scholarly journals Hubungan Implementasi IPSG (International Patien Savety Goals) dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Kasihan I Bantul

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 28
Author(s):  
Anggi Napida Anggraini ◽  
Choirul Anwar ◽  
Brune Indah Yulitasari

<p align="center"><strong>ABSTRACK</strong></p><p>Kepuasan pasien adalah tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Sampai saat ini masalah keselamatan pasien Rumah Sakit masih menjadi masalah global, <em>Joint Commission International </em>(JCI) &amp; <em>World Health Organitation</em>, menurut WHO dalam Ismiyati 2013, menyatakan bahwa kejadian infeksi nosocomial di rumah sakit mencapai 9% (variasi 3-21%) atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap seluruh rumah sakit di dunia. Angka yang terbilang cukup tinggi untuk kejadian dalam penerapan <em>patient safety</em>. Mengetahui hubungan implementasi IPSG <em>(International Patien Savety Goals)</em>dengan kepuasan Pasien di Puskesmas Kasihan I Bantul. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian <em>Cross-sectional</em>. Pengambilan sampel mengunakan accidental sampling untuk kepuasan pasien dan purposive sampling untuk tenaga kesehatan. Instrumen penelitian mengunakan kuesioner dan ceklis observasi. Metode analisis yang digunakan adalah C<em>hi Square. </em>Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara Implementasi IPSG dengan kepuasan pasien dengan nilai <em>p-value </em>0,004 (0,005).</p><p> </p><p><strong>K</strong><strong>a</strong><strong>t</strong><strong>a Kunci: </strong>IPSG, <em>international, Patient, Savety, </em>kepuasan pasien</p>

2020 ◽  
Vol 1 (6) ◽  
pp. 28-37
Author(s):  
Mualimin Mualimin ◽  
Thomson P Nadapdap ◽  
Deli Deli

The patient safety mission at the hospital is to prevent patient safety incidents from occurring, the number of incidents is said to be like an iceberg phenomenon. The incidence rate in Indonesia based on data from the Joint Commission International (2012) shows that as many as 13% due to surgical errors and 68% due to blood transfusion errors. This study aims to analyze the relationship between leadership support and compliance with nurses in identifying patients in the implementation of patient safety in the Datu Beru Aceh Hospital. Tengah. The research design used a quantitative analytic survey with a cross-sectional design. The population of all nurses working in the Women's Internal Medicine Room at Datu Beru Hospital, Central Aceh was 34 people. The sampling technique used total sampling. Data analysis was carried out by univariate, bivariate and multivariate with chi_square. The results of the research variable Leadership Support with Nurse Adherence obtained p-value = 0,000, meaning that there is a relationship between leadership support and nurse compliance to identify patients in the application of patient safety. Multivariate analysis of leadership support variables obtained sig value of 0.000 <p = 0.05, which means that there is a significant influence of the leadership support variable on nurse compliance. There is a relationship between leadership support and the compliance of nurses to identify patients in the application of patient safety and there is a significant effect.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Miming Oxyandi

Latar belakang: World Health Organization melaporkan bahwa pasien dengan resiko infeksi 83,5%dan bukti kesalahan medis menunjukkan 50-72,3% dikumpulkan angka-angka penelitian rumah sakitdi berbagai Negara, ditemukan KTD dengan rentang 3,2-16,6%. Data patient safety tentang KejadianNyaris Cedera (KNC) dan Kejadian Tak Diharapkan (KTD). (WHO,2014). Tujuan: Tujuan penelitianini diketahuinya distribusi frekuensi identifikasi pasien, kepuasan pasien dan hubungan pelaksanaanidentifikasi pasien dengan kepuasan pasien. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metodesurvey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawatdan pasien yang bersedia menjadi respon yang ada di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit. Hasil:Berdasarkan analisis univariat dari 16 perawat didapatkan 72.2% perawat yang melakukan identifikasipada pasien, sedangkan responden yang kepuasan pasien sebanyak 50%). Berdasarkan hasil ujistatistik chi – square didapat ada hubungan pelaksanaan identifikasi pasien dengan kepuasan pasien (p– value 0,026). Saran: Disarankan lebih meningkat pelaksanaan identifikasi, pemberian informasiserta evaluasi terkait dengan pelaksanaan identifikasi pasien diruang instalasi gawat darurat.Kata Kunci: Identifikasi Pasien, Kepuasan Pasien


