scholarly journals PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS PURWOSARI KUDUS

2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 404
Author(s):  
Noor Cholifah ◽  
Dewi Hartinah

Latar Belakang: Semakin tua kemampuan tubuh semakin berkurang sehingga diperlukan penanganan lanjutan terhadap penyakit hipertensi. Pola  diit  yang  menitik  beratkan pada buah-buahan dan produk-produk berkadar lemak rendah dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan. Kandungan kalium dalam buah tomat dapat menurunkan tekanan darah dengan mengurangi natrium dalam urine dan air dengan cara yang sama seperti diuretik. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian jus tomat terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Purwosari Kudus.Metode: Jenis penelitian quasi experiment design dengan pendekatan non equivalent control group. Populasi penelitian ini adalah semua penderita hipertensi di Puskesmas Purwosari Kudus bulan Januari-Maret 2021 sebanyak 62 orang, dengan sampel penelitian sebanyak 38 orang. Variabel independennya pemberian jus tomat, dan variabel dependennya tekanan darah. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil Penelitian: Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,003 < 0,05 artinya ada pengaruh pemberian jus tomat terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Purwosari Kudus.Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian jus tomat terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Purwosari Kudus.

2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 277
Author(s):  
Nina Mardiana ◽  
Grace Carol Sipasulta ◽  
Meitty Albertina

Abstract In Indonesia, the utilization of antenatal services by health workers is only 66% and this figure decreases during childbirth, where the mother who examined her pregnancy to a health worker did not deliver her labor at a health facility, which amounted to 9.12%. This study aims to explain the relationship between knowledge and intention towards self efficacy of pregnant women in antenatal care in Balikpapan City. This type of research is Quasi Experiment Design with pre and post control group study. The study design used Non Equivalent Control Group. Samples were pregnant women with gestational age are entering the second trimester in Balikpapan City who visited twenty women cases and twenty women are control. The results of the study have a significant relationship between knowledge of Self efficacy P value: 0.043, there is a significant relationship between intention to self efficacy P value: 0.029. The conclusion of this study is that the self efficacy of pregnant women is high, pregnant women are not in high risk age, mothers with high parity and parity are both having high knowledge. There are still pregnant women who have high knowledge but do not have their pregnancies checked on health workers. Most mothers have the intention to have their pregnancies checked on health workers but there are still pregnant women who have their pregnancy checks less than the prescribed standard of at least 4 times during pregnancy. Keywords: Knowledge, Intention, Self efficacy.   Abstrak Di Indonesia pemanfaatan pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan hanya 66% dan angka ini menurun saat terjadi persalinan, dimana ibu yang memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan tidak melangsungkan persalinannya di fasilitas kesehatan, yaitu sebesar 9,12%. Penelitian ini bertujuan menjelaskan hubungan  pengetahuan dan niat terhadap self efficacy ibu hamil dalam pelayanan antenatal di Kota Balikpapan. Jenis penelitian yang  adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment Design) dengan pre dan post control group study. Rancangan penelitian menggunakan Non Equivalen Control Group.Sampel adalah ibu hamil dengan usia kehamilan memasuki tri mester II yang berada di Kota Balikpapan yang berkunjung ke puskesmas Muara Rapak sebanyak 20 orang dan kontrol ibu hamil sebanyak 20 orang. Hasil penelitian ada hubungan yang signifikan pengetahuan terhadap Self efficacyp-value : 0,043, ada hubungan yang signifikan niat  terhadap self efficacyp-value : 0,029. Kesimpulan pada penelitian ini self efficacy ibu hamil tergolong tinggi, ibu hamil tidak dalam usia risiko tinggi, Ibu dengan paritas tinggi maupun paritas  sedang sama-sama memiliki pengetahuan tinggi. Masih ada ibu hamil yang memiliki pengetahuan tinggi tetapi tidak memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan. Sebagian besar ibu memiliki niat untuk memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan tetapi masih ada ibu hamil yang melakukan pemeriksaaan kehamilannya kurang dari standar yang ditentukan yaitu minimal 4 kali selama kehamilan.   Kata kunci : Pengetahuan, Niat, Self efficacy.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 61-70
Author(s):  
Ni Made Suarti

