scholarly journals Perbandingan Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Tatap Muka Dan Metode Sosial Media Tentang Persalinan Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Trimester III

2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Dewi Aprilia Ningsih. I ◽  
Metha Fahriani

Selama proses kehamilan  ibu akan mengalami perubahan fisik dan psikologis, perubahan  psikologis yang terjadi pada masa kehamilan salah satunya adalah  kecemasan. Pendidikan kesehatan diharapkan dapat membantu menurunkan kecemasan pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh penggunaan media tatap muka dan penggunaan sosial media dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang persalinan terhadap kecemasan ibu hamil trimester III. Jenis Penelitian adalah pre eksperimental dengan pendekatan two group pre-post test design. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III di Kecamatan Selebar Kota Bengkulu berjumlah 100 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 responden, dengan subyek masing-masing kelompok sebanyak 40 orang ibu hamil trimester III yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner kecemasan menurut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale), yang dilakukan  sebelum dan sesudah  diberikan pendidikan kesehatan. Data dianalisis secara univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon Test dan Mann-Whitney (U test). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pendidikan kesehatan tentang persalinan melalui metode tatap muka dengan kecemasan ibu hamil Trimester III. Ada hubungan pendidikan kesehatan tentang persalinan melalui metode sosial media dengan kecemasan ibu hamil Trimester III. Ada perbedaan kecemasan pada ibu hamil Trimester III sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan metode tatap muka dan metode sosial media. Penggunaan metode pendidikan kesehatan ini dapat digunakan sebagai media penyampaian informasi kepada ibu hamil.

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 258
Author(s):  
Komang Putri Wahyuni

Abstrak: Kecemasan adalah sebagai suatu keadaan dimana seorang merasa tidak nyaman dan adanya tekanan sistem saraf otonom dalam aktivitas rangsang akibat ancaman yang tidak diketahui. Kecemasan sendiri berpengaruh terhadap performa dari orang yang mengalaminya, contohnya penurunan prestasi akademik dari mahasiswa. Salah satu alternative untuk mengatasi kecemasan yakni dengan terapi tertawa. Penelitian ini bertujuan .untuk menganalisis Pengaruh Terapi Tertawa Dengan Media Menonton Video Stand Up Comedy Terhadap Kecemasan Mahasiswa Keperawatan Semester I Menjelang UAS di STIKes Buleleng. Desain penelitian ini yaitu pra eksperimental dengan rancangan one group pre dan post-test design. Besar sampel yang digunakan yaitu 51 responden yang telah dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikan α = 0,05.  Didapatkan hasil data nilai rata-rata pre 17.86 dan nilai rata-rata post 6.24. Hasil uji menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p (0,000) < α (0,05), artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi tertawa terhadap kecemasan mahasiswa keperawatan semester I menjelang UAS di STIKes Buleleng.  


2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Liyanovitasari Liyanovitasari ◽  
Puji Lestari ◽  
Zumrotul Choiriyyah

Tuntutan kelulusan pada siswa Ujian Nasional mengakibatkan kecemasan. Kecemasan ditandai sulit tidur dan konsentrasi belajar menurun.  Kecemasan tersebut dapat diatasi melalui terapi relaksasi otot progresif, dengan  menegangkan dan melemaskan otot-otot bagian tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kecemasan siswa Ujian Nasional dengan terapi relaksasi otot progresif. Desain penelitian ini adalah Quasy experimental pre post test one group design. Sampel 40 responden dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini meliputi data demografi, Hamilton anxiety rating scale 14 pertanyaan kecemasan. Responden diberikan terapi relaksasi otot progresif selama 1 minggu dalam 3 sesi, dimana terdapat 3 kali pertemuan dengan jeda waktu 1 hari disetiap pertemuannya. Analisis data menggunakan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan terapi relaksasi otot progresif rata-rata kecemasan siswa 29,95, dan sesudah diberikan terapi menjadi 18,20. Hasil akhir menunjukkan terdapat perbedaan nilai kecemasan siswa Ujian Nasional sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi otot progresif dengan nilai p-value = 0,000. Kesimpulannya adalah adanya perbedaan kecemasan siswa sebelum dan sesudah terapi relaksasi otot progresif di SMK Islam Sudirman Ungaran. Siswa yang mengalami kecemasan saat Ujian Nasional diharapkan menerapkan terapi relaksasi otot progresif agar dapat meningkatkan konsentrasi dalam belajarnya. Kata Kunci : Kecemasan; Terapi relaksasi otot progresif


