scholarly journals HUBUNGAN ANTARA PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN EMOSIONAL DENGAN TINGKAT STRES PADA REMAJA

2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Ahsan Ahsan ◽  
Ahofi Khaqul Ilmy

Abstract : One of the stress experienced by adolescents is development. Adolescent development task focused in efforts to leave the attitude and behaviour of the childhood to adulthood.Thus, the task of adolescent emotional development became one of the sources stressor in adolescents.This study aims to know the relationship between the fullfilment of emotional development task with levels of stress in SMA Negeri 1 Sumberpucung’s adolescents.Observational studies using cross-sectional design conducted to adolescents in SMA 1 Sumberpucung.The sampling technique used is stratified random sampling with a total of 222 respondents and divided in each class and program. Results showed the correlation value is -0.519. This study concluded there is a relationship between the fulfillment of emotional development task with level of stress in SMA Negeri 1 Sumberpucung’s adolescents by moderate level in correlation and inverse relationship. Based on these results, it is recommended to use design with a more objective measurement, instrument which is more specific and objective, and applied to other development phases. Keywords : emotional development tasks, stress, adolescents. Abstrak : Stres yang dialami oleh remaja salah satunya adalah perkembangan. Tugas perkembangan remaja difokuskan upaya meninggalkan sikap dan perilaku masa anak-anak dan menuju masa dewasa. Sehingga tugas perkembangan emosional remaja menjadi salah satu sumber stresor pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemenuhan tugas perkembangan emosional dengan tingkat stres pada remaja SMA Negeri 1 Sumberpucung. Studi observasional menggunakan desain cross-sectional dilakukan pada remaja SMA Negeri 1 Sumberpucung. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling dengan total sebanyak 222 orang responden dan dibagi dalam setiap kelas dan program. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi sebesar -0,519. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pemenuhan tugas perkembangan emosional dengan tingkat stres pada remaja SMA Negeri 1 Sumberpucung dengan tingkat korelasi sedang dan hubungan yang  terbalik. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar menggunakan desain dengan pengukuran yang lebih objektif, instrumen yang lebih spesifik dan objektif, dan diterapkan pada fase perkembangan yang lain. Kata kunci : tugas perkembangan emosional, stres, remaja

2018 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 500
Author(s):  
Desmariyenti Desmariyenti ◽  
Nelfi Sarlis ◽  
Rima Fitriani

<p><em>Good weaning time is done at the age of the child reaches 2 years. Weaning at less</em><em> </em><em>than 2 years of age can cause problems in children such as incidence of infectious diseases, especially increased diarrhea, nutritional effects that lead to malnutrition in children and cause the relationship of children and mothers is reduced </em><em>closeness </em><em>because bounding attachment process is disrupted. This study aims to determine the relationship between knowledge  and  attitude  of  the  mother  with  the  decision  of  weaning  time  in</em><em> </em><em>Tangkerang Timur Work Area Puskesmas Tenayan Raya. This research was conducted in </em><em>Mei</em><em>-</em><em>J</em><em>uni 2017 and this research using research type is quantitative data with research design  using  cross  sectional.  Sampling  technique  using  Stratified  random  sampling, population in this study amounted to 368 people and samples 18</em><em>4</em><em> p</em><em>e</em><em>ople in East Tangkerang Village. The analysis used is univariate and bivariate. The result of this research is can be concluded that there is significant relation between knowledge with time weaning (p-value 0,000 &lt;0,05), there is significant relation between attitude with time weaning (p-value 0,000 &lt;0,05). Mothers exclusively breastfeed to their babies until 6 months of age and and continue with breastfeeding until 24 months of age.</em><em></em></p><p> </p><p>Waktu penyapihan yang baik dilakukan pada usia anak mencapai 2 tahun. Penyapihan yang dilakukan pada usia kurang dari 2 tahun dapat menyebabkan masalah pada anak seperti insiden penyakit infeksi terutama diare meningkat, pengaruh gizi yang mengakibatkan malnutrisi  pada  anak  dan  menyebabkan  hubungan  anak  dan  ibu  berkurang  keeratannya karena proses bounding attachment terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan keputusan waktu penyapihan di Keluraan Tangkerang Timur Wilayah Kerja Puskesmas Tenayan Raya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni tahum 2017 dan penelitian ini menggunakan jenis penelitian adalah data kuantitatif dengan  desain penelitian menggunakan  cross sectional. Teknik sampling menggunakan Stratified random sampling, Populasi dalam penelitian ini berjumlah 368 orang dan sampel 184 orang di Kelurahan Tangkerang Timur. Analisa yang diunakan adalah univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan waktu penyapihan (p-value 0,000&lt; 0,05), ada   hubungan   bermakna   antara   sikap   dengan   waktu   penyapihan   (p-value   0,000   &lt;0,05). Diharapkan ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya sampai usia 6 bulan dan dan dilanjutkan dengan MPASI sampai usia 24 bulan.</p>


