scholarly journals HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN DAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2014 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
Author(s):  
Shanon G. Matayane ◽  
Alexander S. L. Bolang ◽  
Shirley E. S. Kawengian

Abstract: Hemoglobin is the oxygen-carrying compound in red blood cells. Someone hemoglobin level scan be affected by several other factors: age, gender, systemic disease and diet. Nutrient intake plays a role in the formation of redblood cells. Disruption of the formation of redblood cells could be due to lack of food consumed contains essential nutrients such as iron, folic acid, vitamin B12, protein, vitamin C and other important nutrients. This study aims to determine the relation ship between the intake of protein and iron in hemoglobin level student of medical education force in 2013 Sam Ratulangi University School of Medicine. The design is an analytical study using cross-sectional approach. The study sample is determined and carried out systematic random sampling proportional to the gender of men and women and who met the inclusion criteria sample amounted to75 people. Data were collected through questionnaires and food recall by measuring hemoglobin levels, then the data were analyzed using the Spearman rank test. Protein intake is less 52.0%, 16.0% protein and enough protein intake over 32.0%. Iron intake less than 98.7% and 1.3% more protein intake. Normal hemoglobin levels of 93.3% and 6.7% is not normal. Conclusion: The results of the study with Spearman rank test for protein and hemoglobin levels obtained p-value is 0.138 (p>α=0.05) which means that there is no significant relationship between iron intake with hemoglobin levels. For intake of iron and hemoglobin levels obtained p value is 0.198 (p>α=0.05), which means there is nosignificant relationship between iron intake with hemoglobin levels. Keywords: Proteinintake, intake ofIron, Hemoglobin.   Abstrak: Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Kadar hemoglobin seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain: usia, jenis kelamin, penyakit sistemik dan pola makan. Asupan zat gizi berperan dalam pembentukan sel darah merah. Terganggunya pembentukan sel darah merah bisa disebabkan makanan yang dikonsumsi kurang mengandung zat gizi penting seperti besi, asam folat, vitamin B12, protein, vitamin C dan zat gizi penting lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan protein dan zat besi dengan kadar hemoglobin mahasiswa program studi pendidikan dokter angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Rancangan penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini ditentukan secara systematic random sampling dan dilakukan proposional untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan dan sampel yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 75 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner food recall dan melalui pengukuran kadar hemoglobin, kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji spearman rank. Asupan protein yang kurang 52,0%, asupan protein cukup 16,0% dan asupan protein lebih 32,0%. Asupan zat besi kurang 98,7% dan asupan protein lebih 1,3%. Kadar hemoglobin normal 93,3% dan 6,7% tidak normal. Simpulan: hasil penelitian dengan uji spearman rank untuk asupan protein dan kadar hemoglobin diperoleh nilai p yaitu 0,138 (p>α=0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan zat besi dengan kadar hemoglobin. Untuk asupan zat besi dan kadar hemoglobin diperoleh nilai p yaitu 0,198 (p>α=0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan zat besi dengan kadar hemoglobin. Kata kunci: Asupan Protein, Asupan Zat Besi, Hemoglobin.

Author(s):  
Nurul Maurida ◽  
Tintin Sukartini ◽  
Retno Indarwati

Cervical cancer is currently a global health problem. One of cervical cancer prevention is perform early detection. The purpose of this study was to analyze the relationship between women’s perceived severity of cervical cancer and the regularity of early detection of cervical cancer. The research design was cross sectional. The research subject were women aged 30-50 years in working area of the Kalisat community health center in Jember Regency East Java as much as 92 womens with inclusion criteria was women who had been married for more than 3 years.The sampling technique was simple random sampling. The research instrument used questionare that has been tested for reliability validity. The results showed that most of respondents have poor perceived of severity (63%) and most of respondents have poor regularity of early detection (74%). The result of spearman rank test analysis showed that there was a relationship between women’s perceived severity of cervical cancer and the regularity of early detection of cervical cancer with p value = 0.000. Women need an intervention to improve their perceived severity of cervical cancer so that they can prevent cervical cancer with regular early detection Keywords: perceived severity; cervical cancer; early detection ABSTRAK Kanker serviks saat ini merupakan masalah kesehatan global. Salah satu kanker serviks adalah melakukan deteksi dini. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara persepsi perempuan tentang keparahan kanker serviks terhadap keteraturan melakukan deteksi dini kanker serviks. Design penelitian adalah cross sectional. Subyek penelitian adalah perempuan usia 30-50 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kalisat di Kabupaten Jember Jawa Timur sebanyak 92 perempuan dengan kriteria inklusi perempuan yang telah menikah lebih dari 3 tahun. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki persepsi keparahan kanker serviks yang kurang (63%) dan sebanyak besar responden memiliki keteraturan melakukan deteksi dini kanker serviks yang kurang (74%). Hasil uji spearman rank test menunjukkan ada hubungan antara persepsi perempuan tentang keparahan kanker serviks terhadap keteraturan melakukan deteksi dini kanker serviks dengan nilai p=0.000. Perempuan memerlukan suatu intervensi untuk meningkatkan persepsi mereka tentang keparahan kanker serviks agar perempuan dapat melakukan pencegahan kanker serviks dengan deteksi dini secara teratur. Kata kunci: persepsi keparahan; kanker serviks; deteksi dini