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 371-375
Author(s):  
Dina Octa Via ◽  
Dainty Maternity ◽  
Yuli Yantina ◽  
Dewi Yuliasari

Background: Anxiety is a disturbance in feelings characterized by feelings of fear or worry that are deep and ongoing. Anxiety is the most common female psychological response to childbirth. Aromatherapy is the use of scents with essential oils that promote a sense of calm and help reduce anxiety.The purpose of this study was to determine the effect of Citrus aurantium aromatherapy on the level of anxiety during the first stage of active labor at RSIA Puri Betik Hati, Bandar Lampung City.Method: This type of research is quantitative, with a Quasi Experiment Design research design using a Two Group Pre–Post Test Design. The sampling technique used is Non Probability Sampling with Accidental Sampling technique. This study used 60 research samples, divided into 2 groups, namely 30 mothers in the intervention group and 30 mothers in the control group. Measurement of anxiety levels using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) measuring instrument, where data collection uses observation sheets and SOPs. Analysis of the data used is the Independent Sample T-Test.Results: From the results of the research conducted by the authors, it is known that the average value of the level of labor anxiety in the intervention/experiment group (Citrus aurantia Aromatherapy) was 14.93, while in the control group the average level of labor anxiety was 28.63 the significance value is 0.000, P value (0.05) means "There is an effect of Citrus aurantium aromatherapy on the level of anxiety in the first stage of active labor.Conclusion: Observation results showed that respondents who were given Citrus aurantia aromatherapy showed a significant decrease in anxiety with mild to no anxiety levels.Suggestions It is expected that health workers will provide counseling to mothers who will give birth at a risky age, basic education level, parity primipara and grande multipara, to anticipate anxiety in mothers and provide information about preparation for childbirth and how to control changes in maternal psychology so that they can anticipate anxiety during the delivery process . Keywords: Anxiety of labor, Citrus aurantium Aromatherapy. ABSTRAK Latar Belakang: Kecemasan adalah gangguan dalam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kehawatiran yang mendalam dan berkelanjutan. Kecemasan adalah respon psikologis wanita yang paling umum terhadap persalinan. Aromaterapi adalah penggunaan aroma dengan minyak essensial yang meningkatkan rasa tenang dan membantu mengurangi kecemasan.Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pengaruh aromaterapi Citrus aurantium terhadap tingkat kecemasan persalinan fase aktif kala 1 di RSIA Puri Betik Hati Kota Bandar Lampung.Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan rancangan penelitian Quasi Eksperimen Design menggunakan rancangan Two Group Pre–Post Test Design. Teknik sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling dengan teknik Accidental Sampling. Penelitian ini menggunakan 60 sampel penelitian, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 30 ibu pada kelompok intervensi dan 30 ibu pada kelompok kontrol. Pengukuran tingkat kecemasan menggunakan metode alat ukur Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A), dimana pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan SOP. Analisa data yang digunakan adalah Uji T Sampel Independen.Hasil: Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, diketahui bahwa nilai rata-rata tingkat kecemasan persalinan pada kelompok Intervensi/eksperimen (Aromaterapi Citrus aurantium) adalah sebesar 14.93, sementara pada hasil kelompok kontrol rata-rata rata-rata tingkat kecemasan persalinan sebesar 28.63 dan nilai signifikansinya sebesar 0.000, P value ≤ α (0,05) artinya “Ada pengaruh aromaterapi Citrus aurantium terhadap tingkat kecemasan persalinan fase aktif kala 1Kesimpulan: Hasil observasi didapatkan bahwa responden yang diberikan aromaterapi Citrus aurantium menunjukkan penurunan kecemasan yang signifikan dengan tingkat kecemasan ringan hingga tidak ada kecemasan.Saran Diharapkan tenaga kesehatan melakukan konseling kepada ibu yang akan bersalin dengan umur yang berisiko, tingkat pendidikan dasar, paritas primipara dan grande multipara, untuk mengantisipasi kecemasan pada ibu  serta memberikan informasi mengenai persiapan persalinan dan cara mengendalikan perubahan psikologi ibu sehingga dapat menganisipasi kecemasan selama proses persalinan. Kata Kunci :Kecemasan persalinan, Aromaterapi Citrus aurantium.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Sri Hartini ◽  
Biyanti Dwi Winarsih

