Perbedaan Kadar HB Sebelum dan Sesudah Mengkonsumsi Tablet Fe di BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung

2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 417-425
Author(s):  
Ana Mariza ◽  
Devi Kurniasari ◽  
Putri Lia Rosa

ABSTRACT: DIFFERENCES IN Hb LEVELS BEFORE AND AFTER CONSUMING Fe TABLETS AT BPM DESSY ADRIANI, S.Tr.Keb GARUNTANG BANDAR LAMPUNG  Introduction: Based on the pre-survey data that the researchers conducted at BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung on January 11, 2021, it was found that there were 10 pregnant women with Hb levels < normal, i.e. an average of 10.0 g/dl, after interviews. to 10 pregnant women, they said that 4 pregnant women often forget to take Fe tablets because they are busy working and 6 pregnant women never take Fe tablets. The purpose: of this study was to determine the difference in Hb levels before and after consuming Fe tablets at BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung in 2021.Method: This type of research is quantitative, the design used in this research is Quasi Experiment with a one group pre test and post test design approach. The population in this study were all pregnant women TM III who experienced mild anemia at BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung in a month reached 40 pregnant women and a sample of 40 pregnant women. In this study the sampling technique used is purposive samplingResult: The pairet sample T test results show a P-value of 0.000, which is <0.005, so it can be concluded that there is a difference between before and after being given Fe Tablets on Hb Levels in Pregnant Women at BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung in 2021.Conclusion: This research is expected to be additional information for health service providers, especially for MCH in determining health program policies, such as providing health socialization about the importance of consuming Fe tablets to overcome anemia, conducting counseling to pregnant women who have anemia problems and always making a schedule for checking blood levels. Hb every week Keywords: Hb Levels & Fe . Tablets  INTISARI: PERBEDAAN KADAR Hb SEBELUM DAN SESUDAH MENGKONSUMSI TABLET Fe DI BPM DESSY ADRIANI, S.Tr.Keb GARUNTANG BANDAR LAMPUNG  Latar Belakang: Berdasarkan data prasurvey yang peneliti lakukan Di BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung pada tanggal 11 Januari 2021, diketahui bahwa terdapat 10 ibu hamil dengan kadar Hb < normal yaitu rata-rata 10,0 g/dl, setelah dilakukan wawancara kepada 10 ibu hamil, mereka mengatakan bahwasanya 4 ibu hamil sering lupa mengkonsumsi tablet Fe karena sibuk bekerja dan 6 ibu hamil tidak pernah mengkonsumsi Tablet Fe.Tujuan penelitian: diketahui Perbedaan Kadar Hb Sebelum Dan Sesudah Mengkonsumsi Tablet Fe di BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung Tahun 2021.Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan pendekatan one group pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM III yang mengalami anemia ringan Di BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung dalam perbulannya mencapai 40 ibu hamil dan sampel berjumlah 40 ibu hamil. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling Hasil Penelitian: Hasil uji pairet sample T test menunjukkan nilai P-value 0,000 yaitu < 0,005 maka dapat di simpulkan ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan Tablet Fe Terhadap Kadar Hb Pada Ibu Hamil Di BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung Tahun 2021.Kesimpulan: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi tempat pelayanan kesehatan khususnya pada KIA dalam menentukan kebijakan-kebijakan program kesehatan, seperti memberikan sosialisasi kesehatan tentang pentingnya konsumsi tablet Fe untuk mengatasi anemia, mengadakan konseling kepada ibu hamil yang mengalami masalah anemia dan selalu membuat jadwal pemeriksaan kadar Hb setiap minggunya. Kata Kunci: Kadar Hb & Tablet Fe

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Maria A.D Barbara ◽  
Sarah S. Rahayu

