamin C sebagai antioksidan esensial bagi tubuh terbukti dapat mengurangi kerusakan oksidatif akibat ROS. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan potensi vitamin C dalam menghambat gangguan hemostasis melalui pengamatan waktu perdarahan mencit yang dipapar asap rokok. Penelitian Randomized Pre Test-Post Test Control Group Design ini dilakukan pada 21 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Pemberian perlakuan pada hari ke-1 hingga ke-14, yaitu P1 (kontrol negatif), P2 (paparan asap rokok 10 menit perhari), dan P3 (vitamin C 0,4 mg/gBB/hari + paparan asap rokok 10 menit perhari). Pengukuran waktu perdarahan metode tail bleeding pada hari ke-0 dan ke-15. Analisis data menggunakan uji t-paired, one-way Anova, dan post-hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata waktu perdarahan P1 mengalami perubahan yang tidak bermakna dari 60,16 ± 3,27 menjadi 57,61 ± 4,88 detik. P2 mengalami perubahan yang bermakna dari 59,34 ± 6,93 menjadi 38,85 ± 3,43 detik. P3 mengalami perubahan yang bermaknadari 59,36 ± 3,07 menjadi 51.85 ± 3,45 detik. Terdapat perbedaan rerata waktu perdarahan setelah perlakuan yang bermakna signifikan (p = 0,000) antara P2 dengan P3. Penelitian ini berhasil membuktikan potensi vitamin C dalam mencegah pemendekan waktu perdarahan lebih lanjut sebagai indikator gangguan hemostasis akibat paparan asap rokok.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 55-61
Author(s):  
Leonardo Cahyo Nugroho ◽  
Dimas Sindhu Wibisono ◽  
Krisna Muhammad ◽  
Ardi Fauzi ◽  
Adityas Mahendra Putra ◽  
...  

Latar Belakang : Torsio testis merupakan keadaan gawat darurat dan butuh segera dilakukan tindakan bedah. Torsio testis menyumbang 13-54% kasus penyakit skrotum pediatri akut dan terjadi pada 1 dari 4.000 pria berusia <25 tahun serta 1 dari 160 pria di atas 25 tahun. Walaupun sudah dilakukan intervensi di bawah 6 jam namun kematian jaringan testis pasca detorsio masih tinggi, dikarenakan terjadinya cidera iskemik reperfusi akibat produksi ROS (Reactive Oxygen Species) yang berlebihan. Testis kontralateral seringkali ikut terdampak pasca terjadinya torsio-detorsio akibat efek ROS. Pemberian terapi tambahan pasca dilakukan detorsio merupakan kebutuhan yang mendesak untuk ditemukan karena bisa mengurangi kematian jaringan testis akibat cidera iskemik reperfusi. Metode :  Merupakan studi eksperimental dengan rancangan Randomized controlled study with post test only control group design. Sampel penelitian sejumlah 18 tikus wistar dibagi dalam 3 kelompok. Dilakukan torsio pada testis ipsilateral, kemudian dilakukan detorsio dan pemberian terapi intravena. Dilakukan pengamatan index apoptosis (infertilitas) pada variabel Johnsen score, jumlah lapis sel tubulus seminiferus, adhesi neutrofil dan jumlah sel nekrosis dalam Hematoxyline Eosin pada testis kontralateral. Selanjutnya dilakukan analisa statistik, hasil dipresentasikan dalam tabel dan gambar. Hasil : Terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok Methylprednisolone terhadap kelompok Torsio Detorsio dengan p = 0,008 pada variabel Johnsen score dan jumlah lapis sel tubulus seminiferus. Diskusi :  Methylprednisolone sebagai anti inflamasi terbukti dalam fungsinya mengurangi ROS sehingga bisa mengurangi cidera iskemik reperfusi.  


Author(s):  
Arnab Banerjee ◽  
Debasmita Das ◽  
Rajarshi Paul ◽  
Sandipan Roy ◽  
Ankita Bhattacharjee ◽  
...  

AbstractBackgroundIn the present era, obesity is increasing rapidly, and high dietary intake of lipid could be a noteworthy risk factor for the occasion of obesity, as well as nonalcoholic fatty liver disease, which is the independent risk factor for type 2 diabetes and cardiovascular disease. For a long time, high-lipid diet (HLD) in “fast food” is turning into part of our everyday life. So, we were interested in fulfilling the paucity of studies by means of preliminary evaluation of these three alternative doses of HLD on a rat model and elucidating the possible mechanism of these effects and divulging the most alarming dose.MethodsThirty-two rats were taken, and of these, 24 were fed with HLD in three distinctive compositions of edible coconut oil and vanaspati ghee in a ratio of 2:3, 3:2 and 1:1 (n = 8), orally through gavage at a dose of 10 mL/kg body weight for a period of 28 days, whereas the other eight were selected to comprise the control group.ResultsAfter completion of the experiment, followed by analysis of data it was revealed that hyperlipidemia with increased liver and cardiac marker enzymes, are associated with hepatocellular injury and cardiac damage. The data also supported increased proinflammatory cytokines such as interleukin 6 (IL-6) and tumor necrosis factor α (TNF-α). As oxidative stress parameter increased in both liver and heart, there is also an increased in TNF-α due to an increased expression of inducible nitric oxide (NO) synthase, which led to a high production of NO. Moreover, HLD treatment explicitly weakens reasonability of hepatocytes and cardiomyocytes conceivably through G0/G1 or S stage capture or perhaps by means of enlistment of sub-G0/G1 DNA fragmentation and a sign of apoptosis.ConclusionsBased on the outcomes, it tends to be inferred that consequences of the present examination uncovered HLD in combination of 2:3 applies most encouraging systemic damage by reactive oxygen species generation and hyperlipidemia and necroapoptosis of the liver and heart. Hence, outcome of this study may help to formulate health care strategy and warns about the food habit in universal population regarding the use of hydrogenated and saturated fats (vanaspati ghee) in diet.


