scholarly journals Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik dan Gangguan Perdarahan Menstruasi pada Akseptor KB di Puskesmas Tompobulu

Author(s):  
Yusrah Taqiyah ◽  
Fatma Jama ◽  
Hasraeni Hasraeni

Hormonal contraception has several side effects namely nausea, headache, mammary pain, fluor albus, weight gain, hyporeorrhea found in the use of pill contraception. Whereas the use of injection contraception often causes irregular bleeding (spotting), and amenorrhoea. The purpose of this study is to determine the relationship between the use of injection contraception contraception with menstrual bleeding disorders in family planning acceptors at Tompobulu Health Center, Gowa Regency. The research design used was cross-sectional. The sample in this study were 101 family planning acceptors, selected using purposive sampling. Data were collected using questionnaire, then analyzed using Fisher's exact test. The results showed that there was a significant relationship between the use of injection contraception and spotting, with p-value of 0.007 and there was no significant relationship between the use of injection contraception contraception with menorrhagia, with p-value of 1.000. Keywords: injecting contraception; spotting; menorrhagia ABSTRAK Kontrasepsi hormonal memiliki beberapa efek samping yaitu rasa mual, sakit kepala, nyeri pada mammae, fluor albus, kenaikan berat badan, hipomenorea terdapat pada penggunaan kontrasepsi pil. Sedangkan pada pemakaian kontrasepsi suntik sering menimbulkan perdarahan yang tidak teratur (spotting), dan amenorea Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemakaian alat kontrasepsi suntik dengan gangguan perdarahan menstruasi pada akseptor keluarga berencana di Puskesmas Tompobulu Kabupaten Gowa. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 101 akseptor keluarga berencana, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, lalu dianalisis menggunakan Fisher’s exact test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pemakaian alat kontrasepsi suntik dengan spotting dengan nilai p 0,007 dan tidak ada hubungan yang signifikan antara pemakaian alat kontrasepsi suntik dengan menoragia, dengan nilai p 1,000. Kata kunci: kontrasepsi suntik; spotting; menorrhagia

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 102-112
Author(s):  
Sriwani Supardin

Ship sanitation is an indicator of vessel cleanliness, vector control in 2017 no high-risk vessels were found, in 2018 there were 7 high-risk vessels and in 2019 there were 15 high-risk vessels. This study aims to determine the relationship between kitchen sanitation, food raft space and warehouse with cockroach density on ships in the Kendari port area. This type of research is an observational, Cross-Sectional Study design. The population is all ships berthed in the Kendari port area as many as 41 ships and a sample of 37 vessels taken by purposive sampling. Data analysis used fisher's exact test. The results showed that of the 37 ships, the highest density of cockroaches met the requirements (75.7%), the rest did not meet the requirements (24.3%). The kitchen sanitation met the requirements (75.7%), the rest did not meet the requirements (24.3%), then the food raft room sanitation met the requirements (83.8%) and did not meet the requirements (16.2%). Furthermore, warehouse sanitation fulfills the requirements (62.2%) and does not meet the requirements (37.8%). The results of Fisher's exact test obtained p value (0,000). The conclusion of this study is that there is a relationship between kitchen sanitation, food raft space and warehouse with cockroach density on ships in the Kendari port area. Suggestions for the KKP to establish policies to prevent cockroach development.