Abstrak   Latar Belakang: Di Indonesia, bayi yang mengalami masalah tidur sekitar 44%. Masalah tidur dapat mengganggu pertumbuhan, menurunkan imunitas dan mengganggu sistem endokrin. Salah satu cara agar bayi tidur nyenyak ialah dengan melakukan pijatan. Karena pijatan membuat tidur lebih lelap dan mengurangi masalah tidur. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan kuantitas tidur bayi usia 6-12 bulan sebelum dan sesudah dilakukan pijat bayi di Wilayah Desa Cihanjuang Rahayu Kecamatan Parongpong tahun 2019. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode Quasi-experiment dengan rancangan one group pre and post test design. Sampel yang digunakan yaitu seluruh bayi di Desa Cihanjuang Rahayu Kecamatan Parongpong berjumlah 29 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar angket. Analisis data yaitu univariat bivariat untuk melihat distribusi freskuensi dan perbedaan kuantitas tidur bayi sebelum dan sesudah dilakukan pijatan. Hasil: Rata-rata kuantitas tidur bayi sebelum dilakukan pemijatan adalah 13,59 jam/hari dan setelah dilakukan pemijatan meningkat menjadi 14,88 jam/hari. Hasil uji statistik diperoleh terdapat perbedaan antara kuantitas tidur bayi sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan dengan nilai p-value 0,000<É‘=0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kuantitas tidur bayi sebelum dan sesudah dilakukan pijatan. Simpulan: Terdapat perbedaan antara kuantitas tidur bayi sebelum dan sesudah dilakukan pijatan. Kata kunci           : Kuantitas tidur bayi; pijat bayi.   Abstract   Background : In Indonesia, babies who experience sleep problems are around 44%. Sleep probless can interfere with growth, decrease immunity and interfere with the endocrine system. One way for babies sleep soundly is by doing massage, because massage makes sleep more soundly and reduce sleep problems. Purpose: To determine differences in the quantity of infant sleep aged 6-12 months before and after baby massage in the village of Cihanjuang Rahayu  Parongpong Sub-District in 2019 Method: This method uses a` Quasi-experiment design with one group pre and post test design. The sample used were all babies in Cihanjuang Rahayu Village Parongpong Sub-district. Sampling technique using total sampling. The number of sample of 29 respondents. Data collection techniques using a questionnaire sheets. Test analysis in this study is univariate bivariate to see the frequency distribution and differences in the quantity of infant sleep before and after massage. Result: The average quantity of infant sleep before massage was 13,59 hours/day and after massage increased to 14,88 hours/day.  Statistical test results obtained there are differences between the quantity of baby sleep before and after massage with a value of p-value 0,000<É‘=0,05 which means that there is a significant difference between the quantity of baby sleep before and after massage. Conclusion: There is a significant difference between the quantity of baby sleep before and after massage Keywords              : Baby massage; quantity of baby’s sleep.  


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 305
Author(s):  
Zelpina Herlinda Yanti ◽  
Satra Yunola ◽  
Putu Lusita Nati Indriani

Trimester III is the period of pregnancy which is calculated from the gestational age of the 28th week to the 40th week. Psychological changes in pregnant women are estimated to occur 80%. third trimester. The purpose of this study was to examine the effect of hypnobirthing, yoga and pregnancy exercise on the anxiety level of third trimester pregnant women at BPM Griya Bunda Ceria in 2020. Research method: quantitative research, using the shapiro wilt test method with pre-test and post-test approaches. in this study were all third trimester pregnant women who checked their pregnancy at BPM Griya Bunda Ceria Palembang. Sampling using purposive sampling technique. Data collection was carried out by means of observation using a questionnaire sheet. The results: obtained from a total of 15 respondents. Based on the results of the Shapiro Wilt test, the p-Value is 0.05 where >α = 0.05 means that there is a significant influence between before and after hypnobirthing is done.statistically, the p-Value is 0,000, meaning that there is a significant effect between before and after yoga. Thus the hypothesis which states that there is an effect of yoga on the anxiety level of pregnant women in the third trimester which is statistically proven based on the paired shapiro wilt test, the p-Value is 0.00 in yoga, p-Value is 0.00 in pregnancy exercise, and the statistical test results are said to be related if the value The calculated p-Value <= 0.05 then Ho is rejected, meaning that it is significant, so the conclusion is that the two variables have a relationship, on the contrary, if the calculated p-Value> = 0.05, then Ho is accepted, meaning that the two variables have no significant relationship.


e-GIGI ◽  
2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Febri Korompot ◽  
Krista V. Siagian ◽  
Damajanty H. C. Pangemanan ◽  
Johanna Khoman

