scholarly journals Efektivitas Layanan Informasi dengan Pendekatan Role Playing untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial Siswa Kelas VII SMPN 3 Batusangkar

2018 ◽  
Author(s):  
Firman - Firman

: Dewasa ini ditemukan sebagian siswa kurang menyatu dengan siswa yang lain, ditunjukan oleh adanya kelompok-kelompok tertentu yang tidak bisa disatukan dengan kelompok lain, suka menyendiri, kurang tanggap serta memilih teman dalam bergaul. Layanan informasi untuk meningkatkan penyesuaian sosial siswa sudah diberikan oleh guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor, namun belum mencapai sasaran sesuai yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas layanan informasi dengan pendekatan role playing dalam meningkatkan penyesuaian sosial siswa di sekolah.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dengan rancangan Quasy-Experiment jenis The Non Equivalent Control Group. Tempat penelitian ini SMPN 3 Batusangkar dengan subjek kelas VII. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner (angket) dengan skala likert. Data dianalisis dengan menggunakan T-test dan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan penyesuaian sosial siswa sebelum dan sesudah mengikuti layanan informasi dengan pendekatan role playing pada kelompok eksperimen, (2) tidak terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan penyesuaian sosial siswa sebelum dan sesudah mengikuti layanan informasi secara konvensional pada kelompok kontrol, (3) terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan penyesuaian sosial siswa pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Berdasarkan temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian sosial siswa dapat ditingkatkan melalui layanan informasi dengan pendekatan role playing

2018 ◽  
Author(s):  
Firman - Firman

Siswa dengan kepercayaan diri yang rendah cenderung mengalami hambatan dalam kehidupannya, terutama dalam proses pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan guru BK untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam belajar yaitu melalui layanan penguasaan konten. Namun pada kenyataanya, upaya yang diberikan guru BK belum mencapai sasaran sesuai yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas layanan penguasaan konten menggunakan model pembelajaran role playing untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam belajar di sekolah.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dengan rancangan Quasy-Experiment jenis The Non Equivalent Control Group. Tempat penelitian ini SMAN 2 Padang dengan subjek kelas X MIPA 5 dan X MIPA 6. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis dengan teknik uji beda (t-test).Berdasarkan hasil penelitian menunjukan layanan penguasaan konten menggunakan model pembelajaran role playing dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam belajar dan lebih efektif digunakan dibandingkan dengan layanan penguasaan konten tanpa menggunakan model pembelajaran role playing. Secara khusus temuan pada penelitian ini yaitu : (1) Terdapat perbedaan yang signifikan pada kepercayaan diri dalam belajar siswa kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan layanan penguasaan konten menggunakan model pembelajaran role playing, (2) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kepercayaan diri dalam belajar siswa kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan perlakuan layanan penguasaan konten tanpa menggunakan model pembelajaran role playing, (3) Terdapat perbedaan yang signifikan pada kepercayaan diri siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini menunjukan bahwa layanan penguasaan konten menggunakan model pembelajaran role playing efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam belajar. Dengan demikian, guru bimbingan dan konseling diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam belajar melalui layanan penguasaan konten menggunakan model pembelajaran role playing yang tentunya tidak terlepas dari bantuan pihak terkait.


2019 ◽  
Author(s):  
Reinita

This study aims to determine the effect of Value Clarification Technique (VCT) modeling method on the studnts’ learning outcome in civic education. This study is a quasi-experimental design with a non-equivalent control group. The research was conducted in elementary school Number 13 Cingkariang Banuhampu Sub-district of Agam District with class VA as the experimental class and Class VB as the control class. Both classes have twenty five students. The data analysis technique employed was the normality test and homogeneity test, which was then followed by a t-test to see the effect of VCT. The results show that the average pretest score is 38,768 for the experimental class and 41,488 for the control class. The average posstest score is 90,68 for the experimental class and 86,32 for the control class. The result of the t-test shows that the tcount is 1,73 and the ttable on the significance level of 0,05 is 1,6772, which means that tcount>ttable. Therefore, it is concluded that the Value Clarification Technique modeling method affects the students’ learning outcome in civic education in Elementary School Number 13 Cingkariang


