scholarly journals LAYANAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DI MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus Pada Perpustakaan Uin Suka Yogyakarta, Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Dan Uin Sunan Ampel Surabaya)

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Nurul Fadilla ◽  
Gina Agustina ◽  
Arsyad Nuzul Hikmat

Era pandemi Covid-19 yang saat ini tengah melanda berbagai belahan dunia, telah membuat  berbagai sektor lembaga mengalami kecemasan. Hal ini menimbulkan berbagai kekhawatiran yang diperkuat pula dengan berbagai berita yang hadir silih berganti. Beberapa cara menghindari pandemi Covid-19 ini dengan menggunakan masker, selalu mencuci tangan, menggunakan handsanitizier, dan melakukan jaga jarak atau social distancing. Selain hal tersebut, work from home turut menjadi salah satu acuan yang diterapkan pemerintah agar para pegawai bekerja dari rumah. work from home pada akhirnya sampai kepada perpustakaan, yang mana pustakawan tidak dapat datang secara langsung ke perpustakaan untuk bertatap muka, melayani pemustaka secara offline, dan lain sebagainya. Akibat hal ini, perpustakaan harus membuat suatu inovasi layanan dalam rangka tetap melakukan penyebaran informasi dan pelayanan yang biasa dilakukan secara offline. Terlebih pada perpustakaan perguruan tinggi yang melayani berbagai macam mahasiswa, dosen dan lain sebagainya. Layanan yang semula bersifat offline, kini mulai berubah menjadi layanan daring sehingga perpustakaan tetap dapat melayani para pemustaka tanpa perlu bertatap muka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi layanan apa saja yang diberikan perpustakaan perguruan tinggi selama era pandemi Covid-19 ini berlangsung, terutama pada perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Ampel Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga perpustakaan perguruan tinggi ini melakukan inovasi layanan agar dapat digunakan secara daring oleh para pemustaka. sehingga mareka dapat mengakses koleksi perpustakaan kapan dan dimana saja.  Memanfaatkan media sosial seperti Instagram perpustakaan memberikan informasi-informasi mengenai layanan mereka kepada pemustaka sehingga pemustaka tidak perlu khawatir ketinggalan informasi. Mereka hanya perlu untuk melihat feed yang diberikan oleh perpustakaan secara Up To Date.

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Chintia Titania ◽  
Djoko Suhardjanto ◽  
Yeni Priatnasari

Kuliah Kerja Nyata merupakan proses pembelajaran mahasiswa melalui berbagai kegiatan langsung ditengah-tengah masyarakat, dan mahasiswa berupaya untuk menjadi bagian dari masyarakat serta secara aktif dan kreatif terlibat dalam dinamika yang terjadi di masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS Era Covid-19 yang dilakasanakan di Jalan Kabut Desa Panggung Rejo Surakarta berlangsung selama 45 hari (15 Mei-30 Juni 2020). Program KKN yang dilakukan berpusat pada kegiatan belajar mengajar. Sejak Covid-19 menyebar ke seluruh wilayah saat itulah ribuan sekolah dari berbagai jenjang menerapkan proses belajar dari rumah secara daring (online). Nyatanya aktivitas belajar di rumah belum terlakasana dengan efektif. Beberapa program KKN yang telah dilaksanakan. Kegiatan KKN yang dilakukan dimulai dengan mendata siswa yang ada di sekitar Jalan Kabut, konsultasi program kepada pihak RT dan DPL, dan pelaksanaan program yang direncanakan. Adapun program kerja yang dilakukan meliputi kegiatan melakukan praktikum kimia secara sederhana, dan menggunakan metode daring (online) melalui WhatsApp Grup dengan ibu-ibu. Penggunaan metode ini juga merupakan bentuk support terhadap gerakan Work from Home & Social distancing yang mana kegiatan dapat dilakukan di rumah masing-masing. Hasil dari kegiatan ini diharapkan siswa dapat melakukan belajar efektif walaupun di rumah saja serta pemahaman terkait Covid-19 dan juga warga desa Panggung Rejo dapat memahami seluk beluk Covid-19 dengan baik serta dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.Kata Kunci : KKN COVID-19, Covid-19, Work from Home


