scholarly journals SCIENCE AND TECHNOLOGY FOR SMAN 7 AND SMAN 8 PADANG IN LEARNING SKILLS USING LEARNING MEDIA CHARACTER BASED

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 66-76
Author(s):  
Lira Hayu Afdetis Mana

Nilai bahasa Indonesia siswa di SMAN 7 dan SMAN 8 Padang masih banyak berada di bawah KKM. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menyimak dan masih banyak guru yang belum menggunakan media dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut diadakan IbM (Iptek bagi Masyarakat) dengan menggunakan media pembelajaran berbasis karakter.  Tujuan pelaksanaan IbM ini adalah: (a) memberikan media pembelajaran berbasis karakter yang dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak pada mata pelajaran bahasa Indonesia, (b) meningkatkan pemahaman tentang konsep pembelajaran menyimak dalam kurikulum 2013, (c) memberikan pelatihan terhadap guru untuk ikut membuat dan mengaplikasikan media pembelajaran berbasis karakter. Metode yang digunakan pada kegiatan Iptek bagi Masyarakat  ini adalah pelatihan atau pembimbingan terhadap guru SMAN 7 dan SMAN 8 Padang untuk dapat menggunakan media pembelajaran menyimak berbasis karakter. Media pembelajaran berbasis karakter tersebut tersedia dalam bentuk audiovisual yang bisa didapatkan dari internet namun terdapat nilai pendidikan karakter di dalamnya. Media tersebut ditranskripkan  dalam modul pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan selama delapan kali pertemuan pada masing-masing sekolah dan melibatkan empat orang guru bahasa Indonesia dari masing-masing sekolah tersebut. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah guru bahasa Indonesia di SMAN 7 dan SMA 8 Padang dapat menggunakan media pembelajaran berbasis karakter dalam pembelajaran menyimak.

Author(s):  
Anwar Rasjid

<p>BAHASA INDONESIA:</p><p>Tulisan ini bermaksud megulas eksitensi madrasah di era kontemporer. Sebagai lembaga pendidikan yang sudah lama berkembang di Indonesia, madrasah selain telah berhasil membina dan mengembangkan kehidupan moral dan beragama di Indonesia, juga ikut serta berperan dalam menanamkan rasa kebangsaan ke dalam jiwa rakyat Indonesia, di samping itu Madrasah juga berperan  dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Meski demikian performa madrasah saat ini masih dirasakan berkualitas kurang dan sangat perlu untuk ditumbuh-kembangkan pada masa yang akan datang. Masyarakat di era sekarang (kontemporer) semakin menjadikan madrasah sebagai lembaga pendidikan yang unik. Di saat ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat, di saat filsafat hidup manusia modern mengalami krisis moral dan keagamaan, dan di saat perdagangan bebas dunia makin mendekati pintu gerbangnya, keberadaan madrasah tampak makin dibutuhkan orang. Hal ini menunjukkan urgensi dan signifikansi eksistensi madrasah di era kontemporer.</p><p> </p><p>ENGLISH:</p><p>This article aims to explain the existence of Islamic school in contemporary era. As educational institution that has been developing for long in Indonesia. Islamic school not only success in building and developing the moral and religion in Indonesia but also participates in engaging the nationality to the soul of Indonesia society. Furthermore, Islamic School has role in educating the national life. In the other hand, the nowadays Islamic school performance is less satisfied and need to improve in the future. Today society (contemporary) made the Islamic school more unique. When the science and technology develop rapidly, the philosophy of modern life is seemingly lack of moral and religious crisis, and  world free trade comes closer, the existence of Islamic school is urgently needed. It shows that the urgency and significant of the Islamic school existence.</p>


Author(s):  
Hot Riris Siburian ◽  
Efori Buulolo ◽  
Hukendik Hutabarat

The North Sumatra Language Center also organizes an Indonesian language program for foreign speakers (BIPA) is an Indonesian language learning skills program (speaking, writing, reading, and listening) for foreign speakers. That so far the Balai Bahasa office has had difficulty classifying the graduation of Indonesian Foreign Speakers (BIPA) participants who are eligible to pass and who have not passed. So that complaints occur from participants.To overcome the above problems, it is necessary to classify graduation based on previous BIPA participant data. K-Nearest Neigbor Euclidean Distance model which is a method for classifying / grouping an object based on certain criteria. By using the K-Nearest neigbor algorithm in grouping BIPA participants by using various criteria, it is hoped that foreigners can speak Indonesian more quickly.Keywords: Indonesian Foreign Speakers, K-Nearest Neigbor Algorithm


