scholarly journals Pengaruh Pemberian Air Kelapa Muda Terhadap Kadar Ureum Pada Tikus Galur Wistar Yang Terpapar Plumbum (Pb)

Author(s):  
Siti Thomas Zulaikhah ◽  
Joko Wahyu Wibowo

Introduction: Plumbum (Pb) is the main air pollutant in urban areas, is one of the heavy metals contained in motor vehicle fuel. Pb is a heavy metal that will trigger the formation of Reactive Oxygen Species (ROS), can reduce the activity of antioxidant enzymes and cause oxidative stress in the kidneys. Tender coconut water contains compounds that are as antioxidants that can protect the effects of free radicals caused by Pb. This study aims to prove the effect of tender coconut water on ureum levels in wistar strain rats exposed to plumbum (Pb). Method: experimental research with posttest only control group design. The independent variable was administration of tender coconut water, while the dependent variable was ureum levels. The study population was wistar strain male rats that were kept in the Penelitian Antar Universitas (PAU) Gajah Mada University, Yogyakarta. The eighteen male wistar strain rats used in this study were divided into 3 random groups, namely the K1 (control); K2 (Pb of 10 mg / day given inhalation); K3 (tender coconut water 8mL /200grBW). Urea levels were analyzed by the Kruskal Walls test, because the data distribution was not normal. Results: The mean ureum levels K1: 11,13 ± 0,51 mg / dL; K2: 52.85 ± 1.97 mg/dL; K3: 19.71 ± 1, 25 mg / dL. The mean ureum level in K2 was higher with K1 and K3, but in K3 it decreased when compared to K2 although it was still higher than K1. The analysis test results obtained p: 0,000 (p value <0.05). Conclusion: Administration of tender coconut water is proven to reduce urea levels in wistar rats exposed to Pb. Keywords: Plumbum (Pb); ureum levels; tender coconut water; ROS ABSTRAK Pendahuluan: Plumbum (Pb) merupakan polutan udara utama di perkotaan, merupakan salah satu logam berat yang terkandung dalam bahan bakar kendaraan bermotor. Pb merupakan logam berat yang akan memicu pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS), dapat menurunkan aktivitas enzim antioksidan dan menyebabkan stres oksidatif pada ginjal. Air kelapa muda mengandung senyawa yang bersifat sebagai antioksidan yang dapat melindungi efek radikal bebas yang ditimbulkan oleh Pb. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya Efek Air kelapa Muda terhadap Kadar Ureum pada Tikus Galur Wistar yang terpapar Plumbum (Pb). Metode: Jenis penelitian eksperimental dengan rancangan posttest only control group design. Variabel bebas pemberian air kelapa muda, sedangkan variabel terikat kadar ureum. Populasi penelitian adalah tikus jantan galur wistar yang dipelihara di Penelitian Antar Universitas (PAU) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Delapan belas ekor tikus jantan galur wistar digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok secara random, yaitu kelompok K1 (kontrol); K2 (Pb sebanyak 10 mg/hari diberikan secara inhalasi); K3 (air kelapa muda 8mL/200gr). Data kadar ureum dianalisis dengan uji Kruskal Walls, karena distribusi tidak normal. Hasil: Rerata kadar ureum K1 : 11,13 ±0,51 mg/dL; K2: 52,85 ±1,97 mg/dL; K3: 19,71 ±1, 25 mg/dL. Rerata kadar ureum pada K2 lebih tinggi dibandung dengan K1dan K3, tetapi pada K3 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan K2 walaupun masih lebih tinggi dari K1. Hasil uji analisis diperoleh nilai p: 0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Pemberian air kelapa muda terbukti mampu menurunkan kadar ureum pada tikus wistar yang terpapar Pb. Kata Kunci: Plumbum (Pb); kadar ureum; air kelapa muda; ROS

2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Yosua R. Somba ◽  
Djon Wongkar ◽  
Shane H. R. Ticoalu ◽  
Alexander S. L. Bolang