Menggambar atau mewarnai sebagai suatu permainan yang nondirective memberikan kesempatan anak untuk bebas berekspresi dan sangat therapeutic (sebagai permainan penyembuh / therapeuticplay). Mengekpresi feelingnya dengan menggambar / mewarnai gambar, berarti memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata. Terapi bermain tentang mewarnai gambar sangat sesuai dengan tahap perkembangan anak usia prasekolah, sehingga kondisi ini jika dilaksanakan selama anak berada pada masa perawatan sangat sesuai untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak. Selama masa perawatan anak di rumah sakit dapat diketahui rasa cemas, takut dapat muncul secara berlebihan bahkan dapat muncul respon penolakan pada anak, sehingga berpengaruh dan menggangu pada proses perawatan dan pengobatan selama di rumah sakit. Peneliti sengaja menentukan penelitian spesifik tentang bermain mewarnai gambar, karena aktivitas terapi bermain ini dapat disesuaikan dengan kondisi anak selama sakit dan tempat dapat disesuaikan dengan keterbatasan sarana maupun prasarana yang ada di  RSU Kudus. Rancangan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunakan One group pre-test – post-test design, dan alat ukur yang digunakan checklist Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Denver II. Jumlah sample pada penelitian ini sebanyak 36 responden. Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat, dengan korelasi Willcaxon dan sebelumnya menggunakan uji normalitas Saphiro Wilk. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan sebelum dilakukan terapi mewarnai 63,9% tidak cemas, 11,1% cemas sedang dan 25% cemas ringan. Sedangkan setelah terapi mewarnai 86,1% tidak cemas dan 13,9% cemas ringan. Berdasarkan hasil uji statistic diperoleh nilai p=0,428(z hitung=3,051), sehingga tidak terdapat perbedaan antara tingkat kecemasan anak usia prasekolah saat hospitalisasi sebelum dan setelah dilakukan terapi bermain mewarnai gambar. Disarankan bagi tenaga keperawatan dalam perawatan anak selama hospitalisasi memperhatikan aspek psikologis dalam tingkat kecemasan yang terjadi sehingga dapat membantu penyembuhan pasien. Kata kunci : Kecemasan, Terapi Bermain Mewarnai Gambar 


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Mario Carl Joseph ◽  
Monty P. Satiadarma ◽  
Rismiyati E. Koesma

Kekerasan dalam rumah tangga adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh perempuan berusia 25 – 40 tahun. Kecemasan merupakan salah satu bentuk reaksi emosional yang menyertai perempuan ketika mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Kecemasan pada perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga diukur dengan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan melihat gejala kecemasan dari segi kognitif, somatis, motorik dan afektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menggambarkan kecemasan dan metode kuantitatif untuk melihat penurunan tingkat kecemasan dengan terapi seni pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Subyek penelitian ini adalah dua perempuan yang telah bercerai dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga dalam bentuk fisik, seksual, psikis atau verbal dan penelantaran rumah tangga. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Pemberian terapi seni pada masing-masing subyek dilakukan sebanyak tujuh sesi. Dalam penelitian ini, terapi seni telah terbukti dapat mengurangi kecemasan pada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga dengan menunjukan perubahan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi. Keberhasilan terapi seni ini juga dipengaruhi oleh adanya kesadaran pada masing-masing subyek untuk konsisten menjalani terapi.


