scholarly journals Senam Aerobik untuk Meningkatkan VO2 Max Mahasiswa Tingkat II Poltekkes Kemenkes Riau Prodi DIII Keperawatan di Luar Kampus Utama

Author(s):  
Elmukhsinur Elmukhsinur ◽  
Yulianto Yulianto

Sedentary lifestyle is one of the ten causes of death and disability in the world. More than two million deaths each year are caused by lack of movement or physical activity. The majority of teenagers are lazy to move and exercise. Aerobic exercise like aerobics is needed to achieve fitness. One way to assess fitness by measuring VO2 Max. This study aimed to look at the effect of aerobics on VO2 Max Level II students of the Poltekkes Kemenkes Riau Department of Nursing Education Study Program Outside the Main Campus. This research was an experimental research with one group pre-test-post test design approach. The samples size was 31 people, consisting of 22 women and 9 men. VO2 Max was tested using the Bleep test. Measurement of VO2 Max is done twice, namely before doing aerobic exercises and after doing aerobic exercises for 6 weeks with a frequency of 3 times a week, each aerobic exercise duration of 45 minutes. Data were analyzed by paired sample t-test. The results showed the average VO2 Max value of female students before and after doing aerobic exercise increased from 21.84 ml / kg / minute to 25.26 ml / kg / minute, with a p value of 0.000. In male students there was also an increase in the average VO2 Max before and after aerobic exercise from 29.08 ml / kg / min to 34.07 ml / kg / min with a p value of 0.002. Based on the results of the study concluded, aerobic exercise affects the increase in VO2 Max Polytechnic students of the Ministry of Health Riau Study Program Outside the Main Campus. Keywords: aerobics; exercise; VO2 Max; level II student ABSTRAK Gaya hidup sedentary merupakan satu dari sepuluh penyebab kematian dan kecacatan di dunia. Lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya bergerak atau aktivitas fisik. Mayoritas remaja malas untuk bergerak dan berolahraga. Olahraga aerobik seperti senam aerobik diperlukan diperlukan untuk mencapai kebugaran. Salah satu cara menilai kebugaran dengan mengukur VO2 Max. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh senam aerobik terhadap VO2 Max mahasiswa Tingkat II Poltekkes Kemenkes Riau Prodi DIII Keperawatan Di Luar Kampus Utama. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan One group pre test-post test design. Jumlah sampel sebanyak 31 orang, yang terdiri dari 22 perempuan dan 9 laki-laki. VO2 Max di test dengan menggunakan Bleep test. Pengukuran VO2 Max di lakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum melakukan senam aerobik dan sesudah melakukan senam aerobik selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu, tiap senam aerobik berdurasi 45 menit. Data dianalisis dengan uji paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai VO2 Max pada mahasiswa perempuan sebelum dan sesudah melakukan senam aerobik meningkat dari 21,84 ml/kg/menit menjadi 25,26 ml/kg/menit, dengan nilai p 0,000. Pada mahasiswa laki-laki juga terdapat peningkatan rata-rata VO2 Max sebelum dan sesudah senam aerobik dari 29,08 ml/kg/menit menjadi 34,07 ml/kg/menit dengan nilai p 0,002 (<0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, senam aerobik berpengaruh terhadap peningkatan VO2 Max mahasiswa Poltekkes Kemenkes Riau Program Studi di Luar Kampus Utama. Kata kunci: senam aerobik; olahraga; VO2 Max; mahasiswa tingkat II

e-GIGI ◽  
2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Febri Korompot ◽  
Krista V. Siagian ◽  
Damajanty H. C. Pangemanan ◽  
Johanna Khoman