2021 ◽  
Vol 5 (5) ◽  
pp. 3352-3363
Author(s):  
Dina Muta’allimatul Khoiro ◽  
Akhwani Akhwani

Metode pembelajaran memiliki karakteristik dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan antara metode pembelajaran Role playing dengan Demonstrasi terhadap hasil belajar siswa. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest control group design. Penelitian ini dilaksanakan di MI Al-Hidayah Sidoarjo pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi kegiatan ekonomi masyarakat. Sampel dalam penelitian berjumlah 28 siswa. Instrumen yang digunakan adalah soal tes kemampuan awal (prestest) dan soal tes kemampuan akhir (posttest). Data dianalisis dengan menggunakan analize descriptive statistics dan t-test dengan bantuan SPSS 16 for window. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar yang menggunakan metode pembelajaran Role playing sebesar 89,29, sementara rata-rata hasil belajar yang menggunakan metode Demonstrasi sebesar 82,86. Metode pembelajaran role playing lebih unggul dari metode demonstrasi. Hasil uji t menunjukkan bahwa antara metoderole playing dengan demonstrasi sama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan nilai signifikansi 0,00. Terdapat perbedaan yang signifikan antara metode role playing dengan demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajara IPS siswa di MI Al-Hidayah Sidoarjo dengan nilai signifikansi 0,033


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 109-115
Author(s):  
Neneng Siti Lathifah ◽  
Zarma H ◽  
Nurul Isnaini

IMPROVEMENT OF HEMOGLOBIN (Hb) LEVELS IN PREGNANT WOMEN WITH ANEMIA WITH THE CONSUMPTION OF JAMBU SEEDS (PSIDIUM GUAJAVA. L) ABSTRACT Background Anemia in pregnancy is a national problem because it reflects the socio-economic condition of the community and its influence is very large on the quality of human resources. The incidence of anemia in pregnant women 2018 in Pesisir Barat Regency is 29.9%. The incidence of anemia in pregnant women at Krui Health Center is 67.5%. The purpose of this study is to know the effect of giving guava juice (Psidium Guajava. L) to the increase of hemoglobin (Hb) levels in pregnant women with anemia in Krui health center in 2019.Methods Quantitative Research Type, the research design is a quasi-experimental method with a Non-equivalent Control Group Design approach. The population in this study were as many as 60 second trimester pregnant women and third trimester who had anemia, a sample of 30 pregnant women. 