2021 ◽  
pp. 15-16
Author(s):  
Febriani Febriani ◽  
Sapta Eka Putra

The COVID-19 pandemic, an ongoing and fast-spreading virus outbreak caused the most recently discovered coronavirus, has changed the way the world community works, especially Indonesia. This new way of work is called remote online work or working from home. This diseases has changed people's culture by switching to digital culture using information technology. Information technology has several advantages because it can make people complete their work quickly, exibly and qualitatively. This study uses a qualitative descriptive method that aims to provide effective information about the impact of information technology on the performance of government employees during the Covid-19 pandemic. Research information was obtained through library research, observations and interviews with employees of the Environmental Service of Padang City, West Sumatra. The results of the study show that there is good impact of information technology on employee performance. Information Technology can improve employee performance because it enables the employees to work faster. This condition provides space for work collaboration, and works can be carried out far more effectively. During the Covid-19 pandemic where information technology is a vital necessity at work, all works can be done online or work from home so that employee performance can still be mantained. Since Information technology has no space and time limits, work during the COVID-19 pandemic can be accomplished anytime and anywhere.


Author(s):  
Fitri Ariana Putri

<em>Budaya komunikasi virtual sebagai suatu kebiasaan baru yang dillakukan pada masa pandemic covid-19 secara virtual atau tidak langsung dengan melalui media sosial. Dalam dunia virtual CMC (Computer Mediatied Communication) seseorang dapat saling berinteraksi meskipun tidak dalam lokasi yang sama, namun ekspresi, emosi seseorang tidak terwakilkan seluruhnya karena proses komunikasi hanya melalui layar (face-to screen). Adanya pandemi Covid-19 dinilai mengubah pola komunikasi masyarakat. Dimana komunikasi yang biasanya dapat dilakukan secara tatap muka, kini harus dilakukan secara virtual karena adanya kebijakan social distancing dari pemerintah. cara berkomunikasi tidak hanya bisa dilakukan dengan face to face saja. Akan tetapi dapat dilakukan secara virtual untuk memudahkan dan memanfaatkan adanya media sosial yang ada. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan library research. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui budaya komunikasi virtual pada masa pandemi Covid-19. Dan hasil dari temuan ini media komunikasi virtual yang sering digunakan dalam agenda rapat ataupun pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 seperti zoom, skype for business dan gotomeetings.</em>


Author(s):  
Jeliastiva Jeliastiva ◽  
Farid Fachrurazi

The COVID-19 outbreak has had a serious impact on almost all countries in the world, including Indonesia. In response to this case, various policies began to emerge. Starting from the implementation of work from home, social distancing and physical distancing, until the implementation of large-scale social restrictions (PSBB). overseas investors are busy focusing their finances on the needs of their respective countries to fight the virus. Domestic investment (PMDN) is also predicted to experience a slowdown. The social distancing policy resulted in the community not being able to run the economic system well, especially in the Indonesian investment sector so that the perokoniman namely investment in Indonesia decreased and there were some delays in investment by other countries in Indonesia.


2021 ◽  
Author(s):  
Luthfi abdurrahman

Saat ini keadaan Indonesia mengalami kondisi tidak baik yang disebabkan oleh virus Covid-19 yang berasal dari Wuhan Cina. (WHO, 2020) menyatakan bahwa virus ini penularannya sangat cepat dan dapat menyebabkan kematian. Virus ini menyerang infeksi saluran pernapasan seperti batuk dan pilek namun sifatnya lebih mematikan. Berdasarkan data (Worldometer, 2020) Coronavirus Casses menyatakan 2.176.744 Pasien yang terpapar virus ini dan beberapa meninggal dunia sehingga wabah penyebaran virus ini disebut dengan pandemi Covid-19 dunia. Penyebaran virus ini bisa ditempat umum atau kerumunan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan penyebaran virus ini melalui kontak fisik seperti berjabat tangan maka dianjurkan agar mencuci tangan dengan benar dan baik sesuai langkah serta menggunakan masker jika keluar rumah untuk pencegahan penyebaran Corona Virus. Akibat dari pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan baru demi menghentikan pemencaran Covid-19 yaitu mengimplementasikan ajakan masyarakat untuk melaksanakan Physical Distancing atau memberi jarak dengan orang lain sejauh satu meter dan menghindari kerumunan dan berbagai acara pertemuan yang menimbulkan perkumpulan (Covid-19, 2020). Selain itu pemerintah menerapkan kebijakan untuk Dirumah Saja seperti kerja dirumah atau Work From Home (WFH) dan kegiatan apapun yang berhubungan dengan perkumpulan atau pertemuan ditiadakan dan diganti dengan media online. (Kemendikbud, 2020) mengeluarkan Surat Edaran tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Pembelajaran daring di Indonesia sebenarnya sudah diterapkan oleh beberapa pendidik sebelum pemberlakuan social distancing oleh pemerintah. Namun istilah pembelajaran daring semakin populer setelah social distancing. Pembelajaran daring yang diterapkan lebih cenderung pada bentuk penugasan via aplikasi. Siswa diberikan tugas- tugas untuk diselesaikan kemudian dikoreksi oleh guru sebagai bentuk penilaian dan diberikan komentar sebagai bentuk evaluasi (Syarifudin, 2020). Minat memiliki banyak efek positif pada proses dan hasil pembelajaran (Krapp, 2002), tingkat minat yang tinggi akan menyebabkan tingkat perhatian dan tingkat kesiapan siswa terlibat dalam objek pembelajaran sehingga menimbulkan kemungkinan keberhasilan dalam pembelajaran (Krapp, 1999).