2019 ◽  
Author(s):  
Bela Megawati

Abstract The era of globalization can influence all aspects of life, including language. Moreover, with the advancement of science, technology and art, it is able to bring up new terms regarding science and technology. Most of the new terms that arise due to the development of this science and technology use foreign languages, especially English. The purpose of writing this short article is to explain the influence of the development and advancement of science and technology on the formation of Indonesian terms and to explain the process of forming Indonesian terms. The emergence of new terms due to the advancement of science and technology is able to encourage Indonesian language to adopt and form Indonesian terms. It is able to enrich Indonesian vocabulary. Foreign language terms that are paired with Indonesian to date continue to grow and vary. Many terms that we often use are still in foreign languages, even though the term already exists on it.Key Word: globalization, development, science and technology, termAbstrakEra globalisasi dapat mempengaruhi semua aspek dalam kehidupan, termasuk bahasa. Terlebih lagi dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni mampu memunculkan istilah-istilah yang baru mengenai Ipteks. Kebanyakan dari istilah-istilah baru yang muncul akibat perkembangan Ipteks ini memakai bahasa asing terutama bahasa inggris. Tujuan dari penulisan artikel singkat ini adalah memaparkan pengaruh perkembangan dan kemajuan Ipteks terhadap pembentukan istilah bahasa Indonesia dan untuk menjelaskan proses pembentukan istilah bahasa Indonesia.Kemunculan istilah-istilah baru akibat kemajuan Ipteks mampu mendorong bahasa Indonesia untuk mengadopsi dan membentuk istilah-istilah yang diindonesiakan. Hal tersebut mampu memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Istilah-istilah bahasa asing yang dipadankan dengan bahasa Indonesia sampai saat ini terus bertambah dan beragam. Banyak istilah-istilah yang yang sering kita gunakan masih berbahasa asing, padahal istilah tersebut telah ada padannannya. Kata Kunci:globalisasi, perkembangan, Ipteks, padanan, istilah


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 31-42
Author(s):  
Nur Mei Ningsih

Learning in the educational system can not be separated from the development of science and technology. The development of education notes that the era of the XXI Century there was a great shift on learning. Fundamental changes to access to information, computing, automation, and communication impact on the learning model of the XXI Century that directs learners into the focus of learning. Learners are conditioned actively so that the learning center is centered on the student centered. In the curriculum 2013 Indonesian language learning in text-based schools or more focused on the text. Text-based learning involves a process by which teachers help students produce text and gradually reduce aid so that students are able to produce text independently. Through these texts besides being taught linguistics also integrated character education. Especially through scientific or scientific approach, the formation of characters will be easily realized. In a scientific approach, students are asked to observe, question, try, associate, and communicate / summarize the core of the material related to learning Indonesian.


2017 ◽  
Author(s):  
Adnan ◽  
Andi Rahmat Saleh ◽  
Sitti Saenab

Keterampilan belajar (study skills) dan gaya belajar (learning style) mahasiswa selama ini menjadi faktor yang kurang diperhatikan karena faktor dosen dan lingkungan belajar cenderung mendapatkan perhatian yang lebih banyak. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan belajar (learning skills) dan gaya belajar (learning style )mahasiswa jurusan Biologi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar angkatan 2014 . Variabel yang diungkap dalam penelitian ini adalah keterampilan belajar (study skills) adalah cara mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar dalam mempelajari suatu informasi tertentu serta gaya belajar (learning style) yaitu kecenderungan cara belajar mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar. Data dalam penelitian ini diperoleh dari lembar inventori yang diberikan kepada subjek penelitian. Lembar tersebut terdiri atas dua jenis yaitu Study Skill Inventory yang sebelumnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh peneliti dan Learning Style Inventory yang sudah dipergunakan oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Data untuk keterampilan belajar (Study Skills) kemudian disesuaikan dengan format yang telah dikembangkan oleh Dennis H. Congos. Data untuk gaya belajar (learning style) selanjuntnya dikelompokkan ke dalam empat gaya belajar yaitu gaya belajar diverger (diverging-CE/RO), assimilator (assimilating-AC/RO), konverger (converging-AC/AE) dan akomodator (accommodating-CE/AC).Hasil penelitian menunjukkan komponen keterampilan belajar mahasiswa jurusan biologi FMIPA UNM angkatan 2014 yang paling tinggi adalah yang terkait dengan memori dan yang paling rendah dan butuh untuk ditingkatkan adalah yang terkait dengan kemampuan membaca buku teks. Gaya belajar belajar mahasiswa jurusan biologi FMIPA UNM angkatan 2014 yang memiliki proporsi paling tinggi adalah gaya belajar diverger dan preferensi paling rendah adalah gaya belajar akomodator. Terdapat pula gaya belajar kombinasi dalam artian memiliki preferensi lebih dari satu jenis.Dokumen ini merupakan bagian dari Prosiding Simposium Nasional MIPA 2017 (Makassar, 24 Februari 2017), diunggah oleh Ansari Saleh Ahmarhttp://mipa.unm.ac.id/mipaopen/