2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Gusti Ayu Martha Winingsih ◽  
Ni Putu Nia Virgantari

<p><strong><em>Abstract : Knowledge of young women with attitude of the use of jeans to leucorrhoea. </em></strong><em> The purpose of this study is to know the relationship knowledge of young women with attitude of the use of jeans to leucorrhoea at SMA Negeri 1 Manggis.This research is a kind of analytic research with correlation research study and using cross sectional approach. Population of 193 people. Sampling technique that is simple random sampling with total 64 respondents. This study uses Spearman Rank Correlation.<strong></strong></em></p><p><em>Based on research results, total respondent 64 people (100%), obtained almost all respondents have good knowledge that is as much as 43 respondents (67,2%), and almost all 36 respondents (56,2%) have a positive attitude about the use of hjeans to leucorrhoea. Result of speraman rank test analysis obtained result that p-value = 0,001 which means alpha 5%, shows that there is a strong relationship between the knowledge of young women with the attitude of the use of jeans</em></p><p><em> </em></p><p><strong>Abstrak : Hubungan Pengetahuan Remaja Putri dengan Sikap Penggunaan Celana <em>Jeans</em> terhadap Keputihan.</strong> Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Remaja Putri dengan Sikap Penggunaan Celana <em>Jeans</em><em> </em>Terhadap Keputihan di SMA Negeri 1 Manggis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian <em>analitik</em><em> </em>dengan studi penelitian korelasi dan menggunakan pendekatan <em>cross sectional</em>. Jumlah populasi 193 orang. Teknik sampling yaitu <em>simple random sampling</em><em> </em>dengan jumlah 64 responden. Penelitian ini menggunakan analisa data korelasi <em>Spearman Rank</em>. Berdasarkan hasil penelitian, dimana total responden 64  orang (100%) diperolehhampir seluruhnya resoponden memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 43 responden (67,2%), dan hampir seluruhnya 36 responden (56,2%) memiliki sikap positif tentang penggunaan celana <em>jeans</em> terhadap keputihan. Hasil analisis uji <em>rank spearman</em> diperoleh hasil bahwa nilai <em>p-value</em> = 0,001 yang berarti  pada alpha 5%, Nilai <em>r </em>= 0,792 menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara pengetahuan remaja putri dengan sikap penggunaan celana jeans.<em></em></p><p> </p><p> </p><p> </p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 72-80
Author(s):  
Rosalinna Rosalinna ◽  
Sugita Sugita

