scholarly journals PERBEDAAN MODEL GROUP INVESTIGATION DAN MODEL SINEKTIK TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA SERANG

Author(s):  
Ilmi Solihat ◽  
Erwin Salpa Riansi ◽  
Sylvia Widyatama Fitriani

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan model Group Investigation dan model Sinektik terhadap keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Kota Serang. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini yaitu tujuh kelas sejumlah 282 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 30 siswa kelas VIII F dan kelas VIII G berjumlah 30 siswa, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan simple random sampling adalah kelas VIII F sebagai kelas yang diberi perlakuan model Group Investigation dan kelas VIII G diberi perlakuan model Sinektik. Dari hasil tersebut diperoleh, kelas VII F 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII G sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis tes, yaitu dengan menggunakan uji-t dua pihak dengan taraf signifikan (α = 0,05). Hasil perhitungan nilai ttabeldengan dk = n1 + n2 – 2 = 30 + 30 - 2 = 58, ttabel= 2,002 dan thitung =4,89 dengan kriteria -ttabel>ttabel>thitung maka Ho ditolak dan jika -ttabel>ttabel>thitung maka Ha diterima dari hasil perhitungan yang didapatkan -2,00 < 4,89 < 2,002 maka sesuai dengan kriteria penguji -ttabel>ttabel>thitung maka Ha diterima. Artinya, terdapat perbedaan dalam penerapan model pembelajaran model Group Investigation dan model Sinektik terhadap keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Kota Serang. Hal tersebut dapat disimpulkan berdasarkan data hasil pembelajaran yang memiliki peningkatan nilai posttest dikelas penerapan model Group Investigation yang memiliki selisih 12 point dengan nilai rata-rata yang menerapkan model Group Investigation dan kelas yang menerapkan model Sinektik 90,5 > 78,6. Kata Kunci: Group Investigation, Sinektik, Menulis

Author(s):  
Deswita Deswita ◽  
Yulastri Arif ◽  
Supiyah Supiyah

Documentation of nursing care is one indicator of the quality of nursing services at the hospital. Documentation of nursing care at Indrasari Rengat Hospital 40% still does not meet the standards, both in completeness standards, implementation standards and relevance standards. The low achievement in documenting nursing care is due to the supervision factor, where supervision is carried out at Indrasari Rengat Regional Hospital is still not optimal, there is no feedback from the head of the room for documentation of nursing care. In this study, researchers applied group model clinical supervision at Indrasari Rengat Regional Hospital, with the aim of seeing the effectiveness of clinical model group supervision of nursing care documentation. This research was carried out from 20 January to 10 August 2015, with a quasi-experimental design, One-Group pretest-Posttest Design. The sample of this study was in the form of 35 patient documents in the inpatient room with simple random sampling technique. The results found a significant difference between documenting nursing care before and after the implementation of clinical model group supervision with p value <0.05. An increase in documentation of nursing care after the implementation of the group model clinical supervision at Indrasari Rengat District Hospital. Keywords: clinical model group supervision; documentation; nursing care ABSTRAK Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan salah satu indikator mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit. Pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Indrasari Rengat 40% masih belum memenuhi standar, baik dalam standar kelengkapan, standar pelaksanaan dan standar relevansi. Rendahnya pencapaian pendokumentasian asuhan keperawatan disebabkan oleh faktor supervisi, dimana supervisi yang dilakukan di RSUD Indrasari Rengat masih belum optimal, tidak ada feed back dari kepala ruangan terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan supervisi klinik model group di RSUD Indrasari Rengat, dengan tujuan untuk melihat efektifitas supervisi klinik model group terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan. Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 20 Januari sampai 10 Agustus 2015, dengan disain quasi experiment, One-Group pretest-Posttest Design. Sampel penelitian ini berupa dokumen pasien di ruang rawat inap sebanyak 35 dokumen dengan tehnik pengambilan sampel simple random sampling. Hasil penelitian didapatkan perbedaan yang signifikan antara pendokumentasian asuhan keperawatan sebelum dan sesudah penerapan supervisi klinik model group dengan p value < 0,05. Terjadi peningkatan pendokumentasian asuhan keperawatan setelah penerapan supervisi klinik model group di RSUD Indrasari Rengat. Kata kunci: supervisi klinik model group; dokumentasi; asuhan keperawatan


