scholarly journals Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di BPM Ny “T” Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang

2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 148-155
Author(s):  
Ririn Rianti ◽  
Risza Choirunissa ◽  
Rukmaini Rukmaini
Keyword(s):  
T Test ◽  

 Dalam kehamilan, anemia bisa berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami perdarahan post partum. Berdasarkan hasil data di BPM “T” tahun 2020 terdapat Ibu  hamil trimester III yang mengalami anemia yaitu sebanyak 30 orang (27,6%). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh pemberian madu terhadap kadar hemoglobin ibu hamil trimester III di BPM “T” kecamatan purwadadi kabupaten subang. Metodologi penelitian ini menggunakkan quasi eksperiment group pretest-posttest desaign dengan membagi satu kelompok. Populasi sebanyak 92 orang ibu hamil dan Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang ibu hamil yang mengalami anemia. Teknik pemilihian sampel dengan menggunakkan total sampling. Instrumen penelitian terdiri dari dokumentasi dan lembar inform concent. Data dianalisis menngunakkan Dependen t test untuk mengetahui ada pengaruh atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ada pengaruh pemberian madu terhadap kadar hemoglobin dengan hasil signifikasi pada pretest mendapatkan hasil p-value (Sig) 0,009 dan posttest didapatkan hasil p-value (Sig) 0,550 (p 0.05). Simpulan dan saran yang dapat diberikan yaitu bahwa pemberian madu efektif dalam meningkatkan kadar Hb ibu hamil, maka diharapkan setelah penelitian ini berakhir pihak BPM akan mensosialisasikan terhadap para ibu hamil khususnya yang menderita anemia untuk rutin mengkonsumsi madu untuk meningkatkan kadar ibu hamil.Kata Kunci : Pemberian Madu dan Kadar HB Ibu Hamil Trimester III.

2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Triwik Sri Mulati ◽  
Dewi Susilowati

Abstract: Perineal Laceration Level, Perineal Pain, Post Partum Mother. Some post partum mothers experienced the perineal laceration because of natural perineal laceration (rupture) or perineal episiotomy. Both of them would be able to cause perineal laceration from mild up to severe level. The level of perineal laceration would influence to perineal pain scale felt by post partum mother. The purpose of this research was to prove the influence of the perineal laceration level to the perineal pain scale on post partum mother. This research was analitical design. The data was analyzed using Paired-samples T-test. The respondents were 59 post partum mothers from Klaten District who experienced perineal laceration but without complication. The result showed the majority of perineal laceration level was 2ᵑᵈ level (89.8%) and the majority of perineal pain scale was mild pain (66.1%). Based on Paired-samples T-test account, the p value was 0.06, p > 0.05 so that it could be concluded that there was no influence of perineal laceration level to the perineal pain scale on post partum moher.


2020 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 523-530
Author(s):  
Henny Prihatni ◽  
Yuistiana Evayanti ◽  
Devi Kurniasari ◽  
Sunarsih Sunarsih

