scholarly journals KETERBACAAN WACANA DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA “EKSPRESI DIRI DAN AKADEMIK” CETAKAN KEDUA MELALUI CLOZE TEST SISWA KELAS X SMAN 1 MAKASSAR

Author(s):  
Khairil Khairil ◽  
Slam Salam ◽  
Andi Fatimah Junus

Abstract. The Readability of the Indonesian Textbook Discourse "Ekspresi Diri dan Akademik" Second Edition Using Cloze Test Methode On Grade X SMAN 1 Makassar. This research aimed to describe the readability of discourse in the Indonesian textbook "Ekspresi Diri dan Akademik" Second Edition on grade X SMAN 1 Makassar. The method used in this research is a quantitative survey methods that describe the readability level of the Indonesia textbook "Ekspresi Diri dan Akademik" Second Edition on grade X at SMAN 1 Makassar. The population of this research was all students of grade X at SMAN 1 Makassar. Sampling on this population was selected by using cluster random sampling. The sample in this research there were two classes, X MIA 5 and X IIS 3. Data collection techniques in this research is the cloze test. Data obtained using the formula cloze test. The results showed that out of the eight tested discourse to the students there are six discourse that is at the readability level independent/easy. There is a discourse belonging to the category of reading level instructional/medium. Average readability level was 68% overall discourse in the category reading level independent/easy, indicating that the level of discourse is very high readability. Results like that makes the discourse in the Indonesian Textbooks "Ekspresi Diri dan Akademik" Second Edition on grade X published by the Ministry of Education and Culture is not good enough to be used as teaching materials.

2015 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
Author(s):  
Natris Idriyani

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris mengenai pengaruh keberagamaan terhadapa kekuatan karakter mahasiswa. Konsep dasar penelitian ini merujuk pada teori keutamaan dan kekuatan karakter dari Peterson dan Seligman (2004) bahwa virtues dan character strengths yang dalam bahasa Indonesia disebut keutamaan dan kekuatan karakter adalah unsur psikologis—proses atau mekanisme— yang menjelaskan keutamaan individu yang lebih spesifik atau mekanisme yang menentukan virtues. Dengan kata lain, kekuatan karakter merupakan ciri kualitas psikologis yang berbeda yang mengarah pada salah satu keutamaan karakter. Dan konsep keberagamaan berdasarkan teori fetzer (1999). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif analisis, teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling yakni dengan cluster random sampling. Sampel yang digunakan berjumlah 215 mahasiswa/i UIN Jakarta. Pada penelitian ini, penulis menggunakan alat ukur dalam bentuk skala adaptasi VIA-IS. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keutamaan karakter transenden yang dominan serta terdapat lima kekuatan karakter teratas yang dimiliki mahasiswa tersebut di atas adalah humor, kritis, optimis, gemar belajar, dan spirirtualis/agamis. Kelima kekuatan karakter tersebut menjadi signature strengths atau kekuatan karakter pada urutan lima teratas yang dimiliki oleh mahasiswa.Kata kunci : Keutamaan dan Kekuatan Karakter, Mahasiswa, Psikologi Positif