Background: Pre school children need adequate nutrition for growth and development, as one of the most  vulnerable  groups is primarily anemia.  Nutritional  disorders of  anemia  can be caused by various  factors, one  of  which  is  a  diet  (amount, frequency and variety ) that does not meet the balance. Objective  to analyze  The  Effect of Diet on Hemoglobin Levels In Pre-School children. Methods: Cross-sectional  study was conducted on 28 chlidren. Sampling is done by Purposive Sampling  technique.  Data  collect  from  food Record and misson Hb. Data analyze used Pearson product moment correlation test and Multiple Regression Analysis.  Results: The results of this study obtained the average hemoglobin  level  of children is 10.18 (0.99). The  results  of  the  test  on  energy intake (ρ = 0.820), iron intake (ρ = 0.300), vitamin C intake (ρ = 0.300) which  states  no  significant relationship  with  hemoglobin  levels.  Protein  intake (ρ = 0,007), variation (ρ = 0,000), and  frequency (ρ = -0,035) have significant relationship with hemoglobin level. Multivariate analysis of dietary variations  significantly  influenced  hemoglobin  levels  in  pre-school  children (ρ = 0.000, r = 0.0636; R2 = 0.405).  Conclusions: That  daily  intake,  iron  intake  and vitamin C alone have no effect on hemoglobin, but it is necessary to increase protein intake, eating  frequency  setting  especially  variation in food menu.  Required  intervention  strategies to increase  intake,  selection of  foodstuffs,  processing,  presentation  to children  for iron  absorption  and control of anemia can be solved.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 59-66
Author(s):  
Vivi Retno Intening ◽  
Selly Ruth Defanna Br Sidabalok

Latar Belakang : Rasio perawat di Indonesia adalah 87,65 per 100.000 penduduk. Hal ini masih jauh dari target tahun 2019 yaitu 180 per 100.000 penduduk. Jumlah tenaga perawat pada tahun 2014 di Indonesiasebesar 237.181. Sampai tahun 2014, jumlah perawat yang mempunyai STR di Indonesia sebesar 281.111. Tujuan : Mengetahui hubungan Minat dan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Motivasi MelanjutkanProgram Profesi Ners pada Mahasiswa Tingkat IV S-1 Ilmu Keperawatan Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta 2017. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional. Teknik samplingdengan systematic random sampling sebanyak 104 responden. Analisis bivariat menggunakan spearman rank. Hasil : Uji spearman rank menunjukkan hubungan minat dengan motivasi p-value 0,000<0,05 dengankoefsien korelasi 0,641 berkorelasi kuat dan hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi melanjutkan Program Profesi Ners pada Mahasiswa Tingkat IV S-1 Ilmu Keperawatan Stikes BethesdaYakkum Yogyakarta p-value 0,000<0,05 dengan koefsien korelasi 0,341 berkorelasi rendah. Kesimpulan : Ada hubungan minat dan dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi melanjutkan Program ProfesiNers pada Mahasiswa Tingkat IV S-1 Ilmu Keperawatan Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta 2017.Kata kunci : Minat - Dukungan sosial teman sebaya - Motivasi - Mahasiswa tingkat IV.


Author(s):  
Rini Mayasari Rini Mayasari

ABSTRACT Breast cancer on the mark with the growth or uncontrolled growth of cells that are excessive. Factors affecting the incidence of breast cancer include maternal age, marital status, family history, hormone use, radiation, manarche, and obesity. The purpose of this study was to determine the relationship between Age and Marital Status of Mother with Breast Cancer incidence in the Installation Surgeon General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2012. The study design was analytical descriptive with the approach in which the independent variables Cross Sectional Age Mother and Status Perkawianan and dependent variables in breast cancer incidence collected at the same time. The study population was all women who develop breast cancer in the Installation General Hospital Surgery Center Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2012 and samples taken by systematic random sampling with a sample of 130 respondents. The results of univariate analysis of data showed that respondents had breast cancer with a percentage of total 58 (44.61%) while respondents who had not had breast cancer totaled 72 by the percentage (63.39%). Respondents by Age Mothers who are at risk amounted to 34 by the percentage (26.15%) while respondents with Age Mothers who are not at risk amounted to 96 by the percentage (73.85%). Respondents by Marital Status is married and the mother who totaled 69 by the percentage (53.07%) and Marital Status with the status of unmarried women totaled 61 by the percentage (46.03%). Of Chi-Square test results found no significant relationship between Age Mothers with Breast Cancer event in which the p value = 0.007, no significant relationship between Marital Status in Breast Cancer event in which the p value = 0.030. Based on the results of the study, researchers suggest counseling efforts, medical knowledge and improve the quality of health services in order to reduce the incidence of breast cancer..   ABSTRAK Kanker payudara di tandai dengan pertumbuhan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel yang berlebihan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kanker payudara antara lain umur ibu, status perkawinan, riwayat keluarga, penggunaan hormon, radiasi, manarche, dan obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Umur Ibu dan Status Perkawinan dengan kejadian Kanker Payudara di Instalasi Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012. Desain Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dimana variabel independen Umur Ibu dan Status Perkawianan dan variabel dependen kejadian kanker payudara dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang menderita kanker payudara di Instalasi Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012 dan sampel di ambil secara systematic random sampling dengan jumlah sampel 130 responden. Hasil analisis univariat data menunjukan responden yang mengalami Kanker Payudara berjumlah 58 dengan persentase sebesar (44,61%) sedangkan responden yang tidak mengalami Kanker Payudara berjumlah 72 dengan persentase (63,39%). Responden dengan Umur Ibu yang beresiko berjumlah 34 dengan persentase (26,15%) sedangkan responden dengan Umur Ibu yang tidak beresiko berjumlah 96 dengan persentase (73,85%). Responden dengan Status Perkawinan ibu yang berstatus kawin berjumlah 69 dengan persentase (53,07%) dan Status Perkawinan ibu yang berstatus tidak kawin berjumlah 61 dengan persentase (46,03%). Dari hasil uji Chi-Square didapatkan ada hubungan bermakna antara Umur Ibu dengan kejadian Kanker Payudara dimana p Value = 0,007, ada hubungan bermakna antara Status Perkawinan dengan kejadian Kanker Payudara dimana p Value = 0,030. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan upaya-upaya penyuluhan, pengetahuan tenaga medis dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan guna menurunkan angka kejadian kanker payudara.