Author(s):  
Johan Istiadie ◽  
Fauti Subhan

<p>BAHASA INDONESIA:</p><p>Tulisan ini berusaha memotret pemikiran pendidikan moral menurut Nasih Ulwan dan relevansinya dalam menjawab problematika manusia modern. Dalam perspektif Nasih Ulwan, pendidikan moral merupakan serangkaian prinsip dasar moral dan keutamaan sikap serta watak (tabiat) yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa pemula hingga ia menjadi seorang mukallaf, yakni siap mengarungi lautan kehidupan. Di era modern, persoalan yang muncul adalah persoalan fisik dan psikis. Persoalan fisik mengarah pada pengkondisian manusia sebagai objek dari segala produk iptek. Sementara itu persoalan psikis mengarah pada pendangkalan nilai-nilai moral-spiritual akibat dari dominasi produk iptek modern yang skuler. Salah satu problem mendasar di negeri ini adalah krisis moral dan kepercayaan. Krisis tersebut berawal dari ketidakjujuran aparatur Negara dalam menjalankan amanahnya sebagai pemegang kebijakan. Perilaku korupsi dan sejenisnya adalah cermin dari sikap suka bohong, suka mencuri, kenakalan dan penyimpangan. Oleh karena itu ajaran moral Nasih Ulwan amat relevan jika diterapkan di negeri ini demi menjawab problem krisis moral dan kepercayaan yang terjadi.</p><p> </p><p>ENGLISH:</p><p>This paper concerned in moral education thought based on Nasih Ulwan and its relevance in answering the problems of human modern. From Ulwan’s perspective, moral education is a set of moral basic principle and the primacy of attitude and character (nature) which has to be owned and used as habit by children since they are young until become mukallaf, is ready to face the world. In modern era, the issue which emerges is a physical and psychic problem. Physical issue leads to conditioning a human as an object of all the products of science and technology. Meanwhile, psychic problem leads to the silting up of moral-spiritual value caused by the dominance of modern science and technology products. One of the fundamental problems in this country is a moral crisis and faithful. The crisis started from the dishonesty of country’s apparatures in carrying out their mandate as the policy controller. The corruption, and its relation, is the reflective of dishonesty, thieving, delinquency, and irregularities. Therefore, moral learning by Ulwan is very relevant if applied in this country in order to answer the moral crisis problem and trust which is occurred.</p>


2019 ◽  
Author(s):  
Mudha Karyanto

AbstrakBahasa Indonesia memiliki peran penting dalam pendidikan, yaitu sebagai bahasa penghantar pendidikan. Bahasa Indonesia juga memiliki peran penting sebagai alat pegembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, bahasa Inggris juga tidak kalah penting untuk hubungan internasional sebagai alat pegembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di Indonesia sendiri telah menerapkan belajar berbahasa inggris sebagai standar kelulusan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hal tersebut tentu sangat bermanfaat mengingat pentingnya mempunyai kemampuan untuk berbahasa inggris. Artikel ini membahas tentang peran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam ilmu pengetahuan di era globalisasi. Saling membantu dengan berbagi peran masing-masing bahasa atau bersaing sebagai bahasa yang penting.Kata kunci: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu pengetahuan, Peran BahasaAbstractIndonesian has an important role in education, namely as an educational language. Indonesian also has an important role as a tool for developing culture, science and technology. However, English is also important for international relations as a tool for developing culture, science and technology. In Indonesia itself, English learning has been applied as a graduation standard starting from elementary school to college. This is certainly very useful considering the importance of having the ability to speak English. This article discusses the role of Indonesian and English in science in the era of globalization. Help each other by sharing the role of each language or competing as an important language.Keywords: Indonesian Language, English Language, Science, Language Role.