Author(s):  
Siti Novy Romlah ◽  
Firdayani Fadillah ◽  
Sri Haryanto ◽  
Junaida Rahmi ◽  
Shella Juniar

ABSTRACT Background : Dysmenorrhea stiffness in the lower abdomen that occurs before or during menstruation, usually dysminorrhea occurs in 2-3 days. The purpose of this study was to determine the effect of giving tamarind turmeric as a dysmenorrhea therapy to reduce pain in young women at M.T Nurul Ikhwan. The design of this study used the Quasy Experiment method with the One group pre-post test design. The total sample size of 23 respondents was obtained by purposive sampling method. The analysis used to determine the effect of giving tamarind turmeric drink on reducing the level of menstrual pain (dysmenorrhea) using the Wilcoxon test. Sign Rank Test. The results of bivariate known Asymp.Sig. (2-tailed) is worth 0.000. Because the value of 0.000 is less than <0.05, it can be concluded that "Ha is accepted". This means that there is a difference in dysmenorrhea pain for the pre test and post test. So it can be concluded that there is an effect of giving tamarind turmeric to reduce desminore pain in adolescents at M.T Nurul Ikhwan. The conclusion of this study is that there is a difference between the pretest and posttest in the changes in dysmenorrhea pain in adolescent girls. Based on this study, it is recommended for adolescents to drink 100cc / day of tamarind turmeric during menstruation as an alternative to reduce dysmenorrhea pain.ABSTRAK menjelang atau selama menstruasi, biasanya disminore terjadi pada 2-3 hari. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman kunyit asam sebagai terapi dismenore terhadap penurunan nyeri pada remaja putri di M.T Nurul Ikhwan. Metodologi: Desain penelitian ini menggunakan metode Quasy Eksperimen dengan rancangan One grup pre-post test design Jumlah sampel sebanyak 23 reponden didapatkan dengan metode purposive sampling.. Analisis yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian minuman kunyit asam terhadap penurunan tingkat nyeri menstruasi (dysmenorrhea) menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil penelitian: Hasil analisa bivariat diketahui Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,000. Karena nilai 0,000 lebih kecil dari <0,05, maka dapat disimpulkan “Ha diterima”. Artinya ada perbedaan nyeri dismenore untuk pre test dan post test. Kesimpulan: Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian kunyit asam untuk mengurangi nyeri desminore pada remaja di M.T Nurul Ikhwan. Kesimpulan Penelitian ini adalah ada perbedaan antara pretest dan post test dalam perubahan nyeri dismenore pada remaja putri. Berdasarkan penelitian ini disarankan kepada remaja untuk meminum kunyit asam 100cc/ hari saat menstruasi sebagai salah satu alternatif penurunan nyeri dismenore.