2018 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 265 ◽  
Author(s):  
Diah Ayu Pitaloka ◽  
Rumaidhil Abrory ◽  
Ayu Deni Pramita

Background:Exclusive breastfeeding is a breastfeeding exclusively without any food or other additional beverages starting from newborns to 6 months old baby. Data from Indonesia Health Profile of 2014 states that infants receiving Exclusive Breast Milk in Indonesia only reach 41.67%. Objectives: To analyze the relationship between maternal knowledge, education, and exclusive breastfeeding among mothers in the village of Kedung Rejo, Waru Sub-district, Sidoarjo District.Methods: This research was descriptive analytic study using cross sectional design. The population of this study was mothers who has infants aged 6-12 months in Kedungrejo Village Waru Sub-district Sidoarjo District. Sample was selected using simple random sampling technique involving 31 people. Data analysis was tested using Fisher's exact test.Results:The results showed that the prevalence of exclusive breastfeeding in Kedungrejo Village, Waru Sub-district was 29%. The results of tests using Fisher's Exact showed that mother's knowledge and education were not related to exclusive breastfeeding in infants aged 6-12 months.Conclusion: There was no significant association between maternal knowledge, education and exclusive breastfeeding practices among mothers.ABSTRAKLatar Belakang:ASI Eksklusif adalah memberi Air Susu Ibu secara Ekslusif tanpa ada makanan atau minuman tambahan lainnya yang mulai dilakukan saat bayi baru lahir sampai bayi berumur 6 bulan. Data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014 menyatakan bahwa bayi yang menerima ASI Eksklusif di Indonesia hanya sebesar 41,67%.Tujuan: Mengetahui pengetahuan ibu dan pendidikan ibu hubungannya dengan pemberian ASI Eksklusif di desa Kedung rejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian ini merupakan ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Desa Kedungrejo Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo  yang dipilih secara simple random sampling  sebanyak  31 orang. Data kemudian dikumpulkan dan diuji dengan menggunakan uji Fisher’s Excact.Hasil: Hasil menunjukkan bahwa prevalensi pemberian ASI Ekslusif di Desa Kedungrejo Kecamatan Waru Kabupaten  yaitu hanya 29%. Hasil uji dengan menggunakan Fisher’s Exact menunjukkan bahwa pengetahuan dan pendidikan ibu tidak berhubungan terhadap pemberian ASI Ekslusif pada bayi usia 6-12 bulan.Kesimpulan:Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu, pendidikan dan praktik pemberian ASI eksklusif di kalangan ibu. 


