scholarly journals PERBEDAAN HOUSE INDEX (HI) SEBELUM DAN SESUDAH PENANGGULANGAN FOKUS DI KELURAHAN TAWANGANOM KECAMATAN MAGETAN KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018

2018 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
Author(s):  
Fitria Rizki R ◽  
Koerniasari . ◽  
Sri Mardoyo
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  
Ex Post ◽  

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang jumlah penderitanya semakin meningkat setiap tahun dan penyebarannya semakin luas. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah upaya penanggulangan fokus (PF) meliputi Penyuluhan, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Larvasidasi, Fogging.Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan House Index (HI) sebelum dan sesudah penanggulangan fokus di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan. Jenis Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik Ex Post Facto dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengumpulan data lebih diutamakan dengan cara observasi. Jumlah sampel 225 rumah atau kepala/anggota keluarga.Berdasarkan hasil uji T-test sampel berpasangan (paired-sampel T test) menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna House Index (HI) demam berdarah dengue antara sebelum dan sesudah penanggulangan fokus dengan p value (0,000) <α (0,005). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penanggulangan fokus dapat meningkatkan Angka Bebas Jentik khususnya House Index (HI) demam berdarah dengue di KPR Asabri I Tawanganom Indah RW.5 Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan. Kata Kunci : House Index, Penanggulangan Fokus DBD.

Author(s):  
Ivan Buntara ◽  
Yohanes Firmansyah ◽  
Hendsun Hendsun ◽  
Ernawati Su

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) is a form of gastrointestinal motility disorder, where stomach contents reenter the esophagus and oral cavity, causing symptoms and complications. GERD is a condition that is quite often experienced, where the prevalence estimated at 8 - 33% worldwide. One of the suspected cause of  GERD is Ramadan fasting, which has been routinely carried out by Muslim groups. This study aims to prove whether Ramadan fasting triggers GERD. A cross-sectional study (survey) conducted online via Google form on the last three days of the fasting month (21 May 2020 - 23 May 2020). The variables in this study were respondents who fasted Ramadan and those who did not fast, also the total value of the GERD-Q questionnaire along with the final conclusions. Statistical analysis using Chi square with Yates Correction and Independent T-test with Mann Whitney Alternative Test. 311 respondents met the inclusion criteria. The results of Mann Whitney statistical test found that there was no difference in the mean value of the total GERD-Q questionnaire between the fasting and non-fasting groups (p-value: 0.313). Pearson Chi Square with Yates Correction results found no significant relationship between fasting and incidence of GERD (p-value: 0.552), although clinically there was a possibility of fasting had a risk of 1,228 (95% CI: 0.772 -2,088) times to trigger GERD incident.as Conclusion, Ramadan fasting has not been shown to improve GERD symptoms. Further research needs to be done through longitudinal studies. Keywords: GERD; digestion; Ramadan fastingABSTRAKGastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan suatu bentuk gangguan motilitas saluran cerna, dimana isi lambung masuk kembali ke dalam esofagus dan rongga mulut, sehingga menyebabkan gejala dan komplikasi. GERD merupakan kondisi yang cukup sering dialami, dimana prevalensinya diperkirakan mencapai 8 – 33% di seluruh dunia. Salah satu faktor yang diperkirakan sebagai penyebab GERD adalah puasa Ramadhan yang selama ini rutin dijalankan oleh kelompok Muslim. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah puasa Ramadhan mencetuskan kejadian GERD. Penelitian potong lintang (survei) yang dilaksanakan secara online melalui google form pada tiga hari terakhir bulan puasa Ramadhan 2020 (21 Mei 2020 – 23 Mei 2020). Variabel dalam penelitian ini adalah responden yang berpuasa Ramadhan maupun yang tidak berpuasa Ramadhan dan nilai total kuesioner GERD-Q beserta kesimpulan akhir dari kuesioner GERD-Q. Analisis statistik menggunakan uji statistik Chi square with Yates Correction dan Independent T-test dengan Uji Alternatif Mann Whitney. 311 responden memenuhi kriteria inklusi. Hasil uji statistik Mann Whitney tidak terdapat perbedaan rerata nilai total kuesioner GERD-Q antara kelompok yang berpuasa dan tidak berpuasa (p-value : 0,313). Hasil uji statistik Pearson Chi Square with Yates Correction didapatkan hubungan yang tidak bermakna antara berpuasa dengan kejadian GERD (p-value : 0,552), walaupun secara klinis ditemukan adanya kemungkinan yang berpuasa lebih berisiko 1,228 (CI 95% : 0,772 -2,088) kali untuk mencetuskan kejadian GERD. Sebagai kesimpulan, Puasa Ramadhan tidak terbukti meningkatkan gejala-gejala GERD. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut melalui studi longitudinal untuk tindak lanjut hasil penelitian ini.