Author(s):  
Yeni Lestari ◽  
Dian Roza Adila ◽  
Raja Fitrina Lestari

Tali pusat yang tidak dirawat dengan baik akan menyebabkan infeksi, yang ditandai dengan kemerahan dan bengkak pada tali pusat. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya infeksi tali pusat adalah dengan melakukan tindakan mencuci tangan dalam perawatan tali pusat. Mencuci tangan bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kuman dan bakteri yang menempel ditangan supaya kuman dan bakteri tersebut tidak masuk kedalam luka tali pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap tindakan mencuci tangan dalam perawatan tali pusat bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Payung Sekaki. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling. Hasil univariat terhadap 42 responden didapatkan bahwa mayoritas ibu memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 27 responden (64,3%), sikap ibu mayoritas baik sebanyak 23 responden (54,8%) dan mayoritas ibu malakukan tindakan mencuci tangan dalam perawatan tali pusat sebanyak 37 responden (88,1%). Hasil bivariat menggunakan uji chi- square dengan uji alternatif fisher’s exact test untuk pengetahuan dan uji kolomogorov-smirnov test untuk sikap, didapatkan hasil terdapatnya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap tindakan mencuci tangan dalam perawatan tali pusat bayi baru lahir dengan p value 0,004 lebih kecil dari 0,05 dan tidak terdapat hubungan antara sikap ibu terhadap tindakan mencuci tangan dalam perawatan tali pusat dengan p value 0,998 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil analisa tersebut diharapkan kepada petugas kesehatan dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan ibu dengan memberikan pendidikan kesehatan bahwa selalu mencuci tangan dalam tindakan apapun terutama tindakan yang berhubungan dengan bayi baru lahir.          


e-CliniC ◽  
2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Jibrando Tumilaar ◽  
Pieter L. Suling ◽  
Nurdjannah J. Niode

Abstract: Pityriasis versikolor is a skin fungal infection that is quite common in Indonesia as a tropical country with a hot and humid climate, especially if the personal hygiene is not good enough. This study was aimed to evaluate the relationship between personal hygiene and the incidence of pityriasis versicolor among male students of the Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University. This was a descriptive analytical stuudy with a cross-sectional design. Subjects were 42 medical students of batch 2015-2018. Personal hygiene was determined by using questionnaires and diagnosis of pityriasis versicolor was confirmed based on clinical and Wood lamp examinations. The results showed that pityriasis versicolor was diagnosed in two subjects (4.8%). The Fisher’s exact test obtained a significancy value of 0.003 which indicated that there was a significant relationship between personal hygiene and pityriasis versicolor. Conclusion: There was a significant relationship between personal hygiene and the occurence of pityriasis versicolor. Poor personal hygiene was a risk factor of pityriasis versicolor.Keywords: pityriasis versicolor, personal hygiene, students Abstrak: Pitiriasis versikolor adalah infeksi jamur kulit yang cukup banyak ditemukan di Indonesia yang merupakan negara tropis beriklim panas dan lembab, apalagi bila higiene kurang sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui higiene personal terhadap kejadian pitiriasis versikolor pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong lintang. Subjek penelitian ialah 42 mahasiswa Kedokteran Umum angkatan 2015-2018. Tingkat higiene personal diambil dari kuesioner dan diagnosis pitiriasis versikolor ditegakkam berdasarkan pemeriksaan klinis dan lampu Wood. Hasil penelitian memperlihatkan kejadian pitiriasis versikolor pada dua subyek penelitian (4,8%). Uji Fisher’s exact test mendapatkan nilai signifikansi 0,003 yang menunjukkan adanya hubungan bermakna antara higiene personal dan pitiriasis versikolor. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara higiene personal dan pitiriasis versikolor. Higiene personal yang buruk merupakan faktor risiko terjadinya pitiriasis versikolor.Kata kunci: pitiriasis versikolor, higiene personal, mahasiswa


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 111-118
Author(s):  
Lumastari Ajeng Wijayanti ◽  
Eny Sendra ◽  
Ratih Novitasari ◽  
Tanti Dwi Pujaningsih

This research used cross sectional design. The population was 194 respondents and the sample was 54 respondents which are taken by using simple random sampling technique. Independent variable in this research was demographic status that was measured by questionnaire and nutritional status that was measured based on Body Mass Index (BMI). Meanwhile, dependent variable in this research was the occurrence of anemia that was measured by using spectrophotometry. Data analysis used Fisher's Exact test and Two-Sample Kolmogorov-Smirnov test (α = 0,05). Result of Fisher's Exact test was obtained that p value = 1,000 > 0,05, which meant that there was no significant correlation between demographic status and the occurrence of anemia. Meanwhile, result of Two-Sample Kolmogorov-Smirnov test was obtained that p value = 0,017 < 0,05, which meant that there was a significant correlation between nutritional status and the occurrence of anemia.