Abstract: The most common periodontal disease is gingivitis which is caused by biofilm accumulation on plaque around the gingival margin and inflammatory response to bacteria. Scaling is used to eliminate bacterial and calculus deposits that cause gingivitis. This study was aimed to determine the effectiveness of scaling in gingivitis treatment. This was a pre-experimental study with one group pre and post test design. Samples were obtained by using total sampling technique. There were 30 patients aged 17-45 years that had scaling performed on them at RSGM in 2019. Gingivitis was observed before and after scaling using the modified gingival index (MGI). The results showed that before scaling, there were mild gingivitis 23.30%, moderate gingivitis 70%, and severe gingivitis 6.70%. Two days after scaling, mild gingivitis and moderate gingivitis were observed 50% each. The paired sample t-test showed a p-value of 0.000. In conclusion, scaling is effective in gingivitis treatment based on the assessment using the modified gingival index.Keywords: gingivitis, scaling, modified gingival index Abstrak: Penyakit periodontal yang paling sering dijumpai yakni gingivitis (peradangan gingiva). Gingivitis disebabkan oleh akumulasi biofilm pada plak di sekitar margin gingiva dan respon peradangan terhadap bakteri. Tindakan untuk menghilangkan deposit bakteri dan kalkulus yang menyebabkan gingivitis salah satunya ialah tindakan skeling. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas tindakan skeling terhadap perawatan gingivitis. Jenis penelitian ialah pra eksperimental dengan one grup pre and post test design. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling terhadap pasien yang berusia 17-45 tahun yang dilakukan tindakan skeling di RSGM pada tahun 2019 berjumlah 30 orang. Penelitian ini dilakukan dengan melihat gingivitis sebelum skeling dan setelah skeling melalui pengukuran keparahan gingiva menggunakan modified gingival index (MGI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum skeling gingivitis ringan 23,30%, gingivitis sedang 70%, gingivitis berat 6,70%. Dua hari pasca skeling didapatkan gingivitis ringan dan gingivitis sedang sama besar yaitu masing-masing 50%. Hasil uji t berpasangan menunjukkan nilai p=0,000. Simpulan penelitian ialah tindakan skeling efektif terhadap perawatan gingivitis berdasarkan penilaian modified gingival index.Kata kunci: gingivitis, skeling, modified gingival index


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 105-109
Author(s):  
Nikmah Jalilah Ritonga ◽  
Hani Amaliah Majidah ◽  
Riris Sitorus ◽  
Diah Evawanna Anuhgera ◽  
Kardina Hayati ◽  
...  

Durasi lama menyusui bayi berbeda-beda sesuai dengan pola hisap bayi. Jika kegiatan menyusui berlangsung terlalu lama (lebih dari setengah jam) atau terlalu pendek (kurang dari 4 menit), hal ini menunjukkan kemungkinan adanya masalah pada perlekatan antara bayi dan puting susu ibu. Frekuensi menyusu pada bayi akan sangat mempengaruhi fisik dan emosional bayi yang mana dengan frekuensi dan durasi menyusu akan meningkatkan kondisi yang tenang kepada bayi dan berat badan bayi akan bertambah. Upaya untuk menawarkan meningkatkan kondisi yang tenang dan berat badan bayi salah satunya yaitu pijat bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Rancangan pada penelitian yaitu Quasi-Experiment dengan desain one grup pre dan post test design. Pengambilan sampel ini dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel 10 responden. Dari hasil analisis uji bivariat menggunakan uji paired simple t Test, didapatkan nilai yang signifikan yaitu (p value: 0.000), sehingga p<0.005, dapat disimpulkan terdapat pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Oleh karena itu, diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk mengaplikasikan pijat bayi ini sebagai metode untuk meningkatkan durasi menyusui.


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 96-102
Author(s):  
Aida Fitria ◽  
Ade Ayu Prawita ◽  
Sari Yana

Introduction: Emesis gravidarum or nausea, vomiting, which often occurs in the first trimester of pregnancy, if left untreated, will cause problems for pregnant women and the fetus. Handling of emesis gravidarum can be done with pharmacological and non-pharmacological treatments such as lemon aromatherapy. According to Riskesdas Jambi province in 2018, complications experienced by pregnant women amounted to 14.36% of them experienced nausea and vomiting. Objective: To determine the effect of lemon aromatherapy on emesis gravidarum in pregnant women in the first trimester at the Rosita Village Midwife Clinic, Pasar Monday, Jambi Province in 2020. Method:  The research was pre-experimental design approach in the form of one group pre-test and post-test. The study population was 20 people. The sample were taken by using a purposive sampling technique amounted to 15 respondents, the statistical test used was the depnden t test. Result:  The data obtained the pre-test mean of 10,20 and SD of 1.486, while the post-test of mean of 4,80 SD of 1.234. From the results of the statistical test, namely the paired t-test with a confidence level of 95%, it is known that the p-value=0.000. Conclusion: There is frequency reduction in first trimester emesis gravidarum by giving lemon aromatherapy Lemon Aromatherapy in Trimester I Pregnant Women.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 202-206
Author(s):  
Keleng Ate Ginting ◽  
Raini Panjaitan ◽  
Andreais Boffil Cholilullah ◽  
Anggi Isnani Parinduri ◽  
Resty Tri Yanti