15 people were given treatment with guava fruit juice and Fe tablets, and 15 people were given treatment with Fe tablets, with inclusion criteria Willing to be respondents, Willing to consume guava juice, Pregnant women with mild and moderate anemia with hemoglobin levels (Hb 7.9 - 10 g / dl). With purposive sampling sampling technique. Analyze data with T-test (univariat and bivariat).The results showed an average hemoglobin level before consumption of guava juice and Fe tablets of 9.72 gr / dl, the average hemoglobin level after consumption of guava juice and Fe tablets was 11.13 gr / dl, the average hemoglobin level before consumption of Fe tablets of 9.80 gr / dl, the average hemoglobin level after consumption of FE tablets was 10.60 gr / dl. Conclusion It was known that there was an effect of giving guava juice (Psidium Guajava. L) to Hb levels in pregnant women with anemia in Krui Public Health Center, West Coast District in 2019. The results of the t test were p value 0,000 <α (0.05).Suggestion  It is recommended for health workers, especially midwives, to encourage pregnant women to consume guava juice as a companion to Fe because it can raise hemoglobin levels in pregnant women. Keywords              : Guava Juice, Tablets Fe, Hemoglobin Level ABSTRAK Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Angka kejadian anemia pada ibu hamil tahun 2018 di Kabupaten Pesisir Barat adalah sebesar 29,9%. Angka kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Krui sebesar 67,5%.Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji (Psidium Guajava. L) Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin (Hb) pada Ibu Hamil dengan Anemia di Puskesmas Krui Tahun 2019.Metode Jenis Penelitian Kuantitatif, rancangan penelitian metode quasi eksperimen dengan pendekatan Non-equivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 orang ibu hamil trimester II dan trimester III yang mengalami anemia, Sampel sebanyak 30 ibu hamil. 15 orang diberikan perlakuan dengan jus jambu biji dan tablet Fe, dan 15 orang diberikan perlakun dengan tablet Fe, dengan kriteria inklusi Bersedia menjadi responden, Bersedia mengkonsumsi jus jambu biji, Ibu hamil dengan anemia ringan dan sedang dengan kadar hemoglobin (Hb 7,9 – 10 g/dl). Dengan teknik sampling purposive sampling. Analisa data dengan uji T-test (univariat dan bivariat).Hasil penelitian menunjukan rata-rata kadar hemoglobin sebelum konsumsi jus jambu biji dan tablet Fe sebesar 9,72 gr/dl, rata-rata kadar hemoglobin setelah konsumsi jus jambu biji dan tablet Fe sebesar 11,13 gr/dl, rata-rata kadar hemoglobin sebelum konsumsi tablet Fe sebesar 9,80 gr/dl, rata-rata kadar hemoglobin setelah konsumsi tablet Fe sebesar 10,60 gr/dl.Kesimpulan Diketahui Ada Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji (Psidium Guajava. L) Terhadap Kadar Hb pada Ibu Hamil dengan Anemia di Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2019. Hasil uji t didapat p value 0,000 < α (0,05).Saran bagi tenaga kesehatan khususnya bidan agar menganjurkan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi jus jambu biji sebagai pendamping Fe karena dapat menaikkan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Kata Kunci            : Jus Jambu Biji, Tablet Fe, Kadar hemoglobin