Author(s):  
Bina Aquari Bina Aquari

ABSTRAK   Kontrasepsi Hormonal sebagai salah satu alat Kontrasepsi meningkat dan tajam. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, Pengguna alat kontrasepsi suntik yaitu 35,3%, pil yaitu 30,5%, IUD yaitu 15,2%, Implant 7,3%, dan 11,7% Kontrasepsi lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan peningkatan berat badan dan ketidakteraturan siklus haid dengan KB suntik pada akseptor KB di Puskesmas Pembina Palembang Tahun 2018.Rumusan masalah penelitian ini adalah hubungan antara umur dan pengetahuan akseptor tentang KB Suntik di Puskesmas Pembina Palembang Tahun 2018.Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan dengan kuesioner.Uji Statistic yang dipakai adalah Uji Chi-Square. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 62 orang dan seluruh Populasi dijadikan sampel. Dari hasil analisa univariat responden yang memakai KB Suntik lebih besar yaitu sebanyak 36 orang (58,1%), dan 26 orang (41,9%) yang tidak memakai KB Suntik. Responden yang berat badannya meningkat memakai kontrasepsi sebanyak 33 orang (53,2%), sedangkan responden yang berat badannya tidak meningkat sebanyak 29 orang (46,8%) dibandingkan dengan responden yang siklus haidnya tidak teratur adalah sebanyak 32 orang (51,6%). Hasil analisa statistik dengan menggunakan Uji Chi-Square dengan df = 1 ada hubungan yang bermakna peningkatan berat badan dengan KB Suntik pada akseptor KB diperoleh p value (0.006) lebih kecil dari (0,05) dan ada hubungan yang bermakna ketidakteraturan siklus haid dengan KB suntik pada akseptor KB diperoleh p value (0,011) lebih kecil dari (0,05). Saran agar petugas kesehatan meningkatkan kinerja dan sistem informasi mengenai masalah yang berhubungan dengan pemakaian KB Suntik.       ABSTRACT   The hormonal contraception as becoming on of the contraceptions tools which is increasing sharply. Based on world Health Organitation (WHO) the user of injected contraception is 35,3%, pill 30,5%, IUD 15%, implant 7,3%, and 11,7% for another contraception. The purpose of this research is for knowing wheter there is the increasing of weight and the irregular of monthly period with injected contraception for the acceptor at Puskesmas Pembina Palembang in 2014. The main case of this research is the relationship between the increasing of the weight and the irregular monthly period at Puskesmas Pembina Palembang in 2014. This research using analytic survey with cross sectional closing yhat was done by using questioner, the statistic test which take is Chi-Square test. The population in this reseacrh are 62 peoples, and all off them as becoming the sample from the result of respondent univariat analyze whom using the injected contraception in bigger that is exactly 36 people (58,1%) and 26 people (41,9%) whom do not using it. The respondent with their weight is increasing because of using contraception is 33 people (53,2%), while the respondent whom the weight do not increasing is 29 people (46,8%), when we compare with the respondent whom the monthly period is irregular are 32 people (51,6%). The result for statistic analyze by using the Chi-Square test with the df = 1 says that there is a significant relationship between the weight increasing with the injected contraception for the acceptor we get p value (0,006) is smaller than (0,05) and there is significant relationship between the injected contraception for the acceptor we get p value (0,011) with is smaller than (0,05). The sugestion of the health workes to increasing the performance the information sistem about the problem that is connected with the inject contraception using