2018 ◽  
pp. 10
Author(s):  
Herawati HM ◽  
Sudding . ◽  
Muhammad Syahrir

ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian ex-post facto yang bertujuan untuk mengungkapkan seberapa besar hubungan kecerdasan emoisonal, kedisiplinan belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMA di Kecamatan Ternate Tengah tahun pelajaran 2017/2018. Total populasi penelitian sebanyak 322 peserta didik dengan ukuran sampel sebanyak 181 peserta didik. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan disproportionate stratified cluster random sampling. Pengambilan data penelitian menggunakan instrumen berupa angket dan tes. Data penelitian dianalisis menggunakan Software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sebagian besar peserta didik kelas XI IPA SMA di  Kecamatan Ternate Tengah memiliki kecerdasan emosional dan kedisiplinan belajar pada kategori sangat tinggi, motivasi belajar berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi, sedangkan hasil belajar berada pada kategori sangat rendah, (2) kecerdasan emosional, kedisiplinan belajar, dan motivasi belajar masing–masing  memiliki hubungan positif dengan hasil belajar peserta didik, (3) terdapat hubungan postif antara kecerdasan emosional dan kedisiplinan belajar dengan hasil belajar peserta didik, kecerdasan emosional dan motivasi belajar dengan hasil belajar peserta didik, serta kedisiplinan belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar peserta didik, dan (4) terdapat hubungan linear antara kecerdasan emosional, kedisiplinan belajar dan motivasi belajar secara bersama–sama dengan hasil belajar peserta didik.Kata Kunci: kecerdasan emosional, kedisiplinan belajar, motivasi belajar, hasil belajar.ABSTRACTThe study is ex-post factor which aims at discovering the extent of correlation of emotional intelligence, learning discipline, and learning motivation on learning result of Grade XI IPA students at SMA (senior high school) in Ternate Tengah subsdistrict of academic year 2017/2018. The total population was 322 students with 181 samples. Samples were obtained by employing disproportionate stratified cluster random sampling. Data were obtained by employing instruments of questionnaire and test. Data were analyzed by using SPSS software. The result of the study reveal that (1) most of the students of grade XI IPA at SMA in Ternate Tengah subdistrict had emotional intelligence and learning discipline in very high category, learning motivation in high and very high category; whereas, the learning result is in very low category, (2) the emotional intelligence, learning discipline, and learning motivation each had positive correlation with students learning result, (3) there is positive correlation between emotional intelligence and learning discipline; emotional intelligence and learning motivation on learning result; and learning discipline and learning motivation on learning result, (4) there is linear correlation between emotional intelligence, learning discipline, and learning motivation collaboratively on syudents learning result. Keywords: Emotional Intelligence, Learning Discipline, Learning Motivation, Learning Achievement.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 92-103
Author(s):  
Olin Nita

The purpose of this study was to describe creativity with the learning outcomes of Indonesian students in class X SMAN 4 Payakumbuh. The method used was the correlation method. Determination of the sample is done by cluster random sampling or randomly, then which amaunted to 20 students.  The results found that there was a significant relationship between student learning creativity and Indonesian language learning outcomes because the results of hypothesis testing proved that tcount was greater than ttable namely, 4.244> 1.734. Conclusion, there is a significant relationship between learning creativity with Indonesian language learning outcomes Keywords: Creativity, Learning Outcomes


Mimbar Ilmu ◽  
2021 ◽  
Vol 26 (3) ◽  
pp. 408
Author(s):  
I Kadek Ari Indrawan ◽  
Ketut Dibia

Masih banyak siswa yang kesulitan mempelajari Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan karena merasa bosan dalam belajar sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara motivasi berprestasi dan minat belajar dengan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V. Jenis penelitian ini yaitu ex post facto dengan menggunakan pendekatan asosiatif kuantitatif. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 199 orang siswa. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk menentukan sampel adalah Cluster random Sampling yang berjumlah 52 orang siswa. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu kuesioner, observasi dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan inferensial dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian yaitu terdapat korelasi yang signifikan motivasi berprestasi, dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa. Jadi motivasi dan minat belajar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa. Implikasi penelitian ini yaitu motivasi dan minat siswa yang tinggi akan dapat meningkatkan kemampuan siswa sehingga berdampak pada hasil belajar yang meningkat.


2019 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
Author(s):  
Juwita Juwita

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kontekstual terhadap keterampilan menulis pantun melibatkan dua variabel yaitu Variabel bebas (X) dan Variabel terikat (Y). Penelitian ini dilakukan di SMA Swasta Persiapan Stabat. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control design. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah tes uraian sebanyak 5 soal yang sesuai dengan indikator keterampilan menulis pantun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keterampilan menulis pantun siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kontekstual sebesar 79,77, sedangkan rata-rata nilai kelompok kontrol sebesar 78,60. Dari hasil uji hipotesis diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu 2,78 > 1,98, maka hipotesis yang menyatakan keterampilan menulis pantun yang dalam pembelajarannya menggunakan pembelajaran kontekstual lebih tinggi bila dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Swasta Persiapan Stabat diterima.


