scholarly journals Pengaruh Modul Skin Personal Hygiene terhadap Sikap dalam pencegahan Skabies

2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 077-083
Author(s):  
Lono Wijayanti

Pondok pesantren adalah tempat pendidikan Islam, dimana santri tinggal bersama dengan santri lainnya, sehingga beresiko mudah tertular berbagai penyakit, seperti skabies. Skabies sering diabaikan karena tidak mengancam jiwa sehingga prioritas penanganannya rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh modul skin personal hygiene sebagai media pendi- dikan kesehatan pada sikap santri dalam mencegah terjadinya skabies di pondok pesantren Roudhotul Muta’alimin Muta’alimat Jabon Sidoarjo. Pra experiment (one group pre-post test) merupakan desain yang digunakan dalam  penelitian  ini.  Seluruh  santri  yang  tinggal  di  pondok  pesantren Roudhotul Muta’alimin Muta’alimat Jabon Sidoarjo sebagai populasi, sebe- sar 72 orang, sampel berjumlah 60 orang dengan menggunakan simple ran- dom sampling. Instrumen penelitian berupa modul skin personal hygiene dan kuisioner. Wilcoxon Signed Ranks Test digunakan dalam menganalisa data. Berdasarkan hasil penelitian bahwa sikap responden setelah intervensi berupa pendidikan kesehatan dengan menggunakan modul diperoleh adanya perubahan sikap menjadi lebih baik, dengan hasil analisa signifikan yaitu nilai p =0,000. Pendidikan kesehatan dengan menggunakan modul skin per- sonal hygiene berdampak positif dalam perubahan sikap santri di Roudhotul Muta’alimin Muta’alimat Jabon Sidoarjo. Perlu diterapkan sikap menjaga kesehatan dan kebersihan kulit dalam mencegah penyakit skabies. Islamic boarding schools are places of Islamic education, where santri live together with other santri, so they are at risk of easily contracting various diseases, such as scabies. Scabies is often overlooked because it is not life threatening so the priority for handling it is low. The purpose of this study was to identify the effect of the skin personal hygiene module as a health education media on the attitude of students in preventing the occurrence of  scabies  in  the  Islamic  boarding  school  Roudhotul  Muta’alimin Muta’alimat Jabon Sidoarjo. Pre-experiment (one group pre-post test) is the design used in this study. All students who live in the Islamic boarding school Roudhotul Muta’alimin Muta’alimat Jabon Sidoarjo as a popula- tion, amounting to 72 people, a sample of 60 people using simple random sampling. The  research instrument  was a  skin personal  hygiene module and questionnaire. The Wilcoxon Signed Ranks Test is used in analyzing data. Based on the results of the study that the attitude of the respondents after the intervention in the form of health education using modules ob- tained a change in attitudes to be better, with the results of a significant analysis of the value p = 0,000. Health education by using the skin per- sonal hygiene module had a positive impact on the change in attitudes of santri at  Roudhotul Muta’alimin  Muta’alimat Jabon  Sidoarjo. Attitudes need  to  be  taken  to  maintain  skin  health  and  cleanliness  in  preventing scabies.

2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Lono Wijayanti ◽  
Nur Ainiyah

Background: Scabies is often called body lice caused by mites Sarcoptes scabei. Scabies is often overlooked because it is not life-threatening so the priority for treatment is low, but chronic and severe scabies can cause dangerous complications (Harahap, 2008). This typical boarding disease is very closely related to the culture and values that exist in the Islamic boarding school environment. The students who suffer from scabies have complaints that they often itch at night so they can disturb their rest or sleep at night.Objectives: This study aimed to the effect of the skin personal hygiene modules as health education media against knowledge in prevention of skabies in the Islamic boarding school Roudhotul Muta’alimin Muta’alimat, Jabon Sub-District, Sidoarjo District, East Java Province, Indonesia.Method: The study design was used pre-experiment (one group pretest posttest). The population is all of students who lives in the Islamic boarding school Roudhotul Muta’alimin Muta’alimat, Jabon Sub-District, Sidoarjo District, East Java Province, Indonesia, amounting to 72 students. The sample of this study was 60 students using simple random sampling. The research instruments were skin personal hygiene modules and questionnaires. Data was analyzed using the Wilcoxon Signed Ranks Test.Results: The results showed that the level of knowledge before and after being given health education using the skin personal hygiene module was an increase, based on the Wilcoxon Signed Ranks Test analysis showed a difference with a significant value p = 0,000 and significance level α<0.05.Conclusion: Health education using the skin personal hygiene module had a positive impact on increasing the knowledge of the students at the Islamic boarding school Roudhotul Muta'alimin Muta’alimat Jabon Sidoarjo. Health education through counseling can be used to maintain and improve the health of the students in preventing scabies. Keywords: The skin personal hygiene module, knowledge, health education, Scabies.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Puspa Ayu Larasanti ◽  
Baiq Iin Rumintang