2019 ◽  
Author(s):  
intan lestari

Latar belakang ;Keselamatan pasien merupakan sesuatu yang jauh lebih penting dari pada sekedar efisiensi pelayanan, dan perilaku dengan kemampuan perawat sangat berperan penting. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan perilaku dengan kemampuan perawat dalam melaksanakan patient safety. Metode: desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Ruang Akut IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang melibatkan 31 perawat sebagai responden. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner perilaku perawat dan lembar observasi kemampuan perawat tentang keselamatan pasien. Hasil: analisis menggunakan Fisher’s Exact Test dan menunjukkan nilai p pada identifikasi pasien yaitu p=0,037, pada resiko infeksi pasien nilai p=0,005, dan pada resiko pasien jatuh nilai p=0,001 menggunakan Chi-square. Semua nilai p lebih kecil dari nilai α=0,kesimpulan: erdapat hubungan antara perilaku dengan kemampuan perawat dalam melaksanakan patiet safety di Ruang Akut IGD RSUP Prof. Dr. D. R. Kandou Manado. Saran: bagi rumah sakit lebih meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang berkaitan dengan keselamatan pasien sesuai dengan panduan nasional keselamatan pasien.


Author(s):  
M Zamzani ◽  
Hamam Hadi ◽  
Dewi Astiti

<p><strong>ABSTRACT</strong></p><p><strong><em>Background</em></strong><strong><em>s</em></strong><strong><em>:</em></strong><em> The increasing prevalence of obesity is caused by imbalance between energy input to energy output. Physical activity in children both at school and at home plays an important role in determining the nutritional status of children, including the risk of obesity. </em></p><p><strong><em>Objectives:</em></strong><em> To determine the relationship between children physical activity with obesity in Ngebel Elementary School, Tamantirto Kasihan Bantul. </em></p><p><strong><em>Methods:</em></strong><em> This study was an observational study with cross sectional design. The study population is all children grades 3, 4, and 5 Ngebel Elementary School, Tamantirto Kasihan Bantul. These samples included 96 children who met the inclusion and exclusion criteria obtained with less total sampling technique. Weight children measured using digital bathroom scales to the nearest 0.1 kg and height was measured using the nearest 0.1 cm microtoice assisted by trained enumerators. Physical activity data were obtained using a physical activity questionnaire was adopted from previous studies. Nutritional status data is calculated using the WHO software Anthro 2005. Univariate analysis using frequency distribution and bivariate analysis using </em><em>Fisher’s Exact Test</em><em>. Data were analyzed using software statistic.</em></p><p><strong><em>Results:</em></strong><em> Results analisis showed physical activity had a significant relationship with the incidence of obesity in children, with p Value 0.015 (&lt;0,05) with OR of 4.78 (95% CI: 1.36 to 16.82), </em><em>in other words children who do moderate to severe activity ≤1 hour/day had 5 times higher chance to be obese than children with moderate to severe activity &gt;1 hour/day.</em></p><p><strong><em>Conclusions:</em></strong><em> Physical activity has a significant association with obesity.</em><em> </em></p><p><strong>KEYWORDS<em>:</em></strong><em> physical activity, obesity, elementary school children</em><em></em></p><p> </p><p><strong>ABSTRAK</strong></p><p><strong><em>Latar belakang: </em></strong><em>Peningkatan prevalensi obesitas disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antara masukan energi dengan keluaran energi. Aktivitas fisik pada anak-anak baik di sekolah maupun di rumah berperan penting dalam penentuan status gizi anak, termasuk risiko terjadinya obesitas.<strong></strong></em></p><p><strong><em>Tujuan: </em></strong><em>Untuk mengetahui </em><em>hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada anak Sekolah Dasar Negeri Ngebel, Tamantirto Kasihan Bantul.</em></p><p><strong><em>Metode: </em></strong><em>Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua anak kelas 3, 4, dan 5 SDN Ngebel, Tamantirto Kasihan Bantul. Sampel penelitian berjumlah </em><em>96 </em><em>anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diperoleh dengn teknik total sampling. Berat anak-anak diukur dengan menggunakan timbangan injak digital dengan ketelitian 0,1 kg, sedangkan tinggi badan diukur menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm dibantu oleh enumerator terlatih. Data aktivitas fisik diperoleh menggunakan kuesioner aktivitas fisik yang diadopsi dari</em><em> penelitian sebelumnya</em><em>. Data status gizi dihitung dengan menggunakan software WHO Anthro 2005. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan</em><em> Fisher’s Exact Test</em><em>. Data dianalisis dengan menggunakan program software statistic.</em></p><p><strong><em>Hasil: </em></strong><em>Hasil a</em><em>nalisis </em><em>menunjukkan aktivitas fisik memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian obesitas pada anak dengan </em><em>nilai p value 0,009 (&lt;0,05) dengan nilai OR 5,69 (95% CI: 1,42-22,65), dengan kata lain anak yang melakukan aktivitas sedang-berat ≤1 jam/hari berpeluang 5 kali lebih besar untuk mengalami obesitas daripada anak dengan aktivitas sedang-berat &gt;1 jam/hari.</em></p><p><strong><em>Kesimpulan: </em></strong><em>Aktivitas fisik memiliki hubungan secara bermakna dengan obesitas.</em><strong><em></em></strong></p><p><strong>KATA KUNCI: </strong><em>aktivitas fisik, obesitas, anak SD</em></p>


