scholarly journals Pengaruh Senam Rematik terhadap Perubahan Skala Nyeri pada Lanjut Usia dengan Osteoarthritis Lutut

1970 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Vivi Meliana Sitinjak ◽  
Maria Fudji Hastuti ◽  
Arina Nurfianti

Proses degeneratif tubuh yang terjadi seiring dengan pertambahan usia akan meningkatkan risiko terjadinya nyeri sendi akibat osteoarthritis lutut, terutama pada lansia. Nyeri sendi yang dialami akan menurunkan aktivitas fisik lansia dan berdampak pada penurunan lingkup gerak sendi. Salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi skala nyeri sendi adalah senam rematik. Gerakan aktif dan ringan tanpa menggunakan beban dalam senam rematik menjadi pemicu pengeluaran beta-endorfin, neuromudulator alami tubuh yang dapat menghambat pelepasan impuls nyeri sehingga skala nyeri sendi lansia berkurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam rematik terhadap perubahan skala nyeri pada lansia dengan osteoarthritis lutut. Desain penelitian quasi experimentaldengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling di Panti Werdha Sinar Abadi Kota Singkawang kemudian dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Instrumen penelitian adalah Pain Assessment in Advanced Dementia Scaledengan analisis data menggunakan Paired T Testdan Independent T Test.Uji hipotesis dengan Paired T Testpada kelompok perlakuan p-value= 0,000 dan pada kelompok kontrol p-value= 0,017. P-valuekedua kelompok < 0,05 yang berarti terdapat penurunan skala nyeri setelah pemberian senam rematik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Uji beda mean posttestantara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menggunakan Independent T Test menunjukkan p-value= 0,000 (p<0,05) yang berarti penurunan skala nyeri dengan senam rematik lebih bermakna daripada penurunan skala nyeri yang tidak diberikan senam rematik. Terdapat pengaruh senam rematik terhadap perubahan skala nyeri pada lansia dengan osteoarthritis lutut berupa penurunan skala nyeri pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, tetapi hasil uji beda mean kedua kelompok menunjukkan adanya perbedaan perubahan skala nyeri, skala nyeri kelompok perlakuan lebih rendah daripada kelompok kontrol. Penurunan skala nyeri lebih efektif pada kelompok menggunakan senam rematik daripada kelompok yang tidak diberikan senam rematik.Kata kunci:Lansia, nyeri sendi, osteoarthritis lutut, senam rematik, skala nyeri.The Effect of Rheumatoid Physical Exercises to Reduce Pain Intensity among Elderly Diagnosed with Knee Osteoarthritis AbstractIt is known that arthritis pain can reduce physical activities and join mobility among elderly. A rheumatoid physical exercise is considered as one of non-pharmacologic treatment to minimise their pain intensity. This activity stimulates the release of beta endorphin which inhibits pain impulse modulation that contributed to the reduction of pain intensity. This study aimed to examine the effect of structured physical exercises towards pain intensity among knee osteoarthritis. A quasi experimental with pretest-posttest with control group design was designed. Two groups of elderly were assigned in control and intervention groups. Respondent were recruited using purposive sampling from Panti Werdha Sinar Abadi in Singkawang Kalimantan. Data was assessed using Pain Assessment in Advanced Dementia Scale and then analysed by employing Paired T-test and Independent T-test. Findings indicated there was a different of pain intensity within the intervention group (p-value = 0,000) and controlled group (p-value=0,017). Thus, the reduction of pain score was more effective among the intervention group compared to the controlled group. Keywords: Arthritis pain, elderly, knee osteoarthritis, rheumatoid physical exercise, pain scale.