e-CliniC ◽  
2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Audi Pirade

Abstract: Female sexual worker is someone who sells herself to have sex rewarded in the form of money or something, they sell their bodies for getting some material. Prostitute has many risk factors that can lead to anxiety, both internal and external factors. The study aimed to find out about anxiety degree of adolescent female sexual workers in Manado city. This research is a quantitative study using cross-sectional method for 30 respondents about anxiety degree using Hamilton Anxiety Rating Scale, followed by qualitative study through in-depth interviews on 2 respondents. Respondents in both studies were selected by purposive sampling. From 30 respondents found 53,33% experiencing severe anxiety, 30% had moderate anxiety and 16,7% respondents had mild anxiety. Conflicts that occur in female sexual worker can be caused by unpleasant experiences, job risk and self pressure because the profession are embarrassing and contradict to religious values, on the other hand they also need the job as a source of income. It becomes a dilemma and would cause anxiety. So, it can be concluded that majority of adolescent female sexual workers have severe anxiety degree, several factors that can induce anxiety are personal, family, job, environmental and religion factors. Keyword: anxiety degree, adolescent female sexual workers, manado city.   Abstrak: Wanita pekerja seksual adalah seseorang yang menjual diri dengan melakukan hubungan seks untuk memperoleh imbalan dalam bentuk uang maupun barang, mereka menjajakan tubuhnya demi mendapatkan sejumlah materi. WPS mempunyai banyak faktor resiko yang dapat menimbulkan kecemasan, baik faktor internal maupun eksternal. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan WPS remaja di kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pengambilan data secara cross sectional terhadap 30 orang responden mengenai tingkat kecemasan menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale, dilanjutkan dengan penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap 2 orang responden. Reponden dalam kedua penelitian dipilih dengan purposive sampling. Hasil uji HARS didapatkan 53,3% responden mengalami kecemasan berat, 30% responden mengalami kecemasan sedang, dan 16,7 % responden mengalami kecemasan ringan. Konflik yang terjadi dalam diri WPS dapat disebabkan oleh pengalaman masa lalu, resiko pekerjaan serta tekanan dari dalam diri sendiri karena menganggap pekerjaan tersebut bertentangan dengan ajaran agama, disisi lain mereka juga membutuhkan pekerjaannya sebagai sumber penghasilan. Hal ini menjadi dilema dan menimbulkan kecemasan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar WPS remaja di kota Manado memiliki tingkat kecemasan berat, beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecemasan pada WPS remaja tersebut  antara lain faktor pribadi, keluarga, pekerjaan, masyarakat dan agama. Kata kunci: Tingkat kecemasan, WPS remaja, kota Manado


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 216-225
Author(s):  
Sartono Sartono ◽  
Oman Suryaman ◽  
Oman Hadiana ◽  
Gilang Ramadan

Sepak bola merupakan sebuah permainan dengan tingkat kompleksitas yang tinggi, sehingga pemain tidak terlepas dari rasa cemas yang berlebihan, baik sebelum bertanding, pada saat bertanding, maupun mendekati waktu akhir pertandingan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah penggunaan hipnoterapi dapat memberikan pengaruh positif terhadap penanggulangan tingkat kecemasan yang berlebihan terhadap pemain spak bola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desain the one-group pretest-posttest design. Populasi seluruh pemain Sepak bola STKIP Muhammadiyah kuningan dan sampel penelitian sebanyak 15 orang dengan teknik pengambilan samel menggunakan purposive sampling. Instrumen untuk mengukur gangguan kecemasan menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan hipnoterapi, pemain menjadi lebih percaya diri, rileks, dapat mengolah emosi, dan dapat mentransformasi kecemasan yang tinggi menjadi sebuah kesiagaan.


1970 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
Author(s):  
Ani Haryani ◽  
F Sri Susilaningsih ◽  
Aat Sriati

Pasien paska operasi besar berisiko mengalami komplikasi yang mengancam kehidupan. Mobilisasi dinimerupakan salah satu prosedur untuk mencegah komplikasi tersebut, namun mobilisasi menyebabkan peningkatannyeri. Sentuhan Spiritual Quantum (SSQ) merupakan intervensi komplementer berbasis biofield energy yangtelah banyak digunakan pada praktik keperawatan untuk mengurangi nyeri post operasi. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui pengaruh SSQ terhadap nyeri saat miring kiri kanan pada pasien paska operasi.Desain penelitian adalah pre-eksperimental one group pretest-post test design. Jumlah sampel dalam penelitianadalah 18 orang yang didapat melalui purposive sampling. Intensitas nyeri diukur dengan menggunakan NumericRating Scale (0-10). Analisis data menggunakan wilcoxon test untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri padapengukuran pre dan post test. Hasil penelitian menunjukkan nilai median intensitas nyeri saat istirahat adalah 5,posisi miring tanpa SSQ adalah 8, posisi miring setelah SSQ1 adalah 5,5 dan miring setelah SSQ 2 adalah 5. Terjadipenurunan yang bermakna saat miring setelah SSQ1(p=0,001) dan SSQ2. SSQ dapat menjadi alternatif bagiperawat di area keperawatan kritis dalam manajemen nyeri non farmakologis untuk meningkatkan kemampuanmobilisasi. Diperlukan penelitian lanjutan menggunakan sampel yang lebih besar dan kasus yang lebih bervariasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document