scholarly journals Efektivitas pemberian terapi kompres hangat jahe merah untuk mengurangi nyeri sendi pada lansia

Ners Muda ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
Author(s):  
Muhammad Rifai Muchlis ◽  
Ernawati Ernawati

Penyakit sendi yang biasa dikenal masyarakat yaitu penyakit rematik. Namun penyakit sendi yang paling banyak ialah osteoarthritis, remathoid arthrthis, dan gout, penyakit ini dikelompokan berdasarkan diagnose dan keluhan pasien diantaranya nyeri yang disertai dengan kemerahan, bengkak dan kekauan pada sendi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian kompres jahe merah untuk mengurangi nyeri sendi pada lansia. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus proses asuhan keperawatan dilakukan dalam pengelolaan klien nyeri sendi, meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperwatan implementasi dan evaluasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik purposive sampling dalam lingkup komunitas wilayah Kelurahan Mangunharjo Kec. Tembalang. Responden sejumlah 2 orang yang diberikan terapi kompres jahe merah di kelola selama 7 hari dengan frekuensi 1 kali/hari di berikan terapi 10-15 menit Penerapan ini untuk mengukur tingkat nyeri dengan menggunakan skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS). Pengukuran dilakukan pre-post test. Hasil studi menunjukkan bahwa ada perubahan skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan terapi kompres hangat, baik pada responden pertama maupun responden kedua. Terapi kompres hangat jahe merah dapat menurunkan skala nyeri sendi pada lansia.

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Astrid Astrid ◽  
Memed Sena Setiawan

Apendicitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis yang menyebabkan usus berhenti mengeluarkan sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh sehingga dilakukan Apendictomy dimana terjadi nyeri akut pada level severe. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri post operasi apendicitis di ruang rawat inap bedah RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta. Desain penelitian menggunakan purposive sampling dengan rancangan random assignment pre test-post test with control group. Jumlah sampel adalah 36 orang (18 orang kelompok kontrol dan 18 orang kelompok intervensi). Nyeri diukur dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan Faces Pain Scale Resived (FPSR). Uji statistik menggunakan uji T test independen. Hasil uji menunjukkan ada pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri pada klien post operasi Apendicitis. Perbedaan rata-rata intensitas nyeri pada kelompok kontrol sebesar 1,55 dan pada kelompok intervensi sebesar 3,17. Variabel confounding telah dilakukan uji normalitas didapatkan hasil tidak ada hubungan usia, jenis kelamin, koping, individu pendukung, lingkungan, pengalaman nyeri sebelumnya terhadap intensitas nyeri, ini dikarenakan klien tidak mampu mengalihkan perhatian dari rasa nyeri yang hebat post operasi apendicitis, sehingga hasil statistik nya tidak perlu dilakukan transformasi. Teknik relaksasi Guided Imagery Music dapat digunakan sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi intensitas nyeri klien post operasi apendicitis. Kata Kunci: Guided Imagery Music, Klien Post Operasi Apendicitis, Intensitas Nyeri


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 38-49
Author(s):  
Dwi Astuti ◽  
Dian Nur Adkhana

Latar Belakang: Nyeri Haid (dismenorea) adalah nyeri yang terjadi sebelum atau selama menstruasi. Dismenorea dapat menggangu aktivitas remaja dan secara tidak langsung dapat mengganggu kualitas hidupnya apabila tidak ditangani. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh William’s Flexion Exercise dan Lantunan Ayat Suci Al Qur’an terhadap Skala Nyeri Haid (Dismenorea) di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian Pra – Experimental dengan one-group pra-post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 20 remaja putri di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta. Teknik analisa data menggunakan uji paired t-test, pengumpulan data dengan lembar observasi berupa Numeric Rating Scale. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata intensitas dismenorea sebelum dilakukan intervensi 6,15 sedangkan setelah dilakukan intervensi 4,60. Hasil uji paired t-test didapatkan p value 0,000 < 0,05. Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian william’s flexion exercise dan lantunan ayat suci Al Qur’an terhadap skala nyeri haid (dismenorea) di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 104-114
Author(s):  
Cica Kristina ◽  
Oswati Hasanah ◽  
Ririn Muthia Zukhra

Dismenore merupakan kondisi yang normal dialami  beberapa perempuan yang mengalami haid, dikarenakan terjadi ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah yang menyebabkan kontraksi antara tonus miometrium dan uterus sehingga terjadinya iskemia, perdarahan dan rasa nyeri. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis terapi akupresur lebih efektif dibandingkan relaksasi otot progresif terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada mahasiswi FKP Universitas Riau dengan prinsip distraksi dan relaksasi yang menggunakan alat ukur numeric rating scale. Penelitian ini menggunakan rancangan quasy eksprimental dengan two group comparison pre-post test design. Sampel penelitian yaitu mahasiswi yang mengalami dismenore sebanyak 38 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok relaksasi otot progresif dan dan akupresur yang  menggunakan  teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terapi akupresur dan relaksasi otot  progresif dapat menurunkan intensitas nyeri dengan hasil p-value 0.001 < α (0.05). Simpulan dari penelitian ini adalah terapi akupresur lebih signifikan menurunkan intensitas nyeri dismenore dibandingkan relaksasi otot progresif.