PERINEUM WOUND HEALING WITH POSSIBLE EXERCISES Background Labor and delivery are physiological events. Often childbirth causes birth canal injuries so that it must be cared for properly and properly The maternal mortality rate in Lampung in 2017 is still high, namely 115.8 per 100,000 live births. The results of the initial survey in January 2019 at BPM Siti Hajar, S.ST, Desa Merak Batin Natar District, South Lampung Regency, that in January there were 52 post partum mothers, of the 52 post partum mothers 40 of them had perineal injuries, 37 due to spontaneous rupture and 3 due to episiotomy.Purpose was to determine the effect of postpartum gymnastics on the healing of perineal wounds in postpartum mothers at BPM Siti Hajar, S.ST, Merak Batin Village, Natar District, South Lampung Regency in 2019.Methods Quantitative research type methods, pre-experimental research design with a static group comparison approach. The population was 52 postpartum mothers. The research sample was 30 people divided into 2 groups, namely 15 people as the experimental group and 15 people as the control group. With a purposive sampling technique. Data analysis with dependent T-test.The results of univariate and bivariate analysis showed that the average duration of healing of perineal wounds in postpartum women who did postpartum exercise at BPM Siti Hajar, S.ST, Merak Batin Village, Natar District, South Lampung Regency in 2019, was 1.33 and in the control group was 4 , 60.The conclusion is that there is an effect of postpartum gymnastics on the healing of perineal wounds in post-partum mothers at BPM Siti Hajar, S.ST, Merak Batin Village, Natar District, South Lampung Regency in 2019. The t test results obtained p value 0.000 <α (0.05).Suggestion it is recommended for health workers, especially midwives, to advise postpartum mothers to do postpartum exercise as an alternative to accelerate the healing of perineal wounds.  Keywords: Postpartum exercise, Perineal Wound Healing ABSTRAK Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis. Seringkali persalinan menyebabkan perlukaan jalan lahir sehingga harus dirawat dengan baik dan benar Angka kematian ibu di Lampung tahun 2017 masih tinggi yaitu sebesar 115,8 per 100.000 kelahiran hidup.Hasil survey awal pada Bulan Januari 2019 di BPM Siti Hajar, S.ST Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, bahwa pada bulan januari terdapat 52 ibu post partum, dari 52 ibu post partum tersebut 40 diantaranya mengalami luka perineum, 37 dikarenakan rupture spontan dan 3 karena episiotomi.Tujuan untuk mengetahui pengaruh Senam  Nifas Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas di BPM Siti Hajar, S.ST Desa Merak Batin Kecamatan  Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019.Metode Jenis Penelitian Kuantitatif, rancangan penelitian pre-eksperimen dengan pendekatan static group comparison. Populasi sebanyak 52 ibu nifas. Sampel penelitian  30 orang yang di bagi dalam 2 kelompok yaitu 15 orang sebagai kelompok eksperimen dan 15 orang sebagai kelompok kontrol. Dengan teknik sampling purposive sampling. Analisa data dengan uji T-test dependent.Hasil analisa univariat dan bivariate didapatkan rata-rata lama penyembuhan luka perineum pada ibu nifas yang melakukan senam nifas di BPM Siti Hajar, S.ST Desa Merak Batin Kecamatan  Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019, yaitu sebesar 1,33 dan pada kelompok kontrol sebesar 4, 60. Kesimpulan diketahui ada Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas di BPM Siti Hajar, S.ST Desa Merak Batin Kecamatan  Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019. Hasil uji t didapat p value 0,000 < α (0,05).Disarankan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan agar menganjurkan kepada ibu nifas agar melakukan senam  nifas sebagai salah satu alternatif mempercepat penyembuhan luka perineum.  Kata Kunci            : Senam nifas, Penyembuhan Luka Perineum


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 179
Author(s):  
Eka Yulia Fitri ◽  
Aprina Aprina ◽  
Setiawati Setiawati

<p>Risiko tinggi/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Tujuan Penelitian : diketahui pengaruh senam kegel terhadap penyembuhan luka pada ibu post partum. Jenis  penelitian kuantitatif, desain penelitian metode <em>quasi eksperimen</em> dengan pendekatan <em>Post test with control group design</em>, objek penelitian adalah pengaruh senam kegel dengan ruptur perineum. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin<em>. </em>Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin primi dengan jumlah sampel adalah 60 responden. Analisis data menggunakan uji t independen. Hasil Penelitian: Rata-rata penyembuhan luka pada kelompok eksperimen sebelum senam kegel adalah 10,73 dan setelah senam kegel 4.40. Rata-rata penyembuhan luka pada kelompok kontrol pada pengukuran pertama adalah 10.53 dan pengukuran kedua 5.20. Ada penyembuhan luka pada ibu post partum (<em>p-value</em> 0,015) dengan nilai beda mean 0,800 dan t-test 2,592. Kepada perawat diharapkan selalu mengajarkan senam kegel pada ibu hamil dan terutama pada ibu-ibu primigravida.</p><p> </p>


2019 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Ana Zumrotun Nisak ◽  
Noor Azizah