Author(s):  
Puspita Sari ◽  
Solihin Sayuti ◽  
M. Ridwan ◽  
La Ode Rekiaddin ◽  
Anisa Anisa

ABSTRAKLatar Belakang. Data WHO tahun 2018 menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kasus kanker payudara, yakni 58.256 kasus dari total 348.809 kasus kanker. Kanker payudara sebagai penyakit yang berisiko diderita perempuan. Perlu dilakukan upaya deteksi dini dengan SADARI.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada wanita PUS di Kelurahan Bram Itam Kiri Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.Metode.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 93 responden yang dipilih dengan teknik Proporsionate Stratified Random Sampling untuk diwawancarai. Analisis data menggunakan chi-square.Hasil. Sebanyak 34,4% responden memiliki perilaku SADARI tidak baik. Ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku SADARI. Dukungan petugas kesehatan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku SADARI.Kesimpulan. Pemahaman responden tentang SADARI masih rendah dan  ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pemeriksan payudara sendiri (SADARI). ABSTRACTBackground. According to WHO in 2018, most cancer cases in Indonesia are breast cancer cases, with 58,256 cases out of a total of 348,809 cancer cases. Breast cancer is a disease that is at risk for women. Early detection efforts with BSE should be initiated.Objective. This study aims to determine the relationship between knowledge and support of health workers with breast self-examination behavior (BSE) on women with PUS in Bram Itam Kiri Village, Bram Itam District, Tanjung Jabung Barat Regency.Method. This research was a quantitative study with a cross-sectional design. This study involved 93 respondents who were selected using a proportional stratified random sampling technique to be interviewed. Data analysis using chi-square.Results. As many as 34.4% of respondents had bad BSE behavior. There is a significant relationship between knowledge and BSE behavior. Support from health workers did not have a significant relationship with BSE behavior.Conclusion. Respondents' understanding of BSE is still low and there is a relationship between knowledge and breast self-examination behavior (BSE).


2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Vindy G. N. Wurangian

Abstract: Uric acid is an end product of purine metabolism and is also associated with obesity. Most people with this condition are overweight and have a tendency of hyperuricemia which is associated with insulin resistance. Insulin resistance is the basis of metabolic abnormalities that could explain the relationship between the various components of the metabolic syndrome. This study aimed to determine the profile of uric acid in obese adolescent.This was a descriptive study with cross sectional design. Sampling technique used was random sampling method. Samples consisted of obese students determined by measuring their waist circumferences. The students had to fast for at least 8 hours, and then their blood was taken for examination of blood uric acid level. The results showed that there were 54 obese students as samples, and 8 students (14.28%) with hyperuricemia. Of those with hyperuricemia, there were 3 male students (5.56%) and 5 female students (9.26%). Conclusion: Although a large part of obese students in Minahasa had normal blood uric acid levels, some of them showed hyperuricemia.Keywords: uric acid, hyperuricemia, obeseAbstrak: Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin. Asam urat sering dikaitkan dengan obesitas. Orang dengan kegemukan mempunyai kecenderungan mengalami peningkatan kadar asam urat dalam darah. Asam urat berhubungan dengan resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan dasar kelainan metabolik yang dapat menjelaskan hubungan antara berbagai komponen sindrom metabolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asam urat pada remaja obes. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel diperoleh dengan tekhnik random sampling. Sebagai sampel penelitian diambil siswa-siswi SMK Negeri Tondano yang obes yang ditentukan berdasarkan lingkar pinggang. Siswa yang bersedia dijadikan sampel diminta untuk berpuasa minimal 8 jam, kemudian diambil darahnya untuk pemeriksaan kadar asam urat. Hasil penelitian memperlihatkan dari 54 siswa obes diperoleh prevalensi siswa obes yang mengalami hiperurisemia di Kabupaten Minahasa 8 orang (14,82%), yang terdiri dari 3 siswa laki-laki (5,56%) dan 5 siswa perempuan (9,26%). Simpulan: Walaupun sebagian besar siswa obes mempunyai kadar asam urat darah yang normal, beberapa di antaranya memperlihatkan hiperurisemia.Kata kunci: asam urat, hiperurisemia, obesitas


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Upik Rahmi ◽  
Bayu Fandhi Achmad ◽  
Napisatul Marliah