Ners Muda ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Desi Sandra Fatmawati ◽  
Sri Rejeki

Dismenore sering dianggap menjadi nyeri yang biasa di alami ketika menstruasi, namun dismenore yang tidak ditangani dengan benar, akan berdampak pada terganggunya aktivitas sehari – hari karena akan menimbulkan keluhan lemah, hingga gelisah karena kram hebat yang menyertai keluarnya sejumlah darah dari rahim. Salah satu cara mengatasi dismenore adalah dengan teknik distraksi dengan terapi murottal. Studi kasus ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas terapi murottal terhadap perubahan skala nyeri pada pasien dismenore. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan pendekatan pre test dan post test. Sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan responden 2 orang dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Terapi murottal dilakukan selama 3 hari dengan 3 pertemuan, dimana setiap pertemuan dilakukan penerapan selama 60 menit. Alat pengumpulan data menggunakan numeric rating scale (NRS) untuk mengukur skala nyeri. Hasil studi menunjukkan adanya penurunan tingkat dismenore setelah dilakukan terapi murottal dengan penurunan skala nyeri sedang menjadi ringan. Terapi murrottal mampu menurunkan skala nyeri pada pasien dismenore, dengan cara memengaruhi mekanisme otak, dimana dengan adanya stimulus dari luar berupa lantunan ayat Al – Qur`an, maka akan merangsang otak untuk menghasilkan neuropeptide yang merupak zat kimia dalam tubuh, kemudian molekul – molekul tersebut akan mengangkut reseptor dalam tubuh sehingga tubuh akan memberi umpan balik berupa rasa nyaman. Diharapkan terapi murrottal dapat diterapkan oleh petugas kesehatan dalam membantu menangani mengurangi nyeri pada pasien dismenore.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 24-28
Author(s):  
Aprillia Veranita ◽  
Ni Luh Widani ◽  
Wilhelmus Hary Susilo

Pendahuluan: Kanker paru adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada paru-paru yang sering menimbulkan nyeri dan sesak napas. Manajemen nyeri yang tepat diperlukan untuk menangani respon nyeri.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik & Deep Breathing Exercise (DBE) terhadap penurunan nyeri, frekuensi nadi dan pernapasan pada pasien kanker paru. Metode: Penelitian ini merupakan studi  quasi experimental pre-post test with control group dengan teknik purposive sampling ,terdiri dari 86 responden kelompok intervensi dan 22 kelompok kontrol di RSUP Persahabatan. Nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Analisis yang digunakan adalah Uji regresi linear berganda, Paired sampel t-test,  Independent t-test. Hasil: Hasil penelitian menunjukan perbedaan bermakna nilai skala nyeri, frekuensi pernapasan dan nadi  sebelum dan sesudah intervensi terapi musik dan Deep Breathing Exercise (DBE) (p=0,000). Kesimpulan: Penurunan skala nyeri, frekuensi pernapasan dan nadi kelompok intervensi lebih besar dari pada kelompok kontrol. Penelitian ini merekomendasikan terapi musik & DBE sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi nyeri kanker paru.


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 135-142
Author(s):  
Priyanto Priyanto ◽  
Idia Indar Anggraeni

Nyeri dada merupakan keluhan utama yang sering dirasakan oleh penderita penyakit jantung koroner. Nyeri dada muncul karena suplai oksigen ke miokardium menurun. Terapi murottal Al-Qur’an merupakan terapi religi dimana seseorang akan diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an selama beberapa menit sehingga akan memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang, salah satunya untuk mengurangi rasa nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dada sebelum dan setelah dilakukan terapi murottal Al-Qur’an. Desain penelitian ini menggunakan metode pre-experimental dengan desain one group Pre-test dan Post-test. Metode sampling yang digunakan adalah accidental sampling, dan jumlah sampel sebanyak 17 responden. Instrument penelitian yang digunakana dalah Numeric Rating Scale untuk mengukur skala nyeri sebelum dan setelah terapi murottal Al-Qur’an, pemberiannya sekali selama 20 menit. Uji statistic yang digunakan adalah paired sample T test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna tingkat nyeri dada sebelum dan setelah dilakukan terapi murottal Al-Qur’an dengan nilai p-value 0,000 (p < α (0,05)). Terapi murottal Al-Qur’an dapat menurunkan skala nyeri dada pasien.   Kata kunci: nyeri dada, terapi murottal al-qur’an THE DIFFERENCE  BETWEEN CHEST PAIN LEVEL BEFORE AND AFTER MUROTTAL AL-QUR'AN THERAPY   ABSTRACT Chest pain is a major complaint that is often felt by people with coronary heart disease. Chest pain occurs because of decreased supply of oxygen to the myocardium. Murottal Al-Qur'an therapy is a religious therapy where someone will be heard verses of Al-Qur’an for a few minutes so it will have a positive impact on one’s body, one of them is to reduce pain. This study aims to find out the difference  between chest pain level before and after murottal Al-Qur'an therapy.This research design used pre-experimental method with one grouppre-test and post-test. The sampling method was accidental sampling, the number of sampling were 17 respondents. The research instrument used the Numeric Rating Scale to measure pain scale before and after murottal Al-Qur'an therapy, giving it once for 20 minutes. The test statistic used is paired sample T test.The results of this study indicate that there are significan differences in chest pain levels before and after murottal Al-Qur'an therapy with a p-value of 0.004 (p <α (0.05)).Murottal Al-Qur'an therapy can reduce the scale of patient's chest pain.   Keywords : chest pain, murottal al-qur’an therapy