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 63-74
Author(s):  
Rizka Mulya Sari ◽  
Prasetyo Wibowo Yunanto ◽  
Bachren Zaini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan model pembelaran Kooperatif tipe Group Investigation dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Perakitan Komputer kelas XI MM di SMK Malaka Jakarta Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai dengan November 2016. Model pembelajaran Group Investigation diterapkan di kelas eksperimen yaitu kelas XI MM 1 dan model pembelajaran Team Assisted Individualization di terapkan di kelas kontrol yaitu kelas XI MM 2. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI SMK Malaka Jakarta Timur tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 60 siswa. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen kuantitatif, yaitu dengan memperlakukan dua kelas dengan perlakuan atau tindakan yang berbeda. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Untuk mendapatkan data dari penelitian ini dilakukan dengan cara menguji siswa dengan memberikan tes akhir (posttest) untuk mengukur kemampuan kognitif dengan tes pilihan ganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization pada mata pelajaran Desain Multimedia Kelas XI MM di SMK Malaka Jakarta Timur yang dibuktikan dengan hasil analisis data (uji-t) yaitu diperoleh nilai thitung = 2,048 dan ttabel = 2,001. Karena thitung > ttabel yaitu 2,048 > 2,001, maka dapat dikatakan bahwa H0 ditolak. Hasil belajar siswa yang diterapkan dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation mendapatkan nilai rata-rata sebesar 85.933 sedangkan siswa yang diterapkan dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization mendapatkan nilai rata-rata sebesar 82,500. Hal ini membuktikan bahawa siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation memilki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization.


CENDEKIAWAN ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 92-105
Author(s):  
Sendi Debiyanto Sutardi ◽  
Budi Hendrawan ◽  
Anggia Suci Pratiwi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Group Investigation berbantuan praktikum sederhana terhadap prestasi belajar siswa materi suhu dan kalor di kelas V SDN 3 Cibalong. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental Design dengan desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Cibalong dengan populasi siswa kelas V SDN 3 Cibalong yang berjumlah 28 orang. Sampel yang digunakan adalah total sampling dengan pengambilan sampel dengan cara simple random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pretest dan posttest kemudian data dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS 25. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 25, diperoleh sig. (2-tailed) 0,004, sehingga sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,004 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dan H_0 ditolak. Untuk t hitung yang diperoleh yaitu 3,203 yang berada pada wilayah yang positif. Dengan demikian 3,203 > 2,05553 sehingga H_0 ditolak. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 88,29 dan nilai rata-rata kelas  kontrol yaitu 81,43. Sehingga 88,29 > 81,43. Maka model pembelajaran Group Investigation berbantuan praktikum sederhana berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas V SDN 3 Cibalong pada materi suhu dan kalor mata pelajaran IPA.


2014 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Putri Zalika Laila M.K

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah sekelompok sindrom yang berkaitan erat yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dan aliran darah. Pada umumnya faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner adalah hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan tekanan darah dengan kejadian penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dan Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI periode Januari-Desember 2012. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional di bagian ilmu penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI dan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan cara pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Dari 200 subjek penelitian, penyakit jantung yang mempunyai hipertensi sebanyak 100 dan yang tidak hipertensi sebanyak 100. Hasil analisis didapatkan jumlah pada subjek hipertensi yang terkena penyakit jantung koroner sebesar 64(64%) sedangkan pada non hipertensi yang terkena penyakit jantung koroner didapatkan sebanyak 32(32%). Rasio prevalensi didapatkan adalah 2,00 dengan interval kepercayaan 95% antara 1,450-2,758. Hasil analisis chi-squeare didapatkan nilai X2 didapatkan hasil 19,251 dan nilai p: 0,000 yang artinya ada hubungan faktor risiko antara hipertensi dengan penyakit jantung koroner dengan taraf significant sangat bermakna. Hipertensi merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner, penderita hipertensi berisiko 2 kali lebih besar terkena penyakit jantung koroner.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
AKBAR SUDIRMAN

AbstrakPengaruh Latihan Beban terhadap Kemampuan Pukulan Forehand Topspin dalam Pemainan Tenismeja pada Mahasiswa Olahraga Universitas Muhammadiyah Luwuk.Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui. Apakah ada pengaruh latihan beban terhadap kemampuan pukulan forehand topspin dalam permainan tenismeja pada Mahasiswa Olahraga Universitas Muhammadiyah Luwuk.Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa putra Prodi. Pendidikan Olahraga UML yang telah lulus tenismeja dasar. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling sehingga yerpilih sebanyak 20 mahasiswa untuk diberikan latihan beban Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan inferensial melalui program SPSS 20 pada taraf signifikan α = 0.05.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Ada pengaruh yang signifikan latihan beban terhadap kemampuan pukulan forehand topspin dalam permainan tenismeja terbukti adanya peningkatan dari nilai rata-rata 9,00 meningkat menjadi 10,75. Kesimpulan bahwa latihan beban berpengaruh terhadap kemampuan pukulan forehand topspin dalam permainan tenismeja.Kata kunci: Latihan Beban. Kemampuan Forehand Topspin


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 51-56
Author(s):  
RIANI PRADARA JATI ◽  
Sekar Farah Nabila

