Kompetisi Diplomasi Ekonomi China dengan Taiwan di Amerika Latin Sebagai Implementasi Kebijakan Satu China
The purpose of this article is to describe the economic diplomatic competition between China and Taiwan in four countries in the Latin America region (Costa Rica, Panama, Dominican Republic, and El Salvador) on 2007-2018. The used concepts are competition concept in accordance to the global political economy framework and economic diplomacy. The used methodology in this articel is qualitative research method by collecting data from several sources and also by using interview and correspondency to verify the required data. This article founds that there were economic diplomatic used in form of comercial diplomacy and financial aid by Taiwan and China to gain recognizition from these countries mentioned; China’s victory over Taiwan caused by the economic reformation on 1978 which increased China’s economic power; also China’s political interest towards Taiwan to reunite Taiwan as one of China’s provinces since the leadership of Taiwan was taken by the Democratic Progresive Party whom rejects the one China policy. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetisi diplomasi ekonomi antara China dengan Taiwan di empat negara di wilayah Amerika Latin (Costa Rica, Panama, Republik Dominika dan El Salvador) pada periode 2007-2018. Konsep yang digunakan adalah konsep kompetisi berdasarkan kerangka ekonomi politik global dan juga konsep diplomasi ekonomi. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode penelitian kualitatif melalui pengumpulan data dari berbagai sumber data dan juga menggunakan wawancara dan korespondensi sebagai cara untuk memverifikasi data yang dibutuhkan. Artikel ini menemukan bahwa terdapat penggunaan diplomasi ekonomi berbentuk diplomasi komersil dan juga bantuan finansial yang dilakukan oleh Taiwan dan China untuk mendapatkan pengakuan dari negara-negara terkait; kemenangan China yang diakibatkan terjadinya reformasi ekonomi China pada 1978 yang meningkatkan kekuatan ekonomi China; serta adanya kepentingan politik China atas Taiwan dalam upayanya untuk menyatukan Taiwan sebagai bagian dari provinsi China pasca dipimpinnya Taiwan oleh Partai DPP (Democratic Progresive Party) yang menolak keras kebijakan satu China.