Penyebab gagalnya pemberian ASI tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut diantaranya adalah faktor ibu, faktor bayi dan faktor eksternal. Pada periode awal kelahiran bayi, secara fisiologis ASI belum keluar dengan lancar pada hari 1-3 hari kelahiran. Dan pada akhirnya para orangtua mengganti ASI dengan susu formula supaya bayi tidak rewel. Usaha untuk memperlancar produksi ASI bisa dilakukan dengan perawatan payudara atau Breastcare, pijat oksitosin untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin serta adanya dukungan dari keluarga terutama suami. Dengan adanya produksi ASI yang lancar, ibu akan sering memberikan ASI kepada bayinya sehingga dapat menaikkan berat badan bayi secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji efektivitas penggunaan kombinasi metode BASOKU (Breascare, pijat Oxytocin dan Dukungan suami) terhadap produksi ASI. Penelitian ini menggunakana metode quasi eksperimen dengan rancangan Pre Test-Post with control design. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu post partum normal dengan bayi lahir hidup di Puskesamas Jepang Kabupaten Kudus, dengan jumlah sampel 66 orang, terdiri dari 33 kelompok kontrol dan 33 kelompok intervensi. Analisa penelitian ini menggunakan Paired T-test. Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu untuk pemantauan penerapan metode BASOKU dan kenaikan berat badan bayi. Didapatkan hasil bahwa pada kelompok kontrol produksi ASI pada ibu nifas dengan kenaikan berat badan bayi dengan rentang 100-250 gram, sedangkan pada kelompok intervensi peningkatan berat badan lebih tinggi dari pada kelompok kontrol yaitu 200-600 gram. Hasil uji statistic menggunakan Paired t-test diperoleh p value 0,000 (p value<0,05) dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan kombinasi metode BASOKU efektif terhadap peningkatan produksi ASI.


Author(s):  
Sri Wulan ◽  
Rahmad Gurusinga
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Masa nifas merupakan masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi sertelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Dari antara 60% tersebut disebabkan oleh kurangnya pearawatan masa nifas, termasuk perawatan payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perawatan payudara (breast care) terhadap peningkatan volume ASI pada ibu post partum (Nifas) di Ruangan Melati RSUD Deli Serdang, sumut. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimental (pra experiment) dengan model rancangan one group pretest posttest. Data diambil dengan menggunakan lembar observasi yang selanjutnya dianalisa. Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh ibu post partum yang ada di ruangan melati RSUD Deli Serdang sebanyak 18 orang. Berdasarkan hasil uji paired t test menunjukan bahwa rerata sebelum breast care  = 4,50, Rerata sesudah breast care = 6,44 dengan nilai P value 0,021 yang berarti ≤ dari 0,05.  Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara sebelum dan sesudah breast care. Kesimpulanya ada  pengaruh yang signifikan terhadap volume ASI pada ibu post partum sebelum dan sesudah diberikan perawatan payuda (breast care). Disarankan kepada para tenaga kesehatan agar dapat melakukan perawatan payudara untuk meningkatkan produksi ASI .  


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 740-746
Author(s):  
Awaludin Jahid Abdillah ◽  
Septiyani Eka Putri

Ibu Postpartum yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan peran barunya akan mengalami gangguan emosional seperti depresi pasca persalinan (DPP). Depresi pasca persalinan (DPP) adalah suatu depresi yang ditemukan pada perempuan setelah  melahirkan, yang terjadi dalam kurun waktu 4 (empat) minggu. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah tentang pengaruh psikoedukasi dalam mengatasi depresi postpartum pada ibu bersalin di Wilayah Kerja  Puskesmas Plered Kabupaten  Cirebon tahun 2016. Sehingga diharapkan dari penelitian dapat mengetahui depresi ibu postpartum sebelum dan sesudah dilakukan Psikoedukasi serta untuk mengetahui ada tidaknya penurunan tingkat depresi setelah dilakukan Psikoedukasi. Penelitian ini berjenis one-group pretest-posttest design  yaitu kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian di observasi lagi setelah dilakukan intervensi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum primipara berjumlah 24 orang yang berada di wilayah kerja puskesmas Plered pada bulan Febuari tahun 2016 dengan usia post partum 29 hari - 42 hari. Dalam mengambil sampel untuk diteliti, menggunakan teknik total populasi yaitu seluruh dari populasi dijadikan sampel penelitian. Gambaran depresi ibu postpartum primipara sebelum diberikan Psikoedukasi dari 24 responden menunjukan bahwa responden dengan depresi ringan sebanyak 12 responden  50.0%). Dan ibu primipara sesudah diberikan Psikoedukasi dari 24 responden menunjukan bahwa tingkat depresi ringan sebanyak 10 responden (41.7%). Berdasarkan hasil uji T-Test Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Depresi Postpartum primipara yaitu dengan nilai p value 0.016 sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan tingkat depresi setelah dilakukan Psikoedukasi pada ibu postpartum primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Plered Kabupaten  Cirebon Tahun 2016.Kata kunci : ibu postpartum, primipara, psikoedukasi  ABSTRACTPostpartum mothers who did not manage to adjust to his new role will experience emotional disorders such as depression postpartum (DPP). Postpartum depression (DPP) is a depression that found in women after giving birth, which occurred within a period of four (4) weeks. The formulation of the issues raised in this study is on the influence of psycho-education in overcoming postpartum depression in mothers giving birth at Puskesmas Plered expected 2016.Sehingga Cirebon year of study can determine maternal postpartum depression before and after psychoeducation as well as to determine whether there is a decrease in the level of depression after psychoeducation.This research was a one-group pretest-posttest design is a group of subjects was observed before the intervention, and then observed again after the intervention. The population in this study were all post partum primiparous mother totaling 24. That was in the working area of Puskesmas Plered in February 2016 human premises postpartum 29 days - 42 days. In taking the sample to be tested, using the technique of total population of the entire study population sampled. Overview of maternal depression postpartum primipara before given psychoeducation of 24 respondents showed that respondents with mild depression were 12 respondents (50.0%). And primiparous mothers after given Psikoediukasi of 24 respondents, shows that the level of mild depression as much as 10 respondents (41.7%). Based on the test results of T-Test Effects of Postpartum Depression PsikoedukasiTerhadap primiparas ie with p value 0.016 thus it can be concluded decreased levels of depression after  psychoeducation maternal postpartum primiparous in Wilayah Cirebon Kerja Puskesmas Plered 2016.Keywords: post partum mothers, primiparous psychoeducation.