  Penempatan peran yang baik bagi Family Caregiver sangatlah membantu lansia dalam meningkatkah qualitas hidupnya, meningkatkan motivasi dalam menjalankan hidup Penelitian ini bertujuan Mengetahui hubungan peran Family Caregiver dalam pemenuhan qualitas hidup bagi lansia di Kelurahan Langenharjo Kabupaten Kendal. DesainPenelitianDeskriptifKorelasional menggunakan pendekatan Krosectional,tehnikSamplingStratified Simple Random Sampling dengan karakteristik heterogen, dari populasi mempunyai hak yang sama untuk diseleksi sebagai sampel teknik undianPengambilan data dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji statistik Chi-square, dengan taraf signifikasi 5%jumlah sampel pada penelitian ini 70 sampel pada Family Caregiver dari 213 populasi yang ada. Hasil penelitian dari 70 responden didapatkan Peran Family Caregiver tidak baik dengan qualitas hidup tidak baik 33 (47,1%), sedangkan Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia baik 3 (4,3%). Untuk distribusi Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia tidak baik sebanyak 6 responden (8,6%) sedangkan untuk distribusi Peran Family Caregiver kurang baik dengan qualitas hidup lansia baik sebanyak 23 responden (32,9%). Terakhir, untuk distribusi Peran Family Caregiver baik dengan qualitas hidup lansia tidak baik didapatkan hasil 2 responden (2, 9%) sedangkan untuk distribusi Peran Family Caregiver baik dengan qualitas hidup lansia baik didapatkan hasil 3 responden (4,3%)Menunjukkan nilai ρ value 0,001 (ρ < 0,05) berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam keikutsertaan posyandu lansia. Disarankan kepada semua Family Cregiver lansia untuk mampu memahami pentingnya perhatian, dukungan bagi lansia dalammeningkatkan qualitas hidup yang lebih baik bagi lansia.   Kata kunci : Peran family caregiver, qualitas hidup, lansia.   ABSTRACT Placement of a good role for Family Caregiver is very helpful for the elderly to improve their quality of life, increase motivation in living life Research Objective: To know the relationship between the role of Family Caregiver in fulfilling quality of life for the elderly in Langenharjo Village, Kendal Regency. Descriptive Correlational Research Design uses a cross sectional approach, Sampling Stratified Simple Random Sampling technique with heterogeneous characteristics, from the population has the same right to be selected as a sample lottery technique Retrieving data using a questionnaire that has been tested for validity and reliability. Test Chi-square statistics, with a significance level of 5% the number of samples in this study 70 samples on the Family Caregiver from 213 populations. Results of the Study Of 70 respondents found the role of Family Caregiver was not good with poor quality of life 33 (47.1%) , while the role of the Family Caregiver is not good with the quality of life of a good elderly 3 (4.3%). For the distribution of the role of Family Caregiver is not good with the quality of life of the poor family as many as 6 respondents (8.6%) while for the distribution of the Role of Family Caregiver is not good with the quality of life of good elderly as many as 23 respondents (32.9%). Finally, the distribution of the Role of Family Caregiver with good quality of life for the poor is obtained by 2 respondents (2, 9%), while the distribution of the Role of Family Caregiver with good quality of life for the elderly is obtained by 3 respondents (4.3%). 0.001 (ρ <0.05) means that there is a relationship between family support and the compliance of the elderly in the participation of the elderly posyandu. It is recommended to all elderly Cregiver families to be able to understand the importance of attention, support for the elderly in improving the quality of life better for the elderly   Keywords: Role of Family Caregiver, Quality of Life, Elderly


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Retno Issroviatiningrum ◽  
Shanti Wardaningsih ◽  
Novita Kurnia Sari

ABSTRAK Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan keperawatan khususnya untuk mendukung peserta didik menjadi perawat profesional memerlukan proses pembelajaran dengan menggunakan fasilitas keterampilan klinis. Practice based simulation model didasarkan pada teori belajar konstruktif yang menegaskan bahwa pengetahuan tidak pasif ditransfer dari pendidik kepada peserta didik, tetapi dibangun oleh peserta didik melalui pengolahan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan mereka. Dengan metode simulasi di laboratorium dapat mendorong mahasiswa untuk menggunakan critical thinking dalam mengambil keputusan dalam mengatasi masalah tanpa merugikan pasien yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh practice based simulation model terhadap critical thinking pada mahasiswa semester VI di FIK Unissula Semarang. Penelitian ini menggunakan metode Quasy – Experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan teknik  simple random sampling dengan jumlah 21 responden baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji Paired T-Test dan Independent Samples T-Test. Hasil penelitian selisih peningkatan critical thinking pada kelompok intervensi sebanyak 11.95 poin dan pada kelompok kontrol 2.05. Practice based simulation model berpengaruh terhadap critical thinking dengan nilai p=0.00<0.05. Disimpulkan bahwa practice based simulation model mempengaruhi critical thinking pada mahasiswa semester VI FIK Unissula Semarang. Kata kunci: Practice based simulation model, critical thinking


