scholarly journals Differences in the Performance of Permanent Employees and Contract Employees in the Furniture Industry

2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 325-338
Author(s):  
Vera Firdaus

Industri mebel merupakan sektor yang perkembangannya sangat kompetitif namuncenderung fluktuatif dalam permintaan. Penyerapan tenaga kerja yang tinggi pada industrimebel menuntut upaya efisiensi agar tenaga kerja tidak menjadi beban produksi, sehinggaperusahaan meenerapkan sistem kontrak pada karyawan. Tujuan penelitian ini untukmenganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja pada karyawan tetapdengan karyawan kontrak. Penelitian dilakukan di 2 perusahaan di Jawa Timur. Tekniksampling menggunakan Cluster random sampling, sehingga diperoleh 50 karyawan tetap dan50 karyawan kontrak sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan .data melaluikuisioner, studi pendahuluan, wawancara, observasi serta kajian publikasi ilmiah. Desainpenelitian ini Kuantitatif dengan pendekatan komparatif dua sampel. Analisis menggunakanIndependent Samples T Test dengan program SPSS versi 23. Hasil penelitian membuktikanbahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja pada karyawan tetap dengankaryawan kontrak sebesar 1.820. Karyawan kontrak rata-rata memiliki kinerja lebih baik(mean 24,56) daripada karyawan tetap (mean 22,74) .

2016 ◽  
Vol 1 (02) ◽  
pp. 123
Author(s):  
Ida Umami

              This research generally aims to get brief description of teachers’ understanding aboutnstudents and its implication in learning process. Specifically, the purpose of this research are to get description about: 1) teachers understanding about students and its defferences among variables, 2) the implementation of high touch unsure in learning process according  to teachers’ and students and defferences among them, 3) the contribution of teachers, understanding about student toward high touch applied in learning process and, the different response between teachers and students about high touch  implementation. This research is conducted by descriptive quantitative method.  The population is all teachers and students at senior high school in Padang. Samples are taken by using stratified cluster random sampling technique. The percentage, correlation and t test. The results of this research reveal that: 1) everall, teachers understanding is in middle category, so is with the implementation toward learning process, 2) five observable variables about the nature of man are valid and can be used to explain teachers’ understanding about the nature of man as laten variable, and six observable variables  about high touch  implementation as implication of teachers’ understanding about student in learning process.  Therefore, teachers understanding about student  has positive and significant correlation with implementation  of teachers’ understanding about nature of man toward learning process trough high touch  implementation, and 3) teachers’ opinion about high touch implementation as implication of teachers’ understanding toward learning process differ significantly with students’ opinion. In general, teachers’ opinion score is higher compared with student’s opinion score


2017 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Sri Utami ◽  
Lalu Sucipto

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Salafiyah Darul Falah Mataram yang berjumlah 153 siswa. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VIII B dengan jumlah 28 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan desain pre-eksperimen (One Group Pretest Postest Design). Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik cluster  random sampling . Teknik analisis data menggunakan uji-t test Sampel Related. Hasil perhitungan uji-t tes Sampel Related  didapatkan  sebesar dan sebesar dengan taraf signifikan . Karena , maka menunjukkan bahwa model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.Abstract: This study aims to determine the effectiveness of Teachers Assisted Individualization (TAI) learning model for students' math problem solving skills. The population in this study is the students of grade VIII SMP Salafiyah Darul Falah Mataram, amounting to 153 students. The sample in this research is class VIII B with the number of 28 students. The type of research used is quantitative research, with pre-experiment design (One Group Pretest Postest Design). The sampling technique is using cluster random sampling technique. Technique of data analysis using test-t test Sampel Related. The result of t-test calculation of Sample Related test obtained t_hitung equal to 19,01 and t_table equal to 2,052 with significant level 5%. Because t_hitung≥t_tabel, then show that Team Assisted Individualization (TAI) learning model effective to student's math problem solving ability.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 15-27
Author(s):  
I Wayan Widiana ◽  
I Made Suarjana

This study was aimed at determining the differences in the dimensions of cognitive processes between groups of students who are taught with project-based trying learning activities and groups of students who are taught with conventional learning activities. This research is a quasi-experimental study with a post-test only control group design. The population of this study was the fifth-grade students of the 2016/2017 academic year in the Curriculum 2013 Elementary School in Buleleng Regency, which amounted to 326 students. The samples were taken by cluster random sampling which amounted to 60 students. The data collected in this study were the results of the dimensions of cognitive processes by using 20 multiple-choice tests and 5 item essays on the ecosystem theme. The hypothesis was tested using inferential t-test statistics. The results show that there are significant differences in the dimensions of cognitive processes between groups of students who were taught with project-based trying activities and groups of students who were taught using conventional learning activities. The optimizing project-based trying activities has a positive effect on the dimensions of students' cognitive processes.PENGOPTIMALAN AKTIVITAS MENCOBA DENGAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN DIMENSI PROSES KOGNITIF SISWAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dimensi proses kognitif antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran mencoba berbasis proyek dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan penelitian post test only control group design. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V Tahun Pelajaran 2016/2017 di SD rintisan Kurikulum 2013 Kabupaten Buleleng yang berjumlah 326 orang. Sampel diambil dengan cara cluster?random sampling yang berjumlah 60 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil dimensi proses kognitif dengan menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 20 butir dan esai 5 butir soal pada tema ekosistem. Hipotesis diuji dengan menggunakan statistik inferensial t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada dimensi proses kognitif antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran mencoba berbasis proyek dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran konvensional Pengoptimalan aktivitas mencoba berbasis proyek berpengaruh positif terhadap dimensi proses kognitif siswa.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Dewi Mutia Anggraeni ◽  
Paridjo . ◽  
Eleonora Dwi W