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit multisistem kronis yang berhubungan dengan produksi normal insulin, insulin terganggu, atau keduanya. Penyakit ini  membutuhkan perawatan berkelanjutan sehingga membutuhkan pengelolaan diri klien dan dukungan untuk mencegah komplikasi jangka panjang, salah satunya adalah dengan senam diabetes. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 38 orang untuk masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi, diambil dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan penurunan kadar gula darah antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol 3 minggu setelah penelitian (p value 0.000 <0.05 dan minggu ke 6 setelah penelitian (p value 0.000 <0.5) dibandingkan kadar gula darah awal. Senam diabetes  yang teratur penting dilakukan untuk mengendalikan kadar gula darah selain tetap mengkonsumsi obat hypoglikemik oral dan makan sesuai dengan yang telah diprogramkan.


2021 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 241
Author(s):  
I Made Sudarma Adiputra ◽  
Ni Luh Gede Ita Sunariati ◽  
Ni Wayan Trisnadewi ◽  
Ni Putu Wiwik Oktaviani

Latar Belakang: Hipertensi pada lansia merupakan peningkatan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia. Senam bugar merupakan aktivitas fisik dengan gerakan yang ringan dan sangat tepat bila dilakukan pada lansia hipertensi.Tujuan: Mengetahui pengaruh senam bugar lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi.Metode: Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan rancangan Non-Equivalent Control Group Design. Jumlah responden yang berpartisipasi sebanyak 36 orang. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol, pemilihan sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling. Data dianalisis  menggunakan Wilcoxon dan Mann-Whitney.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan pada kelompok perlakuan nilai rata-rata tekanan darah sistole saat pre-test 168,1 mmHg dan post-test 153,4 mmHg sedangkan diastole pre-test 95,56 mmHg dan post-test 82,67 mmHg, pada kelompok perlakuan secara statistik mengalami penurunan tekanan darah setelah senam bugar lansia dengan p-value <0.001 uji beda dua kelompok didapatkan hasil p-value <0.001, dari hasil ini terlihat ada perbedaan tekanan darah antara kelompok perlakuan dan kontrol.Kesimpulan: Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan senam bugar lansia terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi. Diharapkan lansia berperan aktif dalam mengikuti kegiatan senam dari posyandu lansia secara rutin untuk membantu menurunkan serta mengontrol tekanan darah tinggi.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Wiwik Sudarwati ◽  
Rosalina Rosalina

Temper tantrum merupakan suatu ledakan emosi kuat sekali yang dapat berisiko menyebabkan cidera pada anak sehingga untuk mengurangi dapat diberikan intervensi berupa senam otak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap perilaku temper tantrum  pada anak usia prasekolah di TK Nurul Ikhsan Kota Semarang. Desain penelitian ini quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group design. Populasi penelitian   adalah anak usia prasekolah di TK Nurul Ikhsan Kota Semarang sebanyak  56 anak (usia 5-6 tahun) dengan sampel 30 responden dan diambil dengan teknik purposive sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner.   Analisis   data   yang   digunakan   uji   Mann   Whitney.   Hasil   penelitian menunjukkan  ada pengaruh senam otak terhadap perilaku temper tantrum pada anak usia prasekolah di TK Nurul Ikhsan Kota Semarang dengan p-value(0,003) < α (0,05). Bagi TK Nurul Ikhsan Kota Semarang memberikan senam otak secara kontinyu kepada anak sebelum proses pembelajaran di mulai sehingga dapat membantu menurunkan perilaku negatif  pada  anak  khususnya  temper  tantrum serta  meningkatkan  konsentrasi  belajar sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 102-108
Author(s):  
Sitti Badrah ◽  
Resti Putri Aidina ◽  
Andi Anwar

Air limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemaran air yang sangat potensial karena mengandung senyawa organik yang cukup tinggi, senyawa kimia berbahaya, radioaktif, serta mikroorganisme yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan penurunan kadar amonia dan fosfat dengan pemanfaatan Effective Microorganisms 4 (EM4) menggunakan media biofilm pada limbah cair Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan non equivalent control group design. Sampel penelitian terdiri dari 1 bak kontrol dan 2 reaktor. Pada bak anaerob-aerob terdapat media biofilm berbahan dasar PVC. Air limbah dialirkan secara kontinyu dalam waktu tinggal 2 minggu, 3 minggu, dan 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penurunan kadar amonia dengan penambahan EM4 5% sebesar 92,5% dan penambahan EM4 10% sebesar 92,1%. Sedangkan rata-rata penurunan kadar fosfat dengan penambahan EM4 5% sebesar 92,19% dan penambahan EM4 10% sebesar 65,56%. penelitian ini secara statistik menunjukkan tidak ada perbedaan penurunan kadar amonia dengan pemanfaatan EM4 menggunakan media biofilm (P value> α atau 0,941 > 0,05) dan ada perbedaan penurunan kadar fosfat dengan pemanfaatan EM4 menggunakan media biofilm ( P value < α atau 0,001 < 0,05).