Jurnal Qiroah ◽  
2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 73-81
Author(s):  
Syariful Anam ◽  
Elya Umi Hanik

The Covid pandemic has changed the entire order of human life, especially in the world of education. This requires education to change and adapt quickly to continue the learning process. The purpose of this article is to examine the impact of the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia policy on Work From Home (WFH) in education, especially among elementary schools. This article was written by reviewing articles and related references about online learning policies that are considered a solution to continue the learning process when schools are closed to avoid spreading the virus. However, on the other hand, this policy has had an impact on the process of transforming knowledge both for students, teachers and parents or families. This study uses a qualitative method based on library research (libraries).


ESOTERIK ◽  
2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 159
Author(s):  
Abdullah Abdullah

<p class="06IsiAbstrak">The religion approach in realizing the new normal scenario in the pandemic era is urgent considering that religious doctrine is easier to accept and obey. So that it can be an effective step to prevent transmission. This research is qualitative research. This type of research is library research. The data collection method is done by reading and taking notes and processing data related to the social distancing perspective of Al-Ghazali's works of Sufism. This study found similarities between the social distancing perspective of the World Health Organization (WHO) and the social distancing perspective of Al-Ghazali's Sufism. This similarity is at least in two ways, first both emphasize the importance of maintaining distance from others, the second in the realm of strategy. The basic difference is in the realm of goals. The existence of this equation causes social distancing in the new normal era, the perspective of Sufism is important to offer and deserve to be published. and other things that underlie are two things, first, so that social distancing is not only maintaining immunity but also maintaining faith. The two social interaction strategies originating from religious doctrine will be easier to comply with given the ineffectiveness of government advice in implementing social distancing. Efforts to maintain one's consistency in implementing social distancing, there are three things that need to be considered, first to keep busy with positive things at home, second always to remember the dangers of interacting with the general public, third to minimize dependence on other people.</p>


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 641
Author(s):  
Ririn Dwi Wiresti

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengupas secara mendalam terkait dampak wabah pandemi covid-19 pada anak usia dini menggunakan penelitian library research melalui  6 langkah yaitu penentuan topik penelitian, tinjauan literatur terkini, reduksi literatur, pengorganisasian literatur, review literatur, dan pengambilan kesimpulan. Peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif deskriptif. Literatur terkini merupakan sumber data yang dipakai peneliti terbagi atas dua sumber data yaitu sumber data primer antara lain ebook dan jurnal dari unicef, jurnal ilmiah internasional, dan artikel yang berkaitan dengan anak usia dini dan covid-19. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah berbagai berita ter-update terkait covid-19 dan anak usia dini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dampak kebijakan pemerintah untuk work from home mempengaruhi ketahanan ekonomi keluarga. Dari menurunnya ekonomi keluarga tersebut muncul berbagai dampak bagi anak usia dini antara lain emosi anak tidak stabil, krisis gizi dan kesehatan anak, terjadinya gap pembelajaran, krisis keamanan dan kenyamanan, dan krisis pengasuhan anak.