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 11-20
Author(s):  
Ishak SKM., MPH

Sampah (waste) diartikan sebagai sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Sampah botol plastik tidak bisa sepenuhnya diurai, butuh waktu hingga 100 tahun agar bisa diurai. Hal ini memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Hampir 3 juta ton sampah plastik diseluruh dunia berasal dari botol minum plastik yang hanya bisa digunakan sekali pakai. Volume sampah di Kota Palopo pada tahun 2017-2018 mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 volume sampah mencapai 25.634 khusus sampah anorganik per harinya dan mengalami peningkatan ditahun 2018 yaitu sebanyak 28.046. Data ini diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas program Botolo’ku dalam pengurangan jumlah sampah botol plastik yang nantinya dapat diterapkan secara berkesinambungan di Kota Palopo.  Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, dengan rancangan non equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan untuk kelompok eksperimen diperoleh hasil uji t-test 0,00 yang artinya ada peningkatan pengetahuan pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan Program “Botolo’ku” di Sekolah Kota Palopo, sedangkan untuk kelompok kontrol di peroleh hasil uji t-test 0,076 yang artinya tidak ada peningkatan pengetahuan pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan Program “Botolo’ku” di Sekolah Kota Palopo.


2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 58-71
Author(s):  
Solehudin Solehudin

Handwashing with soap one of the Clean and Healthy Behavior. PHBS is also conducted in schools based on KMK No. 1429 / MENKES / SK / XII / 2006, and became one of the duties of the nurse as an extension worker. The success of counseling with the selection of appropriate methods. The methods used in SMP N 1 Gunung Putri are lecture methods, group discussions, and role play methods. Known data of sick students in 2015/2016, 143 times tifoid become first sequence with incidence 60 times (42%), ISPA 30 times (21%) and skin disease 20 times (14%). By hand washing is expected to reduce disease and can improve student health status. This study analyzes the influence of the use of role play method on hand washing properly viewed from the knowledge of students of class VII SMP N 1 Gunung Putri Bogor in 2016. This type of research is quantitative, quasi experimental design with nonequivalent control group design. By probability sampling technique, that is cluster random sampling. Respondents 50 (25 experiments and 25 controls). Data were obtained through pre and post test with questionnaire and hand washing practice. Statistical analysis used independent t-test, paired t-test, ANNOVA followed by post hoc scheffe. Independent t-test result result is sig.0.610 which means there is no difference between the two classes (equivalent). The result of paired t-test result is sig value in both classes <0.05 which means there is influence of knowledge. The result of post hoc scheffe on the correct knowledge and hand washing produced interaction by looking at significance and mean value ie A2B1 with sig. 0.31 and A2B2 with sig. 0.14 which are both role play classes. Mean A2B2 75.00 which means there is interaction influence so it can be concluded that Ha accepted that there is interaction influence the use of role play method on hand washing is correct in terms of student knowledge. This research is expected to contribute in providing reference in choosing the right method. As well as to wash the right hands become a habit and entrust to the respondents in order to improve the degree of health.


2016 ◽  
Vol 6 (6) ◽  
pp. 1191
Author(s):  
Sahar Ghaffari ◽  
Mohammad Ali Fatemi

This study was conducted with the aim of investigating the impact of instructional conversations on oral autonomy of Iranian English as Foreign Language (EFL) learners. Forty-nine Iranian intermediate EFL learners from three language institutes in Sarakhs were selected as the participants of the study based on their scores in Nelson Proficiency Test. Administering Nelson General Proficiency Test, participants were measured to make sure they are homogeneous. These participants were randomly assigned into to control and experimental groups.  Participants in both groups sat for Learner Oral Autonomy Questionnaire with some modifications from Kashefian's learner autonomy questionnaire (2002). Results of independent samples t-test lack of any significant difference between the two groups in oral autonomy at the outset of the study. Throughout the study which lasted for 12 sessions participants in experimental group received the treatment, instructional conversations, as a tool for teaching speaking materials. Participants in the control group were taught the same materials as those practiced in the former group through such techniques as role playing, peer dialogues, and oral presentations. Finally, the posttest being the same as the pretest was administered. Results of independent samples t-test showed that the experimental group significantly outperformed the control one in Oral Autonomy Questionnaire. The present findings provide pedagogical implications for employing instructional conversation in EFL speaking classrooms.


2014 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 710-716
Author(s):  
Fitri Suci Puspita Sari Sari ◽  
Rita Inderawati ◽  
Zuraida Blani

This study aimed to find out whether or not there was any significant difference in speaking ability of the students who were taught by implementing CML (Cultural Model for Literacy) through legends and those who were not. The sample was 41 undergraduate students enrolled in English course at FKIP of Sriwijaya University which were taken by purposive sampling method from 85 total of population. This study used one of the quasi-experimental designs that were pretest posttest non equivalent control group or comparison group design. The students were divided into two groups the experimental and control groups. The experimental group was required to do some phases in treatment of 16 meetings including pre-test and posttest in accordance with introducing new model of teaching speaking that was CML through legends. The data were obtained through speaking test by measuring their oral interpretations to know the students speaking ability. The test was administered twice as pre-test and post-test in both groups. The results indicated that there were any significant differences at level 0.05 level found in the data which were analyzed by using paired sample t-test (t=12.156>t-table=2.080) and independent sample t-test (t=3.252, p<0.05). The results also showed that CML through legends could enhance students speaking ability of the second semester English students of Sriwijaya University.


