scholarly journals Studi Komparasi Menggunakan Model IBL dan POGIL Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau dari Keterampilan Proses

2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 102
Author(s):  
Ida Madyani ◽  
Haryono Haryono ◽  
Suryadi Budi Utomo

<p>Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran IBL dan POGIL;  (2) mengetahui perbedaan prestasi belajar pada siswa yang memiliki keterampilan proses tinggi dan keterampilan proses rendah; dan (3) interaksi antara model pembelajaran IBL dan POGIL dengan keterampilan proses terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Sampel terdiri dari 2 kelas yang diambil menggunakan teknik <em>cluster random sampling. </em>Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes tertulis, tes keterampilan proses, angket untuk penilaian afektif, dan observasi keterampilan praktikum untuk penilaian psikomotor. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analisis Varian (Anava) dua jalan dengan desain faktorial 2x2. Statistik uji menggunakan GLM (<em>General Linier Model</em>) yang terdapat dalam <em>software</em> SPSS 21 dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil penelitian pada materi larutan penyangga kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2016/2017 dapat disimpulkan : 1) Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada aspek kognitif dan afektif menggunakan model pembelajaran <em>Inquiry Based Learning </em>(IBL) dan <em>Process Oriented Guided Inquiry Learning </em>(POGIL) sedangkan psikomotor tidak; (2) Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada aspek afektif dan psikomotor pada siswa yang memiliki keterampilan proses tinggi dan keterampilan proses rendah, sedangkan kognitif tidak; dan (3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran <em>Inquiry Based Learning </em>(IBL) dan <em>Process Oriented Guided Inquiry Learning </em>(POGIL) dengan keterampilan proses siswa terhadap prestasi belajar siswa aspek psikomotor sedangkan aspek kognitif dan afektif tidak. </p>

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 157-162
Author(s):  
Firda Awalia Putri ◽  
Susriyati Mahanal ◽  
Vita Ria Mustikasari

The aim of this study is to analyze the difference of students learning result on Natural Science subject who study using guided inquiry and conventional learning. The subjects of this study involve the students VIII grade of MTs Negeri Malang III that selected by cluster random sampling. The measurement of students learning result through posttest of multiple choice item which is analyzed is using precondition test and t-test. The result of study showed that there was a difference on students learning result who learnt using guided inquiry learning and those who used conventional learning Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar IPA peserta didik yang belajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII MTs Negeri Malang III yang dipilih secara cluster random sampling. Pengukuran hasil belajar peserta didik melalui posttest soal pilihan ganda yang dianalisis menggunakan uji prasyarat dan uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang belajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dan peserta didik yang belajar dengan pembelajaran konvensional.


AKADEMIKA ◽  
2015 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 261-276 ◽  
Author(s):  
Kiky Chandra Silvia Anggraini

One of the problems in school and society is the student's lack of social sensitivity to protect the school and home environment. The student's social sensitivity towards the school and home environment could be improved through the application of guided inquiry learning model.This research is quasi experiment involving control class and experimental one by using questionnaires as a data collection instrument. The process of sampling in this study is conducted through random sampling. The data were analyzed with SPSS version 16.00. Based on the results of pretest and post-test the experimental class using guided inquiry is more effective than the control one using pure inquiry to improve the student's social sensitivity. Analysis by t test was found t is amounted to 3,991 t count > t table so 3991 > 1.67. Then ho is refused and ha is accepted so that the application of guided inquiry learning model is greater than the pure inquiry-based learning model in increasing the student social sensitivity in social studies.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Dewi Ekaputri Pitorini ◽  
Suciati Suciati ◽  
Joko Ariyanto

Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan argumentasi ilmiah tertulis siswa melalui model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Inkuiri Terbimbing dipadu Dialog Socrates. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental research dengan desain penelitian posttest only with nonequivalent group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri A Karanganyar Tahun Pelajaran 2018/2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen 1 dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dipadu Dialog Socrates. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik non tes. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata argumentasi ilmiah tertulis kelas eksperimen 2 lebih tinggi yaitu 74,44 dibandingkan dengan kelas eksperimen 1 yaitu 65,99. Hasil uji t menunjukkan bahwa thitung>ttabel (4,675>1,99444), artinya terdapat perbedaan kemampuan argumentasi ilmiah tertulis siswa yang signifikan antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Simpulan penelitian ini adalah bahwa ada perbedaan kemampuan argumentasi ilmiah tertulis siswa melalui model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Inkuiri Terbimbing dipadu Dialog Socrates. Students' argumentation skills: A comparison between the guided-inquiry learning model and the Socrates dialogue-integrated guided-inquiry learning model AbstractThe research aimed to determine whether there was a difference in students’ written scientific argumentation skills through Guided Inquiry learning model and Guided Inquiry learning model integrated with Socratic Dialogue. The research was quasi-experimental research. The research design used was posttest only with nonequivalent group design. The population in this research were all students of class XI IPA of SMA Negeri A Karanganyar academic year 2018/2019. The sampling technique used in this research was cluster random sampling. The sample in this study was class XI IPA 1 as the experimental class 1 with the Guided Inquiry learning model and class XI IPA 2 as the experimental class 2 with the Guided Inquiry learning model combined with Socrates Dialogue.  The data collection technique used was test technique and non-test technique. The hypothesis test used was t-test. The results of the research showed that the average scientific written argument for the experimental class 2 was higher at 74.44 compared to the experimental class 1 at 65.99. The t-test results show that tcount>ttable (4,675> 1,99444), meaning that there were significant differences in students' written scientific argumentation skills between the experimental class 1 and the experimental class 2. The conclusion of this study was that there was a difference in students' written scientific argumentation skills through the Guided Inquiry learning model with Guided Inquiry learning model integrated with Socrates Dialogue.


2021 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 2521-2529
Author(s):  
Setyani Wijaya ◽  
Sri Lestari Handayani

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi kalor dan perpindahannya. Penelitian ini dilakukan di SD Angkasa 4 tahun ajaran 2020/2021 pada semester genap. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain control group pre-test post-test. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 81 siswa dan sampel untuk kelas eksperimen 26 siswa dan kelas kontrol 27 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan menggunakan random sampling. Dalam perhitungan dibantu dengan bantuan SPSS versi 26 for windows. Teknik analisis data uji hipotesis menggunakan uji-t Independent T-Tes dari pengolahan data didapatkan hasil sebesar Asymp.(2-tailed) < α = 5% yaitu 0,010 < 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Process Oriented Guided Inquary Learning (POGIL) terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Angkasa 4 pada materi kalor dan perpindahannya.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 11-20
Author(s):  
Nur Fitri Lestari ◽  
Nanang Supriadi ◽  
Siska Andriani

Pada penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif menggunakan jenis eksperimen quasy eksperimen design dan desain pretest-posttest control design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri 5 Natar dan sampel penelitian diambil dengan teknik random sampling sehingga didapatkan sampel penelitian kelas VIII E sebagai kelas eksperimen 1, kelas VIII C sebagai kelas eksperimen 2, dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penerapan Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Hasil menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik pada kelas yang diterapkan Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah matematisnya yang diterapkan Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dan Model Pembelajaran Konvensional.


2021 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Sariningsih Sariningsih ◽  
Purwati Kuswarini Suprapto ◽  
Liah Badriah

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran guided inquiry terhadap hasil belajar peserta didik di kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Sindangkasih pada materi sistem saraf manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai dengan bulan Juli 2019 di SMA Negeri 1 Sindangkasih. Metode penelitian yang digunakan adalah true experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Sindangkasih sebanyak 3 kelas. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas yaitu kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data berupa tes tulis hasil belajar pada materi sistem saraf manusia yang dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji ancova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran guided inquiry terhadap hasil belajar peserta didik pada materi sistem saraf manusia di kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Sindangkasih.Abstract. This study aimed to determine the effect guided inquiry learning model toward learning outcomes of students in XI MIPA classes at SMA Negeri 1 Sindangkasih on nervous system subject. This research was conducted from September 2018 until July 2019 at SMA Negeri 1 Sindangkasih. The research used the true experiment method. The population in this study were all XI MIPA at SMA Negeri 1 Sindangkasih as many as 3 classes. The sample used was 2 classes, namely class XI MIPA 1 as the experimental class and class XI MIPA 3 as the control class taken by cluster random sampling technique. Data collection techniques in the form of tests of learning outcomes on the nervous system subject was conducted before and after learning process were taken place. The datas were analyzed by using the Ancova test. The results showed that there was the effect guided inquiry learning model toward learning outcomes of students on nervous system subject in XI MIPA classes at SMA Negeri 1 Sindangkasih.


