scholarly journals STUDI FENOMENOLOGI PENGALAMAN IBU PRIMIPARA SAAT MENGALAMI DEPRESI POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO JAKARTA TIMUR

Author(s):  
Puspita Palupi

Melahirkan umumnya merupakan suatu peristiwa yang menyenangkan, di sisi lain kehadiran anggota baru dalam kehidupan perempuan tidak selamanya merupakan kebahagiaan  tersendiri, perempuan  yang mengalami kehamilan dan melahirkan memerlukan penyesuaian. Gangguan emosional dapat dialami oleh perempuan pasca persalinan seperti postpartum blues, depresi postpartum maupun psikosis postpartum. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman depresi postpartum pada ibu primipara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif melalui wawancara mendalam. Partisipan sejumlah enam orang meliputi ibu primipara baik yang melahirkan secara spontan maupun dengan tindakan yang diperoleh melalui purposive sampling. Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancara dan catatan lapangan yang akan dianalisis dengan metode Collaizi. Hasil penelitian didapatkan empat tema yaitu: (1) Makna melahirkan bagi ibu primipara; (2) Perubahan psikologis postpartum ibu primipara; (3) Hambatan dalam perawatan anak pada ibu primipara; (4) Kesiapan menjadi ibu pada primipara. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran pada petugas kesehatan khususnya perawat maternitas bahwa pentingnya memahami masalah gangguan adaptasi postpartum khususnya depresi postpartum pada ibu primipara.Kata kunci: depresi postpartum, ibu primipara, periode postpartum

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 81
Author(s):  
Puspita Palupi

ABSTRAKLatar belakang: Melahirkan umumnya merupakan suatu peristiwa yang menyenangkan, di sisi lain kehadiran anggota baru dalam kehidupan perempuan tidak selamanya merupakan kebahagiaan tersendiri. Perempuan yang mengalami kehamilan dan melahirkan memerlukan penyesuaian. Gangguan emosional dapat dialami oleh perempuan pasca persalinan seperti postpartum blues, depresi postpartum maupun psikosis postpartum. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman primipara saat mengalami depresi postpartum. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif. Data diperoleh melalui metode wawancara mendalam. Partisipan sejumlah enam orang meliputi primipara yang melahirkan secara spontan maupun dengan tindakan yang diperoleh melalui purposive sampling. Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancara dan catatan lapangan. Data dianalisis dengan metode Collaizi. Hasil: didapatkan empat tema yaitu: (1) Melahirkan merupakan penderitaan dan membawa konsekuensi finansial; (2) Perubahan psikologis postpartum dan merasa menjadi orang yang berbeda dengan sebelumnya; (3) Ada hambatan dalam mengurus diri sendiri dan perawatan pada anak; dan (4) Ketidaksiapan menjadi ibu pada primipara. Simpulan: Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran pada petugas kesehatan khususnya perawat maternitas tentang pentingnya memahami masalah gangguan adaptasi postpartum khususnya depresi postpartum pada primipara.Kata Kunci: depresi postpartum, primipara, postpartumPhenomenological Study: the Experience of Primiparous Mother with Postpartum Depression ABSTRACTBackground: Childbirth as a happy event, but on the other hand the presence of a new member in women’s lives not always as a great pleasure. Women who experience pregnancy and childbirth require adjustment. Emotional disorders could be experienced by women after childbirth as postpartum blues, postpartum depression and postpartum psychosis. Objective: The objective of this study was to obtain the experience postpartum depression in primiparous. Method: This study used phenomenological descriptive design. Data were collected using in-depth interview method. The participants of this study were six primiparous mothers who giving birth either spontaneously or with other methods that obtained by purposive sampling. Data collected were interview recording and field notes. Data was analyzed using Collaizi techniques. This study identified four themes: (1) Delivery as a suffering and brought financial consequency; (2) Psychological change and felt like to be a different person; (3) Barriers in self care and child care; (4) Unreadiness to become primiparous mother. Discussion: Research result were expected to provide an overview to health care workers especially maternity nurses about the necessity to understand the problem of adaptation disorders, especially postpartum depression for primiparous mothers. Keywords: postpartum depression, primiparous, postpartum


