STRUKTUR NARATIF SYAIR RIWAYAT NABI MUHAMMAD KARYA KIAI AFIFUDDIN DARI DESA BAKOM KECAMATAN DARMA KUNINGAN (THE NARATIVE STRUCTURE OF KIA AFIFUDDIN’S SYAIR RIWAYAT NABI MUHAMMAD FROM BAKOM VILLAGE DARMA KUNINGAN DISTRICT)
Syair Riwayat Nabi Muhammad (kemudian disingkat SRNM) adalah salah satu dari sekian banyak karya sastra lama yang berbentuk syair. SRNM yang ditemukan di Kabupaten Kuningan ini ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. Di dalam naskah SRNM disisipkan beberapa unsur cerita naratif yang sifatnya mengisi dan melengkapi teks SRNM sehingga membentuk sebuah alur cerita yang utuh. Penelitan ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur naratif dalam SRNM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif dengan pendekatan struktural. Dari hasil penelitian diketahui bahwa SRNM termasuk puisi tradisional yang memiliki pola khusus, tetapi struktur naratifnya cukup menonjol. SRNM menarasikan sejarah kehidupan Nabi Muhammad. SRNM juga mengandung data berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia dan Sunda pada tahun 1947-an. Bila dikaji lebih mendalam, dapat dikatakan bahwa naskah SRNM dipandang sebagai sesuatu yang bernilai dan penting untuk dikaji terutama dari segi bahasa. Bahasa dalam naskah SRNM sarat dengan kebahasaan yang memiliki makna dan bernilai tinggi untuk dijadikan kerangka referensial dalam keilmuan bahasa.Abstract:Syair Riwayat Nabi Muhammad (SRNM) is one of old literary works in the form of poem. SRNM found in Kuningan district was written in both of Indonesian and Sundanese. In the SRNM’s manuscript, there are some narrative stories completing the SRNM ‘s in order to form a storyline intact. The present research attempts to describe the narrative structure in SRNM. The applied method in the research is descriptive method by using structural approach. The results of the research show that SRNM including traditional poetry contains a specific pattern, yet the narra- tive structure is quite prominent. SRNM narrated the history of the life of Prophet Muhammad. The SRNM also consists of the data that was related to the use of Indonesian and Sundanese in the 1947’s. When studied more deeply, it can be said that the SRNM manuscript is seen as something that is both valuable and important to study, especially in the term of language perspective. Lan- guage in the SRNM’s manuscript loaded with meaningful and highly valued form in order to be used as a referential framework in linguistics.