Abstract: Dyslipidemia is a disorder of fat metabolism which is marked by increase of one or more fractions of fat in the blood. Due to the high rate of dyslipidemia cases, people begin to improve their lifestyle, such as consuming black rice. Black rice (Oryza sativa L.) is a local variety of rice that contains pigments which are different from other types of rice. Black rice extract is beneficial for lowering LDL cholesterol level and significantly increasing HDL cholesterol level besides its antioxidant effect against reactive oxygen species. This was an experimental posttest-only control group design. Subjects were three New Zealand White rabbits, divided into three groups. Group A was fed with standard food for rabbit; group B was fed with standard food for rabbit and fat; group C was fed with standard foot for rabbit, fat, and black rice extract for 28 days. Blood total and LDL cholesterol were examined on the first day and after 28 days of treatment. The three groups were terminated and their liver tissues were processed for histological examination. The histological results were as follows: Group one showed small fat vacuoles around the hepatocyte nuclei; group two showed large fat vacuoles around the hepatocyte nuclei, signet rings, and coalescence of fat vacuoles; group three showed fat vacuoles around the hepatocyte nuclei, a few signet rings without coalescence of fat vacuoles. Conclusion: Black rice extract could reduce fat vacuoles in liver tissue.Keywords: fat, black rice extract, dyslipidemia, fatty liverAbstrak: Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai peningkatan salah satu atau lebih dari fraksi lemak di dalam darah. Meningkatnya kasus dislipidemia menyebabkan banyak orang beralih ke gaya hidup sehat, antara lain mengonsumsi beras hitam. Beras hitam (Oryza sativa L.) merupakan beras varietas lokal dengan pigmen yang berbeda dari beras lain oleh karena kandungan antosianin. Ekstrak beras hitam bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol total dan LDL secara bermakna, meningkatkan kadar kolesterol HDL, serta memiliki efek antioksidan terhadap reactive oxygen species. Jenis penelitian ini ialah experimental posttest-only control group design. Sampel penelitian ini ialah kelinci New Zealand White sebanyak 3 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok A diberi pakan standar; kelompok B diberi pakan standar dan lemak; dan kelompok C diberi pakan standar dengan lemak dan ekstrak beras hitam selama 28 hari. Pemeriksaan kkolesterol total dan LDL dilakukan pada awal penelitian dan 28 hari setelah perlakuan 28 hari. Kelinci diterminasi untuk pengambilan jaringan hati yang kemudian dibuat sediaan histologik. Hasil pemeriksaan histologik ialah sebagai berikut: Kelompok 1 menunjukkan adanya vakuola lemak kecil-kecil disekitar nukleus; kelompok 2 menunjukkan adanya vakuola lemak yang luas di sekitar nukleus, gambaran signet ring, dan penggabungan vakuola lemak; kelompok 3 menunjukkan adanya vakuola lemak disekitar nukleus dengan beberapa gambaran signet ring tanpa penggabungan vakuola lemak. Simpulan: Ekstrak beras hitam dapat mengurangi vakuola lemak pada jaringan hatiKata kunci: lemak, ekstrak beras hitam, dislipidemia, perlemakan hati


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 71-81
Author(s):  
Muhammad Hatta ◽  
Hardhono Susanto ◽  
M. Zen Rahfilludin

Background: Football players requires a high level of VO2max which is influenced by the available of energy. Tender coconut water and branded isotonic are as energy drinks containing of carbohydrates and the body’s electrolyte ions that can prevent dehydration. The increasing pulse describes a the condition of dehydrated players during match or training. Objective: To Examine comparison of tender hybrid coconut water and branded isotonic to pulse and the plyer’s level of VO2max in the Diponegoro University Football School in Tembalang, Semarang. Methods: Experimental study with an approach of randomized pretest - post test control group design at 41 soccer’s player aged 13-15 years at Diponegoro University Football School Tembalang in August 2015. The treatment group consumed consumed 250 mL tender coconut water (n=13) and branded isotonic (n=14) and group control consumed mineral water (n=14) every 15-30 minutes for 5 times. Observation  pre test and post test 1,2,3 with interval of 3 day after physical training, athlets test the pulse to palpation techniques for 15 seconds and VO2max test with multistage fitness test. Result: The VO2max and pulse recovery in the beginning of research for 3 group was similar (p = 0,454 and p = 0,294). Post test 1 VO2max on three group are same (p = 0,841) but the recovery pulse is better on the group of tender coconut water and branded isotonic (p = 0.006). Post test 2, VO2max and recovery pulse is more good by players who were given tender hybrid coconut water and branded isotonic (p = 0,004 and p = 0,017), as the same post test 3 VO2max and recovery pulse (p = 0.000 and p = 0,004).Conclusion: Giving the tender hybrid coconut water and branded isotonic to same to recovery pulse and increased VO2maks on athlete school football diponegoro unversity


2019 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 38-42
Author(s):  
Fahmi Ikhtiar