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 156
Author(s):  
Dian Roza Adila ◽  
Defryanti Saputri ◽  
Sekani Niriyah

Postpartum blues merupakan suatu gangguan psikologis yang dialami ibu pada masa postpartum, yang ditandai beberapa gejala seperti perubahan mood, merasa terlalu emosional, mudah menangis, letih, serta bingung dan pikiran kacau. Gejala tersebut didukung dengan adanya perubahan biologis, stress yang dialami, sosial atau lingkungan. Keadaan tersebut muncul 2 atau 3 hari setelah kelahiran dan akan menghilang 1 atau 2 minggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman postpartum blues pada ibu primipara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 5 orang ibu yang mempunyai pengalaman postpartum blues. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Data dianalisa dengan menggunakan analisa collaizi. Penelitian ini diperoleh 5 tema terkait pengalaman postpartum blues pada ibu primipara yaitu perubahan tugas perkembangan, faktor penyebab, tanda gejala postpartum blues, penanganan, dan dukungan yang diterima ibu postpartum blues. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat terutama ibu postpartum dalam menghadapi perubahan peran setelah proses melahirkan.


Author(s):  
Ida Maryati ◽  
Niken Fitri Astuti ◽  
Tetti Solehati

AbstractMental health is a global problem including postpartum blues.  Woman's perception of family’s support may increase postpartum blues symptoms. The purpose of this study was to describe the perceptions of women with postpartum blues towards family supports in Al Islam Hospital, Bandung, Indonesia. The design was descriptive and samples were chosen using the purposive sampling technique. The number of respondents was 35 women, and the data were gathered using two questioners. There were family support and modification of Kennerly and Gath's questioner. The results showed that most of respondent's perceived family provided emotional support 75%, instrument support 51%, reward support 54%, and informational support 54%. Based on the result, it is an opportunity for the hospital to provide counseling or health education to patient or family about the patient need on family support.Keywords: Family Support, Perception, Postpartum Blues


Author(s):  
Purwati Purwati ◽  
Alfi Noviyana

About 70-80% of postpartum mothers experience mood or feeling disorders. In general, this condition is still considered normal, felt from 2-3 days after delivery and normally disappears after 2 weeks post partum. The purpose of this study was to determine the factors that cause the symptoms of postpartum blues to appear. This research method used qualitative through a phenomenological approach by taking the population by means of purposive sampling. The results showed that age and parity did not always trigger the symptoms of postpartum blues, the causes of postpartum blues were worrying about the baby, maternal fatigue, comments from people around the mother, husband's support and presence, adaptation to the baby's presence.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Sukirno Sukirno

Abstract This study aims to empirically challenge the moderation of Non-Performing Loans to the effect of Credit Distribution Rates on Profitability. The population of 81 bank companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2014-2018 and which met the criteria of the research sample (purposive sampling) were 22 companies. The research method uses survey methods with quantitative research approaches, the analytical tool used is moderation regression. This study concludes that the level of credit distribution has a significant positive effect on profitability and the existence of the problem loan variable is proven to be a moderating variable that weakens the relationship between the level of credit distribution and profitability.    


2020 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 147
Author(s):  
Yuni Rachmawati ◽  
Rifani Akbar Sulbahri

Perusahaan Food and Beverage merupakan sektor yang strategis, terlihat dari peningkatan realisasi investasi terbesar dari lima sektor industri lainnya. Menjamurnya perusahaan makanan serta bangkrutnya beberapa industri makanan menjadi tantangan sekaligus ancaman bagi industri ini. Nyonya Meneer, pabrik jamu yang berjaya di masanya dinyatakan pailit pada Agustus 2017. Hal ini mendukung tujuan penelitian yaitu menganalisis kemungkinan kebangkrutan perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia per periode 2018 menggunakan Model Springate dan Model Zmijewski. Melalui purposive sampling diperoleh tiga belas perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI periode 2018. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi dan dianalisis dengan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Menurut hasil perhitungan metode Zmijewski hanya satu perusahaan yang diprediksi mengalami kebangkrutan yaitu PSDN. Sedangkan menurut model Springate terdapat 5 perusahaan yang diprediksi bangkrut yaitu ALTO, INDF, PSDN, ROTI dan SKBM. Sedangkan dari uji akurasi menunjukkan bahwa model Zmijewski memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibandingkan Model Springate yakni 92,3%.