Abstract: The most common periodontal disease is gingivitis which is caused by biofilm accumulation on plaque around the gingival margin and inflammatory response to bacteria. Scaling is used to eliminate bacterial and calculus deposits that cause gingivitis. This study was aimed to determine the effectiveness of scaling in gingivitis treatment. This was a pre-experimental study with one group pre and post test design. Samples were obtained by using total sampling technique. There were 30 patients aged 17-45 years that had scaling performed on them at RSGM in 2019. Gingivitis was observed before and after scaling using the modified gingival index (MGI). The results showed that before scaling, there were mild gingivitis 23.30%, moderate gingivitis 70%, and severe gingivitis 6.70%. Two days after scaling, mild gingivitis and moderate gingivitis were observed 50% each. The paired sample t-test showed a p-value of 0.000. In conclusion, scaling is effective in gingivitis treatment based on the assessment using the modified gingival index.Keywords: gingivitis, scaling, modified gingival index Abstrak: Penyakit periodontal yang paling sering dijumpai yakni gingivitis (peradangan gingiva). Gingivitis disebabkan oleh akumulasi biofilm pada plak di sekitar margin gingiva dan respon peradangan terhadap bakteri. Tindakan untuk menghilangkan deposit bakteri dan kalkulus yang menyebabkan gingivitis salah satunya ialah tindakan skeling. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas tindakan skeling terhadap perawatan gingivitis. Jenis penelitian ialah pra eksperimental dengan one grup pre and post test design. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling terhadap pasien yang berusia 17-45 tahun yang dilakukan tindakan skeling di RSGM pada tahun 2019 berjumlah 30 orang. Penelitian ini dilakukan dengan melihat gingivitis sebelum skeling dan setelah skeling melalui pengukuran keparahan gingiva menggunakan modified gingival index (MGI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum skeling gingivitis ringan 23,30%, gingivitis sedang 70%, gingivitis berat 6,70%. Dua hari pasca skeling didapatkan gingivitis ringan dan gingivitis sedang sama besar yaitu masing-masing 50%. Hasil uji t berpasangan menunjukkan nilai p=0,000. Simpulan penelitian ialah tindakan skeling efektif terhadap perawatan gingivitis berdasarkan penilaian modified gingival index.Kata kunci: gingivitis, skeling, modified gingival index


2021 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 801-808
Author(s):  
Yuliana Tampubolon

Abstrak : Pengaruh Pemberian Daun Kelor Pada Ibu Hamil Trimester Iii Dengan Peningkatan Kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020Berdasarkan data survey Di Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Lampung Tengah terhadap 67 ibu hamil TM III, setelah dilakukan observasi berdasarkan pemeriksaan Hb, diketahui dari 59 ibu hamil TM III, menunjukkan 27 ibu hamil (88%) mengalami anemia dan 7 ibu hamil (10,4%) tidak mengalami anemia. Setelah dilakukan wawancara terhadap 6 ibu hamil yang mengalami anemia, mereka mengatakan tidak pernah mengkonsumsi daun kelor. Hal ini menarik penulis untuk menelaah lebih lanjut bagaimana pola konsumsi daun kelor dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil.. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian daun kelor  pada ibu hamil trimester III terhadap  kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020.Jenis penelitian kuantitatif , rancangan Quasi Experiment dengan pendekatan one group pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM III yang mengalami anemia ringan  dan sedang di wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah tahun 2020  sampel dalam penelitian ini adalah kunjungan ibu hamil  TM III perbulannya mencapai  27 ibu hamil dengan anemia ringan dan sedang. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling.Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji Paired Sample T-Test, diketahui nilai p-value < 0,05 yaitu 0,000 yang artinya Ada Pengaruh Pemberian Daun Kelor  Pada Ibu Hamil Trimester III Terhadap Kadar Hb Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedung Sari Kecamatan Anak Ratu Aji Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020. rata-rata kadar Hb responden sebelum diberikan daun kelor adalah 8,596 dengan nilai minimum 8.0 g/dl dan maksimum 9,6 g/dl, dari 27 Responden setelah mengkonsumsi daun kelor rata-rata kadar Hb responden sesudah diberikan daun kelor adalah 10,048 dengan nilai minimum 8,9 g/dl dan maksimum 11,4 g/dl diketahui nilai selisih kadar Hb antara sebelum dan sesudah adalah -1,4519Kata Kunci     : Kadar Hb & Daun Kelor


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Telly Katharina, Yuliana
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI AUDIO VISUAL DENGAN HASIL PENGETAHUAN SETELAH PENYULUHAN PADA REMAJA SMA NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN 2017Telly Khatarina1, Yuliana2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail korespondensi: [email protected] ini, usia remaja merupakan usia yang paling rawan mengalami masalah penyimpangan kesehatan reproduksi. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh remaja agar meningkatkan pengetahuan tentang masalah kesehatan reproduksi. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi adalah dengan cara penyuluhan. Penyuluhan dengan audio visual adalah salah satu media yang menyajikan informasi atau pesan melalui lihat dan dengar sehingga semakin banyak panca indera yang digunakan maka semakin jelas pengetahuan yang diperoleh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi melalui audio visual dengan hasil pengetahuan setelah penyuluhan pada remaja SMA Negeri 2 Pontianak tahun 2017. Desain dalam penelitian ini menggunakan Eksperimen Semu (Quasi Eksperimen) dengan rancangan One Group Pretest Post Test Design terhadap 32 siswa di bulan April dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Hasil penelitian sebelum penyuluhan sebagian besar dari responden (65,6%) dengan jumlah 21 orang dikategorikan kurang dan sesudah penyuluhan hampir seluruh responden (84,4%) dengan jumlah 27 orang dikategorikan baik. Diketahui hasil uji Paired Sample T-Test didapatkan bahwa nilai T hitung < T tabel (-10,74 < -2,042) dan hasil uji statistik didapat nilai p value 0,0001 < alpha (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi melalui audio visual dengan hasil pengetahuan setelah penyuluhan. Kesimpulan dan saran dari penelitian ini adalah diajukan kepada siswa-siswi agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sehingga memiliki sikap dan perilaku kehidupan seksual yang sehat dan bertanggung jawab pada masa remaja.Kata Kunci: Kesehatan Reproduksi, Audio Visual, Pengetahuan, Remaja