Author(s):  
Murtiningsih M ◽  
Shintya Tri Andani

 Although labor pain is a physiological process but it was feel severe and longer for primiparas.  Because of a cervical effacement earlier than dilation, and no experience of labor can affect women feel anxiety and fear of labor process, it cause increasing of pain. The non-pharmacological method was cheaper, simple, effective, and no side effect can help women to control of labor pain by herself or another person. The combination of lavender aromatherapy and effleurage can increase of relaxation of uterus contraction and between of it, so labor pain decreasing. The aim of this study was to determine difference effect of the combination of lavender aromatherapy and effleurage with breathing relaxation on pain intensity during labor among primiparas. This study used pre-experiment design with Pretest – Post-test  Control Group design. The consecutive sample of 32 laboring women divided to two groups of the intervention and control group. The pain scale measured by NRS questionnaire. The results showed that mean of pain scale before being given intervention is 7.25. It was the same of two groups. The average of pain scale decreasing to 5.25 in the intervention group and to 6.25 in the control group. The result of t-test dependent obtained p-value = 0.000, so meaning that two of interventions was able to decrease of the labor pain. The result of  t-test independent obtained p-value 0.004, so meaning that there was significantly difference of pain scale during labor of the intervention group to compare with control group. Suggested to health care who provide services at labor room to give a combination of lavender aromatherapy and effleurage as a non-pharmacology therapy alternative besides breathing relaxation to decrease of pain labor in primiparas.Keywords:  Aromatherapy, Labor, Massage, Pain, Relaxation


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 63-72
Author(s):  
Nova Nurwinda Sari ◽  
Herlina Herlina

Diabetes mellitus dapat menyebabkan cukup banyak komplikasi seperti kelainan mata, kelainan ginjal, kelainan pembuluh darah dan kelainan pada kaki. Penderita diabetes mellitus yang mengalami komplikasi kronis perlu diberikan upaya preventif untuk mencegah komplikasi, salah satunya adalah kemampuan perawatan kaki. Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas supportive educative system dalam meningkatkan kemandirian perawatan kaki pada pasien dengan diabetes mellitus Tipe II di Puskesmas Permata Sukarame, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen dengan desain pretest-posttest with control group dengan total masing-masing kelompok sebanyak 18 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Penelitian ini diuji menggunakan analisis univariat, bivariat dan uji T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata dalam kemandirian perawatan kaki pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p-value 0,000. Pendidikan dan praktik perawatan kaki harus diberikan sejak dini sebagai upaya pencegahan untuk komplikasi.   Kata kunci : Supportive educative system, kemandirian perawatan kaki   SUPPORTIVE EDUCATIVE SYSTEM IN IMPROVING INDEPENDENCE OF FOOT CARE IN PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS TYPE II   ABSTRACT Diabetes mellitus can cause quite a lot of complications such as eye disorders, kidney disorders, vascular disorders and abnormalities in the legs. Patients with diabetes mellitus who have chronic complications need to be given a preventive effort to prevent complications, one of which is foot care ability. This research was conducted to examine the effectiveness of supportive educative systems in increasing the independence of foot care in patients with Type II diabetes mellitus in the Permata Sukarame Health Center Bandar Lampung Working Area. This study used a quasi-experimental method with pretest-posttest with control group design with a total of 18 respondents each. Data collection is done by distributing questionnaires to respondents who meet the research inclusion criteria. This study was tested using univariate, bivariate, T-Test analysis. The results showed that the mean differences in the independence of foot care in the intervention group and the control group in the Permata Sukarame Community Health Center work area with a p-value of 0,000. Education and practice of foot care should be given early as a preventative effort for complications.   Keywords: Supportive educative system, independence of foot care


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Fiki Wijayanti ◽  
Natalia Devi Oktarina

ABSTRAK Imunisasi merupakan salah satu cara memberikan kekebalan tubuh pada anak untuk mencegah penyakit. Pemberian imunisasi melalui suntikan dapat menimbulkan efek secara langsung yaitu rasa nyeri pada anak. Nyeri yang disebabkan oleh suntikan imunisasi jika tidak dikelola akan mengakibatkan dampak negatif pada aspek emosional pada anak seperti menangis dan ketakutan. Salah satu intervensi yang dapat dikembangkan dalam menerapkan perawatan atraumatik saat pemberian imunisasi pada anak adalah terapi dekapan ibu. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas terapi dekapan ibu terhadap nyeri pada bayi yang dilakukan imunisasi di Puskesmas Lerep. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Preeksperimen design dengan rancangan pretest-post test control group design. Metode Pengambilan sampling menggunakan Purposive sampling dengan jumlah sampel pada kelompok kontrol sejumlah 30 bayi dan kelompok intervensi 30 bayi. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang diukur yaitu variabel Nyeri dan pemberian terapi dekapan ibu. Variabel nyeri diukur menggunakan instrument FLACC Pain Assessment Tools. Sedangkan variabel terapi dekapan ibu diukur dengan melakukan observasi saat pemberian imunisai. Uji statistik yang digunakan adalah dengan  t test-independent. Hasil yang didapatkan adalah  p value 0,0001. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada perbedaan selisih rata-rata nyeri pada kelompok intervensi dan kontrol (p<0,05). Diharapakan Tenaga Kesehatan di Puskesmas menerapkan tindakan atraumatic care pada bayi yang akan dilakukan imunisasi dengan cara mengikutsertakan ibu dalam kegiatan imunisasi yaitu dengan dekapan ibu. Kata Kunci : Nyeri, Bayi, imunisasi dan dekapan ibu