2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 126
Author(s):  
Farida Nurmalasari ◽  
Sahat Siagian ◽  
R. Mursid

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui perbedaan hasil Pembelajaran kelompok siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis Accelerated Learning dan strategi pembelajaran Direct Intructional pada mata pelajaran bahasa Indonesia, (2) mengetahui perbedaan hasil belajar bahasa Indonesia antara kelompok siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan rendah, dan (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi berprestasi siswa terhadap hasil belajar bahasa Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri No 106162 Medan Estate dan SDIT Al-Hijrah 2 Lau Dendang. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Teknis analisis ini adalah ANAVA dua jalur pada taraf signifikansi α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Hasil penelitian menunjukkan: (1) rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis Accelerated Learning lebih tinggi daripada dengan strategi pembelajaran Direct, (2) rata-rata hasil belajar siswa dengan motivasi berprestasi tinggi lebih  tinggi dengan motivasi berprestasi rendah, dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar bahasa Indonesia. Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa siswa dengan karakteristik motivasi berprestasi tinggi maka strategi pembelajaran yang tepat digunakan adalah strategi pembelajaran berbasis Accelerated Learning dan siswa dengan karakteristik motivasi berprestasi rendah, maka strategi pembelajaran yang tepat digunakan adalah strategi pembelajaran Direct Instructional.            Kata Kunci: strategi pembelajaran, accelerated learning, direct instructional, motivasi berprestasi, bahasa  Abstract: The purpose of this study are: (1) to find out the difference in learning outcomes of groups of students who are taught with learning strategies based on Accelerated Learning and Direct Intructional learning strategies in Indonesian subjects, (2) find out the differences in Indonesian learning outcomes between groups of students who have motivation high and low achievers, and (3) the interaction between learning strategies and students' achievement motivation towards Indonesian learning outcomes. The population in this study were grade V students of SD Negeri No 106162 Medan Estate and SDIT Al-Hijrah 2 Lau Dendang. The sampling technique is done by cluster random sampling. The technical analysis is two-way ANOVA at the significance level α = 0.05 followed by the Scheffe test. The results showed: (1) the average learning outcomes of students who were taught with learning strategies based on Accelerated Learning were higher than those with Direct learning strategies, (2) the average learning outcomes of students with higher achievement motivation with higher achievement motivation, and (3) there is an interaction between learning strategies and achievement motivation on Indonesian learning outcomes. From the results of data analysis, it was concluded that students with high achievement motivation characteristics then the appropriate learning strategy used was Accelerated Learning based learning strategy and students with low achievement motivation characteristics, then the right learning strategy used was Direct Instructional learning strategy. Keywords: learning strategies, accelerated learning, direct instructional, achievement motivation, language


Satya Widya ◽  
2017 ◽  
Vol 33 (2) ◽  
pp. 117-127
Author(s):  
Jusuf Blegur ◽  
M. Rambu P. Wasak ◽  
Lukas Manu

This study aims to assess teachers’ competence in learning process.  Research used is quantitative approach designed descriptively.  The research paticipant are 76 studens determined by proportional stratified random sampling technique (class A to F). The data for teaching competency were collected using questionnaire developed by the Ministry of Education and Culture (2015), involving 28 closed-statements with Likert scale model. The questionnaire was responded on a scale of 5 to 1 (very good/very high/always up to not good/very low/never). All data is processed by descriptive analysis using SPSS 20.00 for windows. The result is that the 9 courses which are assessed formatively by the participants indicated that the teaching competence is in the very high category (69%) so that it needs to be maintained and developed continuously.