Anemia in pregnant women greatly affects iron deficiency, because in pregnancy the need for oxygen is higher, which triggers an increase in erythropoietin production (Cunninggham, 2016). (WHO, 2010), globally the prevalence of anemia in pregnant women worldwide is 41.8%. The prevalence of anemia in pregnant women in Indonesia increased compared to 2013, in 2013 as many as 37.1% of pregnant women were anemic while in 2018 it increased to 48.9% (Riskesdas, 2018). One alternative to meet iron needs can be done by consuming vegetables, one of which is red spinach. The aim is to determine the effect of giving red spinach juice on increasing hemoglobin levels in pregnant women with anemia at the Salma Clinic, Perbaungan district in 2020. The method of pre-experimental research was one group pretest-posttest study design. The population in this study were all 28 pregnant women. January to May 2020. Sampling using purposive sampling technique. To determine the differences in the production of Hb levels before and after intervention in pregnant women and Hb Check. The statistical test used in this study was the paired sample T-Test, if the p value was ≤ 0.05. The results of the analysis test using paired sample t-test in the experimental group obtained a value of p = 0.025 <(α = 0.05), it can be concluded that the hypothesis in this study was accepted, namely the effect of giving red spinach juice on pregnant women with anemia at the Salmah Perbaungan Clinic, Serdang Bedagai Regency


2021 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 738-743
Author(s):  
Sri Ayu Arianti ◽  
Sri Lestari ◽  
Supriyatni Kartadarma

Background : Anemia in pregnancy is currently a global problem in Indonesia because it can cause maternal death. The role of iron is very important for pregnant women and fetuses. The risk of anemia in pregnant women can cause postpartum bleeding, prolonged labor and infection during the puerperium. Disorders of fetal development can also be caused by iron deficiency. The importance of efforts to reduce the problem of anemia in pregnant women can be pharmacologically and non pharmacologically. Non-pharmacological treatment can be know as complementary or alternative therapy by  giving seaweed and honey  drinks. Consumption of foods containing Fe such as seaweed and consumption of food containing Fe absorption aids (Fe enhancers) containing vitamin C can increase hemoglobin levels in pregnant women.  Purpose: to determine the effectiveness of seaweed (Eucheuma Spinosum) and honey drinks on increasing haemoglobin levels in pregnant women.Methods : The research using a quasi-experimental research method with one group pre test-post test design. The sampling technique used was the non-probability sampling technique of "purposive sampling" with a sample of 30 pregnant women who were given 100 grams of seaweed drink and 25 grams of honey a day for 10 days.Results :  The results showed that there was a change in the mean before being given treatment (Pre test) of 10.4 gr/dl after being given an intervention (post test) of 11.4 gr/dl. Hemoglobin levels after treatment increased on average by 1 g/dl with p-value (0.001) (P <0.05).Conclusion : consuming seaweed and honey drinks has an effect on increasing hemoglobin levels in pregnant women. Keywords:  Haemoglobin, Seaweed , Honey ABSTRAK Latar Belakang : Anemia pada kehamilan saat ini menjadi masalah global di Indonesia karena dapat mengakibatkan kematian pada ibu. Peranan zat besi sangatlah penting bagi ibu hamil dan janin. Resiko anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya perdarahan pasca salin, persalinan lama dan  infeksi pada masa nifas. Gangguan pada perkembangan janin dapat disebabkan juga karena kekurangan zat besi. Pentingnya dilakukan upaya mengurangi masalah anemia pada ibu hamil dapat secara farmakologi dan non farmakologi. Penanganan secara non farmakologi dapat kita kenal dengan therapi komplementer atau alternatif dengan pemberian minuman rumput laut dan madu. Konsumsi makanan yang mengandung Fe seperti rumput laut dan konsumsi  makanan  yang mengandung  zat pembantu penyerapan Fe (enhancer Fe)  yang mengandung vitamin C dapat meningkatkan kadar haemoglobin pada ibu hamil.Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas minuman rumput laut (Eucheuma Spinosum) dan madu terhadap peningkatan kadar haemoglobin pada ibu hamil.Metode : penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan one group pretest-post test design. Teknik pengambilan sampel dengan teknik Nonprobability sampling jenis “Purposive sampling” dengan jumlah sampel 30 orang ibu hamil yang diberikan minuman rumput laut 100 gr dan 25 gr sehari madu selama 10 hari.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan mean sebelum diberikan perlakuan (Pre test) 10,4 gr/dl setelah di berikan intervensi (post test) 11,4 gr/dl. kadar haemoglobin setelah perlakuan  rata-rata meningkat sebesar 1 gr/dl dengan p-value (0,001) (P <0,05).  Kesimpulan : mengkonsumsi minuman  rumput laut dan madu memiliki pengaruh terhadap peningkatan kadar haemoglobin pada ibu hamil. Kata kunci: Haemoglobin, rumput laut, madu 