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Agnes Berlina Printina

ABSTRAKPendahuluan: Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang serius di berbagai negara bahkan di Indonesia. Keterbatasan informasi menjadi kendala kurangnya pengetahuan remaja tentang narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh video vlog terhadap tingkat pengetahuan tentang penyalahgunaan narkoba pada siswa siswi di SMP Strada Jakarta Selatan. Metode: Penelitian ini merupakan quasi eksperiment dengan pre -post test control group design yang dilakukan pada Oktober 2017. Kelompok kontrol terdiri dari 52 responden dari SMP Asisi Jakarta Selatan dan 67 responden merupakan kelompok intervensi dari SMP Strada Marga Mulia Jakarta Selatan. Responden didapatkan dengan cara Total Sampling. Data dianalisa dengan Uji t-test independent dan paired sampel t-test. Hasil: Penelitian ini menunjukan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan antara kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan dan kelompok intervensi yang diberikan promosi kesehatan melalui video vlog dengan p value 0,000. Penelitian ini juga menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan pada kelompok intervensi dengan video vlog  p value 0,000. Simpulan: Promosi kesehatan dengan video vlog bagi siswa dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyalahgunaan narkoba sehingga dapat terhindar dari penyalahgunaan  narkoba. Kata Kunci: promosi kesehatan,  pengetahuan,  narkoba, vlog ABSTRACT Introduction: Drug abuse is a serious problem in many countries include Indonesia. The limitdness informations of knowledge for teenegers being obstacle. This purpose of this study was to determine the influence of health promotion through a vlog toward on the level knowledge about drug abuse at students in Strada Marga Mulia Junior High School. Method: this study is an quasi eksperiment with pre test post test control group design that alrady implemented on October 2017. The control group consist of 52 respondents in Asisi Jakarta Selatan Junior High School and 62 respondents of intervention group in Strada Marga Mulia Junior High School. The respondents obtained by total sampling. The data are analysed with independent t-test anda paired sampel t-test. Result: this study show that there is difference of knowledge’s level between control group that no treatment and intervention group that significant health promotion through vlog with p value 0,000. This study show the significant influence toward knowledge level in intervention group of vlog with p value 0,000. Conclution: health promotion with vlog for students can improve the knowledge about drug abuse, allowing can be escape by drug abuse. Keywords: health promotion, knowledge, narcotics, vlog 


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


2022 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 377-384
Author(s):  
Teti Mulyati ◽  
Milah Nurkamilah ◽  
Cecep Riki

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan hasil belajar peserta didik menggunakan media Pembelajaran Edmodo pada mata pelajaran Administrasi Sistem Jaringan di SMK Al-Falah. 2) Mendeskripsikan pengaruh media pembelajaran Edmodo terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Administrasi Sistem Jaringan di SMK Al-Falah Tahun pelajaran 2019/2020.  Jenis Penelitian  yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan pretest posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMK Al-Falah sebanyak 40 orang. pengambilan sampel yang sama dengan jumlah populasi yang ada, yaitu seluruh peserta didik sebanyak 40 orang. Proses pengacakan dilakukan terhadap penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengacakan diperoleh kelas eksperimen yaitu XI TKJ A dengan jumlah peserta didik sebanyak 20 orang dan kelas kontrol yaitu kelas XI TKJ B dengan jumlah peserta didik 20 orang. Berdasarkan  hasil  analisis diperoleh 1) rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen 80,25 lebih baik dari kelas kontrol yang memperoleh nilai rata -rata 74,15. 2) Hasil uji independent t  test  nilai  t  =  6,508  dengan  p -value=  0,000  <  ?=0,05,  sehingga  menunjukan terdapat perbedaan rata-rata signifikan antara kelas eksperimen dan kelas control , artinya terdapat pengaruh media pembelajaran edmodo terhadap hasil belajar peserta didik.