Abstrak Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar matematika antara peserta didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share melalui Pendekatan Inquiry dan model pembelajaran Ekspositori.(2) Untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar model pembelajaran Think Pair and Share melalui Pendekatan Inquiry lebih baik dari pada yang diajar menggunakan model pembelajaran Ekspositori ditinjau dari kemandirian belajar tinggi.(3) Untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar menggunakan model pembeljaran Think Pair and Share melalui Pendekatan Inquiry tidak lebih baik daripada yang diajar menggunakan model pembelajaran Ekspositori ditinjau dari kemandirian belajar rendah. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Brebes tahun pelajaran 2016/2017. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel yang diambil sebanyak 2 kelas eksperimen, 2 kelas kontrol, dan 1 kelas ujicoba. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dengan menetapkan taraf signifikansi 5% adalah uji Anava dengan Rancangan Acak Kelompok, uji-t satu pihak kanan, dan uji-t satu pihak kiri, yang sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada perbedaan prestasi belajar matematika antara peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share melalui Pendekatan Inquiry dengan model pembelajaran Ekspositori. (2) Prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share melalui Pendekatan Inquiry lebih baik daripada yang diajar menggunakan model pembelajaran Ekspositori ditinjau dari kemandirian belajar tinggi. (3) Prestasi belajar matematika peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share melalui Pendekatan Inquiry tidak lebih baik atau sama dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran Ekspositori ditinjau dari kemandirian belajar rendah. Abstract: This study aims: (1) To find out whether there are differences in mathematics learning achievement between students taught by using Think Pair and Share learning models through the Inquiry Approach and Expository learning models. (2) To find out whether the mathematics learning achievements of students taught by the model Think Pair and Share learning through the Inquiry Approach is better than those taught using the Expository learning model in terms of high learning independence. (3) To find out whether the mathematics learning achievement of students taught using Think Pair and Share learning models through the Inquiry Approach is not better than those taught using the Expository learning model in terms of low learning independence. The population in this study were students of class VII of SMP Negeri 3 Brebes academic year 2016/2017. Sampling uses cluster random sampling technique. Samples taken were 2 experimental classes, 2 control classes, and 1 trial class. Data collection techniques used were tests, questionnaires, and documentation. The data analysis technique used by setting the 5% significance level is the Anova test with the Randomized Group Design, the right-hand t-test, and the left-hand t-test, which has previously been carried out prerequisite tests namely normality test and homogeneity test. From the results of the study it can be concluded that: (1) There are differences in mathematics learning achievement between students who are taught using Think Pair and Share learning models through the Inquiry Approach with the Expository learning model. (2) Mathematics learning achievement of students taught using Think Pair and Share learning models through the Inquiry Approach is better than those taught using the Expository learning model in terms of high learning independence. (3) Mathematics learning achievements of students taught using Think Pair and Share learning models through the Inquiry Approach are not better or the same as those taught using the Expository learning model in terms of low learningindependence. Keywords: ThinkPairandShare, InquiryApproach, Learning Independence, Mathematics Learning Achievement.


2019 ◽  
Author(s):  
Haira kaniara

Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di Indonesia mayoritas masih kurang puas. Penyebab ketidakpuasan pasien diantaranya faktor kesalahan identifikasi, komunikasi, pemberian obat, dan risiko jatuh. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan menyebarkan kuesioner kepada 143 pasien. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan cara menetapkan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian diberikan kuesioner hingga terpenuhi jumlah sample, dan melakukan penelitian pada setiap sampel yang terpilih. Data dianalisis menggunakan independent t-test dan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien (p= 0,001; OR=1,216; α= 0,05). Karakteristik pasien berupa umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan kelas rawat tidak berhubungan dengan kepuasan pasien (p= 0,331; 0,818; 0,949; 1,000; dan 0,382; α= 0,05). Hasil penelitian juga didapatkan bahwa penerapan aspek keselamatan pasien berupa reassessment pasien risiko jatuh dan dimensi kehandalan (memberi petunjuk, memberi penjelasan) ketika akan melakukan tindakan keperawatan masih belum optimal sehingga menjadi saran untuk ditingkatkan agar kepuasan pasien di rumah sakit X semakin meningkat.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Yuhantoro Budi Handoyo Sakti

Penderita Tuberkulosis (TB) paru di Indonesia terus menerus mengalami peningkatan mulai dari tahun 1997 hingga tahun 2014. Kasus TB paru pada anak di Indonesia mulai ditemukan pada tahun 2013 yaitu pada umur < 1 tahun sebanyak 2‰, 1-4 tahun sebanyak 4‰ , dan 5-14 tahun sebanyak 0,30‰. Indonesia sekarang berada pada ranking kelima negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Pada tahun 2013 Indonesia menduduki peringkat keempat dalam prevalensi  kasus  TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Pendidikan dan sikap dari penderita TB. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita TB yang berobat di Puskesma. Sampel sejumlah 30 orang yang diambil dengan cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Uji paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap pada nilai p=0,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan sikap penderita TB yang berobat di wilayah Puskesmas karanganyar.