2019 ◽  
pp. 115-119
Author(s):  
Wahyuningsih Safitri ◽  
Ratih Dwi Lestari Puji Utami

Nyeri yang dialami lansia dengan osteoartritis sering kambuh dan resisten terhadap analgetik sehingga diperlukan terapi alternatif untuk mengurangi nyeri. Jahe merah adalah jahe yang sangat cocok untuk dijadikan herbal dan lebih banyak digunakan sebagai obat, karena kandungan minyak atsiri dan oleoresinnya paling tinggi dan mengandung gingerol diduga dapat memblok produksi prostaglandin sehingga dapat menurunkan nyeri. Penelitian ini berjudul pengaruh kompres jahe merah terhadap penurunan nyeri osteoartritis pada lansia. Metode penelitian adalah pre-eksperiment dengan one group pre-test dan post-test design with control group. Pengumpulan data dilakukan pada saat sebelum dan sesudah pemberian intervensi kompres jahe merah. Pengambilan sampel dengan purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Alat penelitian ini terdiri kompres jahe merah dan lembar observasi nyeri pre test dan post test. Analisa data dengan menggunakan Paired-Sample T Test karena data berdistribusi normal. Hasil menunjukkan ada pengaruh pemberian kompres jahe merah terhadap penurunan nyeri osteoartritis pada lansia dengan p value 0,006 dan rata-rata penurunan skala nyeri 3,16. Hasil uji Mann-Whitney didapatkan p value 0,000 rata-rata penurunan nyeri pada kelompok intervensi 2,26 dan kelompok kontrol 1,16, artinya ada perbedaan pemberian kompres jahe merah terhadap penurunan nyeri osteoartritis pada lansia. Kata kunci: osteoartritis, lansia, jahe merah Pain experienced by elderly people with osteoarthritis often relapse and is resistant to analgesics so alternative therapies are needed to reduce pain. Red ginger is a ginger that is very suitable to be used asan herb and is more widely used as medicine, because the content of essential oils and oleoresin is the highest and contains gingerol which is thought to block the production of prostaglandins so that it can reduce pain. This study entitled the effect of red ginger compresses on reducing osteoarthritis pain in the elderly. The research method is pre-experiment with one group pre-test and post-test design with control group. Data collection was carried out before and after the intervention of red ginger compresses. Sampling with purposive sampling is a technique of determining samples with certain considerations. This research tool consisted of red ginger compresses and pain observation sheets pre test and post test. Analyze data using Paired-Sample T Test because data is normally distributed. The results showed there was an effect of giving red ginger compresses to the reduction of osteoarthritis pain in the elderly with p value 0.006 and the average reduction in pain scale 3,16. The Mann-Whitney test results obtained p value 0,000 the average reduction in pain in the intervention group 2,26 and the control group 1,16, meaning that there is a difference in the provision of red ginger compresses to decrease osteoarthritis pain in the elderly. Keywords: osteoarthritis, elderly, red ginger