Author(s):  
Ryan L. DeSanti ◽  
Diane H. Brown ◽  
Sushant Srinivasan ◽  
Tom Brazelton ◽  
Michael Wilhelm

Objective: Management of the coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic has required social distancing requirements and personal protective equipment shortages, which have forced hospitals to modify patient care rounds. We describe our process developing telemedicine rounds to maintain synchronous, multidisciplinary, pediatric intensive care unit rounds. By adapting available resources using rapid process improvement (PI), we were able to develop patient- and family-centered video rounds (PFCVR). Design: When rounding team members were forced to work from home, we adapted an existing telemedicine platform (VidyoConnect) to perform PFCVR. A quality improvement (QI) team developed an initial standard process, which underwent rapid PI using a small multidisciplinary team. Setting: A 21-bed, mixed medical/surgical/cardiac pediatric intensive care unit. Participants: Critical care patients, families, physicians, consultants, nurses, and ancillary staff. Interventions: The QI team initially met daily, then weekly, sought feedback from nurses, families, and other care providers, and utilized small tests of change to improve the rounding process. Results: We established standardized, socially distanced rounds using VidyoConnect to allow synchronous, multidisciplinary PFCVR. Implementation of a schedule and rounding script facilitated efficient and effective team communication, optimized participation by the entire team, and decreased interruptions. Conclusions: The COVID-19 pandemic compromised the feasibility of the previous rounding process. PFCVR is a safe and effective tool to facilitate communication while adhering to social distancing guidelines. Use of available platforms and team-based PI is critical for successful implementation.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 80-88
Author(s):  
Taufik Hidayat ◽  
Maftukin Hudah ◽  
Utvi Hinda Zhannisa

Central Java is one of the areas in Indonesia that is affected by the covid 19 virus. Therefore, the Central Java government also carries out instructions given by the central government to prevent the spread of the covid 19 virus. The government imposes social distancing and also Work From Home. However, what happens is that people in the Central Java region are looking for activities outside the home by cycling. This is also experienced by people in the Demak district. The problem taken in this study is how the public's interest in recreational sports cycling during the Covid 19 pandemic in Demak. This study used a quantitative descriptive design with a survey method conducted online by distributing questionnaires via Google Form. The population in this study were bicycle users in the Demak area with a sample size of 100 people. The data analysis technique used percentage descriptive analysis. The results showed that the most dominant indicator was the indicator of attention with a score of 78% in the high category. The overall results in this study are 75% in the high category. This shows that people's interest in recreational sports during the Covid 19 pandemic is in the high category. The conclusion in this study is that people's interest in recreational sports cycling during the Covid 19 pandemic is in the high category with a percentage of 75% with an average score of 282. People with very high criteria are 24 people, high criteria are 73 people, and criteria are sufficient. as many as 3 people. The public believes that cycling is a suitable sport to do during a pandemic, during a pandemic, health is the thing that we must protect the most because the body is susceptible to viruses. By cycling we can still maintain the health protocols that have been implemented during this pandemic Keywords: public interest, recreational sports cycling, covid 19   Abstrak Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang ada di Indonesia yang terdampak oleh virus covid 19. Oleh sebab itu pemerintah Jawa Tengah juga melakukan instruksi yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk mencegah persebaran dari virus covid 19. Pemerintah memberlakukan social distancing dan juga Work From Home. Namun yang terjadi masyarakat diwilayah Jawa Tengah justru mencari aktifitas diluar rumah dengan bersepeda. Hal tersebut juga dialami oleh masyarakat dilingkungan kabupaten Demak. Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana minat masyarakat untuk olahraga rekreasi bersepeda pada masa pandemi covid 19 di Demak. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan metode survey yang dilakukan secara online dengan menyebar angket melalui google form.Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna sepeda diwilayah Demak dengan jumlah sampel 100 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang paling dominan adalah indikator perhatian dengan perolehan skor persentase 78% masuk pada kategori tinggi. Untuk hasil keseluruhan dalam penelitian ini adalah 75 % masuk pada kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk olahraga rekreasi pada masa pandemi covid 19 masuk dalam kategori tinggi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah minat masyarakat untuk olahraga rekreasi bersepeda pada masa pandemi covid 19 masuk dalam kategori tinggi dengan pensentase 75% dengan perolehan skor rata-rata 282. Masyarakat dengan kriteria sangat tinggi sebanyak 24 orang, kriteria tinggi sebanyak 73 orang, dan kriteria cukup sebanyak 3 orang. Masyarakat berpendapat bahwa bersepeda merupakan olahraga yang cocok yang dilakukan pada masa pandemi, pada masa pandemi kesehatan merupakan hal yang harus paling kita jaga karena tubuh rentan terkena virus. Dengan bersepeda kita masih bisa menjaga protokol kesehatan yang telah diterapkan dimasa pandemi ini.                                                                                         Kata kunci: minat masyarakat, olahraga rekreasi bersepeda, covid 19


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document