2020 ◽  
Vol 4 (12) ◽  
pp. 400-403
Author(s):  
Ade Ayu Prawita ◽  
Siti Ewin Pasaribu

Introduction: Insufficient volume of breastmilk production is the most common inhibiting factor leading to cessation of breastfeeding practice. This study aims to determine the effect of torbangun leaves (Coleus amboinicus lour) on the increase in breast milk volume in postpartum mothers in Ononamolo Village, Gunungsitoli Selatan District, Gunungsitoli City. Methods: The research design used a pre-experimental design with a pretest-posttest control group design. The population was post partum mothers in Ononamolo I Lot Village, Gunungsitoli Selatan District, Gunungsitoli City with a ratio of 1: 1. The sample size was 20 post partum mothers, selected using purposive sampling technique, with 1 intervention group given torbangun leaves for consumption for 14 consecutive days and 1 control group given booster milk to be consumed at the same time as the intervention group. The instrument used to measure milk production is to use a measuring cup. The results of data collection were analyzed by using the paired sample t-test. Results: Based on the research results obtained were the pre-test mean value of 6.10 with a standard deviation of 3.227, while in the post-test the average value was 10.95 with a standard deviation of 3.720. From the results of t-test with a confidence level of 95%, a p-value of 0.000 was obtained. Conclusion: There is an effect of the consumption of torbangun leaves on increasing the volume of breast milk in Ononamolo Village, Gunungsitoli Selatan District, Gunungsitoli City. Keywords: breastmilk volume production; torbangun leaves; post partum mothers


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Suparni Suparni ◽  
Fitriyani Fitriyani ◽  
Risqi Dewi Aisyah

Masalah gizi yang dialami ibu hamil di Indonesia adalah kekurangan energi kronis (KEK). Ibu hamil yang mengalami KEK akan dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, prematuritas, keguguran, persalinan sulit, perdarahan post partum dan cacat bawaan. Untuk menghindarinya maka diberikan tambahan gizi bagi ibu hamil berupa makanan tambahan. Makanan tambahan diberikan kepada ibu hamil untuk menambah kebutuhan gizi sehari-hari. Ibu  hamil trimester kedua membutuhkan tambahan kalori sebesar 300 kkal per hari, tambahan protein sebesar 17 g sedangkan tambahan zat besi sebesar 9 mg. Salah satu makanan yang mengandung sumber karbohidrat yang cukup penting dalam ketahanan pangan kita adalah ubi jalar. Ubi jalar mengandung zat-zat yang bergizi per 100 gramnya yaitu energi 123 kkal, protein 1,8 gr, lemak 0,7 gr, karbohidrat 27,9 gr, kalsium 30 mg, fosfor 49 mg, besi 0,7 mg, vitamin A 7700  SI, vitamin C 22 mg, vitamin B1 0,90 mg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ubu jalar ungu (ipomoea batatas) pada ibu hamil dengan LILA ibu hamil kekurangan energi kronis. Ubi jalar ungu akan diberikan pada ibu hamil sebanyak 200 gram (224 kalori) per hari selama 14 hari. Jenis penelitian yang dilakukan adalah pra-eksperimental dengan desain pretest-postest one group design.  Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil KEK di Puskesmas Kedungwuni 2. Sampel penelitian ini menggunakan random sampling dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan pengukur LILA. Analisis data menggunakan  T-Test. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan LILA ibu hamil KEK sebelum (pre test) dan sesudah (post test) diberikan ubi jalar ungu dengan nilai p value 0,96 (>0,05). Saran bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk dapat menyampaikan pada ibu hamil khususnya ibu hamil KEK tentang manfaat ubi jalar ungu ini walaupun tidak berpengaruh terhadap perubahan LILA ibu hamil.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 143-156
Author(s):  
Christine Aden ◽  
Marselinus Heriteluna