Latar Belakang : Setiap hari di negara berkembang, 20.000 anak perempuan di bawah usia 18 melahirkan. Pada tahun 2014 kasus kehamilan remaja mencapai 33,4 juta remaja. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan, Kabupaten Lombok Barat merupakan wilayah yang memiliki jumlah ibu hamil terbanyak pada tahun 2017 dengan 15,246 jiwa dibandingkan Wilayah Kota Mataram dengan 10,021 Jiwa, hasil studi kasus kehamilan remaja pada tahun 2017 kasus tertinggi berada di wilayah Puskesmas Lingsar dengan 135 Kasus. Penggunaan media yang tepat dalam memberikan pendidikan kesehatan menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan dalam mengurangi kejadian kehamilan remaja. Video merupakan media yang tepat karena video memiliki durasi yang tidak terlalu panjang. Tujuan : Untuk mengetahui adanya Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Dampak Kehamilan Usia Remaja Di SMPN 1 Lingsar tahun 2018. Metode : Desain penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian One Group Pre-test Post-test. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling dengan sampel berjumlah 40 responden. Peneliti memberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan menggunakan media video mengenai dampak kehamilan remaja yang berdurasi 10 menit. Pemberian pendidikan kesehatan diberikan selama 1 hari dan berlangsung 1 jam dengan 2x pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media video yaitu setelah pretest dan  sebelum posttest. Hasil : Sebelum diberikan intervensi responden yang mendapatkan skor 76-100 (Kriteria Baik) sebanyak 2 responden (5,0%), kemudian setelah diberikan intervensi responden yang mendapatkan skor 76-100  (Kriteria Baik) meningkat menjadi 37 responden (92,5%)  Hasil uji statistik dengan Wilcoxon Test diperoleh nilai p value = 0,000 atau p < α=0,05 Kesimpulan : Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Mengenai Dampak Kehamilan Usia Remaja Di SMPN 1 Lingsar Tahun 2018 AbstractBackground: Every day in developing countries, 20,000 girls under the age of 18 give birth. In 2014 cases of teenage pregnancy reached 33.4 million adolescents. Based on the results of a preliminary study conducted by researchers, West Lombok Regency is the region that has the highest number of pregnant women in 2017 with 15,246 people compared to Mataram City Region with 10,021 Souls, the results of the 2017 teenage pregnancy case study the highest case in the Lingsar Health Center with 135 Case. The use of appropriate media in providing health education is one solution to solve the problem in reducing the incidence of teenage pregnancy. Video is the right media because the video has a duration that is not too long.Aim : This research is to know the influence of Health Education Using Media Video to Improving Young Women Knowledge About The Impact Of Teenage Adolescent Pregnancy At SMPN 1 Lingsar 2018.Method : The design of this study was conducted using the One Group Pre-test Post-test design. Sampling technique in this study using Simple Random Sampling with a sample amounted to 40 respondents. Researchers provide intervention in the form of health education using video media about the impact of teen pregnancy which lasted 10 minutes. Provision of health education is given for 1 day and lasts 1 hour with 2x of health education using video media and that is after pretest and before posttest.Results : Before the intervention of respondents who got the score of 76-100 (Good Criteria) as much as 2 respondents (5.0%), then after given the intervention of respondents who get score 76-100 (Good Criteria) 37 respondents (92.5%) Results of statistical tests with Wilcoxon Test obtained P value = 0,000 or p <α = 0.05Conclusion : There is an Effect Health Education Using Video Media To Increasing Young Women Knowledge About The Impact Of Teenage Adolescent Pregnancy at SMPN 1 Lingsar in Year 2018