ABSTRAK Pemakaian earphone berlebihan dalam kurun waktu yang lama dapat menimbulkan ketulian permanen. Pada telinga yang terpapar bising dalam waktu yang lama dapat terjadi kerusakan sel-sel rambut di koklea saraf pendengaran yang memperburuk proses degenerasi saraf pendengaran. Remaja merupakan salah satu tingkat penggunaan earphone yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan siswa kelas X dan XI tentang penggunaan earphone di SMA Pasundan 8 Kota Bandung. Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif dan rancangan penelitian cross sectional dengan instrumen kuesioner. Sampel yang diteliti adalah siswa kelas X dan XI pada usia 15-18 tahun dengan melibatkan 72 orang siswa kelas X dan 111 orang siswa kelas XI yang diambil dengan menggunakan teknik stratified random sampling dan dianalisis secara deskriptif dengan perhitungan distribusi frekuensi. Temuan penelitian ini menunjukkan yang berpengetahuan cukup sebanyak 41,5%, berpengetahuan baik sebanyak 38,8%, dan berpengetahuan kurang sebanyak 19,7%. Dapat disimpulkan, sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup mengenai penggunaan earphone. Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah melakukan kegiatan penyuluhan oleh petugas kesehatan mengenai dampak dari alatalat elektronik atau audiovisual khusunya earphone yang di dalamnya mempelajari kesehatan pendengaran. Kata Kunci: Earphone, Gangguan pendengaran, Pengetahuan dan Remaja  ABSTRACT Excessively using earphone in a long period can cause permanent deafness. When ears are exposed to noise in a long time, it can damage hair cells in the cochlea of auditory nerves that worsen its degeneration process. The adolescence is considered using earphone in a long period. This study is intended to investigate X and XI grade students’ knowledge about the use of earphone, and was conducted in Pasundan 8 Senior High School Bandung. It is a descriptive quantitative study, employs cross sectional design and used questionnaire as the instrument. Specifically, this study involved 72 students of X grade and 111 students of XI grade, aged 15-18 years old, which were chosen using stratified random sampling technique. The obtained data were analyzed descriptively by using frequency distribution formula. The findings show that there were 41.5% students who have adequate knowledge, 38.8% students who have good knowledge, and 19.7% students who have lack knowledge about the use of earphone. To conclude most of the respondents have adequate knowledge about the use of earphone. Hence, the health professional is recommended to conduct more counseling on the impacts of electronic or audiovisual gadgets, especially earphone, in its relation to the health of hearing system.  Keywords: Adolescence, Earphone, Hearing Problem and Knowledge


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Ratna Dian Kurniawati ◽  
Ekawati Ekawati

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease that causes death. Bandung Regency experienced a trend of increasing the prevalence of DHF in the last three years of 2014-2016. Margaasih Primary Health Care was one of the endemic areas of DHF. One of the efforts to prevent and control disease transmission is the 3M Plus activity. The purpose of this study was to determine the relationship between 3M Plus activities with DHF incidence. The study design used observational with a cross-sectional approach. The population in this study was all households with a total of 6,988 families in Margaasih village. The sample of this research is 95 families. All data collection was conducted using a stratified random sampling technique. The bivariate test results showed the relationship between several 3M plus activities, such as draining water reservoirs, activities to close water reservoirs, recycle used items that can hold water, and the habit of hanging clothes with the incidence of DHF. While the installation of wire and the use of mosquito nets during sleep did not show a relationship with the DHF incidence.       Abstrak Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit menular yang menyebabkan kematian. Kabupaten Bandung mengalami tren peningkatan prevalensi DBD tiga tahun terakhir periode 2014-2016 dan Puskesmas Margaasih adalah salah satu daerah endemis DBD. Salah satu upaya pencegahan dan pengendalian terhadap penularan DBD adalah dengan kegiatan 3M Plus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara 3M Plus (menguras tempat-tempat penampungan air minimal seminggu sekali, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air, memasang kawat kasa, pemakaian kelambu saat tidur dan kebiasaan tidak menggantung pakaian di dalam rumah) dengan kejadian DBD. Desain penelitian menggunakan observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga yang berjumlah 6.988 KK di Desa Margaasih. Sampel penelitian ini berjumlah 95 KK. Teknik Pengambilan Sampel dengan stratified random sampling di RW 13 dan RW 5 Desa Margaasih. Hasil uji bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara kegiatan menguras penampungan air, kegiatan menutup penampungan air, mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air dan kebiasaan menggantung baju dengan kejadian DBD. Hasil berbeda ditunjukkan variabel pemasangan kawat dan pemakaian kelambu saat tidur, kedua variabel tersebut tidak memiliki hubungan dengan kejadian DBD.