2017 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 92
Author(s):  
Annisa Hasanah

Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia. Sekitar 90% pria penderita DMmengalami penurunan kualitas spermatozoa. STZ  merupakan bahan toksik yang merusak sel β pankreas. Kandungan quercetin yang tinggi dalam bawang bombay (Allium cepa Linn.) melindungi spermatozoa dari kerusakan. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan posttest only control group design. Besar sampel menggunakan rumus Federer dengan jumlah sampel 32 ekor mencit yang dibagi empat kelompok perlakuan : K0 adalah kelompok kontrol diberi placebo dan jus bawang bombay 1 g/kgBB, K1 adalah kelompok kontrol DM yang diinduksi STZ dosis rendah 50 mg/ kgBB, K2 adalah kelompok induksi STZ dosis rendah dan jus bawang bombay 0,5 g/kgBB, K3 adalah kelompok induksi STZ dosis rendah dan jus bawang bombay 1 g/kgBB. Kualitas spermatozoa yang diperiksa adalah motilitas spermatozoa. Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan uji Mann-Whitney. Uji normalitas dengan Saphiro-Wilk didapatkan p<0,05 pada semua parameter (data tidak berdistribusi normal). Hasil uji Kruskal-Wallis didapatkan p<0,05, menunjukkan ada perbedaan signifikan motilitas pada keempat kelompok perlakuan. Uji Mann-Whitney menunjukkan perbedaan signifikan motilitas antar kelompok (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian jus bawang bombay dosis 0,5 g/kgBB dan 1 g/kgBB meningkatkan motilitas spermatozoa mencit yang dijadikan DM dengan induksi STZ.Kata Kunci : Jus bawang bombay (Allium cepa Linn.), motilitas spermatozoa, mencit (Mus musculus), streptozotocin (STZ)


2017 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
Okky Irtanto ◽  
Alex Pangkahila ◽  
IGM Aman

Abstract: Overtraining accelerates aging due to the excessive production of free radicals that can cause oxidative stress. Banana floret extract contains bioactive compounds with antioxidant capacity which can increase the body's defence to deal with the oxidative stress by increasing the level of superoxide dismutase (SOD). This study was aimed to prove that the banana (Musa x paradisiaca) floret extract could prevent the decrease of superoxide dismutase (SOD) levels in overtraining-induced mice (Mus musculus) BALB/c liver. This was a true experimental study with the post-test only control group design. Subjects were 36 male mice (Mus musculus), BALB/c strain, 12 weeks old, weighing 20-22 g, which were divided into two groups with 18 mice each. The control group (P0) was treated with a placebo of 1 ml aquadest and overtrained for 14 days meanwhile the treatment group (P1) was treated with banana (Musa x paradisiaca) floret extract of 400 mg/kgBW/day and overtrained for 14 days. The results showed that after 14-day treatment, the mean SOD level in the liver tissue of the P0 group was 568.82±9.558 U/mg protein whereas in the P1 group was 588.37±10.629 U/mg protein (P < 0.01). The t-independent test showed a t value of -5.804 and a P value of 0.000 which indicated that after treatment, the levels of SOD in liver tissue of both groups were significantly different. Conclusion: Banana (Musa x paradisiaca) floret extract could prevent the decrease of superoxide dismutase (SOD) levels in the liver tissue of overtraining-induced mice (Mus musculus) BALB/c.Keywords: banana floret, SOD, liver, overtrainingAbstrak: Aktivitas fisik berlebih mempercepat penuaan karena meningkatkan produksi radikal bebas yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Ekstrak floret pisang mengandung senyawa bioaktif dengan kapasitas antioksidan yang dapat meningkatkan pertahanan tubuh dalam menghadapi stres oksidatif melalui peningkatan kadar superoksida dismutase (SOD). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dapat mencegah penurunan kadar SOD pada hati mencit (Mus musculus) BALB/c dengan aktivitas fisik berlebih. Jenis penelitian ialah eksperimental murni dengan post test only control group design. Subjek penelitian ialah 36 ekor mencit (Mus Musculus) BALB/c, jantan, berumur 12 minggu, berat badan 20-22 gr, yang dibagi menjadi dua kelompok masing-masing berjumlah 18 ekor mencit. Kelompok kontrol (P0) diberikan plasebo berupa aquadest sebanyak 1 ml dengan aktivitas fisik berlebih selama 14 hari, dan kelompok perlakuan (P1) diberikan ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dosis 400 mg/kgBB mencit per hari dicampur aquadest hingga 1 ml dengan aktivitas fisik berlebih selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar SOD jaringan hati pada kelompok kontrol (P0) sesudah perlakuan (post-test) ialah 568,82±9,558 U/mg protein, sedangkan pada kelompok perlakuan (P1) ialah 588,37± 10,629 U/mg protein. Analisis kemaknaan dengan T-Independent mendapatkan nilai t= -5,804 dan nilai P = 0,000 yang menunjukkan bahwa sesudah perlakuan (post-test), kadar SOD jaringan hati pada kedua kelompok berbeda sangat bermakna. Simpulan: Ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dapat mencegah penurunan kadar SOD pada hati mencit (Mus musculus) BALB/c dengan aktivitas fisik berlebih.Kata kunci: floret pisang raja, SOD, hati, aktivitas fisik berlebih


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document