2021 ◽  
pp. 1348-1356
Author(s):  
Zelyn Rizkiyah Zarui ◽  
Reza Aril Ahri ◽  
Arni Rizqiani Rusydi

Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 145 perawat dan sampel berjumlah 97 perawat, sampel diambil dengan cara purposive sampling. Data diperoleh menggunakan kuosioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Berdasarkan hasil pengambilan data awal kasus insiden keselamatan pasien yang didapatkan di RSUD Kota Makassar tahun 2019 bahwa kasus insiden keselamatan pasien menunjukkan 1 kasus Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), 22 kasus Kejadian Tidak Cedera (KTC), 1 kasus Kejadian Potensial Cedera (KPC), 11 kasus Kejadian Nyaris Cedera (KNC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi perawat dengan upaya penerapan patient safety di ruang rawat inap RSUD Kota Makassar Tahun 2020. Hasil analisis uji chi-square dengan α=0.05 menunjukkan bahwa nilai p-value untuk pengetahuan kerja perawat p 0,867, sikap kerja perawat p=0.235, motivasi kerja perawat p=0.052 dengan penerapan patient safety. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan Kompetensi Perawat dengan Upaya Penerapan Patient Safety di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Makassar Tahun 2020.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 44-57
Author(s):  
Muhammad Iqbal ◽  
Suharni A Fachrin ◽  
Lalu Muhammad Saleh

Latar belakang: Perawat sebagai tenaga kesehatan yang bertugas di garis depan pelayanan memerlukan pengetahuan, sikap yang mendukung penerapan sistem keselamatan pasien dan kualitas kerja yang baik serta kinerja perawat sebagai proses pelayanan. Keselamatan pasien di rumah sakit adalah sistem rumah sakit untuk membuat asuhan pelayanan pasien yang lebih aman. Aman dari kemungkinan terjadinya risiko Insiden Keselamatan Pasien (IKP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan kualitas kerja dengan kinerja perawat dalam penerapan sistem keselamtan pasien di RSUD Sinjai. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian cross-sectional dan besar sampel penelitian adalah 114 perawat dan 11 kepala ruangan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang mengacu pada panduan nasional sistem keselamatan pasien, pedoman pelaporan IKP dan materi Joint Commission International (JCI) yang meliputi International Patient Safety Goals (IPSG) 1 – 6.  Analisis data dilakukan secara univariat, bivariate dengan uji chi-square dan analisis multivariate dengan regresi linear berganda. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan, sikap dan kualitas kerja dengan kinerja perawat dalam penerapan sistem keselamatan pasien (ρ value = 0,000), dan ada hubungan secara simultan pengetahuan, sikap dan kualitas kehidupan kerja dengan kinerja perawat dalam penerapan sistem keselamatan pasien di rumah sakit umum daerah sinjai sebesar 52% dengan F hitung 58,498 bermakna (karena > F tabel 3,08). Kesimpulan: Perlu adanya sosialisasi dan pelatihan terkait sistem keselamatan pasien untuk meningkatkan kinerja perawat dalam menunjang mutu pelayanan di rumah sakit umum daerah sinjai.


2020 ◽  
Vol 1 (5) ◽  
pp. 22-29
Author(s):  
Kusnatalia Kusnatalia ◽  
Arifah Devi Fitriani ◽  
Asriwati Amirah

The World Health Organization (WHO) infant mortality rate is the first indicator in determining a child's health status, 3.6 million of the 120 million newborns experience asphyxia, and nearly 1 million babies die. Meanwhile, the prevalence of patients treated at the NICU at the Datu Beru Takengon Hospital from 2016 to 2019 continues to decline every year. The purpose of this study was to determine and analyze the effect of technical competence, efficiency and patient safety on patient family satisfaction. The research design used an analytic survey with a cross-sectional design. The data that had been collected were processed using univariate and bivariate and multivariate analysis. The population of all parents of babies who were treated in the NICU Care Room at Datu Beru Takengon Hospital was 329 people. The sampling technique used accidental sampling. The number of samples that will be studied is 67 people. The results of the research on technical competence variables obtained p-value = 0,000, efficiency 0,000, and patient safety 0,000 <α 0.05, meaning that there is an influence between technical competence, efficiency and patient safety on family satisfaction, from the results of multivariate analysis, the most influential variables are found. in this study is the technical competency variable with an Exp B value of 1.003. The conclusion is that there is an influence between technical competence, efficiency and patient safety while the multivariate analysis shows that the most dominant factor is the variable of technical competence on family satisfaction. It is recommended that the hospital be able to improve the technical competence of nurses in the NICU room by holding training and workshops both internal and external training.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Mina Yumei Santi ◽  
Sabar Santoso ◽  
Nasyiatush Sholihah