2021 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 801-808
Author(s):  
Yuliana Tampubolon

Abstrak : Pengaruh Pemberian Daun Kelor Pada Ibu Hamil Trimester Iii Dengan Peningkatan Kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020Berdasarkan data survey Di Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Lampung Tengah terhadap 67 ibu hamil TM III, setelah dilakukan observasi berdasarkan pemeriksaan Hb, diketahui dari 59 ibu hamil TM III, menunjukkan 27 ibu hamil (88%) mengalami anemia dan 7 ibu hamil (10,4%) tidak mengalami anemia. Setelah dilakukan wawancara terhadap 6 ibu hamil yang mengalami anemia, mereka mengatakan tidak pernah mengkonsumsi daun kelor. Hal ini menarik penulis untuk menelaah lebih lanjut bagaimana pola konsumsi daun kelor dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil.. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian daun kelor  pada ibu hamil trimester III terhadap  kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020.Jenis penelitian kuantitatif , rancangan Quasi Experiment dengan pendekatan one group pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM III yang mengalami anemia ringan  dan sedang di wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah tahun 2020  sampel dalam penelitian ini adalah kunjungan ibu hamil  TM III perbulannya mencapai  27 ibu hamil dengan anemia ringan dan sedang. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling.Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji Paired Sample T-Test, diketahui nilai p-value < 0,05 yaitu 0,000 yang artinya Ada Pengaruh Pemberian Daun Kelor  Pada Ibu Hamil Trimester III Terhadap Kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020. rata-rata kadar Hb responden sebelum diberikan daun kelor adalah 8,596 dengan nilai minimum 8.0 g/dl dan maksimum 9,6 g/dl, dari 27 Responden setelah mengkonsumsi daun kelor rata-rata kadar Hb responden sesudah diberikan daun kelor adalah 10,048 dengan nilai minimum 8,9 g/dl dan maksimum 11,4 g/dl diketahui nilai selisih kadar Hb antara sebelum dan sesudah adalah -1,4519Kata Kunci     : Kadar Hb & Daun Kelor


2021 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 634-641
Author(s):  
Ayunin Syahida ◽  
Nanda Mirani