Author(s):  
Wahyu Ida Muliana Wahyu Ida Muliana

ABSTRACT Hyperemesis Gravidarum marked excessive nausea and vomiting in pregnant women at a young age. WHO estimates that 536,000 women died from direct complications of pregnancy and childbirth. One complication of pregnancy is Hyperemesis Gravidarum. Hyperemesis Gravidarum in the world has been estimated to occur in 1-2% of pregnant. According to data from the Medical Record of Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital, the incidence of Hyperemesis Gravidarum in 2011 there were 72 people of 661 pregnant women. The purpose of this reseach was to determine the relationship between maternal age and parity with Hyperemesis Gravidarum in Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital 2011. The Design of this reseach used Cross Sectional by analytic approach survey. The population of this reseach are all of mother who gestational ≤ 16 weeks (four months) in the Installation of Obstetrics and Gynecology, Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital in January to December of 2011 with the sample of 661 people which taken by systematic random sampling and the reseach was conducted from 17 April to 24 April 2012.  Each variable that was observed in tests using Chi-Square test with a (0.05).  The results of this study showed that 5.9% of mothers with hyperemesis gravidarum, 21.8% of mothers with high risk age, and 30.0% primigravida. Chi-Square test showed no significant relationship between age (p value = 0.000) and parity (p value = 0.000) with the incidence of hyperemesis gravidarum. Expected to the Hospital to be implemented properly instructed how to provide counseling to pregnant women about pregnancy and childbirth, as well as provide confidence that the nausea and vomiting is a symptom of physiology in pregnancy.   ABSTRAK Hiperemesis Gravidarum ditandai mual dan muntah yang berlebihan terjadi pada ibu hamil di usia muda. WHO memperkirakan 536.000 perempuan meninggal dunia akibat langsung dari komplikasi kehamilan dan persalinan. Salah satu komplikasi kehamilan adalah Hiperemesis Gravidarum. Insiden Hiperemesis Gravidarum di dunia telah diperkirakan terjadi pada 1-2% wanita hamil. Menurut data dari Medical Record Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang, angka kejadian Hiperemesis Gravidarum pada tahun 2011 terdapat 72 orang dari 661 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur dan paritas ibu dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Desain Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah dengan umur kehamilan ≤ 16 minggu (4 bulan) yang pernah dirawat inap di Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan Januari-Desember tahun 2011 dengan jumlah sample 661 orang yang diambil secara systematic Random Sampling (secara acak sistematis) dan penelitian ini dilakukan dari tanggal 17 April sampai dengan 24 April 2012. Masing-masing variabel yang diteliti di uji dengan menggunakan uji Chi-Square dengan a (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 5,9% ibu mengalami hiperemesis gravidarum, 21,8% ibu dengan umur resiko tinggi, dan 30,0% ibu primigravida. Uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur (p value = 0,000) dan paritas (p value = 0,000) dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Rumah Sakit agar dilaksanakan penyuluhan dengan cara memberikan konseling terhadap ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan, serta memberikan keyakinan bahwa mual muntah merupakan gejala fisiologi pada kehamilan.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 402
Author(s):  
Iskim Luthfa ◽  
Nurul Fadhilah