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 108
Author(s):  
Marliyana Marliyana
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Nyeri adalah sensori subjektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Pasien yang mengalami nyeri, perlu dilakukan tindakan untuk mengurangi nyeri salah satunya adalah terapi murotal Qur’an. Berdasarkan data dari RS.Hi.Abdul Moeloek pada bulan Desember 2016 sampai dengan Mei 2017 menunjukkan bahwa terdapat 250 pasien atau 24,6% yang memerlukan tindakan bedah laparotomi dari 1013 pasien yang memerlukan tindakan bedah lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi murotal Qur’an terhadap penurunan skala nyeri saat perawatan luka di ruang kutilang RS. Dr.Hi.Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi eksperimen menggunakan rancangan one group pretest post test design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2017. Subyek dalam penelitian ini adalah 30 orang pasien post laparotomi di ruang kutilang RS Dr.Hi.Abdoel Moeloek. Uji hipotesis dengan uji paired sample t-test. Hasil analisa univariat diperoleh bahwa sebelum pemberian tindakan terapi murotal Qur’an rata-rata skala nyeri yaitu 9,25 dan setelah pemberian tindakan terapi murotal Qur’an terjadi penurunan skala nyeri menjadi 0.68 Hasil analisis bivariat diketahui ada pengaruh pemberian terapi murotal Qur’an terhadap skala nyeri pasien post op laparatomi saat dilakukan perawatan luka di di ruang kutilang RS Dr.Hi.Abdoel Moeloek tahun 2017 (p-value= 0,000). Bagi perawat diharapkan dapat memberikan terapi Murotal Qur’an sebagai alternatif dalam pemberian terapi non farmaklologis.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 417-425
Author(s):  
Ana Mariza ◽  
Devi Kurniasari ◽  
Putri Lia Rosa

ABSTRACT: DIFFERENCES IN Hb LEVELS BEFORE AND AFTER CONSUMING Fe TABLETS AT BPM DESSY ADRIANI, S.Tr.Keb GARUNTANG BANDAR LAMPUNG  Introduction: Based on the pre-survey data that the researchers conducted at BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung on January 11, 2021, it was found that there were 10 pregnant women with Hb levels < normal, i.e. an average of 10.0 g/dl, after interviews. to 10 pregnant women, they said that 4 pregnant women often forget to take Fe tablets because they are busy working and 6 pregnant women never take Fe tablets. The purpose: of this study was to determine the difference in Hb levels before and after consuming Fe tablets at BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung in 2021.Method: This type of research is quantitative, the design used in this research is Quasi Experiment with a one group pre test and post test design approach. The population in this study were all pregnant women TM III who experienced mild anemia at BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung in a month reached 40 pregnant women and a sample of 40 pregnant women. In this study the sampling technique used is purposive samplingResult: The pairet sample T test results show a P-value of 0.000, which is <0.005, so it can be concluded that there is a difference between before and after being given Fe Tablets on Hb Levels in Pregnant Women at BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung in 2021.Conclusion: This research is expected to be additional information for health service providers, especially for MCH in determining health program policies, such as providing health socialization about the importance of consuming Fe tablets to overcome anemia, conducting counseling to pregnant women who have anemia problems and always making a schedule for checking blood levels. Hb every week Keywords: Hb Levels & Fe . Tablets  INTISARI: PERBEDAAN KADAR Hb SEBELUM DAN SESUDAH MENGKONSUMSI TABLET Fe DI BPM DESSY ADRIANI, S.Tr.Keb GARUNTANG BANDAR LAMPUNG  Latar Belakang: Berdasarkan data prasurvey yang peneliti lakukan Di BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung pada tanggal 11 Januari 2021, diketahui bahwa terdapat 10 ibu hamil dengan kadar Hb < normal yaitu rata-rata 10,0 g/dl, setelah dilakukan wawancara kepada 10 ibu hamil, mereka mengatakan bahwasanya 4 ibu hamil sering lupa mengkonsumsi tablet Fe karena sibuk bekerja dan 6 ibu hamil tidak pernah mengkonsumsi Tablet Fe.Tujuan penelitian: diketahui Perbedaan Kadar Hb Sebelum Dan Sesudah Mengkonsumsi Tablet Fe di BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung Tahun 2021.Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan pendekatan one group pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM III yang mengalami anemia ringan Di BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung dalam perbulannya mencapai 40 ibu hamil dan sampel berjumlah 40 ibu hamil. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling Hasil Penelitian: Hasil uji pairet sample T test menunjukkan nilai P-value 0,000 yaitu < 0,005 maka dapat di simpulkan ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan Tablet Fe Terhadap Kadar Hb Pada Ibu Hamil Di BPM Dessy Adriani, S.Tr.Keb Garuntang Bandar Lampung Tahun 2021.Kesimpulan: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi tempat pelayanan kesehatan khususnya pada KIA dalam menentukan kebijakan-kebijakan program kesehatan, seperti memberikan sosialisasi kesehatan tentang pentingnya konsumsi tablet Fe untuk mengatasi anemia, mengadakan konseling kepada ibu hamil yang mengalami masalah anemia dan selalu membuat jadwal pemeriksaan kadar Hb setiap minggunya. Kata Kunci: Kadar Hb & Tablet Fe


