scholarly journals UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM INDIA (Murraya koenigii L) TERHADAP TIKUS (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIINDUKSI KARAGENAN 1%

2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 25-31
Author(s):  
Erna Cahyaningsih ◽  
Putu Era Sandhi Kusuma Yuda ◽  
Indah Muthia Susanthi

Daun salam india (Murraya koenigii L) dari famili Rutaceae merupakan tanaman terpopular di masyarakat Aceh dan termasuk daun aromatik yang sering digunakan dalam masakan dan memiliki peran serbaguna dalam pengobatan tradisional. Sejumlah khasiat farmakologi daun salam india yaitu sebagai anti-oksidatif, antimikroba, antibakteri, obat penurun panas, antijamur, dan untuk anti-inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun salam india (Murraya koenigii L) pada tikus jantan yang di induksi karagenan. Rancangan penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan Pretest Posttest Only Randomized Control Design. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicus) sebanyak 30 ekor. Hewan uji dibagi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (-) diberikan suspensi CMC Na 0.5%, kelompok kontrol positif (+) diberikan suspensi Natrium Diklofenak 50 mg, kelompok PI diberikan suspensi ekstrak etanol daun salam india dosis 50 mg/kgBB, kelompok P2 diberikan suspensi ekstrak etanol daun salam india dosis 150 mg/kgBB, kelompok P3 diberikan suspensi ekstrak etanol daun salam india dosis 250 mg/kgBB, kelima kelompok perlakuan kemudian di induksi dengan karagenan 1%. Selanjutnya diukur ketebalan telapak kaki tikus perlakuan dengan menggunakan alat jangka sorong. Untuk menguji rata-rata ketebalan telapak kaki tikus dianalisis secara statistik menggunakan uji normalitas data yaitu uji Kolmogorov-Smirnov, uji homogenitas menggunakan Levene’s Test, yang dilanjutkan dengan uji One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun salam india (Murraya koenigii L) dosis 50 mg/kgBB, 150mg/kgBB dan 250mg/kgBB dan kontrol positif memiliki efek sebagai antiinflamasi dilihat dari adanya perbedaan bermakna dengan kontrol negatif. Hasil yang paling efektif sebagai antiinflamasi adalah ekstrak daun salam india dengan dosis 150mg/kgBB dibandingkan dengan dosis 50 mg/kgBB dan 250 mg/kgBB.

2020 ◽  
Vol 4 ◽  
Author(s):  
Joni Tandi ◽  
Ni Made Irma Mariani ◽  
Ni Putu Setiawati

Daun afrika (Gymnanthemum amygdalinum (Delile) Sch.Bip.Ex Walp) mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, steroid dan tanin. Telah dilakukan penelitian dari ekstrak etanol daun afrika (EEDA) terhadap gambaran histopatologi pankreas dan glukosa darah tikus  putih jantan (Rattus norvegicus) hiperkolesterolemia-diabetes. Tikus hiperkolesterolemia-diabetes diperoleh dengan cara diinduksi pakan tinggi lemak dan streptozotocin. Penelitian bertujuan untuk membuktikan efek EEDA dalam meregenerasi sel β pankreas dan kadar glukosa darah pada tikus hiperkolesterolemia-diabetes, serta mengetahui dosis efektifnya. Jenis penelitian ini adalah true-experimental laboratorium dengan pre and post test with randomized control group design. Subjek penelitian yaitu 35 ekor tikus putih hiperkolesterolemia-diabetes dibagi menjadi 7 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor. Kelompok I (kontrol normal) dan II (kontrol negatif) diberikan Na-CMC 0,5%, III (kontrol positif 1 ) diberikan simvastatin, IV (kontrol positif 2 ) diberikan metformin, kelompok IV, V, dan VI diberikan EEDA dosis 50; 100; 150 mg/kgBB. Data kadar glukosa darah dan kolesterol total diuji secara statistik (one way ANOVA) dan dilanjutkan uji non parametik (Kruskal-Wallis) pada taraf kepercayaan 95%, jika terdapat perbedaan yang signifikan maka dilakukan uji (Man Whitney) untuk menentukan perbedaan yang berarti dari setiap kelompok. Hasil penelitian menunjukan pemberian EEDA mampu meregenerasi sel β pankreas dan glukosa darah tikus hiperkolesterolemia-diabetes. EEDA dosis 150 mg/kgBB efektif meregenerasi sel β pankreas dan EEDA dosis 150 mg/kg BB efektif terhadap kadar glukosa darah.