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 21-30
Author(s):  
Imelda Derang

Intelligence is the ability to apply the knowledge and experiences that have been gained into the effort tasks are challenging and flexible book. Behaviour is an action that involves aspects of affective, cognitive, and psychomotor. Goal: This study aims to determine the relationship between the behavior of student nurses intelligence level II STIKes Santa Elisabeth Medan. Method: This study uses correlation with cross sectional design. The study population was all students / i Ners Level II STIKes Santa Elisabeth Medan as 65. The samples used were 65 respondents, the sampling technique in this research is using purposive sampling. The instrument of this study using questionnaire and observation sheets by using product moment test person. Result: Intelligence students as many as 30 people (46.2%) classified as having an average level of intelligence. A total of 32 people (49.2%) classified as well-behaved students. Person product moment test results obtained p value = 0.172 where a significant level of p> 0.05 so that this value proves that the absence of a relationship between the behavior of student nurses intelligence level II STIKes Santa Elisabeth Medan. Conclusion: Recommended for institutions, motivating students in balancing the behavior and intelligence. 


2019 ◽  
Vol 32 (1) ◽  
pp. 61-75
Author(s):  
Rimsha Lakesh

The objective of the present empirical piece of research work is to examine the moderation effect of gender on the relationship between occupational aspiration and career maturity. Following the stratified random sampling technique 1000 students were drawn from different schools at Durg city, to serve as participants in the present research work. Career maturity was measured by Career Maturity Inventory (Gupta, 1989). Occupational aspiration was measured by Grewal (1975). Moderation effect was worked out through hierarchical multiple regression analysis. Result of the study indicated that, gender was significant moderator on the relationship between occupational aspiration and career maturity. It is concluded that there is sufficient empirical and statistical evidence of the moderation effect of gender on the relationship between relationship between occupational aspiration and career maturity.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 24-28
Author(s):  
Nadya Savira Chaerani ◽  
Dedeh Fardiah