2019 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 219-224
Author(s):  
Nieniek Ritianingsih

Penyakit gagal ginjal kronis atau disingkat GGK, saat ini diakui sebagai prioritas kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Pasien GGK akan mengalami  gangguan fisik dan psikologis sehingga mempengaruhi kualitas hidupnya. Teknik konservasi energi dengan pemberdayaan diri dapat diberikan pada pasien GGK dengan tujuan dapat meningkatkan energi, mengurangi fatigue dan kualitas hidup dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan teknik konservasi energi dengan pemberdayaan diri terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik.Hipotesis penelitian ini adalah teknik konservasi energydengan pemberdayaan diridapat meningkatkan kualitas hidup pasien GGK.   Responden penelitian ini berjumlah 47 orang untuk kelompok intervensi dan untuk kelompok kontrol 47 orang responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metoda kuasi eksperimental dengan pendekatan pre test – post test control group design. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara  kualitas hidup  kelompok kontrol dengankualitas hidup kelompok intervensi setelah dilakukan penerapan teknik konservasi energy. Perawat agar menerapkan tehnik konservasi energy sebagai suatu program terstruktur dari intervensi keperawatan bagi pasien GGK   Kata kunci : teknik konservasi energi, kualitas hidup, GGK   THE EFFECT OF THE APPLICATION OF ENERGY CONSERVATION TECHNIQUES WITH SELF-EMPOWERMENT TO THE QUALITY OF LIFE OF PATIENTS WITH CHRONIC RENAL FAILURE   ABSTRACT Chronic kidney failure or abbreviated CRF, is currently recognized as a public health priority throughout the world. GGK patients will experience physical and psychological disorders that affect their quality of life. Energy conservation techniques with self-empowerment can be given to CRF patients with the aim of increasing energy, reducing fatigue and quality of life can be increased. This study aims to determine the effect of the application of energy conservation techniques with self-empowerment to the quality of life of patients with chronic renal failure. The hypothesis of this study is conservation techniques of energy with empowerment can improve the quality of life of patients with CRF. The respondents of this study were 47 people for the intervention group and for the control group 47 respondents. This research is a quantitative research using a quasi-experimental method with a pre test - post test control group design approach. The statistical test results obtained p value 0,000, it can be concluded that there is a significant difference between the quality of life of the control group and the quality of life of the intervention group after the application of energy conservation techniques. The nurse is to apply energy conservation techniques as a structured program of nursing interventions for CRF patients   Keywords: energy conservation techniques, quality of life, CRF


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 39-44
Author(s):  
Dwi Antara Nugraha ◽  
Sri Endang Pujiastuti ◽  
Budi Widiyanto ◽  
Choiroel Anwar

Objective: This study aimed to determine the effectiveness of the combination of hypnotherapy and acupressure (hypno-pressure) on anxiety levels in patients with cardiovascular disorders.Methods: A quasy-experimental research with pretest-posttest with control group design was used. Fifty-six respondents were selected using purposive sampling in this study, which 28 respondents were randomly assigned in the experiment and control group. The Spielberger State-Trait Anxiety Inventory (STAI) Form Y was used to measure anxiety. Paired t-test and Independent t-test were used for data analysis.Results: There was a significant effect of hypno-pressure on the decrease of anxiety levels in patients with cardiovascular disorder with p-value 0.000 (<0.05), t = 7.217, and effect size of 1.96.Conclusion: Hypno-pressure could reduce anxiety levels in patients with cardiovascular disorder.