United Nation Childrens Fund dan World Health Organization merekomendasikan pemberian ASI eksklusif untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas bayi.  Ibu bekerja cenderung tidak memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga. Kurangnya dukungan tempat kerja menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan ASI eksklusif pada ibu bekerja. Cakupan ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Sewon II menurun dari tahun 2015 ke 2016 dan menjadi salah satu puskesmas dengan cakupan terendah di Kabupaten Bantul. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan tempat kerja dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di wilayah kerja Puskesmas Sewon II. Metode yang digunakan observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dan melibatkan 70 responden yaitu ibu balita yang bekerja. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil studi menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan tempat kerja dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja dengan p-value 0,011 (α = <0,05) dan keeratan hubungan rendah dengan coefficient contingency 0,291. Karakteristik responden yang berhubungan dengan ASI eksklusif yaitu pendidikan, paritas, dan durasi kerja. Tempat kerja diharapkan memberikan waktu, sarana prasarana, dan kebijakan yang mendukung ASI eksklusif pada ibu bekerja sesuai dengan peraturan pemerintah.


2020 ◽  
Author(s):  
Ainun Mardyyah

Peningkatan mutu dalam segala bidang khususnya dalam bidang kesehatan salah satunya melalui akreditasi Rumah Sakit menuju kualitas pelayanan Internasional. Dalam sistem akreditasi yang mengacu pada standar Joint commission International (JCI) diperoleh standar yang paling relevan terkait dengan mutu pelayanan Rumah Sakit International Patient Safety Goals (sasaran international keselamatan pasien) yang meliputi enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit. (Kemenkes RI, 2011). Keselamatan Pasien (Patient Safety) merupakan sesuatu yang jauh lebih penting dari pada sekedar efisiensi pelayanan. Perilaku perawat dengan kemampuan perawat sangat berperan penting dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Perilaku yang tidak aman, lupa, kurangnya perhatian/motivasi, kecerobohan, tidak teliti dan kemampuan yang tidak memperdulikan dan menjaga keselamatan pasien berisiko untuk terjadinya kesalahan dan akan mengakibatkan cedera pada pasien, berupa Near Miss (Kejadian Nyaris Cedera/KNC) atau Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD) selanjutnya pengurangan kesalahan dapat dicapai dengan memodifikasi perilaku. Perawat harus melibatkan kognitif, afektif dan tindakan yang mengutamakan keselamatan pasien. World Health Organization (WHO), 2014 Keselamatan pasien merupakan masalah keseahatan masyarakat global yang serius. Di Eropa mengalami pasien dengan resiko infeksi 83,5% dan bukti kesalahan medis menunjukkan 50 72,3%. Di kumpulkan angka-angka penelitian rumah sakit di berbagai Negara, ditemukan KTD dengan rentang 3,2 – 16,6 %. Data Patient Safety tentang Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian Tak Diharapkan (KTD) di Indonesia masih jarang, namun dipihak lain terjadi peningkatan tuduhan “mal praktek” yang belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir. Insiden pelanggaran patient safety 28,3% dilakukan oleh perawat. Bawelle, 2013 secara keseluruhan program patient safety sudah diterapkan, namun masalah dilapangan merujuk pada konsep patient safety, karena walaupun sudah pernah mengikuti sosialisasi, tetapi masih ada pasien cedera, resiko jatuh, resiko salah pengobatan, pendelegasian yang tidak akurat saat oforan pasien yang mengakibatkan keselamatan pasien menjadi kurang maksimal. Jumlah Rumah Sakit di Sulawesi Utara adalah sebanyak 39, baik milik pemerintak pusat , propinsi, kabupaten/kota, swasta, TNI dan POLRI, 28 RS telah terakreditasi dan salah satunya yaitu RSUP. Prof. Dr. R. D Kandou Manado. Rumah Sakit ini telah menerapkan program patient safety yang merupakan syarat yang diterapkan oleh semua RS yang terakreditasi. Data awal yang di lakukan peneliti di Ruang Akut Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP. Prof. Dr. R. D Kandou Manado melalui wawancara dengan tim akreditasi, memiliki khusus tenaga keperawatan ada 156 perawat di ruang Akut IGD.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 43-50
Author(s):  
Juliana Widyastuti Wahyuningsih