Author(s):  
Endah Yulianingsih ◽  
Ika Suherlin ◽  
Yusrin Aswad ◽  
Wenny Ino Ischak ◽  
Dinda Hulawa

Anemia is still a reproductive health problem, especially in women whose hemoglobin levels are less than 12 g%. Education is one of the factors that influence the incidence of anemia and also greatly affects the ability to think in adolescents. The purpose of this study was to analyze health education through knowledge booklets about anemia in adolescents in Gorontalo City. This type of research uses the Pre-Experimental method with One-Group Pre-Test-Post Test Design, with a sample of 132 young women using a simple random sampling technique. The study started from February 1 to March 1, 2020. The analysis in this study used the Wilcoxon test. The results showed that there was a significant effect of health education through booklets on knowledge of anemia in adolescents with a sig value of 0.000 <0.05. The conclusion is that there is an effect of health education through booklets on knowledge about anemia in adolescent girls.


2020 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 361-367
Author(s):  
Rani Fitriyani Supriatna ◽  
Neneng Martini ◽  
Ari Indra Susanti ◽  
Dini Saraswati Handayani ◽  
Sefita Aryuti Nirmala

ABSTRACT  Background: Breast cancer is the common illness which often happens to womens, in developed or developing countries. West Java Province Health Profile in 2016 was found 912 breast cancer sufferers and one of them is Sumedang with positive breast lump tumors as much as 9.53%. Efforts to prevent breast cancer that can be done is health education regarding breast cancer given to adolescent girls.  Purpose: This research aim to determine the effect of providing health education about breast cancer prevention with e-magazine towards adolescent girls knowledge in SMAN Tanjungsari. Methods: This research used to a quasi experimental method with an approach pra eksperimental one group pre test-post test design. Sampling using techniques proportional sampling and simple random sampling, samples was 90 adolescent girls in SMAN Tanjungsari. The data is collected by questionnaire. The bivariate data analyzsis is used Paired Sample T-Test with the Statistical Package for Social Science (SPSS).  Results: The results of this research is showed there is an increased adolescent girls knowledge before and after health education with e-magazine (p = 0,009) and showed there is an influence from e-magazine to adolescent girls knowledge (r = 0,276).  Conclusion: There is an influence of e-magazine to the adolescent girls knowledge in SMAN Tanjungsari. Suggestion It is better for young women to better understand and pay attention to reproductive health from an early age and can make e-magazine as a reference and learning media to get health information about breast cancer prevention. Educators (teachers) can also work together with health workers and parents in order to provide appropriate health education to young women.  Keywords:  Adolescent Girl, Breast Cancer, E-Magazine, Health Education, Knowledge.  ABSTRAK  Latar Belakang: Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum terjadi pada wanita, baik di negara maju maupun berkembang. Menurut Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2016 terdapat penderita kanker payudara sebanyak 912 orang dan salah satunya Kabupaten Sumedang dengan positif tumor benjolan payudara sebanyak 9,53%. Upaya pencegahan kanker payudara dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai pencegahan kanker payudara pada remaja perempuan.  Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang pencegahan kanker payudara dengan e-magazine terhadap pengetahuan remaja putri di SMAN Tanjungsari. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan pendekatan pra eksperimental one group pre test-post test design. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional sampling dan simple random sampling. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2019 dan  sampel berjumlah 90 remaja putri di SMAN Tanjungsari. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data bivariate menggunakan uji Paired Sample T-Test dengan program Statistical Package for Social Science (SPSS).  Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan e-magazine (p = 0,009) dan terdapat pengaruh dari emagazine terhadap pengetahuan remaja putri (r = 0,276).  Kesimpulan: Pada penelitian ini terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang pencegahan kanker payudara dengan e-magazine terhadap pengetahuan remaja putri di SMAN Tanjungsari. Saran Sebaiknya remaja putri dapat lebih memahami dan memperhatikan mengenai kesehatan reproduksi sejak dini serta dapat menjadikan e-magazine sebagai referensi dan media pembelajaran untuk mendapatkan informasi kesehatan mengenai pencegahan kanker payudara. Bagi tenaga pendidik (guru) juga dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan dan orangtua agar dapat memberikan pendidikan kesehatan yang tepat pada remaja putri.  Kata Kunci: Remaja Putri, Kanker Payudara , E-Magazine, Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 447
Author(s):  
Iyay Robia Khoerudin ◽  
Neneng Titin ◽  
Eki Kiyamudin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, mengetahui kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, serta menjelaskan efektifitas model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) untuk meningkatkan  pengajaran menulis surat dinas siswa Kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen Pre test-Post test Control Group Design, populasinya yaitu SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka tahun ajaran 2013/2014, sedangkan  sampelnya ditentukan melalui teknik simple random sampling yaitu kelas VIII G SMP Negeri 2 Panyingkiran sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B SMP Negeri 1 Panyingkiran sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan tes tertulis tes awal dan tes akhir, kuesioner, lembar observasi guru dan siswa, setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data. Data kuesioner dan observasi dianalisis dalam bentuk uraian sedangkan data tes dianalisis dengan statistik dan di deskripsikan.Berdasarkan perhitungan statistik program SPSS 16.0 diperoleh hasil uji t pretes pada kedua kelas tersebut memiliki nilai t=5.429 derajat kebebasan (df)=n-1=38 nilai probability (sig 2-tailed) sebesar 0,000.  Hal ini berarti t hitung <0,005. Artinya 0,000<0,05, pada uji t ini bahwasanya pretes pada kedua kelas terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.  Apabila ditinjau dari segi rata-rata pretes eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari rata-ratanya pretes kelas eksperimen 64,8 kelas kontrol 62,3 selisih rata-rata 2,5. Sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen 81,2 dan kelas kontrol 69 terjadi selisih postes 12,2.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Henas Deliara ◽  
Arum Kartikadewi ◽  
Dyah Mustika Nugraheni