e-GIGI ◽  
2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Zakarias R. Kantohe ◽  
Vonny N. S. Wowor ◽  
Paulina N. Gunawan

Abstract: Currently, the oral health of children in Indonesia is still a problem dominated by caries and periodontal disease. A highly influential factor to these two diseases is behavior. One way to change that behavior is by intervening through education to improve children knowledge by using media or tools. This study aimed to compare the effectiveness of dental health education using video media and flip chart in increasing children knowledge about oral health. This was a quasi experiment with a non equivalent control group design. Samples were students of SDN Kolongan aged 10-11 years old obtained by using total sampling method and were divided into two treatment groups: video media and flip chart. This study used the Mann-Whitney hypothesis test with a confidence level of 95% (p<0.05). The results showed that the p-value of dental health education influence using video media and flip chart to the improvement of oral health knowledge of children was 0.000 for each media. The statistical test comparing the effectiveness of dental health education using both media showed a p-value of 0.007. Conclusion: Dental health education using video and flip chart media improved effectively the oral health knowledge of students. Moreover, dental health education using video media was more effective in improving the oral health knowledge of students than using flip chart media.Keywords: dental health education, video media, flip chart media, children knowledgeAbstrak: Saat ini kesehatan gigi dan mulut anak di Indonesia masih menjadi masalah yang didominasi oleh penyakit karies gigi serta periodontal. Faktor yang sangat bepengaruh pada kedua penyakit ini yaitu faktor perilaku. Salah satu cara untuk merubah perilaku yakni dengan melakukan intervensi lewat pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan anak. Pemberian pendidikan kesehatan gigi dan mulut (PKG) pada anak akan lebih efektif dan optimal bila menggunakan media atau alat bantu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas PKG menggunakan media video dan flip chart terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak. Jenis penelitian ialah quasi experiment dengan rancangan non equivalent control group. Sampel yaitu siswa SDN Kolongan yang berusia 10-11 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok yang menggunakan media video dan kelompok yang menggunakan media flip chart. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis Mann-Whitney dengan tingkat kepercayaan 95% (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKG menggunakan media video dan flip chart terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak masing-masing dengan nilai p=0,000. Hasil uji statistik perbandingan efektivitas PKG dengan menggunakan kedua media tersebut mendapatkan nilai p= 0,007. Simpulan: PKG menggunakan media video dan flip chart efektif terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak. PKG menggunakan media video lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak dibandingkan menggunakan media flip chart.Kata kunci: PKG, media video, media flip chart, pengetahuan anak


2018 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 84
Author(s):  
Mutia Anwar ◽  
Titi Astuti ◽  
Merah Bangsawan

<p>Persalinan sectio caesarea memiliki nyeri lebih tinggi sekitar 27,3% dibandingkan dengan persalinan normal yang hanya sekitar 9% (Pratiwi dkk, 2012). Terdapat alternatif dalam penanganan nyeri dengan nonfarmakologi berupa teknik relaksasi pernapasan menggunakan aromaterapi lavender. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi aromatherapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada post operasi sectio caesarea.Metode penelitian <em>Quasi Experiment</em> dengan rancangan <em>non-equivalent control group</em>. Teknik pengambilan sampel <em>accidental sampling</em>, diperoleh sampel 24 responden yang terbagi dalam kelompok intervensi dan kontrol. Pengumpulan data menggunakan instrument <em>Numerical Rating Scale</em> (NRS). Uji statistik menggunakan <em>Uji </em><em>Wilcoxon</em>.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan rasa nyeri pada kelompok intervensi dari 6.92 menjadi 3.83 (skala nyeri ringan) dan didapatkan rata-rata skala nyeri ibu post operasi sectio caesareasebelum dan sesudah pada kelompok kontrol yaitu 6.92 dan5.25. Setelah dilakukan <em>Uji </em><em>Wilcoxon</em> menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi aromatherapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada post operasi sectio caesarea dengan p value 0.000 (p value &lt; 0.05). Peneliti menyarankan agar pihak rumah sakit perlu mempertimbangkan agar perawat maupun bidan dapat mengaplikasikan pemberian aromatherapi sebagai terapi komplementer untuk menurunkan nyeri post <em>sectio caesar</em>ea sesuai keadaan pasien dan SOP yang ada.</p>