Childbirthis a processLabor of opening and depleting the cervix and the fetus down into the birth canal. Birth is a process in which the fetus and amniotic are pushed out through the birth canal. (Sarwono, 2008). According to the World Health Organization (WHO) estimates more than 585,000 mothers annually die during pregnancy or childbirth. Indonesia Health Demographic Survey (SDKI) Survey in 2012, Maternal Mortality Rate in Indonesia is still high at 359 per 100,000 live births. The purpose of this study is the knowledge of maternal knowledge, maternal age, and maternal parity associated with normal birth events at Palembang Bari Hospital 2017. This study used analytical survey method with cross sectional approach. The population in this study were all maternal mothers at the Palembang Bari Hospital in 2017. Sampling in the study was conducted non-randomly with the technique of "Accidental Sampling". Data analysis was done univariat and bivariate with Chi-Square statistical test with significance level α = 0,05. The result of this research shows that there is correlation between mother's knowledge with normal delivery incidence with p value 0,001, there is correlation between mother age with normal delivery incidence with p value 0,009, there is relation between mother parity with normal delivery incidence with p value 0,001. From result of this research hopes healthcare workers can improve normal delivery care services and more often to carry out maternal safety counseling.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Alfiah Ni’matul Masruroh ◽  
Laily Isroin ◽  
Siti Munawaroh

Peran teman sebaya bagi remaja santri sangat berpengaruh dalam memberikan dukungan sosial bagi sesamanya. Santri yang mengalami stres diharapkan mampu membangun strategi koping yang tepat sebagai upaya untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap masalah dan tekanan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan mekanisme koping stres pada remaja di Pondok Pesantren KH. Syamsuddin Durisawo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan studi korelasional. Desain penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan Cross Sectional. jumlah sampel 95 responden dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner atau google form secara online. Penelitian menggunakan analisis uji chi-squere dengan  P value<0,05. Hasil penelitian ini didapatkan responden yang mendapat dukungan sosial yang positif sebanyak 51 responden (53,7%) dan mekanisme koping stress yang di dapatkan data 53 (55,8%) responden memiliki mekanisme koping stres yang adaptif. Berdasarkan hasil analisa pada penelitian ini adalah p value (0,000) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan pada keeratan hubungan dengan nilai Contingency Coefficient = 0,409 kategori sedang. Hasil penelitian ini tidak semua santri mendapat dukungan sosial dari teman sebaya dan melakukan mekanisme koping yang maladaptif. Maka peneliti menyarankan pada santri untuk memiliki mekanisme koping yang adaptif sesuai dengan dirinya dan pentingnya dukungan sosial teman sebaya yang dapat membantu memecahkan masalah dan mengurangi stres yang dialami.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Siti Komariah ◽  
Hary Nugroho

Latar Belakang:Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Penyebab komplikasi kehamilan diantaranya kurangnya pengetahuan ibu tentang deteksi dini kehamilannya, usia pasien < 20 tahun dan > 35 tahun serta anak lebih dari 3.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III.Metode Penelitian:Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga sampel adalah ibu hamil trimester III yang berkunjung di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda berjumlah 84 orang. Analisis yang digunakan uji chi square.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat responden yang memiliki pengetahuan kurang baik, terdapat usia berisiko antara < 20 tahun dan > 35 tahun, terdapat paritas berisiko > 3 orang anak dan komplikasi kehamilan berupa hipertensi, anemia, preeklempsia dan plasenta previa. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,001 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,800 > 1). Ada hubungan usia dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,003 < α : 0,05 dan odds ratio : 5,837 > 1). Ada hubungan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,002 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,250 > 1).Kesimpulan: Terdapat pengetahuan kurang baik berjumlah 27 responden (32,1%), usia berisiko (< 20 tahun dan ≥ 35 tahun) berjumlah 25 responden (29,8%), paritas berisiko (1 atau ≥ 3 orang anak) berjumlah 21 responden (25%) dan ada komplikasi kehamilan berjumlah 18 responden (21,4%), Ada hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document