2018 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 84-91
Author(s):  
Andri Tria Raharja ◽  
Nanda Alfian Mahardhika ◽  
Jeane Betty Kurnia Jusuf ◽  
Julianur Julianur ◽  
Januar Abdilah Santoso

Penelitian ini bertujuan untuk tingkat efektivitas penggunaan macromedia flash 8 terhadap hasil belajar materi penyakit menular seksual di SMA Negeri 1 Loa Kulu. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah posttest-only control design. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah One way anova. Subyek uji coba diambil menggunakan purposive sampling. Tempat penelitian dibatasi pada Sekolah Menengah Atas yang berada di SMAN 1 Loa Kulu dengan jumlah 60 siswa. Hasil analisis data yang diperoleh pada data uji normalitas yang didapat adalah nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov Post Test A atau kelompok dengan menggunakan treatment = 0,087 dan Sig. Kolmogorov-Smirnov Post Test B atau kelompok tidak menggunakan treatment = 0,068 lebih besar dari taraf uji signifikan 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai berdistribusi normal. Sedangkan pada uji homogenitas nilai Sig. Post Test A dan Post Test B diketahui sebesar 0,263. Maka dapat disimpulkan data homogenitas = 0,263 > 0,05 dan nilai post test A dan post test B memiliki varian yang sama dan homogen. Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas, langkah selanjutnya adalah uji-F dengan one way anova. Data yang diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 12,64 > 4,01. Maka dapat disimpulkan bahwa data ada perbedaan yang signifikan. Effectiveness of the use of macromedia flash 8 on learning outcomes of students of sexually transmitted diseases in Senior high school AbstractThis study aims to determine the effectiveness of the use of macromedia flash 8 on the results of learning sexually transmitted diseases material at State Senior High School 1 Loa Kulu. This study uses a quantitative approach. The type of research used in this study was posttest-only control design. The data analysis used in this study is One way ANOVA. The subjects of the trial were taken using purposive sampling. The research location is limited to senior high schools located at SMAN 1 Loa Kulu with a total of 60 students. The results of data analysis obtained on the normality test data obtained are the Sig. Kolmogorov-Smirnov Post Test A or group using treatment = 0.087 and Sig. Kolmogorov-Smirnov Post Test B or group not using treatment = 0.068 greater than the significant test level of 0.05. Then it can be concluded that the value is normally distributed. While the test homogeneity of the Sig. Post Test A and Post Test B are known to be 0.263. Then it can be concluded that homogeneity data = 0.263> 0.05 and the post test A and post test B values have the same and homogeneous variants. After conducting the normality and homogeneity test, the next step is the F-way test with one way ANOVA. Data obtained by Fcount> Ftable is 12.64> 4.01. Then it can be concluded that the data have significant differences.


2018 ◽  
pp. 127-133
Author(s):  
Rizki Maulidya ◽  
Budiyanti Wiboworini ◽  
S Sugiarto

ABSTRAK Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Faktor risiko timbulnya dislipidemia diantaranya adalah mengkonsumsi makanan tinggi lemak, kebiasaan merokok, hipertensi, berat badan yang berlebih, peningkatan kadar kolesterol. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh pemberian jus kacang hijau terhadap profil lipid darah pada pasien dislipidemia rawat jalan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian RCT (Randomized Control Trial) dengan pendekatan studi eksperimental menggunakan rancangan Non Equivalent Control Design. Sampel diambil dari populasi pasien dislipidemia yang menjalani rawat jalan di poliklinik ilmu penyakit dalam. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 36 0rang dengan teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data menggunakan uji One Way Anova (Analysis of Variance) dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh intervensi jus kacang hijau terhadap profil lipid(kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida) (p<0,05) pada pasien dislipidemia rawat jalan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.Kesimpulan: Terdapat pengaruh intervensi jus kacang kedelai dan kacang hijau terhadap profil lipid(kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida) (p<0,05) pada pasien dislipidemia rawat jalan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.   Kata kunci: Jus kacang hijau, kadar kolesterol, LDL, HDL, trigliserida, dyslipidemia     ABSTRACT Dyslipidemia is a disorder on lipid metabolism, characterized by an increase or decrease in lipid fraction in plasma. Risk factors for dyslipidemia include high-fat foods diet, smoking habits, hypertension, overwieght, cholesterol levels increasing. The objective of the research is to analyze the effect of mungbean juice treatment on blood lipid profile among patients with dyslipidemia of outpatient in dr. ZainoelAbidin Banda Aceh. This research method was RCT (Randomized Control Trial) with experimental study approach using Non Equivalent Control Design method. The sample was taken from the population of dyslipidemia patients who were outpatient in internist polyclinic. The number of samples obtained by 36 persons which is simple random sampling used. Data analysis using One Way Anova test (Analysis of Variance) with level of trust 95% (α = 0,05).The research result show there was an effect of mungbean juice treatment intervention on lipid profile (total cholesterol, HDL, LDL, triglyceride) (p <0.05) among dyslipidemia patients of outpatient in dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. The conclusions, there was an effect of soybean and mungbean juice intervention on lipid profile (total cholesterol, HDL, LDL, triglyceride) (p <0.05) in patients with dyslipidemia in RSUD dr. ZainoelAbidin Banda Aceh.   Keywords:Mungbean juice, cholesterol level, LDL, HDL, triglycerida, women with dislipidemia  