Author(s):  
Johan Istiadie ◽  
Fauti Subhan

<p>BAHASA INDONESIA:</p><p>Tulisan ini berusaha memotret pemikiran pendidikan moral menurut Nasih Ulwan dan relevansinya dalam menjawab problematika manusia modern. Dalam perspektif Nasih Ulwan, pendidikan moral merupakan serangkaian prinsip dasar moral dan keutamaan sikap serta watak (tabiat) yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa pemula hingga ia menjadi seorang mukallaf, yakni siap mengarungi lautan kehidupan. Di era modern, persoalan yang muncul adalah persoalan fisik dan psikis. Persoalan fisik mengarah pada pengkondisian manusia sebagai objek dari segala produk iptek. Sementara itu persoalan psikis mengarah pada pendangkalan nilai-nilai moral-spiritual akibat dari dominasi produk iptek modern yang skuler. Salah satu problem mendasar di negeri ini adalah krisis moral dan kepercayaan. Krisis tersebut berawal dari ketidakjujuran aparatur Negara dalam menjalankan amanahnya sebagai pemegang kebijakan. Perilaku korupsi dan sejenisnya adalah cermin dari sikap suka bohong, suka mencuri, kenakalan dan penyimpangan. Oleh karena itu ajaran moral Nasih Ulwan amat relevan jika diterapkan di negeri ini demi menjawab problem krisis moral dan kepercayaan yang terjadi.</p><p> </p><p>ENGLISH:</p><p>This paper concerned in moral education thought based on Nasih Ulwan and its relevance in answering the problems of human modern. From Ulwan’s perspective, moral education is a set of moral basic principle and the primacy of attitude and character (nature) which has to be owned and used as habit by children since they are young until become mukallaf, is ready to face the world. In modern era, the issue which emerges is a physical and psychic problem. Physical issue leads to conditioning a human as an object of all the products of science and technology. Meanwhile, psychic problem leads to the silting up of moral-spiritual value caused by the dominance of modern science and technology products. One of the fundamental problems in this country is a moral crisis and faithful. The crisis started from the dishonesty of country’s apparatures in carrying out their mandate as the policy controller. The corruption, and its relation, is the reflective of dishonesty, thieving, delinquency, and irregularities. Therefore, moral learning by Ulwan is very relevant if applied in this country in order to answer the moral crisis problem and trust which is occurred.</p>


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 51-67
Author(s):  
.... ......

Abstract: The existence of sharia provisions and protection of the Law on copyright provides adequate legal protection, of course so that the ability of intellectual rights, creativity, or community expertise can grow in line with a fair business competition climate. Copyright can be justified by Islamic Economics in terms of distributive justice. Consideration of fairness is a strong reason to support copyright. Fair that the inventor gets a reward for providing services to the community. Conversely, it would be unfair if others become "stowaways" at the expense of others who have tried to do research and new discoveries. Incentives also need to be given to the inventor because without him the development of art, science and technology would not be possible. Because the freedom that an inventor has is invaluable capital for the progress of society. Therefore, protection for what he found was appropriate given by the community.Keywords: Copyright, Islamic Economics Abstrak: Adanya ketentuan syariah dan perlindungan Undang-undang tentang hak cipta memberikan perlindungan hukum yang memadai, tentunya supaya kemampuan hak intelektual, kreativitas, atau keahlian masyarakat dapat tumbuh sejalan dengan iklim persaingan usaha yang sehat. Hak cipta dapat dibenarkan oleh Ekonomi Islam dari segi keadilan distributif. Pertimbangan mengenai keadilan merupakan alasan yang kuat untuk mendukung hak cipta. Adil bahwa penemu mendapatkan reward karena memberikan layanan bagi masyarakat. Sebaliknya, akan menjadi tidak adil jika orang lain menjadi “penumpang gelap” atas biaya orang lain yang telah berusaha melakukan penelitian dan penemuan baru. Insentif juga perlu diberikan kepada penemu karena tanpa dia tidak mungkin terjadi perkembangan seni, ilmu dan teknologi. Karena kebebasan yang dimiliki seorang penemu merupakan modal yang yang tak ternilai bagi kemajuan masyarakat. Oleh karena itu, perlindungan atas apa yang ia temukan pantas diberikan oleh masyarakat.Kata kunci: Hak Cipta, Ekonomi IslamDAFTAR PUSTAKAal-Duraini, Fathi. Haqq al-Ibtikar fi al-Fiqh al-Islami al-Muqaran, Bairut: Mu`assasah al-Risalah, 1984al-Zuhaili, Wahbah. al-Fiqh al-Islami wa Adilllatuhu, juz 4, Bairut: Dar al-Fikr al-Mu`ashir, 1998Badrulzaman, Mariam Darus. Mencari Sistem Hukum Benda Nasional, Bandung: BPHN-Alumni, 1983Damian, Eddy. Hukum Hak Cipta, Bandung: Penerbit Alumni, 2002Dewantara, Ki Hajar. Kebudayaan, (Jogjakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1967Fauzan, Ahmad. Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Bandung, CV Yama Widya, 2004Muhammad, Abdul Kadir. Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual, Bandung: PT. Citra Bakti, 2001Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008R. Tjitrosudibio, dan R. Subekti Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Jakarta: Pradnya Paramita, 1982Simatupang, Richard Burton. Aspek Hukum dalam Bisnis, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003Sofwan, Sri Soedawi dan Masjchoen. Hukum Perdata: Hukum Benda, Yogyakarta: Liberty, 1981Subekti, Pokok-Pokok Perdata, Jakarta: PT. Intermasa, 1980Tunggal, Hadi Setia. Undang-Undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002), Jakarta: Harvindo, 2003Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document