<p><em>People with diabetes mellitus are at risk of developing complications, so that it affects the quality of life. These complications can be minimized through self-care management. This study aims to determine the relationship between self management with the quality of life for people with diabetes mellitus. This research is a kind of quantitative research with correlation study. This research used cross sectional design. The sampling technique uses non probability with estimation consecutive sampling. The number of respondents in this research are 118 respondents. Instrument for measuring self management used diabetes self management questionnaire (DSMQ), and instruments to measure quality of life used quality of life WHOQOL-BREEF. The data obtained were processed statistically by using spearman rank test formula and p value of 0,000 There is a significant relationship of self management with the quality of life of people with diabetes mellitus.</em></p><p> </p><p><em>Penderita </em><em>Diabetes mellitus </em><em>beresiko mengalami komplikasi yang dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Komplikasi tersebut dapat diminimalkan melalui manajemen perawatan diri (self management). Penelitian ini bert</em><em>ujuan </em><em>untuk</em><em> menganalisis hubungan self management dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus. </em><em>Jenis p</em><em>enelitian ini </em><em>adalah</em><em> deskriptif korelasi</em><em> dengan desain cross sectional</em><em>. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability </em><em>sampling </em><em>dengan pendeka</em><em>t</em><em>an consecutive sampling</em><em>.</em><em> </em><em>J</em><em>umlah </em><em>sampel sebanyak</em><em> </em><em>118 responden.</em><em> </em><em>Instrumen </em><em>penelitian </em><em>untuk mengukur self management </em><em>menggunakan</em><em> </em><em>diabetes self management questionnaire</em><em> (DSMQ), </em><em>dan instrumen untuk mengukur kualitas hidup menggunakan </em><em>quality of life </em><em>WHOQOL-BREEF.</em><em> Analisis data menggunakan spearman rank dan didapatkan hasil nilai </em><em>p value 0,000</em><em> dan r 0,394.Terdapat </em><em>hubungan </em><em>antara </em><em>self management</em><em> dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus</em><em> dengan arah korelasi positif.</em></p>


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 94
Author(s):  
Kustini Kustini

Kelas ibu hamil merupakan sarana belajar kelompok yang membahas tentang kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi dan lain-lain, namun pada pemanfaatan kelas ibu hamil masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor – factor yang mempengaruhi pelaksanaan kelas ibu hamil dipuskesmas Turi  kabupaten Lamongan tahun 2019  Desain penelitian survei sampel ini adalah cross sectional menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel 110 ibu hamil secara systematic random sampling. Analisis data meliputi análisis univariat, bivariat (chi-square) dan multivariat (poisson regresi). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada pengaruh antara dukungan suami p-value : 0,00 <  α 0,05 dengan partisipasi ibu mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil,. Upaya peningkatan dukungan suami untuk mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil dengan meningkatan pengetahun suami serta meningkatkan semua komponen pendukung pelaksanaan kelas ibu hamil di Kota Lamongan.  Kata kunci : Dukungan Suami, pelaksanaan kelas ibu hamil


2018 ◽  
Vol 9 (02) ◽  
pp. 154
Author(s):  
Dewi Ratna Sari ◽  
Sutanta .