Background: During pregnancy, mothers experience physical and psychological changes that occur due to hormonal changes.The process of adjusting to new conditions experienced by pregnant women can then cause anxiety. To overcome anxiety during pregnancy, non-pharmacological options. Interventions that are often used and proven effective to reduce anxiety are breathing relaxation techniques.Purpose: This study aims to determine the analysis Breathing Relaxation on Anxiety in Pregnant Women in Trimester III in the Work in Puskesmas Langsa Baro.Methods: The designs used in this study were quasi-experimental designs with a one-group pre-test and post-test design approach. The number of research samples was 15 third trimester pregnant women, the sampling technique used was purposive sampling technique. Data analysis was carried out univariate and bivariate using the Paired T-Test.Results: The results showed that the level of anxiety was known to have a p value (sig) (0.000) < 0.05, which means that there is an effect of breathing relaxation on anxiety in  trimester III pregnant women.Conclusion: There is an effect of breathing relaxation on anxiety in trimester III pregnant women. It is hoped that health workers will increase counseling about pregnancy, especially about problems that can occur during pregnancy so that mothers can be more relaxed in dealing with pregnancy and childbirth.  Keywords: Breathing Relaxation, Anxiety, Pregnant ABSTRAKLatar Belakang: Selama kehamilan ibu mengalami perubahan fisik dan psikis yang terjadi akibat perubahan hormon. Proses penyesuaian diri terhadap keadaan baru yang dialami ibu hamil ini kemudian dapat menimbulkan kecemasan. Untuk mengatasi kecemasan pada saat hamil, pilihan non farmakologis. Intervensi yang sering di gunakan dan terbukti efektif untuk mengurangi kecemasan adalah teknik relaksasi pernafasan dan dzikir.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Relaksasi Pernafasan Terhadap Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Baro Tahun 2021.Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment designs (eksperimen semu) dengan pendekatan one group pre test and post test design. Jumlah sampel penelitian sebanyak 15 ibu hamil trimester III. Teknik sampling yang digunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Paired T-Test.Hasil:Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kecemasan diketahui nilai p (sig) (0,000) < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh relaksasi pernafasan terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester III.  Kesimpulan: Ada pengaruh kombinasi relaksasi pernafasan dan dzikir terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester III. Diharapkan agar tenaga kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan tentang kehamilan  terutama tentang masalah-masalah yang dapat terjadi pada masa kehamilan sehingga ibu dapat lebih santai dalam menghadapi masa kehamilan dan persalinan. Kata Kunci: Relaksasi Pernafasan, Kecemasan, Kehamilan


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Dewi Puspita Ningrum ◽  
Hery Ernawati ◽  
Laily Isro'in

AbstractDandruff is often regarded as a mild thing. However, for patients it resulted in disruption of comfort and confidence. The use of natural ingredients without the side effects of chemicals for the treatment of dry dandruff is by using traditional materials obtained from the natural surroundings, one of which is aloe vera (Aloe vera). Aloe vera (Aloe vera), which chemically has elements of a compound that can replace chemical drugs to cope with dry dandruff such as phosphorus, vitamins A, B, amino acids, saponins and flavonoids. The design of this study using one group pra-post test design, with a population of 23 respondents, a sample of 23 respondents, using total sampling technique. Collecting data using questionnaires. Data processing with data normality test pre-post <30%, then using a paired t-test with significance <0.05.The results of this study obtained from 23 respondents, 17 respondents (73.9%) experienced a decline in scores, 4 respondents (17.4%) score remained, and 2 respondents (8.7%) decrease increase of dry dandruff score. Statistical analysis showed significant results with a p-value = 0.000 < 0.05. The conclusion of this study is aloe vera gel (Aloe vera) has an effect to healing dry dandruff. Therefore it is expected that sufferers of dry dandruff are more selective to choose the type of scalp treatment.Keywords: Aloe Vera Gel, Dry Dandruff.AbstrakKetombe kering sering dianggap sebagai hal yang ringan. Namun, bagi penderita hal tersebut mengakibatkan gangguan kenyamanan dan tidak percaya diri. Penggunaan bahan alami tanpa menimbulkan efek samping untuk pengobatan ketombe kering adalah dengan menggunakan bahan tradisional, salah satunya adalah lidah buaya (Aloe vera). Lidah buaya (Aloe vera) yang secara kimia memiliki unsur-unsur senyawa yang dapat menggantikan fungsi obat kimia untuk mengatasi ketombe kering diantaranya fosfor, vitamin A,B, asam amino, saponin dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel lidah buaya (Aloe vera) terhadap penyembuhan ketombe kering. Desain penelitian ini menggunakan one group pra-post test design, dengan jumlah populasi 23 responden, sampel 23 responden, dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan uji normalitas data pre-post <30%, maka menggunakan uji paired t-test dengan kemaknaan <0,05. Hasil penelitian ini didapatkan dari 23 responden, 17 responden (73,9%) mengalami penurunan skor, 4 responden (17,4%) skor tetap, dan 2 responden (8,7%) mengalami penurunan peningkatan skor ketombe kering. Analisis statistika menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai = p-value 0.000 < 0.05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gel lidah buaya (Aloe vera) mempunyai efek untuk penyembuhan ketombe kering. Maka dari itu diharapkan penderita ketombe kering lebih selektif untuk memilih jenis perawatan kulit kepala.Kata Kunci : Gel Lidah Buaya, Ketombe Kering.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document