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 73
Author(s):  
Rian Apriliani

This study aims at investigating the presence of correlation between comprehension of language elements and attitude towards Indonesian language with scientific paper writing competence. This research was conducted on the students of MIPA-FKIP UNS from July to November 2015 by employing survey method as a tool of correlational study. The population included all students of PMIPA-FKIP UNS attending Indonesian language course and the research samples were 70 students, gathered using cluster random sampling technique. The research data were collected with composition test of scientific paper writing, test of comprehension of language elements and questionnaires on attitude towards Indonesian language. Afterwards, the data were statistically analyzed using simple and multiple regression analyses and correlation analysis. The researchresults indicate that 1) there is a positive and significant correlation between comprehension of language elements and scientific paper writing competence; 2) there is a positive and significant correlation between attitude towards Indonesian language and scientific paper writing competence; and 3) there is a positive and significant correlation between comprehension of language el ements and attitude towards Indonesian language along with scientific paper writing competence.


2018 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 151
Author(s):  
Steven Raharja ◽  
Martinus Ronny Wibhawa ◽  
Samuel Lukas

<p>One factor that influences students in becoming active learners and self developers is curiosity.  Curiosity is defined as an impulse within a person to gain new information without appreciation or extrinsic factors. A person's curiosity encourages him to devote more attention to an activity, to process information more deeply, to remember information better, and to fulfill tasks more accurately. This paper aims to create a valid and reliable instrument to measure students’ curiosity and to test it students in a grade 10 and 11 science class using cluster random sampling.  Results showed no correlation between students’ curiosity and their grades. It was also found that there was no significant mean difference in students’ curiosity between male and female students. </p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRAK: </strong>Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi siswa sebagai pembelajar yang aktif dan terus mengembangkan diri adalah rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu didefinisikan sebagai dorongan dalam diri seseorang untuk memperoleh informasi baru tanpa adanya penghargaan maupun faktor ekstrinsik. Rasa ingin tahu seseorang mendorong ia mencurahkan banyak perhatian kepada suatu aktivitas untuk memproses informasi lebih dalam, mengingat informasi lebih baik dan lebih cenderung mengerjakan tugas dengan tuntas. Penelitian ini bertujuan untuk membuat instrumen yang valid dan reliabel untuk mengukur rasa ingin tahu siswa, mengujikannya pada siswa kelas X dan XI disuatu sekolah dengan <em>cluster random sampling</em>. Hasil penelitian mendapatkan instrumen kuesioner yang valid dan reliabel serta pengujian hipotesa yang menyatakan tidak ada hubungan rata-rata rasa ingin tahu dengan tingkat pendidikan kelas X dengan kelas XI dan tidak ada perbedaan rata-rata rasa ingin tahu siswa perempuan dengan siswa pria.</p>


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 36-43
Author(s):  
Widya Lestari ◽  
Sitti Nursetiawati ◽  
Vera Utami GP

AbstrakPenelitian itu bertujuan untuk mencari hubungan antara keterlibatan ayah dengan pembentukan karakter pada remaja. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik sampling cluster random sampling. Sampel penelitian ini bejumlah 169 remaja. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket yang dikembangkan berdasarkan Teori Fox and Bruce (2001) dan Kemendikbud (2011). Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan dan searah antara keterlibatan ayah dengan karakter anak dengan indeks korelasi sebesar 0.442.Kata kunci: keterlibatan ayah, karakter, pembentukan karakter. AbstractThe research is aimed to find relationship between the father involvement with the formation of character in adolescents The research was conducted in Junior High School 2 Bogor City. Quantitative research methods was used in this research with cluster of random sampling. There are 169 respondent as a sample. The questionnaire was developed based on Fox and Bruce Theory (2001) dan Ministry of Education (2011). Reserch found that there are a significant correlation between the father involvement with the character behaviour of a adolescents (0.442 correlation coefficient)Keywords: father involvement, formation of character.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document