Latar Belakang: Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan penyakit cerebrovaskuler bahkan kematian. Salah satu pencegahan hiperkolesterolemia adalah dengan pemberian suplemen contohnya menggunakan kulit jeruk purut (Citrus hystrix) yang mengandung saponin, tanin dan flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan adanya pengaruh pemberian ekstrak ethanol kulit jeruk purut terhadap kadar kolesterol total pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak. Metode: Penelitian eksperimental  ini menggunakan metode post test only control group design. Jumlah sampel 30 ekor tikus wistar jantan dikelompokkan secara simple random sampling menjadi kelompok kontrol negative (K-), kontrol positif (K+), perlakuan 1 (P1), perlakuan 2 (P2) dan perlakuan 3 (P3). Pada kelompok K+, P1,P2 dan P3 tikus diberi minyak babi sebanyak 3 mg/200grBB/hari selama 3 minggu. Kelompok P1, P2 dan P3 diberikan ekstrak ethanol kulit jeruk purut sebesar 35 mg/200grBB/hari, 70 mg/200grBB/hari, dan 140 mg/200grBB/hari selama 3 minggu. Kadar kolesterol total dihitung dengan metode CHOD-PAP lalu dianalisis secara statistic dengan uji One Way Annova dan uji beda dengan Pos Hoc. Hasil: Dari 25 sampel, rerata kadar kolesterol total (K-):73,90 mg/dl±19,11 mg/dl; (K+):80,00 mg/dl±4,72 mg/dl; (P1):69,94 mg/dl±6,52 mg/dl; (P2):59,10 mg/dl±11,70 mg/dl; (P3):59,74 mg/dl±7,52 mg/dl. (p=0,032). Hasil uji Pos Hoc kelompok yang berbeda signifikan adalah K- dengan P2 (p=0,049), K+ dengan P2 (p=0,008) dan K+ dengan P3 (p=0,010). Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian ekstrak ethanol kulit jeruk purut terhadap kadar kolesterol total pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak. Dosis terendah ekstrak kulit jeruk purut yang dapat menurunkan kadar kolesterol total adalah 70 mg/200 grBB/hari.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Supriyanto Supriyanto ◽  
Indah Purwaningsih