Gentamisin adalah salah satu antibiotik golongan aminoglikosida yang efektif melawan bakteri gram negatif. Gentamisin memiliki efek samping terhadap testis. Gentamisin dapat meningkatkan jumlah Reactive Oxygen Species (ROS) yaitu suatu radikal bebas yang dapat memicu stres oksidatif dalam testis. Hal ini berbahaya bagi kesuburan pria dan meningkatkan risiko infertilitas. Kadar ROS yang tinggi dapat dinetralkan menggunakan antioksidan. Salah satu antioksidan tersebut adalah likopen yang banyak terkandung didalam tomat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tomat terhadap diameter tubulus seminiferus tikus putih Rattus norvegicus yang diinduksi gentamisin. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain post test only control group design. Penelitian menggunakan 25 ekor tikus putih yang dibagi dalam 5 kelompok dengan lima kali pengulangan. Kelompok terdiri dari kelompok K(-) yang tidak diberikan apapun, kelompok K(+) yang diberikan gentamisin 20 mg/kgBB, dan kelompok P1, P2, P3 yang diberikan gentamisin 20 mg/kgBB dan jus tomat masing-masing persentasi 25%, 50%, dan 100%. Penelitian dilakukan selama 24 hari. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi peningkatan diameter tubulus seminiferus setelah diberikan jus tomat selama 24 hari.


2018 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 478
Author(s):  
Alles Firmansyah ◽  
Zelly Dia Rofinda ◽  
Erkadius Erkadius

Asap rokok diketahui meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS). ROS dapat merusak pembuluh darah dan mengubah reaktivitas trombosit sehingga mengganggu sistem hemostasis. Vitamin C sebagai antioksidan esensial bagi tubuh terbukti dapat mengurangi kerusakan oksidatif akibat ROS. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan potensi vitamin C dalam menghambat gangguan hemostasis melalui pengamatan waktu perdarahan mencit yang dipapar asap rokok. Penelitian Randomized Pre Test-Post Test Control Group Design ini dilakukan pada 21 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Pemberian perlakuan pada hari ke-1 hingga ke-14, yaitu P1 (kontrol negatif), P2 (paparan asap rokok 10 menit perhari), dan P3 (vitamin C 0,4 mg/gBB/hari + paparan asap rokok 10 menit perhari). Pengukuran waktu perdarahan metode tail bleeding pada hari ke-0 dan ke-15. Analisis data menggunakan uji t-paired, one-way Anova, dan post-hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata waktu perdarahan P1 mengalami perubahan yang tidak bermakna dari 60,16 ± 3,27 menjadi 57,61 ± 4,88 detik. P2 mengalami perubahan yang bermakna dari 59,34 ± 6,93 menjadi 38,85 ± 3,43 detik. P3 mengalami perubahan yang bermaknadari 59,36 ± 3,07 menjadi 51.85 ± 3,45 detik. Terdapat perbedaan rerata waktu perdarahan setelah perlakuan yang bermakna signifikan (p = 0,000) antara P2 dengan P3. Penelitian ini berhasil membuktikan potensi vitamin C dalam mencegah pemendekan waktu perdarahan lebih lanjut sebagai indikator gangguan hemostasis akibat paparan asap rokok.


2018 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 478
Author(s):  
Alles Firmansyah ◽  
Zelly Dia Rofinda ◽  
Erkadius Erkadius

Asap rokok diketahui meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS). ROS dapat merusak pembuluh darah dan mengubah reaktivitas trombosit sehingga mengganggu sistem hemostasis. Vitamin C sebagai antioksidan esensial bagi tubuh terbukti dapat mengurangi kerusakan oksidatif akibat ROS. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan potensi vitamin C dalam menghambat gangguan hemostasis melalui pengamatan waktu perdarahan mencit yang dipapar asap rokok. Penelitian Randomized Pre Test-Post Test Control Group Design ini dilakukan pada 21 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Pemberian perlakuan pada hari ke-1 hingga ke-14, yaitu P1 (kontrol negatif), P2 (paparan asap rokok 10 menit perhari), dan P3 (vitamin C 0,4 mg/gBB/hari + paparan asap rokok 10 menit perhari). Pengukuran waktu perdarahan metode tail bleeding pada hari ke-0 dan ke-15. Analisis data menggunakan uji t-paired, one-way Anova, dan post-hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata waktu perdarahan P1 mengalami perubahan yang tidak bermakna dari 60,16 ± 3,27 menjadi 57,61 ± 4,88 detik. P2 mengalami perubahan yang bermakna dari 59,34 ± 6,93 menjadi 38,85 ± 3,43 detik. P3 mengalami perubahan yang bermaknadari 59,36 ± 3,07 menjadi 51.85 ± 3,45 detik. Terdapat perbedaan rerata waktu perdarahan setelah perlakuan yang bermakna signifikan (p = 0,000) antara P2 dengan P3. Penelitian ini berhasil membuktikan potensi vitamin C dalam mencegah pemendekan waktu perdarahan lebih lanjut sebagai indikator gangguan hemostasis akibat paparan asap rokok.