Author(s):  
Gita Kostania ◽  
Kuswati Kuswati ◽  
Ati Fitriyani

Latar Belakang : Menstruasi merupakan tanda pubertas seorang wanita dan menjadi rutinitas wanita yang masih dalam masa subur. Siklus ini menimbulkan ketidaknyamanan, salah satunya nyeri menstruasi. Nyeri ini dapat berupa kram ringan hingga dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Nyeri menstruasi dapat dikurangi secara farmakologis dan non farmakologis. Secara non farmakologis salah satunya adalah dengan akupresure pada titik Hegu. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupresure titik hegu terhadap nyeri menstruasi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Jenis penelitian quasy eksperiment dengan rancangan non equivalent control group. Populasi aktualnya yaitu santriwati kelas XI Madrasah Bertaraf Internasional Amanatul Ummah Mojokerto yang mengalami nyeri menstruasi sebanyak 126 orang. Teknik pengambilan sample adalah purposive sampling dengan perhitungan rumus Slovin, didapatkan sebanyak 56 responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dengan pengukuran Numeric Rating Scale. Analisis data menggunakan independent t-test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan nyeri menstruasi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan p=0,001 (p


Author(s):  
Qanita Chairun Nissa ◽  
Neni Nuraeni ◽  
Hani Handayani

Dysmenorrhea is menstruation pain that would interfere women’s activities. Murattal is a non-pharmacological technique that may relieve menstruation pain. The aim of this research was to find the effect of Murattal in relieving dysmenorrhea for female student of SMPN 12 Tasikmalaya. This research used quasi-experiment with pre-posttest and control group design. Respondents were selected using purposive sampling technique. This study involved 15 students in a group treatment and 15 students in a group control used technique purposive sampling. The instrument of this study was Numeric Rating Scale (NRS) Instrument. Respondents listened Murattal Surah Ar-Rahman. Data were analyzed using paired T-Test also used. The result found that there was an effect of Murattal to relieve dysmenorrhea pain for female student of SMPN 12 Tasikmalaya, with ρ value 0,000. The conclusion, Murattal is effective to relieve dysmenorrhea. There is a need of developing other non-pharmacology interventions to relive dysmenorrhea Keywords: Dysmenorrhea, Murottal, Pain


2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 17-22
Author(s):  
Ilham

Latar Belakang : Gout arthritis merupakan salah satu penyakit inflamasi sendi yang paling sering ditemukan, yang di tandai dengan penumpukan kristal monosodium urat didalam atau disekitar persendian sehingga menimbulkan nyeri. Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2017), prevalensi gout arthritis didunia sebanyak 34,2%. Gout arthritis sering terjadi di negara maju seperti Amerika. Prevalensi gout arthritis di negara Amerika sebesar 26,3% dari total penduduk. Peningkatan kejadian gout arthritis tidak hanya terjadi di negara maju saja. Namun, peningkatan juga terjadi di negara berkembang, salah satunya di negara Indonesia. Penatalaksanaan gout arthritis dapat dilakukan dengan kompres hangat menggunakan jahe merah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompres hangat menggunakan jahe merah terhadap penurunan skala nyeri pada penderita gout arthritis di Kelurahan Lantora Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian “quasy experiment” dengan desain/rancangan Pre and Post test without control (Control diri sendiri), pengambilan sampel menggunakan Non probability sampling dengan teknik Consecutive sampling, sampel pada penelitian ini sebanyak 20 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah kompres hangat, jahe merah, thermometer air dan lembar observasi numeric rating scale (NRS). Penelitian ini menggunakan analisis statistik Uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan nilai p value 0.000 dimana p < ? 0.05 maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kompres hangat menggunakan jahe merah terhadap terhadap penurunan skala nyeri pada penderita gout arthritis di Kelurahan Lantora Wilayah Kerja Puskesmas Massenga Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2019.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document