2019 ◽  
Author(s):  
Ronita Jayanti Purba

Keselamatan pasien merupakan sesuatu yang jauh lebih penting dari pada sekedar efisiensi pelayanan, dan perilaku dengan kemampuan perawat sangat berperan penting. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan perilaku dengan kemampuan perawat dalam melaksanakan patient safety. Metode: desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Ruang Akut IGD RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang melibatkan 31 perawat sebagai responden. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner perilaku perawat dan lembar observasi kemampuan perawat tentang keselamatan pasien. Hasil: analisis menggunakan Fisher’s Exact Test dan menunjukkan nilai ppada identifikasi pasien yaitu p=0,037, pada resiko infeksi pasien nilai p=0,005, dan pada resiko pasien jatuh nilai p=0,001 menggunakan Chi-square.Semua nilai plebih kecil dari nilai α=0,05. Simpulan: terdapat hubungan antara perilaku dengan kemampuan perawat dalam melaksanakan patiet safety di Ruang Akut IGD RSUP Prof. Dr. D. R. Kandou Manado. Saran: bagi rumah sakit lebih meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang berkaitan dengan keselamatan pasien sesuai dengan panduan nasional keselamatan pasien.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Nurhayati Nurhayati

Toilet training sangat penting dalam membentuk karakter anak dan membentuk rasa saling percaya dalam hubungan anak dan orang tua. Keberhasilan toilet training dipengaruhi oleh pengetahuan dan pola asuh orang tua dalam mendorong anak mencapai tujuan yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan pola asuh orang tua dengan kemampuan toilet training pada anak usia toddler di PAUD Asyiyah 2 Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu semua orang tua yang memiliki anak usia toddler di PAUD Aisyah 2 Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 32 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia toddler di PAUD Aisyah 2 Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 32 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Data dianalisis menggunakan Fisher’s Exact test. Hasil uji Fisher’s Exact didapatkan nilai p=0,000 dan nilai p=0,001 (p Value < 0,05), ini berarti secara statistik ada hubungan pengetahuan dan pola asuh orang tua dengan kemampuan toilet training pada anak usia toddler. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan bagi orang tua (ibu) yang menerapkan pola asuh kurang baik agar dapat merubah atau menerapkan pola asuh yang tepat kepada anaknya agar mampu melaksanakan toilet training dengan baik. Kata kunci : Pengetahuan, pola asuh, toilet training.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi Supriyadi ◽  
Susmini Susmini

Gangguan metabolik mampu menyebabkan beberapa penyakit salah satunya ialah diabetes melitus. Gejala umum yang sering muncul pada kasus diabetes melitus yaitu hiperglikemia. Hiperglikemia yang berkepanjangan dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi diantaranya komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar gula darah sewaktu dengan gejala neuropati perifer penderita diabetes melitus tipe 2. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Jumlah sampel 32 penderita diabetes melitus yang dipilih melalui teknik simple random sampling, penelitian ini dilakukan di Desa Kedung Dowo Kecamatan Nganjuk. Berdasarkan uji statistik Fisher’s Exact Test didapatkan p value 0.002 (p value < 0.05) yang berarti terdapat hubungan antara kadar gula darah sewaktu dengan gejala neuropati perifer penderita diabetes melitus tipe 2.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document