2017 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 189
Author(s):  
Paramita Ratna Gayatri

 Abstrak  Timbal merupakan salah satu bahan pencemar udara  yang berpengaruh pada kesehatan organ reproduksi pria. Polusi udara oleh logam berat ini menyebabkan terbentuknya Reactive Oxygen Species dan penurunan simpanan antioksidan tubuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi ekstrak etanol bawang dayak untuk mempertahankan diameter tubulus seminiferus pada mencit yang diinduksi timbal asetat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni laboratorik (true experimental) dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design. Subyek penelitian adalah 30 mencit (Mus musculus) jantan strain Balb/C yang diinduksi timbal asetat 0,75mg/KgBB/hari dan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif (K0), kelompok kontrol positif (K1), dan kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak bawang 30mg/KgBB/hari (K2), 60mg/KgBB/hari (K3), 120mg/KgBB/hari (K4). Pada hari ke 39, hewan coba dikorbankan untuk diukur diameter tubulus seminiferusnya. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna diameter tubulus seminiferus kelompok kontrol dan perlakuan. Kesimpulan penelitian ini ekstrak etanol bawang dayak tidak mempengaruhi diameter tubulus seminiferus mencit yang di induksi timbal asetat Kata kunci : ekstrak etanol bawang dayak, diameter tubulus seminiferus , timbal asetat


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Prima Arundani ◽  
Reny I'tishom ◽  
Bambang Purwanto

<p>Diabetes mellitus yang tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan infertilitas yang disebabkan oleh adanya kerusakan salah satu organ reproduksi yaitu testis. Hiperglikemia atau tingginya kadar gula dalam darah berperan dalam kerusakan sel dengan cara peningkatan <em>reactive oxygen spescies</em> (ROS) sehingga terjadi stres oksidatif jaringan yang mengakibatkan radikal hidroksil. Peningkatan <em>Reactive Oxygen Species </em>(ROS) menyebabkan cedera sel melalui mekanisme peroksidasi lipid dan kerusakan oksidatif protein serta DNA. Proses lipid periksidase pada akhirnya merusak membran spermatozoa dan mitokondria DNA sehingga menyebabkan penurunan kualitas spermatozoa.</p><p><strong>          </strong>Penelitian ini bertujuan mengetahui efek ekstrak rumput kebar terhadap viabilitas spermatozoa mencit jantan (<em>Musmusculus) </em>model diabetes melitus<em>. </em>Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan <em>post test only control group design</em>. Ekstrak rumput kebar menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sebanyak 30 ekor mencit yang dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif yaitu mencit diabates mellitus yang di sonde cmc na, kelompok kontrol positif yaitu mencit diabetes mellitus yang di sonde metformin, kelompok I, II, dan III yang di sonde ekstrak rumput kebar dengan dosis 67,5; 130; dan 270 mg/kg BB. Viabilitas spermatozoa dianalisis dengan mengambil sampel spermatozoa dari kauda epididimis.</p><p>Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan hasil yang signifikan p = 0,005 (p ˂ 0,05) pada viabilitas spermatozoa mencit diabetes mellitus dan perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol negatif  mencit dengan diabetes mellitus dengan kelompok perlakuan 3 yang diberi metformin dan ekstrak rumput kebar dosis 270 mg/kg BB. viabilitas spermatozoa pada kelompok kontrol negatif memiliki persentase terendah sedangkan pada kelompok perlakuan 3 memiliki persentase tertinggi. Simpulan penelitian ini adalah ekstrak rumput kebar (<em>Biophytum petersianum </em>Klotzsch) meningkatkan viabilitas spermatozoa mencit (<em>Mus </em>musculus) model diabetes melitus.</p><p> </p>


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 55-61
Author(s):  
Leonardo Cahyo Nugroho ◽  
Dimas Sindhu Wibisono ◽  
Krisna Muhammad ◽  
Ardi Fauzi ◽  
Adityas Mahendra Putra ◽  
...  