Abstract. In February 2019 KPID West Java issued a circular containing restrictions on the hours of broadcast of some English-language songs that were vulgar in content, both in the form of songs or video clips. There are 17 English songs contained in circular attachments issued by KPID West of Java. Dozens of songs can only be aired starting at 22:00 WIB until 03.00 WIB. The broadcast limitation starts from public complaints and KPID supervision of the broadcast content. A number of online media rollicking to preach this event, one of which is online media Detik.com which is a news site that is widely accessed by various groups. This study uses a quantitative method with a correlational approach that aims to find out the relationship of truth, relevance, balance and neutrality between the coverage of 17 western songs by KPID West of Java towards the interests of listeners of western songs on Radio as aspects of cognitive, evaluative and the interests of listeners of western songs on the radio The students of Faculty of Communication Sciences Unisba as the dependent variable, this study uses the objectivity theory of Westerstahl. From this study using the stratified random sampling technique, it was concluded that there was a significant and very strong relationship between Factuality, Impartiality and Western Song Listeners' Interests on Radio at the Faculty of Communication Sciences Unisba. Abstrak. Pada bulan Februari 2019 KPID Jawa Barat mengeluarkan surat edaran yang berisi tentang pembatasan jam penyiaran beberapa lagu berbahasa Inggris yang berkonten vulgar, baik dalam bentuk lagu atau pun video klip. Terdapat 17 lagu berbahasa Inggris yang terdapat dalam lampiran surat edaran yang dikeluarkan KPID Jawa Barat. Belasan lagu itu hanya boleh tayang mulai pukul 22.00 WIB hingga 03.00 WIB. Pembatasan penyiaran berawal dari aduan masyarakat dan pengawasan KPID terhadap isi siaran. Sejumlah media online beramai-ramai memberitakan peristiwa ini salah satunya media online Detik.com yang merupakan situs berita yang banyak diakses oleh berbagai kalangan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang bertujuan mengetahui adanya hubungan kebenaran, relevansi, keberimbangan dan netralitas antara pemberitaan pembatasan 17 lagu barat oleh KPID Jawa Barat terhadap minat pendengar lagu barat di Radio sebagai aspek dalam kognitif, evaluatif dengan minat pendengar lagu barat di radio pada Mahasiswa Fikom Unisba sebagai variabel terikat, penelitian ini menggunakan teori Objektivitas dari Westerstahl. Dari penelitian ini yang menggunakan teknik penarikan sampel stratified random sampling ini ditemukan kesimpulan, bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan sangat kuat antara Faktualitas, Imparsialitas dengan Minat Pendengar Lagu Barat di Radio pada Mahasiswa Fikom Unisba.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 81-90
Author(s):  
Evita Erryc Agustin ◽  
Wiwin Maisyaroh

SMAN 5 Jember is a school that has received the Adiwiyata program predicate. Based on the phenomenon, students who have environmental knowledge do not necessarily have attitudes and behaviors that care about the environment. This is not in line with the school's goal of maintaining the status of a Adiwiyata school. The purpose of this study was to determine the relationship between environmental knowledge and environmental care and environmental care behavior among students of SMAN 5 Jember in the 2018-2019 academic year. This study uses a nonexperimental correlational quantitative approach using the ex post facto method. The population in this study were students of class X and XI, amounting to 480 students. The sampling technique used was proportionate stratified random sampling technique. Methods of data collection using observation, interviews, questionnaires and documentation. Data analysis used Kendall's Tau Correlation. Based on the results of the research on the relationship between environmental knowledge and environmental care attitudes in students of SMAN 5 Jember, the results obtained were 0.000 < 0.05 so that Ha was accepted and H0 was rejected, meaning that there was a significant relationship. The relationship between environmental knowledge and environmental care behavior results in 0.532> 0.05 so that Ha is accepted and H0 is rejected, meaning that there is no significant relationship. Keywords: Adiwiyata, Knowledge, Attitude, and Behavior   SMAN 5 Jember merupakan sekolah yang mendapatkan predikat program Adiwiyata. Berdasarkan fenomena siswa yang memiliki pengetahuan lingkungan belum tentu memiliki sikap dan perilaku peduli lingkungan. Hal ini tidak selaras dengan tujuan sekolah mempertahankan status sekolah Adiwiyata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan lingkungan dengan sikap peduli lingkungan dan perilaku peduli lingkungan pada siswa SMAN 5 Jember tahun pelajaran 2018-2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional non eksperimental menggunakan metode ex post facto. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas X dan XIyang berjumlah 480 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling proportionate stratified random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Kendall’s Tau Correlation. Berdasarkan hasil penelitian hubungan pengetahuan lingkungan dengan sikap peduli lingkungan pada siswa SMAN 5 Jember diperoleh hasil 0,000 < 0,05 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak artinya ada hubungan yang signifikan. Hubungan pengetahuan lingkungan dengan perilaku peduli lingkungan diperoleh hasil 0,532 > 0,05 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak artinya tidak ada hubungan yang signifikan. Kata kunci: Adiwiyata, Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document