ABSTRAKPerawat yang bekerja di unit gawat darurat (UGD) harus memiliki sikap, ketrampilan dan kemampuan untuk mengatur kemampuan fungsional dalam berbagai kondisi. Perawat harus mampu memprioritaskan perawatan pasien atas dasar pengambilan keputusan klinis dimana keterampilan penting bagi perawat dalam penilaian awal. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam hal pemisahan jenis dan kegawatan pasien dalam triage, sehingga dalam penanganan pasien bisa lebih optimal dan terarah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan sikap dan pengetahuan perawat dalam pelaksanaan triage di UGD RSUD Wonosari. Penelitian ini menggunakan survei analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 15 perawat yang bekerja di ruang gawat darurat, dengan metode pengambilan sampel secara total sampling. Instrumen penelitian berupa kuisioner, metode analisa data menggunakan uji spearman rank dan regresi linier berganda. Hasil penelitian tidak terdapat hubungan antara sikap dengan pelaksanaan triage di UGD RSUD Wonosari, hal ini ditunjukkan dari hasil uji Spearman rank dengan nilai sig 0,354>p-value 0,05. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan triage di UGD RSUD Wonosari. Hal ini ditunjukkan dari nilai rank spearman 0,004 < p-value 0,05. Sehingga pelaksanaan triage dipengaruhi faktor lain yang tidak terangkum dalam analisis ini. Kesimpulan tidak ada hubungan antara sikap dengan pelaksanaan triage di UGD RSUD Wonosari. Ada hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan triage di UGD RSUD Wonosari.Kata Kunci: sikap, pengetahuan, pelaksanaan triageNURSE’S ATTITUDE AND KNOWLEDGE RELATED WITH IMPLEMENTATION OF TRIAGEABSTRACTNurses working in emergency units must have the attitude, skills and ability to organize functional abilities under various conditions. Nurses should be able to prioritize patient care on the basis of clinical decision-making where skills are important to nurses in the initial assessment. To support it requires knowledge, attitude and skills in terms of separation of types and gravity of patients in triage, so that in the handling of patients can be more optimal and directed. The purpose of this research is to know the relationship of attitude and knowledge of nurses in the implementation of triage in emergency units Wonosari Hospital. This research uses analytic correlation survey with cross sectional approach. The study population was 15 nurses working in the emergency room, with sampling method in total sampling. The research instrument is questionnaire, data analysis method using spearman rank test and multiple linear regression. The result of this research shows that there is no correlation between attitude with triage implementation in emergency units Wonosari Hospital, it is shown from Spearman rank test with sig value 0,354> p-value 0,05. There is a relationship between knowledge with triage implementation at Wonosari Hospital emergency department. It is shown from spearman rank value 0,004 <p-value 0,05. So the implementation of triage is influenced by other factors not summarized in this analysis. Conclusion there is no relation between attitude with triage implementation in Wonosari Hospital emergency department. There is a relationship between knowledge with triage implementation in emergency units Wonosari Hospital.Keywords: attitude, knowledge, implementation of triage


2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Irene Ubro

Abstract: Humans need a certain amount of energy in order to support the growth and activity. Energy can arise due to combustion derived from carbohydrates, fats and proteins in foods consumed by the body, therefore to have enough energy one should consume enough and balanced food.Nutritional status is a state of the body that is the final result of a balance between the nutrients into the body and its utilization. Adolescence (10-19 years) is a period that is often prone to nutritional problems, because in this period there is less and over nutrient intake. This study aims to determine the relationship between energy intake and Student’s Nutrition Status of  Faculty of Medical Education, University of Sam Ratulangi Manado Year 2013. This study was an observational analytic using cross - sectional approach. Results of statistical analysis using the Spearman rank test shows that, the value of the correlation coefficient (r) of - 0.234 on IMT and 0.077 on WHR and p value of < α = 0.05 on IMT and 0.514 > α = 0.05 on WHR. From the results it is concluded that there is a significant relationship between energy intake with BMI, while the relationship between energy intake with WHR there is no significant relationship. Keywords : Energy Intake, Nutritional Status    Abstrak: Manusia membutuhkan energi dalam jumlah tertentu guna untuk menunjang proses pertumbuhan dan melakukan aktifitas. Energi dapat timbul karena adanya pembakaran yang diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein dalam makanan yang di konsumsi oleh tubuh, karena itu agar energi tercukupi perlu  mengkonsumsi makanan yang cukup dan seimbang. Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya.Masa remaja (10-19 tahun) merupakan masa yang sering rentan terhadap masalah gizi, dikarenakan pada masa ini terjadi asupan gizi kurang dan asupan gizi lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energi dengan status gizi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional (potong lintang). Kesimpulan: Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji spearman rank menunjukkan bahwa, nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,234 pada IMT dan 0,077 pada WHR serta nilai p sebesar < α = 0,05 pada IMT dan 0,514 > α = 0,05 pada WHR. Dari hasil tersbut disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara asupan energi dengan IMT sedangkan hubungan antara asupan energi dengan WHR tidak terdapat hubungan yang bermakna. Kata Kunci : Asupan Energi, Status Gizi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document