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Dina Athanmika

<p>Merokok adalah perilaku penggunaan .Wabah tembakau atau rokok telah meracuni dan membunuh 4 juta penduduk dunia setiap tahunnya.  Berdasarkan laporan WHO tahun 2008 ditemukan 24,1% remaja pria Indonesia adalah perokok. Konsumsi rokok di Indonesia meningkat lebih cepat dibandingkan negara-negara lain. Pada kelompok umur 10-14 tahun, jumlah perokok meningkat dari 0.3% menjadi 1.4% dalam kurun waktu 18 tahun (1995-2013), dan pada kelompok umur 15-19 tahun terjadi peningkatan dari 7,1% ke 18,3%.  Hasil Riskesdas 2013, menunjukkan bahwa terdapat 30,3% perokok aktif di Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok didalam rumah Kelurahan Tarok Kecamatan Payakumbuh Utara Tahun 2014.Penelitian menggunakan desain <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga  perokok yang berada di Kelurahan Tarok Kecamatan Payakumbuh   Utara   dengan   jumlah   sampel   162   responden   dan   dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan bivariat (Uji Chi-Square).Hasil analisis univariat didapatkan sebagian besar (89,5 %)  responden mempunyai perilaku merokok, 62,3% responden memiliki sikap negatif, terdapat 51,2% responden memiliki <em>perceive behavioral </em>yang tinggi, dan 56,8 % responden memiliki peran ibu rumah tangga yang tidak optimal. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran ibu rumah tangga (p = 0,032 ; OR = 3,6), tidak ada hubungan sikap (p = 0,958 ; OR =1,18) dan <em>perceive behavioral </em>(p = 0,152 ; OR = 2,5) dengan perilaku merokok didalam rumah.penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan peran ibu rumah tangga terhadap perilaku merokok. menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat   dalam memberikan informasi dan pengetahuan kepada warga berupa penyuluhan kesehatan tentang merokok agar dapat menghentikan kebisaan merokok didalam rumah.</p>


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 447
Author(s):  
Iyay Robia Khoerudin ◽  
Neneng Titin ◽  
Eki Kiyamudin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, mengetahui kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, serta menjelaskan efektifitas model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) untuk meningkatkan  pengajaran menulis surat dinas siswa Kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen Pre test-Post test Control Group Design, populasinya yaitu SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka tahun ajaran 2013/2014, sedangkan  sampelnya ditentukan melalui teknik simple random sampling yaitu kelas VIII G SMP Negeri 2 Panyingkiran sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B SMP Negeri 1 Panyingkiran sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan tes tertulis tes awal dan tes akhir, kuesioner, lembar observasi guru dan siswa, setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data. Data kuesioner dan observasi dianalisis dalam bentuk uraian sedangkan data tes dianalisis dengan statistik dan di deskripsikan.Berdasarkan perhitungan statistik program SPSS 16.0 diperoleh hasil uji t pretes pada kedua kelas tersebut memiliki nilai t=5.429 derajat kebebasan (df)=n-1=38 nilai probability (sig 2-tailed) sebesar 0,000.  Hal ini berarti t hitung <0,005. Artinya 0,000<0,05, pada uji t ini bahwasanya pretes pada kedua kelas terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.  Apabila ditinjau dari segi rata-rata pretes eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari rata-ratanya pretes kelas eksperimen 64,8 kelas kontrol 62,3 selisih rata-rata 2,5. Sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen 81,2 dan kelas kontrol 69 terjadi selisih postes 12,2.


2019 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 81
Author(s):  
Monica Cecilia ◽  
Novarianti Novarianti ◽  
Christine Christine

The unhygienic environment of the hospital will allow the transmission of diseases that can affect public health in that hospital.  Therefore, hospital sanitation services need to be organized in order to create a comfortable and clean hospital environment, so that it can support efforts to cure and prevent the transmission of nosocomial infections in the hospital environment.  The purpose of this study was to determine the number of germs on the inpatient bed of District Madani Hospital of Palu.  The method of this study used descriptive with observational approach. The study population was all inpatient beds in Melon, Jambu, Rambutan, Nangka, Semangka, dan Markisa treatment rooms at Madani Regional Hospital of Palu.  The sample of this study was a part of the impatient bed in rooms of Melon 10, Jambu 10, Rambutan 10, Rambutan 9,  Semangka 7, and Markisa 4, which were taken by simple random sampling.  The results showed that the number of germs did not meet the requirements of> 10 colonies / cm².  So it can be concluded that the number of germs on the inpatient bed of the treatment room at the Palu Madani Regional Hospital does not meet the requirements.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document