2018 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 58
Author(s):  
Pravangesta Anggit Anjasmara ◽  
Muhammad Fadhol Romdhoni ◽  
Mustika Ratnaningsih Purbowati

Latar Belakang : Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetis yang digunakan untuk pewarna tekstil, namun banyak disalahgunakan sebagai zat pewarna makanan. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena Rhodamin B mengandung zat kimia yang berbahaya dan reaktif. Jika di konsumi dalam jangka panjang maka akan menyebabkan iritasi saluran cerna dan mengakibatkan gastritis.Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian Rhodamin B peroral subakut terhadap perubahan ketinggian mukosa gaster tikus wistar.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only with control design. Sampel berupa 24 tikus wistar jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian diadaptasi dan dibagi secara acak menjadi 4 kelompok. K merupakan kelompok kontrol hanya diberikan makanan dan minuman standar. P1 diberi Rhodamin B peroral 3,5mg/kgBB, P2 diberi Rhodamin B peroral 7mg/kgBB, P3 diberi Rhodamin B peroral 14mg/kgBB. Setelah 30 hari dilakukan terminasi dan diambil organ gaster untuk dibuat preparat histopatologi.Hasil : Rerata ketinggian mukosa gaster pada kelompok K=987,054µm; P1=732,170µm; P2=587,187µm; P3=525,967µm. Hasil uji One Way Anova didapatkan perbedaan ketinggian mukosa pada semua kelompok (P < 0,05) dan uji Post Hoc menggunakan uji LSD didapatkan perbedaan yang bermakna pada K-P1 (P=0,009), K-P2 (P=0,000), K-P3 (P=0,000), P1-P3 (P=0,025). Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna pada P1-P2 (P=0,103) dan P2-P3 (P=0,479). Uji korelasi Spearman didapatkan hubungan negatif yang sangat kuat antara pemberian Rhodamin B dosis bertingkat terhadap perubahan ketinggian mukosa gaster (r=-0,781).Kesimpulan : Pemberian Rhodamin B peroral subakut berpengaruh terhadap perubahan ketinggian mukosa gaster tikus wistar. Semakin tinggi dosis yang diberikan, semakin rendah ketinggian mukosa gaster.  Kata Kunci : rhodamin b, ketinggian mukosa gaster, peroral


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 100-106
Author(s):  
Puguh Santoso ◽  
Ni Wayan Budi Sari ◽  
Putu Era Sandhi Kusuma Yuda ◽  
I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani

Penelitian ini bertujuan untuk skrining fitokimia dan uji aktivitas antiinflamasi ekstrak n-butanol buah Dewandaru (Eugenia uniflora L.) pada tikus jantan yang diinduksi karagenan dengan rancangan Randomized Control Posttest Group Posttest Only Design. Tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus) sebanyak 28 ekor dan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif diberikan larutan CMC-Na 0.5%, kelompok kontrol positif diberikan suspensi natrium diklofenak, kelompok perlakuan 1 diberikan suspensi ekstrak n-butanol buah Dewandaru dosis 0,2 g/kgBB, kelompok perlakuan 2 diberikan suspensi ekstrak n-butanol buah dewandaru dosis 0,4 g/kgBB.Seluruh kelompok perlakuan kemudian diinduksi dengan karagenan 1%, lalu diukur volume udema telapak kaki tikus masing-masing perlakuan dengan menggunakan alat plethysmometer dan diamati penurunan volume radang telapak kaki tikus pada jam ke-0, ke-1, ke-2, ke-3, dan ke-4. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian skrining fitokimia dari ekstrak n-butanol buah Dewandaru menunjukkan adanya kandungan senyawa tanin dan flavonoid. Aktivitas antiinflamasi dari ekstrak n-butanol buah dewandaru (Eugenia uniflora L.) menunjukkan adanya penghambatan udema pada dosis 0,2 g/kgBB dan 0,4 g/kgBB dilihat dari adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dengan kontrol negatif (p= 0,05), namun dosis yang lebih efektif menurunkan inflamasi adalah dosis 0,4 g/kgBB.