Author(s):  
Ali Mashari

Abstract: This research generally aims to get brief description of application high touch in learning process. This research is conducted by descriptive quantitative method.  The population is all teachers and students at senior high school. Samples are taken by using stratified cluster random sampling technique. The percentage, correlation and t test. The results of this research reveal that application high touch  in learning process less and teachers’ opinion about high touch implementation as implication of teachers’ understanding toward learning process differ significantly with students’ opinion. In general, teachers’ opinion score is higher compared with student’s opinion scoreKeywords: high touch, learning process, students 


2016 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
Author(s):  
Nuning Apriani ◽  
Syahrial Ayub ◽  
Hikmawati Hikmawati

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMAN 2 Praya tahun pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian post-test only group design. Populasi dari penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 2 Praya Tahun Ajaran 2015/2016 berjumlah 400 orang. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling, sehingga diperoleh kelas X 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 6 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes multiple choice dengan lima alternatif jawaban. Hipotesis Penelitian diuji menggunakan t-test polled varians, diperoleh thitungsebesar 3,42 dan ttabelsebesar 1,99 pada taraf signifikansi 5 %. Oleh karena  t­hitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMAN 2 Praya tahun pelajaran 2015/2016. Kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar. Abstract – The purpose of this study was to investigate the influence of problem based learning model toward physics learning outcomes at SMAN 2 Praya grade X at the academic year 2015/2016. This study was experiment with post-test only control group design. The population of this study were all students of Xth grade with number of students were 400 students. Cluster random sampling was used to choose the class sample with X-4 as experiment class and X-6 as control class. The instrument of this study used multiple choise test with 5 alternative answer. Based from the result, data were analyzed using t-test polled varians. The data obtained 3.42 for the t-hint and 1.99 for the t-table with significant level 5%. Therefore t-hint > t-table, the H0 rejected and Ha be accepted. This result shows that problem based learning model is influencing the stuent’s physics academy result at SMAN 2 Praya Xth grade academic year 2015/2016. Keywords: Problem based learning model, learning outcomes.


Kappa Journal ◽  
2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 102-108
Author(s):  
Fartina Fartina ◽  
◽  
Khaerus Syahidi ◽  
Laxmi Zahara ◽  
Zaotul Wardi ◽  
...  

This study aims to determine the differences in student achievement who are taught using interactive multimedia drills model with students who are taught using science comic media. This type of research is experimental research. The population in this study is all students of class VII MTs. The State of Selong Model and the sampling was determined by using cluster random sampling technique to select the class and simple random sampling to select the students in that class. The second sampling technique is random sampling by drawing lots, cluster random sampling, namely the class is divided into experimental class I, namely the class that is taught using interactive multimedia drills model (class VII-E) and the experimental class II, namely the class that is taught using comic media. science (class VII-F), each of which consists of 36 students. And simple random sampling, where students are drawn after data collection to reduce the sample to 30 students to facilitate hypothesis testing. The data collection technique used post-test while the data analysis technique to test the hypothesis was the t-test. The results of data analysis using t-test showed that there were differences in student achievement who were taught using interactive multimedia drills model with students who were taught using science comic media. This can be seen in the post-test results where t-count > t-table is 2.206 > 2.002. Thus H0 is rejected and Ha is accepted. This means that there are differences in student achievement who are taught using interactive multimedia drills model with students who are taught using science comics


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 82
Author(s):  
Indah Dwi Astuti ◽  
Mulyatun Mulyatun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan pembelajaran multimedia berbasis MLR pada materi sistem koloid. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan bentuk <em>Pretest-posstest Control Group Design</em> dengan pengambilan sampel dalam kelompok <em>cluster random sampling</em>. Nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 74,85 dengan persentase ketuntasan 71% dan 65,97 dengan persentase ketuntasan 33%. Berdasarkan hasil uji t-test pada = 5% dan dk = 56 diperoleh t<sub>hitung</sub>&gt; t<sub>tabel</sub> = 4,475&gt; 2,003, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dan kontrol. Selanjutnya dari hasil analisis sisi kanan, diperoleh t<sub>hitung</sub>&gt; t<sub>tabel</sub> = 4,475&gt; 1,672 dengan dk = 57 dan pada = 5%. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kimia menggunakan multimedia berbasis pembelajaran MLR pada materi koloid efektif diterapkan pada pembelajaran kimia, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA di MAN Kendal.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document