Author(s):  
Dr. Syed Kamaruzaman Syed Ali

The purpose of this study was to investigate the difference of cardiovascular endurance between secondary school soccer players and handball players. The study adopted ex-post facto design. The subjects were selected among soccer and handball players at one of the secondary schools. A total of 60 subjects were selected, 30 soccer players and 30 handball players. All subjects aged between 13 and 15 years old. The test used to test cardiovascular endurance was 12 minute Cooper Run Test. T-test was used to determine whether there is a significant difference between the cardiovascular endurance of the soccer players and handball players. The results of the study showed that there was no significant difference t(-1.65)=58, P>0.05 between soccer players (M = 2235; SD = 180.44) and handball players (M = 2307.83; SD = 160.19). Although there was no significant difference, the players from both teams still have good cardiovascular endurance fitness.


2011 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Perwito Perwito

Krisis yang terjadi pada tahun 2008 sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hal ini terlihat dengan menurunnya harga saham. Menurunnya harga saham tersebut tentunya akan berimplikasi pada return yang didapatkan oleh investor. Penelitian mengkaji dan menganalisis faktor-faktor fundamental terhadap return saham. Jenis dan sifat penelitian ini adalah ex post facto dan survey explanatory, adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode yang bersifat deskriptif, komparatif, asosiatif, dan juga verifikatif. Variabel yang dianalisis terdiri dari; Variabel terikat (Y), dalam hal ini adalah return saham, sedangkan variabel bebas yang terdiri dari return on equity (ROE), earning per share (EPS), price earning ratio (PER), price book value (PBV), dan tingkat suku bunga. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari perusahaan kelompok Industri Barang Konsumsi dan Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2002 s.d 2009 yang terdiri dari 31 perusahaan untuk kelompok industri barang konsumsi, dan 44 perusahaan pada kelompok keuangan. Data yang dianalisis merupakan gabungan antara data time series dan cross sectional, atau biasa disebut data pooling atau pooled times series, dengan 429 data sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan, pertama; terdapat perbedaan return saham antara kelompok Industri Barang Konsumsi dan Keuangan, rata-rata total return saham yang dihasilkan oleh kelompok Keuangan relatif lebih besar jika dibandingkan dengan rata-rata return saham dari kelompok Industri Barang Konsumsi, hal tersebut mengindikasikan bahwa masing-masing kelompok industri memiliki return dan pertumbuhan yang berbeda-beda. Kedua; hasil penelitian ini menjelaskan bahwa nilai r sebesar 0,387 dan R² sebesar 0,1498, hal ini berarti pengaruh faktor fundamental terhadap return saham sebesar 14,98%, dan sisanya sebesar 85,02% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti return on asset, dividend dan dividend payout ratio, size, serta beta fundamental. Sehingga dapat disimpulkan secara simultan atau secara bersama-sama bahwa analisis faktor fundamental dapat digunakan untuk memprediksikan return saham pada perusahaan kelompok Industri Barang Konsumsi dan Keuangan. Sedangkan secara parsial hanya EPS berkontribusi paling kuat yakni 9,12%.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 394-403
Author(s):  
Rahmat Syuhada ◽  
Toni Prasetya ◽  
Ade Utia Detty ◽  
Merryshol Okhi