2019 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 238-245
Author(s):  
Rochanisa Sita Arifani ◽  
Nurmasari Widyastuti ◽  
Choirun Nissa

Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatarbelakangi oleh resistensi insulin. Resistensi insulin mengakibatkan peningkatan lemak tubuh yang dapat mengganggu kerja sistem saraf, termasuk sinyal yang mengatur tekanan darah sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik. Mengkonsumsi serealia tinggi serat dan antioksin seperti sorgum dapat menurunkan tekanan darah sistolik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian tepung sorgum terhadap tekanan darah sistolik tikus wistar diabetes.  Metode: Penelitian dengan desain true experimental pre and post test with randomized control group design. Sampel yang digunakan 18 ekor tikus wistar jantan, dibagi dalam 3 kelompok secara acak yaitu kontrol positif (K+), negatif (K-), dan perlakuan tepung sorgum (P). K+ dan P di injeksi STZ 45 mg/kgBB dan NA 110 mg/kgBB. Kelompok K – dan K + diberi pakan standar sebanyak 20 g/hari, sedangkan P diberi pakan yang terdiri dari tepung sorgum 5 g/hari dan pakan standar sebanyak 15 g/hari selama 28 hari. Tiga hari setelah injeksi, hari ke-14 intervensi, dan paska intervensi tikus diperiksa tekanan darah sistolik menggunakan metode pengukuran langsung di ekor tikus secara non invasif menggunakan spyghmomanometer. Intervensi pemberian tepung sorgum pada kelompok P diberikan selama 28 hari. Analisis data menggunakan uji paired t-test, one way anova, dan kruskal wallis.Hasil: Terdapat perbedaan signifikan tekanan darah sistolik tikus sebelum intervensi (p=0,003) dan setelah intervensi (p=0,001). Kelompok K- dan K+ mengalami peningkatan tekanan darah sistolik dan pada kelompok P terjadi penurunan tekanan darah sistolik. Penurunan tekanan darah sistolik pada kelompok perlakuan sebesar 89,3 mmHg (43,9%).Simpulan: Tepung sorgum dapat menurunkan tekanan darah sistolik tikus wistar diabetes secara signifikan.


2019 ◽  
Vol 55 (2) ◽  
pp. 122
Author(s):  
Paulus Sugianto ◽  
Sabrina Melisa Pardede ◽  
Ngakan Made Rai Widjaja ◽  
Widjiati Widjiati

The aim of this research was to investigate the effect of different dose methylmercury (II) chloride on astrocyte in cerebellar cortex of white rat (Rattus norvegicus) exposed. This study used randomized control design using 15 adult female Wistar rats weight 180-200 g of body weight. Before treatment the white rats was adapted in a week, then randomly divided into 3 groups each consist of 5 rats. P0 as control were given 0.5 ml aquades, P1 and P2 were given 0.1 and 0.2 mg/kg/day respectively. All groups were given treatment per oral in 30 days with sonde. The data was analyzed by ANOVA, Duncan's multiple range (Duncan's Multiple Range Test). White rats exposed by methylmercury (II) chloride, had a significant differences in the percentage of necrotic astrocyte (p<0.05). Methylmercury chloride exposure increases the number of necrotic astrocytes on white rat.


2021 ◽  
Vol 55 (2) ◽  
pp. 122
Author(s):  
Paulus Sugianto ◽  
Sabrina Melisa Pardede ◽  
Ngakan Made Rai Widjaja ◽  
Widjiati Widjiati

The aim of this research was to investigate the effect of different dose methylmercury (II) chloride on astrocyte in cerebellar cortex of white rat (Rattus norvegicus) exposed. This study used randomized control design using 15 adult female Wistar rats weight 180-200 g of body weight. Before treatment the white rats was adapted in a week, then randomly divided into 3 groups each consist of 5 rats. P0 as control were given 0.5 ml aquades, P1 and P2 were given 0.1 and 0.2 mg/kg/day respectively. All groups were given treatment per oral in 30 days with sonde. The data was analyzed by ANOVA, Duncan's multiple range (Duncan's Multiple Range Test). White rats exposed by methylmercury (II) chloride, had a significant differences in the percentage of necrotic astrocyte (p<0.05). Methylmercury chloride exposure increases the number of necrotic astrocytes on white rat.