Liquidity ◽  
2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 95-105
Author(s):  
Dede Dahlan

There are many understanding of society, that cash waqf it should not be legal. So is the trust factor of people's money management institutions waqf (Nazhir) is still a constraint. Research conducted in Tabung Wakaf Indonesia (TWI) and Wakaf Al Azhar this analysis method, namely the principles of Good Corporate Governance (GCG). Here researchers using purposive sampling, followed by giving a score using the Likert Scale. To determine whether the data obtained in the field is valid or not, the researchers used a method tri angular source. The results of the assessment of GCG in TWI and Wakaf Al-Azhar obtain a total score of at Tabung Wakaf Indonesia amounting to 3.15. Then the bias is said that the implementation of GCG at TWI and Wakaf Al-Azhar declared "GOOD ENOUGH". While the results of the evaluation tri angular mention, that the data obtained from the results of research in the field both TWI and in Wakaf Al-Azhar, when compared with the corporate governance principles can be declared invalid according to the KNKG.


2019 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 277-284
Author(s):  
Vitrianingsih Vitrianingsih ◽  
Sitti Khadijah

Studi memperkirakan emesis gravidarum terjadi pada 50-90% kehamilan. Mual muntah pada kehamilan memberikan dampak yang signifikan bagi tubuh dimana ibu menjadi lemah, pucat dan cairan tubuh berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi). Keadaan ini dapat memperlambat peredaran darah dan berakibat pada kurangnya suplay oksigen serta makanan ke jaringan sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Salah satu terapi yang aman dan dapat dilakukan untuk mengurangi keluahan mual muntah pada ibu hamil adalah pemberian aromaterapi lemon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas aroma terapi lemon untuk menangani emesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi experiment  dengan  one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di Kecamatan Berbah, Sleman. Jumlah sampel 20 ibu hamil trimester pertama yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengukuran mual muntah dilakukan debelum dan setelah  pemberian aromaterapi lemon menggunakan Indeks Rhodes. Analisa data menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor mual muntah sebelum pemberian aromaterapi lemon berdasarkan Indeks Rhodes pada Ibu Hamil dengan emesis gravidarum yaitu 22,1 dan terjadi penurunan skor setelah pemberian aromaterapi lemon menjadi 19,8. Ada pengaruh pemberian aromaterapi lemon dengan pengurangan mual muntah pada ibu hamil (p-value = 0.017). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian aromaterapi lemon efektif untuk mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.  Kata kunci: aromaterapi lemon, emesis gravidarum THE EFFECTIVENESS OF LEMON AROMATHERAPY FOR HANDLING EMESIS GRAVIDARUM   ABSTRACT Studies estimate that nausea and vomiting (emesis gravidarum) occur in 50 – 90% of pregnancies. Nausea and vomiting of pregnancy have a significant impact on the body in which it makes a mother becomes weak, pale, and decreasing body fluid so that the blood becomes thick (hemoconcentration). This situation can slow down blood circulation and inflict the lack of oxygen and food supplies to the body tissues so that it can endanger the health of the mother and fetus. One of the therapies that is safe and can be conducted to reduce nausea and vomiting of pregnancy is by giving the lemon aromatherapy treatment. The research aims to determine the effectiveness of the aroma of lemon therapy to deal with emesis gravidarum. This study applied quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The population of this study was pregnant women who experienced emesis gravidarum. Furthermore, samples were 20 mothers from Berbah, Sleman taken by using a purposive sampling technique. Nausea and vomiting were assessed between before and after giving lemon aromatherapy using the Rhodes Index. The data were analyzed using the paired t-test. The mean score of nausea and vomiting before giving lemon aromatherapy on mother with emesis gravidarum based on the Rhodes Index was 22.1. However, it decreased after given lemon aromatherapy treatment to 19.8. Therefore, there was an effect on giving lemon aromatherapy treatment toward the decrease of nausea and vomiting for pregnant women (p-value = 0.017). Lemon aromatherapy is effective to reduce emesis gravidarum.  Keywords: lemon aromatherapy, emesis gravidarum


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document