ABSTRACT: VISUAL RESULTS OF DIABETES RETINOPATHY PATIENTS POST PARS PLANA VITRECTOMY OPERATION AT PERTAMINA BINTANG AMIN HOSPITAL Background: Diabetic retinopathy is a neovascular complication that is very specific for type 1 diabetes and type 2 diabetes. Based on data according to Basic Health Research (RISKESDAS) in 2018, diabetes mellitus in 2013 reached 1.5% of patients with diabetes, and is increasing. to 2.0% in 2018. Treatment of diabetes mellitus patients with complications of diabetic retinopathy by performing pars plana vitrectomy surgery which is anoperative management that can improve eye visual or restore visual fuction. Research Objectives: To determine the visual outcome in diabetic retinopathy patients after pars plana vitrectomy surgery at Pertamina Bintang Amin Hospital, Lampung Province in 2020.Research Methods: This type of research was cross -sectional. Sampling was done by total sampling. Bivariate data analysis using Paired T-Test.Results: Statistical analysis using Paired T-Test showed the p-value for visualoutcome analysis in diabetic retinopathy patients before and after pars plana vitrectomy surgery was 0.000 (p-value <0.05).Conclusions: There are significant changes in diabetic retinopathy patients visualoutcome before pars plana vitrectomy surgery and after pars plana vitrectomy surgery at Pertamina Hospital Amin Star Lampung Province 2020. Keywords: Diabetic retinopathy, pars plana vitrectomy operation, Visualoutcome INTISARI: VISUALOUTCOME PADA PASIEN RETINOPATI DIABETIK PASCA OPERASI PARS PLANA VITRECTOMY DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN  Latar Belakang: Retinopati diabetik adalah komplikasi neovaskular yang sangat spesifik untuk diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Berdasarkan data menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2018, penyakit diabetes melitus di tahun 2013 mencapai 1,5% pasien pengidap diabetes, dan meningkat menjadi 2,0% pada tahun 2018. Penanganan pada pasien diabetes melitus dengan komplikasi retinopati diabetik diantaranya adalah dengan dilakukannya operasi pars plana vitrektomi yang merupakan penatalaksanaan operatif yang dapat memperbaiki visus mata atau memulihkan fungsi penglihatan . Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui visualoutcome pada pasien retinopati diabetik pasca operasi pars plana vitrektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung Tahun 2020.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah potong silang (Cross-sectioal). Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Analisis data bivariat dengan Paired T-Test.Hasil Penelitian: Analisis statistik menggunakan uji Paired T-Test menunjukkan p-value untuk analisa visualoutcome pada pasien retinopati diabetic sebelum dan sesudah operasi operasi pars plana vitrektomi sebesar 0,000 (p-value < 0,05).Kesimpulan: Terdapat perubahan yang signifikan pada visualoutcome pasien retinopati diabetik sebelum operasi pars plana vitrektomi dan sesudah operasi pars plana vitrektomi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Provinsi Lampung Tahun 2020. Kata Kunci: Retinopati Diabetik, Operasi Pars Plana Vitrektomi, Visualoutcome


2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 96 ◽  
Author(s):  
B. A. Akuegwu ◽  
A. O. Edet (MRS) ◽  
C. C. Uchendu (MRS) ◽  
U. I. Ekpoh (MRS)

This ex-post-facto designed study was geared towards assessing the readiness of would-be teachers in universities inCross River State for the teaching profession, and how reforms can be managed to strengthen this. Three hypotheseswere isolated to give direction to this investigation. 200 students from the two universities in the state constituted thesample drawn from a population of 1684 graduating education students. Data were generated using “Students’Teaching Readiness Questionnaire (S.T.R.Q.)”. Population t-test and Independent t-test statistical techniques wereused to analyze data collected. Results disclosed that teaching readiness of university education students issignificantly low in terms of possession of communication skills, interpersonal skills, ICT skills and entrepreneurialskills; gender influences teaching readiness of university education students in one hand and in the other, it does not;teaching readiness of university education students does not significantly differ on the basis of institution ofaffiliation. On the strength of these findings, implications for managing teacher education reforms were articulated.