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
Author(s):  
Fita M. Onggeteua ◽  
Meiske S. Sangi ◽  
Audy D. Wuntu

Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antiinflamasi dari beberapa dosis ekstrak fraksi air tepung pelepah aren terhadap tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus L.) yang diinduksi karagenan berdasarkan nilai persen inhibisi radang. Metode yang digunakan untuk pengujian antiinflamasi adalah dengan induksi karagenin 1% sebanyak 0,5 mL pada telapak kaki belakang hewan uji 1 jam sebelum perlakuan terhadap tikus diberikan secara peroral. Hasil penelitian menunjukkan dosis yang paling bagus dalam menghambat inflamasi yaitu dosis 30% dimana mempunyai nilai persen inhibisi udem lebih tinggi dari kontrol positif (Na-diklofenak). Pada uji Kolmogorov-Smirnov, data persen inhibisi udem pada semua kelompok uji dari jam 1 sampai ke 6 terdistribusi normal (ρ≥ 0.05). Pada uji Homogenitas Levene, data persen inhibisi udem pada semua kelompok uji dari jam 1 sampai ke 6 terdistribusi homogen (ρ≥ 0.05). Pada uji One-way ANOVA, nilai signifikan dari persentase inhibisi udem jam ke-1 sampai jam ke-6 yaitu berbeda secara bermakna (ρ≤0,05). Pada uji BNT (LSD), dosis 30% memiliki nilai signifikan (ρ≤ 0.05). Sedangkan dosis 20% dan 25% tidak memiliki nilai signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa data persen inhibisi udem telapak kaki tikus dengan dosis 30% berbeda secara bermakna.The present  study aimed to discuss the anti-inflammatory activity of several doses of extract of water fraction of palm sugar flour on rats of Wistar (Rattus norvegicus L.) strain induced carrageenan based on percent inhibitory inflammation values. The method used to test anti-inflammatory is by induction of caragenin 1% by 0.5 mL on the soles of the test animal's feet 1 hour before evaluation of rats given orally. The results showed that the best dose against inflammation was the 30% dose which had a higher percent inhibition value than positive control (Na-diclofenac). In the Kolmogorov-Smirnov test, percent data inhibited in all test groups from 1 to 6 hours were normally distributed (ρ≥0.05). In the Levene Homogeneity test, percent inhibition data in all test groups from 1 to 6 hours were homogeneously distributed (ρ≥0.05). In the One-way ANOVA test, the significant value of the percentage of inhibition of the 1st to 6th hour edema was different from the contribution (ρ≤0.05). In the LSD test (LSD), a dose of 30% has a significant value (ρ≤0.05). While the doses of 20% and 25% have no significant value. Then it can be concluded that the percent data inhibits rat foot edema at a dose of 30% significantly different. 


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
MENTARI AMENDA SAPUTRI ◽  
HERIN SETIANINGSIH

<p class="Default">Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Gaya hidup masyarakat terutama dalam mengkonsumsi diet yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar LDL yang dapat menyebabkan  penyakit kardiovaskular. Rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>)<em> </em>yang banyak dibudidayakan di Indonesia mengandung flavonoid dan triterpenoid yang diduga dapat menurunkan kadar LDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) <em> </em>terhadap kadar LDL pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni laboratorik dengan rancangan penelitian <em>Post Test Control Group Design. </em>Sampel yang digunakan adalah 24 ekor tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang dibagi ke dalam tiga kelompok: kelompok yang diberi diet standar selama 28 hari (K1), kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari (K2), dan kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari dan pada hari ke-15 sampai hari ke-28 diberi ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) dengan dosis 140mg/200grBB/hari (K3). Hasil analisis statistik <em>One Way Anova </em>menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar LDL yang signifikan antara ketiga kelompok pada penelitian ini (p&lt;0,001). Kadar LDL pada K2 (=16,00±3,29) meningkat secara bermakna dibandingkan dengan K1 (=10,62±1,77). Sedangkan kadar LDL pada K3 (=6,88±2,42) menurun secara bermakna dibandingkan dengan K2. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) berpengaruh terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak.</p><p><strong>Kata kunci</strong> : diet tinggi lemak, LDL, <em>Kappaphycus alvarezii</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document