Latar Belakang : Torsio testis merupakan keadaan gawat darurat dan butuh segera dilakukan tindakan bedah. Torsio testis menyumbang 13-54% kasus penyakit skrotum pediatri akut dan terjadi pada 1 dari 4.000 pria berusia <25 tahun serta 1 dari 160 pria di atas 25 tahun. Walaupun sudah dilakukan intervensi di bawah 6 jam namun kematian jaringan testis pasca detorsio masih tinggi, dikarenakan terjadinya cidera iskemik reperfusi akibat produksi ROS (Reactive Oxygen Species) yang berlebihan. Testis kontralateral seringkali ikut terdampak pasca terjadinya torsio-detorsio akibat efek ROS. Pemberian terapi tambahan pasca dilakukan detorsio merupakan kebutuhan yang mendesak untuk ditemukan karena bisa mengurangi kematian jaringan testis akibat cidera iskemik reperfusi. Metode :  Merupakan studi eksperimental dengan rancangan Randomized controlled study with post test only control group design. Sampel penelitian sejumlah 18 tikus wistar dibagi dalam 3 kelompok. Dilakukan torsio pada testis ipsilateral, kemudian dilakukan detorsio dan pemberian terapi intravena. Dilakukan pengamatan index apoptosis (infertilitas) pada variabel Johnsen score, jumlah lapis sel tubulus seminiferus, adhesi neutrofil dan jumlah sel nekrosis dalam Hematoxyline Eosin pada testis kontralateral. Selanjutnya dilakukan analisa statistik, hasil dipresentasikan dalam tabel dan gambar. Hasil : Terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok Methylprednisolone terhadap kelompok Torsio Detorsio dengan p = 0,008 pada variabel Johnsen score dan jumlah lapis sel tubulus seminiferus. Diskusi :  Methylprednisolone sebagai anti inflamasi terbukti dalam fungsinya mengurangi ROS sehingga bisa mengurangi cidera iskemik reperfusi.  


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
A.P. Adhiyanti ◽  
A.A.I.N Marhaeni ◽  
I.P.I Kusuma

  This study aimed to investigate the effect of anonymous peer assessment on students’ writing ability. Quantitative approach was used in this study. Post-test only control group design was the design used in this experimental study. The post-test only control group design was designed to discover the purpose of this study which was to investigate the significant effect on writing ability between students who obtain feedback from anonymous peer assessment and students who obtain feedback from conventional assessment. The study was conducted at SMK PGRI 1 Singaraja. The eleventh grade students in Academic Year 2017/2018 were chosen as the population. The samples were 44 students from XI AP and XI UPW. The instruments used in this study were lesson plan, anonymous peer checklist, writing scoring rubric, and writing test. Writing scoring rubric and writing test were used to obtain the data through post-test while lesson plan and anonymous peer assessment were used during the treatment. The data then was analyzed by using SPSS 16. The results of the analysis show that (1) the mean score of the experimental group was 77.55 while the mean score of the control group was 68.77. (2) The t-observe was 3.892 and it exceeded the t-critical value which was 2.018. Therefore, based on the aforementioned results, it can be concluded that there was a significant difference on writing ability between the eleventh grade students who obtained feedback from anonymous peer assessment and those who obtained feedback from conventional assessment at SMK PGRI 1 Singaraja in academic year 2017/2018. 


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 161-167
Author(s):  
Syaukia Adini ◽  
Bedjo Santoso ◽  
Sarkum Sarkum ◽  
Sudirman Sudirman

Background: Ventilator Associated Pneumonia (VAP) is one of the causes of infection in the hospital and the main cause of death due to nosocomial infection. The strategy to prevent VAP is by oral hygiene. Honey may be a good solution for oral hygiene.Objective: This study aims to compare the effect of the use of 20% honey solution and 0.2% chlorhexidine as oral hygiene on VAP prevention in patients on mechanical ventilation.Methods: This was a quasi-experimental study with posttest only control group design in an incentive care unit of a general hospital in Indonesia. Thirty respondents were selected using consecutive sampling, which 15 respondents assigned in a 20% honey group and 0.2% chlorhexidine group. Clinical Pulmonary Infection Score (CPIS) was used to measure Ventilator Associated Pneumonia. Data were analyzed using Independent t-test.Results: The mean of CPIS in the honey group was 3.33 and the chlorhexidine group was 3.53. Independent t-test showed p-value 0.618 (>0.05), which indicated that there was no significant difference of the effect of honey and chlorhexidine on VAP event.Conclusions: The 20% honey solution has the same effect with 0.2% chlorhexidine in preventing VAP events in patients on mechanical ventilation.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document