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 29-44
Author(s):  
Sirajuddin Saleh ◽  
Jufari Jufari ◽  
Muh. Nasrullah

Abstrak: Analisis Prestasi Belajar Mahasiswa Lulusan Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengan Kejuruan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perbedaan prestasi belajar mahasiswa lulusan Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Kejuruan dan untuk menganalisis faktor yang mendukung dan menghambat prestasi belajar mahasiswa.. Subjek penelitian adalah mahasiswa pada program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,  jenis ex post facto dengan eksplanasi komparatif. Populasi pada penelitian ini sebanyak 335 mahasiswa. Sampel penelitian sebanyak 167 mahasiswa yang diambil menggunakan metode probability sampling.  Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji F, anava, dan t-Test. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Prestasi belajar mahasiswa lulusan Sekolah Menengah Umum rata-rata 3,72 dan  lulusan Sekolah Menengah Kejuruan rata-rata 3,77; 2) Tidak terdapat perbedaan signifikan prestasi belajar antara mahasiswa lulusan Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Kejuruan; 3) Faktor-faktor pendukung prestasi belajar meliputi: motivasi belajar, inteligensi, konsentrasi, tujuan yang ingin dicapai, rajin kuliah dan mengerjakan tugas, keaktifan dalam perkuliahan, manajemen waktu yang baik, suasana belajar yang kondusif, dan hubungan mahasiswa dengan dosen. Faktor penghambat: malas, jarak tempat tinggal yang jauh, persepsi mahasiswa salah jurusan, jadwal  kuliah sore, dan metode pembelajaran yang monoton. Kata kunci: prestasi belajar; indeks prestasi komulatif; hasil belajar; sekolah menengah umum; sekolah  menengah kejuruan.  Abstract: Analysis of Student Achievement of Graduates of Senior High School and Vocational High School. The research aims to analyze the differences in the learning achievement of students who graduate from Senior High School and Vocational High School and to analyze the factors that support and hinder student achievement. The research subjects are students in the Office Administration Education study program, Faculty of Social Sciences, Makassar State University. This research uses a quantitative approach, ex post facto type with comparative explanation. The population in this study were 335 students. The research sample was 167 students who were taken using probability sampling method. Collecting data using observation, interview, and documentation techniques. Hypothesis testing uses the F test, ANOVA, and t-Test. The results showed: 1) The learning achievement of students graduating from Senior High School was 3.72 on average and Vocational High School graduates had an average of 3.77; 2) There is no significant difference in learning achievement between students who graduated from Senior High School and Vocational High School; 3) Supporting factors for learning achievement include: learning motivation, intelligence, concentration, goals to be achieved, diligent in studying and doing assignments, activeness in lectures, good time management, a conducive learning atmosphere, and student relations with lecturers. Inhibiting factors: laziness, distance to live far away, student perceptions of misdirection, afternoon class schedules, and monotonous learning methods. Keywords: learning achievement; grade point average; learning outcomes; senior high schools; vocational high schools.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 90-97
Author(s):  
Monica Ratna Irmawati ◽  
Alief Noor Farida

This study is an ex-post facto research which aims to find out the influence of the mastery of function words on reading ability of the seventh grade students of secondary school and to find out how the reading ability between students with adequate function words’ mastery and students with inadequate function words’ mastery is. The samples used in this research were two groups of students who have adequate and inadequate function words’ mastery. Each group consists of 30 students that is chosen by using stratified random sampling. In analysing the data, researcher used Independent Sample t-Test. The result shows that the mastery of function words significantly influences students’ reading ability. It is found that there is significant difference of students’ reading ability between students with adequate mastery in function words with those having inadequate mastery in function words. It is found that students with adequate function words’ mastery have better and higher ability in reading than students having inadequate function words’ mastery.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 70-88
Author(s):  
Heriana Hartiwi ◽  
Anna Yu Kozlova ◽  
Fitri Masitoh

This study aimed at determining the influence certified teachers and principal leadership either partially or simultaneously toward teachers’ performance in primary school Palembang. The research was conducted in several public primary schools in Gadus, Palembang. The research method  was ex post facto with 125 certified teachers while the sample wer 56 respondents. The data were collected by using questionnaires and analyzed by using t-test and F-test. The results of this study concluded that there is significant influence of certified teachers and principal leadership either partially or simultaneously toword teachers’ performance of primary school in Palembang.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 88-93
Author(s):  
Yeti Septiasari