Author(s):  
An'nisaa Heriyanti ◽  
Restuning Widiasih ◽  
Murtiningsih

Pemberian ASI kurang dan lambatnya perawatan terapi cahaya dapat memperberat akumulasiilirubin di dalam darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi caring support NEOBIL terhadap perubahan nilai kadar bilirubin serum total hyperbilirubinemia fisiologis pada neonatus di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi. Desain penelitian menggunakan quasi experiment dengan non-equivalent control group design pret-test post-test. Sampel diambil secara consecutive terbagi menjadi kelompok intervensi (29 responden) dan kelompok kontrol (29 responden) sesuai dengan kriteria inklusi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi tindakan dan alat mesin TMS 24i & 50i. Data dianalisa menggunakan paired t-test dan independent t-test. Hasil menunjukan rata-rata kadar bilirubin serum total setelah pemberian intervensi pada kelompok intervensi (9,17) sedangkan kelompok kontrol (11,23) antara kedua kelompok terdapat penurunan yang bermakna (p-value 0,002). Berdasarkan hasil penelitian terapi caring support NEOBIL lebih efektif secara statistik membantu terapi cahaya menurunkan nilai kadar bilirubin serum total.


2020 ◽  
Vol 4 (9) ◽  
pp. 1363-1377
Author(s):  
Siti Zaenab ◽  
Sudibyo Supardi ◽  
Sedia Simbolon

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Efektivitas Pelatihan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Terhadap Kepatuhan Perawat Melaksanakan Identifikasi Pasien, Komunikasi Efektif dan Hand Hygiene di Rumah Sakit Umum X Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experiment non-equivalent control group with pre and post test design. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2020. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kepatuhan perawat dalam melaksanakan Identifikasi Pasien pada bulan pertama setelah pelatihan SKP (p-value 0.020) sedangkan pada bulan ke dua tidak berpengaruh (p-value 0.096), Komunikasi Efektif (p-value 0.005) pada pada bulan pertama dan (p-value 0.0034) pada bulan kedua bermakna pada kelompok intervensi, tetapi peningkatan kepatuhan perawat melaksanakan Hand Hygiene pada kelompok intervensi dan Proses identifikasi pasien, komunikasi efektif dan Hand Hygiene pada kelompok kontrol tidak bermakna. Pelatihan SKP meningkatan Kepatuhan Perawat Melaksanakan Komunikasi Efektif bulan pertama sebesar 5,04 dibandingkan kontrol. Hubungan variabel perancu (umur, jenis kelamin, pendidikan dan jenjang karir) dan peningkatan Kepatuhan Perawat Melaksanakan Komunikasi Efektif secara statistik tidak bermakna (p-value>0,05). Penelitian ini merekomendasikan melakukan penelitian Efektifitas Pelatihan SKP terhadap peningkatan kepatuhan perawat melaksanakan 6 program sasaran keselamatan pasien.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 22-30
Author(s):  
Nia Rosliany

Pasien fraktur sering mengalami penurunan mobilitas. Pencegahan konstipasi diperlukan untuk mengurangi komplikasi dari imobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minum air putih 2000 ml secara teratur dan terjadwal untuk mencegah terjadinya konstipasi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 28 orang, diambil dengan consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan minum sebanyak 1 gelas (250 ml) dalam 8 kali waktu pemberian. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kejadian konstipasi diantara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,023 dan konsistensi feses dengan nilai p = 0,009 (p value < 0,05). Kesimpulan: minum air putih 2000 ml per hari yang teratur dan terjadwal dapat mencegah terjadinya konstipasi dan menghasilkan konsistensi feses yang ideal. Diperlukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan tipe fraktur yang homogen.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document