ABSTRACT This article focuses on the modification of Malangese Mask Puppet, a traditional art that has been developed in Malang, East Java, for long time. This research aims to finds out changes in Malangese Mask Puppet in order to maintain the existence of the art in this era, by which popular culture dominated. The article is written to answer questions, first, how do modifications of Malangese Mask Puppet were done both in performance and crafting aspects, and second, how do the modifications influence the fuction of Malangese Mask Wayang. The research uses a qualitative method with interview, observation, and document analysis as data collection technique. The data analysis is conducted through triangulation technique. The results are that modification is conducted by simplifying and beautifying the form of some elements such as clothes, accessories, and the material of mask crafting. Meanwhile, the modification of ideas are implemented through the changing of some traditional patterns, such as shortening the duration of performance, creating the new rule to involve women and kids as an active artist of Malangese Mask Wayang. The modification of Malangese Mask Wayang influences the function and role of the art as a commodity or product. Keywords: Modification, Malangese Mask Wayang, Asmoro Bangun Art Center ABSTRAK Artikel ini membahas perubahan atau modifikasi pada kesenian tradisional Wayang Topeng Malangan yang telah lama berkembang di kota Malang, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada Wayang Topeng Malangan yang dilakukan oleh seniman dalam mempertahankan kesenian tersebut pada masa sekarang, yang cenderung didominasi oleh budaya pop. Artikel ini ditulis untuk menjawab beberapa rumusan masalah, yaitu pertama, bagaimana modifikasi Wayang Topeng Malangan dilakukan pada unsur pertunjukan dan kerajinan topeng, dan kedua adalah bagaimana modifikasi tersebut memengaruhi peran dan fungsi kesenian Wayang Topeng Malangan saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara, observasi dan studi dokumen sebagai teknik pengumpulan data. Data dianalisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi bentuk pertunjukan dan kerajinan topeng dilakukan dengan menyederhanakan dan mempercantik bentuk busana dan ragam hiasan, mengubah material dan proses pembuatan topeng. Sedangkan modifikasi gagasan terimplementasikan pada perubahan pakem (aturan tradisi), seperti mempersingkat waktu pergelaran dan memberikan aturan baru keterlibatan perempuan dalam kesenian Wayang Topeng Malangan. Modifikasi bentuk pertunjukan dan kerajinan topeng serta gagasan berkaitan dengan Wayang Topeng Malangan memengaruhi peran dan fungsi Wayang Topeng Malangan, yang tidak sekedar sebagai seni, namun juga sebuah komoditas (produk). Kata Kunci: Modifikasi, Wayang Topeng Malangan, Padepokan Asmoro Bangun