Abstract: Pityriasis versicolor or better known as “panu” is a superfcial fungal infection characterized by changes in skin pigment due to Stratum corneum colonization by dimorphic lipophilic fungi from normal skin flora. Pitiriasis versicolor is an infectious disease that is estimated occur due to poor sanitation (personal hygine) and lack of clean water. This research was aimed to determine factors related to Pityriasis versicolor infection. It used retrospective design where researcher tried to looking back about the incident of Pitiriasis versicolor on 76 fshermen who choosen by using simple random sampling. Based on the result of reseach, it was determine that bath habit (p = 0,000), clothing hygiene (p = 0,839), towels cleanliness (p = 0,699), clean water supply (p = 0,000), home environment hygiene (p = 0,588), for p<0,05 then these factors were related to the occurrence of Pitiriasis versicolor infection on fshermen in Penjajap Village Pemangkat. Thus, it could be conclude that there was signifcant correlation between bath habit and clean water supply with the incidence of Pityriasis versicolor infection. While the cleanliness of clothing, cleanliness of towels, and cleanliness of the home environment is not associated with the incidence of Pityriasis versicolor infection. Abstrak: Pityriasis versikolor atau lebih dikenal dengan panu adalah infeksi jamur superfsial yang ditandai perubahan pigmen kulit akibat kolonisasi stratum korneum oleh jamur lipoflik dimorfk dari flora normal kulit. Pityriasis versikolor merupakan penyakit menular yang diperkirakan terjadi karena sanitasi (personal hygiene) yang buruk dan kurangnya air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor personal hygiene terhadap infeksi pityriasis versikolor. Penelitian ini menggunakan rancangan retrospektif dimana peneliti berusaha melihat ke belakang (backward looking) terhadap kejadian pityriasis versikolor pada 76 nelayan yang terpilih sebagai responden dengan teknik simple random sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kebiasaan mandi (p = 0,000), kebersihan pakaian (p = 0,839), kebersihan handuk (p = 0,699), persediaan air bersih (p = 0,000), kebersihan lingkungan rumah (p = 0,588), untuk p < 0,05 maka faktor-faktor tersebut berhubungan terhadap terjadinya infeksi pityriasis versikolor pada nelayan di Desa Penjajap Kecamatan Pemangkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifkan antara kebiasaan mandi dan persediaan air bersih dengan kejadian infeksi pityriasis versikolor. Sedangkan kebersihan pakaian, kebersihan handuk, dan kebersihan lingkungan rumah tidak berhubungan dengan kejadian infeksi pityriasis versikolor.


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 177
Author(s):  
Yusuf Adi Saputra ◽  
Anggraini Dwi Kurnia ◽  
Nur Aini

Latar Belakang: Dismenore merupakan salah satu masalah menstruasi yang sering dialami oleh remaja putri. Namun hal tersebut sering diabaikan bahkan dianggap biasa, padahal dismenore bisa menjadi hal yang serius apabila tidak segera ditangani. Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang dilakukan untuk merubah perilaku dan peduli terhadap masalah kesehatan individu dan kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan upaya yang dilakukan remaja saat nyeri haid sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang dismenore.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah experimental research dengan jenis praeskperimen one group pre-test post-tes design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability dengan jenis simple random sampling. Total responden adalah 30 orang. Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Malang. Analisa data dilakukan menggunakan Uji Wilcoxon test.Hasil Dan Pembahasan: Hasil pre-test dan post-test pada kelompok intervensi yaitu sebanyak 23 (77%) siswi dalam kategori kurang baik dan 7 (23%) siswi memiliki upaya baik, setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang dismenore 30 (100%) siswi memiliki upaya baik. Uji Wilcoxon test didapatkan nilai sig. (2-tailed) adalah 0,000, dimana jika dibandingkan dengan nilai α (0,05) maka akan didapatkan 0,000 < 0,05. Sehingga pendidikan kesehatan tentang dismenore berpengaruh terhadap upaya remaja untuk menurunkan nyeri menstruasi (dismenore primer).Kesimpulan: Pendidikan kesehatan tentang dismenore sangat penting diberikan pada remaja yang baru mengalami menstruasi karena bisa menjadi panduan bagi remaja untuk mengatasi dismenore oleh karena itu petugas kesehatan dan guru harus sering melakukan penyuluhan dan konseling tentang masalah menstruasi serta cara untuk mengatasi dismenore dengan tepat