2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Retno Kusuma Dewi ◽  
Yulia Adhisty ◽  
Nurul Ariningtyas ◽  
Fika Pratiwi

INTISARILatar Belakang: Perkawinan usia anak di seluruh dunia telah mengalami penurunan, namun secara keseluruhan prevelansi perkawinan usia anak tetap relatif konstan. Indonesia menempati peringkat kedua di Asia Tenggara dengan persentase pernikahan dini. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi pernikahan dini salah satunya dengan penyuluhan. Penyuluhan dapat digunakan dengan berbagai macam metode dan media. Efektifitas metode dan media tersebut perlu diketahui untuk menentukan metode dan media mana yang lebih efektif dan efisien untuk digunakan.Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah Experiment dengan desain penelitian Pre test-Post test with control group Design. Populasi yang digunakan adalah siswa SMA Negeri I Baturetno Wonogiri sebanyak 1037 siswa dengan sampel 90 siswa. Teknik pengambilan sampel Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner sebanyak 25 pertanyaan yang telah valid dan reliabel. Tehnik analisis data menggunakan Simple Paired TTes dan Independent T-tes. Hasil: Hasil Simple Paired T-Test kelompok leaflet, ceramah, serta leaflet dan ceramah menunjukkan nilai signifikasi 0,000 sehingga terdapat perubahan antara sebelum dan sesudah diberikan materi. Hasil analisa dengan Independent T-test pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol menunjukkan p-value 0,000 sehingga terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.


2015 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Yeni Aryani ◽  
Masrul Masrul ◽  
Lisma Evareny

AbstrakNyeri saat persalinan merupakan proses yang fisiologis. Sebanyak 12% - 67% wanita merasa khawatir dengan nyeri yang akan dialami saat persalinan. Salah satu upaya untuk mengurangi nyeri persalinan adalah dengan masase. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh masase pada punggung terhadap intensitas nyeri kala I fase laten persalinan normal melaui peningkatan kadar endorfin. Ini merupakan suatu penelitian experimental dengan post test only control group design yang dibagi atas kelompok perlakuan yang melakukan masase pada punggung dan kelompok kontrol yang tidak masase. Intensitas nyeri dinilai dengan kuisioner dan kadar endorfin diukur dengan human beta endorfin Elisa Kit. Data dianalisis menggunakan uji t-test independent dan korelasi Spearmen. Hasil penelitian ini ditemukan ibu bersalin yang dimasase memiliki intensitas nyeri lebih rendah 29.62 point dari pada yang tidak dimasase nilai p=0.001, ada pengaruh masase terhadap intensitas nyeri kala I persalinan normal. Ibu bersalin yang dimasase memiliki endorfin lebih tinggi dari pada yang tidak dimasase sebesar 142.82 pcg/mlnilai p=0.001 ada pengaruh masase terhadap kadar endorfin ibu bersalin normal. Ada korelasi kadar endorfin dengan penurunan intensitas nyeri dengan nilai r= 0,795 dan nilai p=0.001. Kesimpulan penelitian ini adalah masase pada punggung berpengaruh terhadap intensitas nyeri dan kadar endorfin ibu bersalin kala I fase laten persalinan normal serta kadar endorfin berkorelasi dengan intensitas nyeri kala I fase laten persalinan normal.Kata kunci: masase pada punggung, intensitas nyeri, kadar endorfin.AbstractPain in delivery is a physiological process. About 12% - 67% of women feel the pain during delivery. One of the ways to reduce pain during delivery process is to massage mother’s back. The objective of this research was to determine the effect of massage on the back to the pain intensity in normal delivery based on the level of endorphin. This study was an experimental study with post test only control group design by massaging mother’s back in normal delivery process of primiparous phase I for 30 minutes. Data collection was done for three months. The subject were choosen randomly block with 52 respondents. Data processing was done based on the Independent t-test and Spearmen Correlation. The results of this study shows that mothers who have massage on the back before delivery process, feel lower pain intensity in 29.62 points than those who do not have massage. The result of statistical test was p =0.001, so, the massage reduces the pain intensity. Mothers who have massage, get their endorphin increased as much as 142.82 PCG/ml compared to mothers who did not have massage. There was a correlation between the increase of endorphin level with the reduction of pain intensity. The result of statistical test shows that there is a strong correlation between the endorphin level with pain intensity with a value,r=0.795andp=0.001. It can be conluded that massage on the back can reduce pain intensity in normal delivery and increase the leve lof endorphin. Furthemore, there is a strong correlation between the increase of endorphin level with pain intensity in normal delivery. It is recommended that massage on the back can be done regularly in every normal delivery. Keywords: massage on the back, pain intensity, level of endorphin


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document