Postpartum recovery of the reproductive organs, especially the uterus, should occur immediately. The uterus should return to its pre-pregnancy size. Treatment to restore maternal health during the postpartum period was carried out by the Dayak community by using the herbal concoction of Tawas Ut (Ampelocissus Rubuginosa L). This study aims to determine the health status of post-partum mothers by administering the Tawas Ut herb as a food product. paired t-test). It was found that there was a significant difference in the mean fundal height between the intervention and control groups (p-value 0.012) with a difference of 2.91, or there was a difference of 61.1%. The results of the Paired t-test showed that there was a significant difference in the mean uterine fundal height between before and after the intervention period (p-value 0.0005) with a difference in uterine fundal height of 10.45 cm or a change of 84%. This shows that the local-based food of Tawas Ut has effects on the health status of postpartum mothers, which can reduce leukocytes by 32% and reduce uterine fundal height by 84% to normal sizes as before pregnancy. The use of this product is recommended to be used as a companion to standard service programs for postpartum mothers to support government programs to reduce maternal morbidity and mortality due to postpartum problems.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 147-155
Author(s):  
Nurul Azizah

Abstrak. Setelah persalinan ibu akan merasakan nyeri hampir seluruh tubuh, luka jahitan, nyeri perut karena kontraksi rahim, tulang rusuk dan punggung terasa nyeri dan tidak nyaman karena jarum epidural, hal ini akan berlangsung beberapa hari dan akan diatasi dengan obat pereda nyeri. Aromaterapi lavender dan Neroli dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri, Tujuan penelitian mengetahui efektivitas inhalasi aromaterapi lavender dengan neroli terhadap penurunan nyeri post partum. Metode penelitian quasi eksperimental, jumlah responden 60 ibu post partum dengan kriteria bersalin normal, post partum hari 1-2, dibagi menjadi 2 kelompok yang diberikan inhalasi aromaterapi lavender dan neroli, analisis univariabel menggunakan mean dan standar deviasi, analisis bivariabel menggunakan uji statistik independent sample T test. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor nyeri mengalami penurunan pada kelompok intervensi inhalasi aromaterapi lavender sebanyak 2.36±0.15, pada kelompok inhalasi aromaterapi neroli menunjukkan rerata penurunan skor nyeri sebanyak 3,03±0,067 dengan nilai signifikan P<0,002 menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna. Aromaterapi lavender dan neroli efektiv menurunkan intensitas nyeri post partum, pada kelompok dengan intervensi inhalasi aromaterapi neroli menunjukkan skor penurunan nyeri lebih tinggi dibandingkan kelompok intervensi inhalasi aromaterapi lavender. Kata kunci : Post Partum, Lavender, Neroli, Nyeri Post-Partum Pain Relief: Aromatherapy Effectiveness of Lavender (Lavendula angustifolia) and Neroli (Citrus aurantium) Abstract. Maternal labor induces almost full body pain, such as abdominal pain due to uterine contractions and back discomfort due to epidural needles, these vexing experience will last several days and can be relieved by painkiller prescriptions. This study compares the effectiveness of pain-relieving aromatherapy, namely by using lavender (Lavendula angustifolia) and neroli (Citrus aurantium) to decrease post-labor pain. Using the quasi-experimental method, which makes 60 respondents inhale aromatherapies within 1-2 days of the normal and post-partum periods. Data were analyzed statistically through mean, standard deviation, and independent t-test. Results showed a mean reduction in pain scores using lavender inhalations with a score of 2.36 ± 0.15, whereas neroli inhalations show the score 3.03 ± 0.067, with a p-value of <0.002 indicating a significant relationship. In summary, neroli has a greater effectivity than lavender in reducing post partum pain. Keywords: Post Partum, Lavender, Neroli, Pain


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document