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 165-177
Author(s):  
Agnes Pendy ◽  
Hilaria Melania Mbagho

Permasalahan yang di hadapi oleh siswa di SMPN 1 Bajawa Utara yakni kurangnya partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar disebabkan guru cenderung menggunakan metode pembelajaran yang masih bersifat konvensional, sehingga siswa tidak mendapat kesempatan untuk berpikir maupun mengungkapkan pendapat baik secara individu ataupun kelompok. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus memilih metode pembelajaran yang sesuai. Salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Karena pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih berfokus pada kerja sama siswa dalam kelompok kecil yang beranggotakan 3 - 5 orang dan dibagi secara heterogen. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif . Sumber data dari tes hasil belajar siswa berupa pre-test dan post-test. Populasi adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bajawa Utara. Sampel yang diambil 10 siswa dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan analisis kovarian (ANAKOVA). Penyusunan perangkat pembelajaran model NHT yang dilakukan menghasilkan perangkat pembelajaran yang baik karena memenuhi syarat validitas, reliabilitas, dan sensitivitas. Hasil analisis kovarian diperoleh statistik F hitung= 20.29035 dan Ftabel = 4,45 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 17, memberikan nilai yang signifikan (F hitung > F tabel). Hal ini menunjukan bahwa model NHT memberikan hasil yang efektif.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Norhalida Rahmi ◽  
Syamsul Arifin ◽  
Endang Pertiwiwati

ABSTRAKSkabies merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh infeksi dan sensitisasi oleh tungau Sarcoptes scabei var hominis (Sarcoptes sp.). Penularan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Salah satu dampak kejadian skabies yaitu personal hygiene yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit skabies pada santri Wustho di Pondok (SMP) Pesantren Al-Falah Putera Banjarbaru. Metode penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional.Tteknik sampling menggunakan probality sampling dengan simple random sampling. Populasi penelitian adalah seluruh santri wustho kelas 1 yang berasrama sebanyak 341 santri. Sampel yang digunakan ada 184 santri yang berasrama.H asil analisis didapatkan personal hygiene baik terkena skabies 24% dan personal hygiene baik tidak terkena skabies 76%. Personal hygiene buruk terkena skabies 53% dan personal hygiene buruk tidak terkena skabies 47 %. Hasil uji chi- square didapatkan nilai= 0,000 (r) = 12.590. Kesimpulan penelitian ini personal hygiene berhubungan dengan kejadian skabies. Hygiene perseorangan merupakan salah satu usaha yang dapat mencegah kejadian skabies.Kata- kata kunci : personal hygiene, skabies, pesantren.ABSTRACTScabies is a contagious infectious disease caused by infection and sensitization by Sarcoptes scabei var hominis mites (Sarcoptes sp.). transmission can occur directly and indirectly. one of the effects of scabies is poor personal hygiene. To determine the correlation personal hygiene with incidence of scabies in Islamic boarding Wustho students (SMP) Al Falah Putera Banjarbaru. This study was a correlational study with cross-sectional approach, using sampling techniques probality sampling with simple random sampling. The population was all studentswere Islamic boarding wustho in first class as many as 341 students. Total respondent were 184 students in Islamic boarding. Analysis of the Personal hygiene exposed to scabies 24% good, good personal hygiene was not affected by scabies 76%. Personal hygiene badly affected by scabies 53%, poor personal hygiene was not affected by scabies 47%. Result of correlation chisquare test p value = 0.000 and (r) = 12.590. personal hygiene associated with the incidence ofscabies. Personal hygiene was one of effort that can prevent the incidence of scabies.Keywords: personal hygiene, scabies, islamic boarding.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document