Perbedaan Hemoglobin Remaja Putri Yang Mendapatkan Dengan Yang Tidak Mendapatkan Tablet Tambah Darah Pemerintah Kabupaten Pringsewu saat ini telah menjalankan program PPAGB untuk menanggulangi anemia pada remaja. Salah satu Puskesmas yang menjalankannya adalah Puskesmas Ambarawa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Perbedaan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Yang Mendapatkan Tablet Tambah Darah Pemerintah Di SMA Wilayah Kerja  Puskesmas Ambarawa. penelitian ini peneliti menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini memiliki dua variabel  independen (bebas) yaitu perbedaan kadar hemoglobin remaja putri yang di SMA Ambarawa  yang mendapat TTD Pemerintah dan yang tidak mendapatkan TTD Pemerintah di SMA Ambarawa. Jadi total sampel adalah 50 orang. Metode sampling yang digunakan adalah random sampling. instrument pengukuran kadar hemoglobin dengan menggunakan rapid test. Analisis data menggunakan uji T-test independent tidak berpasangan dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian didapatkan remaja yang rutin mendapatkan tablet fe sebanyak 52%. Rata-rata kadar hemoglobin pada remaja yang mendapatkan suplementasi fe adalah 11,5(1,79) gr/dl. rata-rata kadar hemoglobin pada remaja yang mendapatkan suplementasi fe adalah 11,5(1,79) gr/dl. Didapatkan nilai Mean Difference sebesar -0,2298,  Hasil uji statistik didapatkan p value 0,657. Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan Kadar Hemoglobin remaja putri yang mendapatkan program intervensi suplementasi Fe dengan yang tidak mendapatkan suplementasi fe di SMA wilayah kerja Puskesmas Ambarawa


2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Wayan Erawan ◽  
H. Opod ◽  
Cicilia Pali

Abstrak: Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan, ia memperingatkan bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman. Angka kejadian dari kecemasan perioperative diketahui 11% - 80% diantara pasien dewasa. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan proporsi pasien laki-laki dan perempuan pre operasi laparatomi yang mengalami kecemasan, dan mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pasien laki-laki dan perempuan pre operasi laparatomi. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik non probability sampling yaitu consecutive sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner  Hamilton Anxiety Scale (HARS). Penelitian dilakukan pada 32 responden di RSUP Prof.dr.R.D.Kandou Manado pada bulan november sampai desember 2012. Analisis data menggunakan uji statistik yaitu independent sampel T-Test. Hasil penelitian didapatkan responden laki-laki, tidak cemas (40%), cemas ringan (26,67%), cemas sedang (33,33%), sedangkan pada responden perempuan diperoleh hasil, tidak cemas (23,53%), cemas ringan (17,65%), cemas sedang (35,29%), cemas berat (23,53%). Berdasarkan uji statistik nilai P-value sebesar 0,024, berarti H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan tingkat kecemasan antara pasien laki-laki dan perempuan pre operasi laparatomi. Kata kunci: Kecemasan, laparatomi, laki-laki, perempuan.     Abstract: Anxiety is a signal that disenchants; warns threatening dangers and gives someone the chance to take action in order to overcome the incoming threats. The incidence of perioperative anxiety has been reported with range 11% to 80% among adult patients. The study objective is to determine the difference in proportion between male and female pre-laparotomy surgery patients who experience anxiety, and know the difference in the level of anxiety of male and female pre-laparotomy surgery patients. This observation is an analytic study with cross sectional approach. The sampling technique is by using non probability sampling; which is consecutive sampling. The data colletion method is by using questionnaire, Hamilton Anxiety Scale (HARS). The observation was done toward 32 respondents in Prof.dr.R.D.Kandou General Hospital from November to December 2012. The data analysis is by using statistical test; independent sample T-test. The observation among male respondents  results in without anxiety (40,%), with mild anxiety (26,67%), with moderate anxiety (33.33%), while among female respondents results in without anxiety (23.53%), with mild anxiety (17.65%), with moderate anxiety (35.29%), and with severe anxiety (23.53%). According to the statistical test, resulting in P-value of 0.024, that H0 is rejected and Ha is accepted. In conclusion, there are differences in the level of anxiety between male and female pre-laparotomy surgery patient. Keyword: anxiety, laparotomy, male, female.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document