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 090-096
Author(s):  
Ani Widayati ◽  
Yeni Kartika Sari ◽  
Bisepta Prayogi

Abstract: Anxiety is a nursing problem that requires nursing intervention. The phenomenon that occurs, often found preoperative patients experience anxiety without specific intervention from nurses to re- duce anxiety, resulting in an increase in blood pressure which can lead to delayed operation plan. This study aimed to determine the effectiveness of counseling of thinking, feeling and acting (TFA) approach to blood pressure in patients with pre-cataract surgery at the Central Surgical Installation of Kanjuruhan Hospital Malang Regency The design in this study was experimental with one group pre-test and post- test design, the sample was 16 people taken by purposive sampling technique. The data analysis used a paired sample T-Test statistical test. The results showed that there was an effect of counseling of the thinking, feeling and acting (TFA) approach to the patient’s blood pressure of pre cataract surgery, with p value = 0.000 <  (0.05). The effect of counseling with the approach of thinking, feeling and acting (TFA) to the patient’s blood pressure pre cataract surgery, was due to the TFA approach counseling, the Client was able to express his feelings correctly, had more rational thoughts, and prioritized useful actions so that anxiety could be reduced or even eliminated. Decreased and even lno anxiety could keep the patient’s blood pressure stable. This research was evidence based practice, to make standard oper- ating procedures (SOP) of counseling Keywords: Counseling, blood pressure, pre cataract surgery. Abstrak:Kecemasan merupakan salah satu masalah keperawatan yang memerlukan intervensi keperawatan. Fenomena yang terjadi, sering ditemukan pasien preoperasi mengalami kecemasan tanpa intervensi spesifik dari perawat untuk mengurangi kecemasannya, sehingga berakibat pada peningkatan tekanan darah yang bias mengakibatkan ditundanya rencana operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling dengan pendekatan thinking, feeling dan acting (TFA) terhadap tekanan darah pasien pre operasi katarak di Instalasi Bedah Sentral RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang Desain dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan one group pre-test and post-test design, menggunakan teknik purposive sampling, diperoleh sampel sebanyak 16 orang. Analisais data menggunakan uji statistik paired sample T- Test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh konseling dengan pendekatan thinking, feeling dan acting (TFA) terhadap tekanan darah pasien pre operasi katarak, dengan p value = 0, 000 <   (0,05). Adanya pengaruh konseling dengan pendekatan thinking, feeling dan acting (TFA) terhadap tekanan darah pasien pre operasi katarak, disebabkan karena Dalam konseling pendekatan TFA, Klien lebih mampu mengekspresikan perasaannya dengan benar, memiliki pemikiran yang lebih rasional, dan lebih mengutamakan tindakan yang bermanfaat sehingga kecemasan lebih dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Kecemasan yang menurun bahkan hilang dapat mempertahankan tekanan darah pasien tetap stabil. Pene- litian ini sebagai evidence based practice, untuk membuat standar prosedur operasional (SOP) konseling Kata kunci: Konseling, tekanan darah, pre operasi katarak


Masker Medika ◽  
2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 135-145
Author(s):  
Marwan Riki Ginanjar ◽  
Miranti Florencia Iswari ◽  
Noftalina Noftalina

Latar belakang: Hospitalisasi dapat menimbulkan kecemasan pada anak prasekolah. Kecemasan anak prasekolah akibat hospitalisasi dapat diminimalisirdengan bermain, salah satunya menggunakan buku cerita. Pemanfaat buku sebagai media terapi disebut juga dengan Biblioterapi. Tujuan:Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh biblioterapi terhadap kecemasan hospitalisasi pada anak usia prasekolah di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Metode:Penelitian menggunakan metode pre-experiment dengan rancangan One Group Pretest-postest. Kecemasan diukur dengan kuisioner kecemasan. Sampel penelitian ini adalah sebagian anak yang mengalami hospitalisasi di RS Muhammadiyah Palembang sebanyak 25 anak. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April – Mei 2019.. Uji Statistik dengan mengunakan statistik parametrik uji T-test dependent.Hasil:Rata-rata nilai kecemasan siswa sebelum dan setelah dilakukan intervensibiblioterapi adalah 56,84 dan 3,35 dengan nilai p value<0,001 yang artinya ada pengaruh biblioterapi terhadap kecemasan hospitalisasi pada anak prasekolah.   Background: Hospitalization can cause anxiety in children. When children experience anxiety at the hospital, children will usually play using books. Use of books as a therapeutic medium is also called Bibliotherapy. Purpose: of this study was to determine the effect of Bibliotherapy on the anxiety of hospitalization in preschool children at the Muhammadiyah hospital in Palembang.Methode: This research method uses preexperimental research methods with one group pre-post test design with 25 responden. Data collected at April – May 2019. T Test dependent used to analysis the result.Results:The Mean of Anxiety before and after intervention is 56,84 dan 3,35p value<0.001, which means that there is a significant relationship between bibliotherapy to the hospitalization anxiety in preschool children at the Muhammadiyah Hospital Palembang.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 37-51
Author(s):  
Novadhila Purwaningtyas ◽  
Masruroh