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 38-48
Author(s):  
Berti Yolida ◽  
◽  
Median Agus Priadi

This study aims to determine the effect of local wisdom-based guided inquiry learning models on students' creative thinking skill. The design in this research used a pretest-posttest non-equivalent control grup. The sample of this research was students of class IX E dan IX F which were sampled from the population in a cluster random sampling manner. Data in this research were quantitatif data obtained fromnthe average pretest, posttest, and N-gain values which were then statistically analyzed using the t test at 5% confidence level through the SPSS 17. The results showed that the creative thinking skill of experimental class students obtained good criteria with an average acquisition of 58.9 and it is known that the significance value at sig. (2-tailed) <0.05 which means that there is a significant influence on the experimental class. Thus, learning using guided inquiry models based on local wisdom influences students' creative thinking skill.


2021 ◽  
Vol 1 (6) ◽  
Author(s):  
Tsaniyatur Rizqi Nurul Laily ◽  
Suharti Suharti ◽  
Siti Marfu’ah ◽  
Munthalib Munthalib

This study aims to determine a guided inquiry learning model enriched by problem solving can provide better results for students’ scientific argumentation skills than guided-inquiry learning models. This study applies a quasi-experimental research design with post-test and a descriptive design. The sampling technique in this study applies a cluster random sampling technique. The data of the students’ scientific argumentation skills is obtained from the ability of students to answer the descriptive questions of scientific argumentation. The instruments include learning instruments and measurement instruments. Descriptive analysis and a one-part t-test with the help of SPSS 25 for Windows are used in analyzing the data. The results show that guided inquiry learning model enriched by problem solving serves better results than guided inquiry models towards students' scientific argumentation skills in buffer solution material. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing yang diperkaya problem solving terhadap keterampilan argumentasi peserta didik pada materi larutan penyangga. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu dengan pasca tes dan rancangan deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Data keterampilan argumentasi ilmiah peserta didik diperoleh dari kemampuan peserta didik menjawab soal tes uraian keterampilan argumentasi ilmiah. Instrumen yang digunakan meliputi instrumen perlakuan dan instrumen pengukuran. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan uji-t satu pihak dengan bantuan program SPSS 25 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing yang diperkaya problem solving memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan argumentasi ilmiah peserta didik pada materi larutan penyangga.


2015 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
Author(s):  
Lia Anggraini Siregar ◽  
Motlan .

ABSTRACT The research aimed to know the influence ofguided inquiry learning model on student’s learning outcomes in topic dynamic electricity in class X semester II SMA N 2 Kisaran A.Y 2014/2015. Beside that, the research also aimed to determine the differences between students learning outcomes by using guided inquiry learning model and conventional learning, and to know the student’s activities as affective and psychomotor. The research used a quasi-experimental method. The population were all students of class X consist of 8 classes. The samples defined by cluster random sampling and conducted in class X-1 as the experiment class and X-2 as the control class. The instruments were used learning outcomes test and the observation sheet.The result showed that the average value of posttest in experiment class is 64.25 higher than in control class is 53. The hypothesis result of posttest in experiment class and control class get >, so Ha can be accepted. The observation result showed student’s activity in experiment class included in active category. Finally, it can be concluded that there is an effect of guided inquiry learning model on student’s learning outcomes in topic dynamic electricity.   Keywords : guided inquiry learning model, student’s learning outcomes, affective, psychomotor


Curricula ◽  
2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 101
Author(s):  
Adelia Alfama Zamista

<p>Kognitif diartikan sebagai potensi intelektual, lebih jelasnya kemampuan kognitif diartikan sebagai kemampuan yang dapat diamati dari aktivitas mental untuk memperoleh pengetahuan melalui pengalaman sendiri. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di STT Dumai diketahui bahwa belum tersedia bahan ajar yang memfasilitasi mahasiswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. Maka pada penelitian ini dilakukan pengembangan dan penerapan modul fisika berbasis model pembelajaran <em>process oriented guided inquiry learning </em>(POGIL) untuk meningkatkan kemampuan kognitif mahasiswa. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model ADDIE yang terdiri dari tahapan analysis, <em>design, development, implementation, and evaluation. </em>Untuk melihat peningkatan kemampuan kognitif mahasiswa pada tahap <em>implementation </em>model ADDIE dilakukan <em>pre experiment</em> dengan <em>one group</em> <em>pretest-posttest design</em>, dan sampel penelitian dipilih menggunakan metode <em>simple random sampling</em>. Instrumen penelitian yang digunakan untuk menyelidiki peningkatan kemampuan kognitif mahasiswa adalah  tes. Pengolahan data kemampuan kognitif dilakukan dengan menghitung rata-rata gain yang dinormalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatakan kemampuan kognitif mahasiswa yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata gain yang dinormalisasi sebesar 0,62 pada kategori sedang.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document