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 63-70
Author(s):  
Arlin Dewi Utari ◽  
Yanita Trisetiyaningsih

Background: Adolescence showed maturation of the reproductive organs one of menstruation. When menstruation dysmenorrhea usually accompanied to disrupt the activities of youth and reduce quality of life of individuals. In Indonesia the incidence of dysmenorrhea amounted to 64.25%. Teens knowledge about dysmenorrhea showed 78.3% of young women are included in the category level of knowledge is lacking. Hence the need for health education about dysmenorrhea, the importance of knowledge about adolescent dysmenorrhea can change attitudes in dealing with dysmenorrhea appropriately and well, so as to achieve healthy behaviors (health behavior). Objective: To determine the effect of health education on the  attitudes of young women in dealing with dysmenorrhea. Method: The research design uses methods quasy Experiment pretest and posttest design with non-equivalent control group. The samples used were 36 respondents. Analysis of the data used is univariable and Paried bivariable analysis using t-test and Independent t-test with a significance level of p <0.05. Result: There are differences in the attitude between pretest and posttest in the intervention group with a p-value of 0.000 (<0.05). There are differences in the attitude pretest and posttest control group with a p-value  of p-value 0.028 (<0.05). There are differences in the attitude posttest between the intervention group and the control group with a p-value 0.003 (<0.05). Conclusion: There is effect on dysmenorrhea health education on attitudes of young women in dealing with dysmenorrhea in SMP N 1 Pleret. Keyword : Dysmenorhea, Attitude.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Kadek Sri Yulia Dewi . ◽  
Mutiara Magta, S.Pd., M.Pd. . ◽  
Putu Rahayu Ujianti, S.Psi., M.Psi., Psi .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan berbicara anak yang mendapat model pembelajaran concept sentence dengan anak yang mendapat model pembelajaran ekspositori. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu(quasi eksperiment)dengan rancangan Nov Equivalent Control Group Desain. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelompok B Taman Kanak-kanak Gugus VII Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Sampel penelitian ini adalah kelompok B1 TK Diponegoro Singaraja dan TK Bina Putra Singaraja. Sampel ditentukan menggunakan teknik cluster sampling menggunakan dua tahap yaitu pengundian daerah dan kelas. Data kemampuan berbicara dikumpulkan menggunakan instrumen kemampuan berbicara. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial(uji-t). Berdasarkan analisis data menggunakan uji-t diperoleh nilai thitung adalah 7,479 sedangkan ttabeldengan taraf signifikan 5% dan dk = (n1+n2)-2 = 39 adalah 2,023. Dengan demikian thitung > ttabel = 7,479> 2,023 maka, H0 ditolak dan HA diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berbicara anak antara anak yang mendapat model pembelajaran concept sentence dengan kelompok anak yang mendapat model pembelajaran ekspositori pada anak kelompok B di Taman Kanak-kanak gugus VII Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Ajaran 2017/2018.Kata Kunci : model pembelajaran concept sentence, kemampuan berbicara This study aimed to determine the significant differences of the students’ speaking ability between the children with a concept model of learning sentence and the children with exposure model learning. The type of this studywas quasi experimental research with the design of Nov Equivalent Control Group Design. The population of this study was all of the group B Kindergarten Class VII Buleleng District. The sample of this study were group B1 TK DiponegoroSingaraja and TK Bina Putra Singaraja. The sample was determined using cluster sampling technique using two stages of drawing area and class. The data of speaking ability was collected by using the instrument of speaking . The obtained data were analyzed by using descriptive statistical analysis technique and inferential statistical analysis (t-test). Based on data analysis using t-test obtained t-count was 7,479 while t-table was significant level 5% and dk = (n1 + n2) -2 = 39 was 2,023. Thus t-count >t-table = 7,479> 2.023 then, H0 was rejected and HA was accepted. Itcould be concluded that there were a significant differences of thestudents’ speaking ability between children with a concept model of learning sentence and children with an exposure model of learning of children group B in kindergarten cluster VII Buleleng District BulelengRegency in academic Year 2017/2018.keyword : conceptual learning model, speaking ability


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document