Pain is the most dominant problem in post perative section caesarea.  Classical music therapy is one of the non-pharmacological methods with relaxation techniques. In Salatiga regional hospital accident management uses pharmacological techniques, namely analgesic administration and non-pharmacological techniques used to reduce pain are deep breathing techniques and have never used music therapy to reduce treatment in post cesarean patients. To find out the effectivity of classical music therapy toward decreasing pain intensity to post sectio caesarea patient . This research used pre-experimental with a pre-test and post-test design. The sampling technique in this research used a purposive sampling with a total sample of 15 mothers post section caesarea . Test analysis used a statistical paired sample T test. The results of the study obtained an average age of 29 years of respondents with the education of most junior high schools, the average pain before intervention was 7.60 and after intervention was 5.73. There was a significant difference of pain intensity before and after being given classical music therapy (P value 0,000). Statistically the provision of classical music therapy can reduce pain intensity in post section caesarean patients (P value 0,000). ABSTRAK Nyeri merupakan masalah yang paling mendominasi pada pasca pembedahan section caesarea.Terapi musik klasik merupakan salah satu metode non farmakologi dengan teknik relaksasi. Di RSUD Salatiga penatalaksanaan nyeri menggunakan teknik farmakologi yaitu pemberian analgesik dan teknik non farmakologi yang digunakan untuk mengurangi nyeri adalah teknik nafas dalam dan belum pernah menggunakan terapi musik untuk mengurangi nyeri pada pasien post operasi Caesar. Untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi musik klasik terhadap intensitas nyeri pada pasien post section caesarea  Penelitian ini menggunakan pre eksperimental dengan pendekatan pre test and post test design. Teknik pengambilan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 15 ibu post section caesarea . Uji analisis menggunakan uji statistik paired sample T test. Hasil peneltian diperoleh rata-rata umur responden 29 tahun dengan pendidikan sebagian besar SMP, rata-rata nyeri sebelum diberikan intervensi sebesar 7,60 dan sesudah diberikan intervensi sebesar 5,73. Ada perbedaan signifikan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik ( P value 0,000 ). Secara statistik pemberian terapi music klasik dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post section caesarea (P value 0,000 ).


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 18-25
Author(s):  
Agus Sutikno ◽  
Ana Ifa Nurul Haida ◽  
Dian Yovita Sari

Background: Pentavalent vaccine has several types of diseases, namely diphtheria, pertussis, tetanus, hepatitis B, inflammation of the brain and pneumonia. However.Forhalalisasi socialization and provision of immunization pentavalen. Purpose : This study aims to find out how the effectiveness of socialization pentavalen immunization by health workers to toddlers in the  working area Beji Puskesmas Kota Batu. Methods : This research was analytic observational with cross sectional approach (one group pre test - post test design) was done to Mrs. Batita in working area BejiPuskesmas Town of Batu in May to June 2017. Respondents were selected in total sampling and conducted questionnaire by using observation sheet before and after further Pentavalen immunization socialization for measurement of Batita mother in immunization implementation. Data collection using using pre-post observation sheet and the result in analysis by using Paired Sample T-test, the significant level used is 95% with value α 0, 05. Result : The result of the research shows that before the implementation of Pentavalen Socialization on 17 batitae 17 respondents (30,9%) and the last socialization of Pentavalen to IbuBatita as many as 45 respondents (81,8%), there is significant correlation between effectivity of pentavalent immunization socialization by health worker against Batita housewife in working area Beji Puskesmas Kota Batu p value = 0.000 and α = 0,05. Conclusion : In this study the implementation of immunization socialization. IbuBatita will increase awareness and awareness of IbuBatita to immunize her baby in Posyandu or other health services that serve immunization


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document