scholarly journals Penggunaan Kombinasi Metode BASOKU Terhadap Produksi Air Susu Ibu (ASI)

2019 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Ana Zumrotun Nisak ◽  
Noor Azizah

Penyebab gagalnya pemberian ASI tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut diantaranya adalah faktor ibu, faktor bayi dan faktor eksternal. Pada periode awal kelahiran bayi, secara fisiologis ASI belum keluar dengan lancar pada hari 1-3 hari kelahiran. Dan pada akhirnya para orangtua mengganti ASI dengan susu formula supaya bayi tidak rewel. Usaha untuk memperlancar produksi ASI bisa dilakukan dengan perawatan payudara atau Breastcare, pijat oksitosin untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin serta adanya dukungan dari keluarga terutama suami. Dengan adanya produksi ASI yang lancar, ibu akan sering memberikan ASI kepada bayinya sehingga dapat menaikkan berat badan bayi secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji efektivitas penggunaan kombinasi metode BASOKU (Breascare, pijat Oxytocin dan Dukungan suami) terhadap produksi ASI. Penelitian ini menggunakana metode quasi eksperimen dengan rancangan Pre Test-Post with control design. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu post partum normal dengan bayi lahir hidup di Puskesamas Jepang Kabupaten Kudus, dengan jumlah sampel 66 orang, terdiri dari 33 kelompok kontrol dan 33 kelompok intervensi. Analisa penelitian ini menggunakan Paired T-test. Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu untuk pemantauan penerapan metode BASOKU dan kenaikan berat badan bayi. Didapatkan hasil bahwa pada kelompok kontrol produksi ASI pada ibu nifas dengan kenaikan berat badan bayi dengan rentang 100-250 gram, sedangkan pada kelompok intervensi peningkatan berat badan lebih tinggi dari pada kelompok kontrol yaitu 200-600 gram. Hasil uji statistic menggunakan Paired t-test diperoleh p value 0,000 (p value<0,05) dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan kombinasi metode BASOKU efektif terhadap peningkatan produksi ASI.

Author(s):  
Sri Wulan ◽  
Rahmad Gurusinga
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Masa nifas merupakan masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi sertelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Dari antara 60% tersebut disebabkan oleh kurangnya pearawatan masa nifas, termasuk perawatan payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perawatan payudara (breast care) terhadap peningkatan volume ASI pada ibu post partum (Nifas) di Ruangan Melati RSUD Deli Serdang, sumut. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimental (pra experiment) dengan model rancangan one group pretest posttest. Data diambil dengan menggunakan lembar observasi yang selanjutnya dianalisa. Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh ibu post partum yang ada di ruangan melati RSUD Deli Serdang sebanyak 18 orang. Berdasarkan hasil uji paired t test menunjukan bahwa rerata sebelum breast care  = 4,50, Rerata sesudah breast care = 6,44 dengan nilai P value 0,021 yang berarti ≤ dari 0,05.  Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara sebelum dan sesudah breast care. Kesimpulanya ada  pengaruh yang signifikan terhadap volume ASI pada ibu post partum sebelum dan sesudah diberikan perawatan payuda (breast care). Disarankan kepada para tenaga kesehatan agar dapat melakukan perawatan payudara untuk meningkatkan produksi ASI .  


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 143-156
Author(s):  
Christine Aden ◽  
Marselinus Heriteluna

Postpartum recovery of the reproductive organs, especially the uterus, should occur immediately. The uterus should return to its pre-pregnancy size. Treatment to restore maternal health during the postpartum period was carried out by the Dayak community by using the herbal concoction of Tawas Ut (Ampelocissus Rubuginosa L). This study aims to determine the health status of post-partum mothers by administering the Tawas Ut herb as a food product. paired t-test). It was found that there was a significant difference in the mean fundal height between the intervention and control groups (p-value 0.012) with a difference of 2.91, or there was a difference of 61.1%. The results of the Paired t-test showed that there was a significant difference in the mean uterine fundal height between before and after the intervention period (p-value 0.0005) with a difference in uterine fundal height of 10.45 cm or a change of 84%. This shows that the local-based food of Tawas Ut has effects on the health status of postpartum mothers, which can reduce leukocytes by 32% and reduce uterine fundal height by 84% to normal sizes as before pregnancy. The use of this product is recommended to be used as a companion to standard service programs for postpartum mothers to support government programs to reduce maternal morbidity and mortality due to postpartum problems.


2019 ◽  
Vol 30 (3) ◽  
pp. 223
Author(s):  
Fitriani Mediastuti ◽  
Era Revika

<p><br />Kehamilan pada remaja merupakan salah satu masalah kesehatan yang berkelanjutan. Salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap perilaku seksual remaja adalah keluarga. Interaksi dengan orangtua sangat mempengaruhi perkembangan individu remaja. Keterlibatan orang tua dan komunikasi orangtua dengan anak dapat mempromosikan perilaku sehat, sehingga mencegah remaja untuk hamil. Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas model parenting class kesehatan reproduksi remaja terhadap pengetahuan dan sikap orangtua dalam pencegahan kehamilan remaja.Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan rancangan pretest-posttest control design. Lokasi penelitian di Wilayah Desa A dan B Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan paired t-test dan menggunakan bantuan software stata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan pada kelompok intervensi memiliki perbedaan yang signifikan (p value=0,01); sedangkan pada kelompok kontrol di antara pretest dan posttest terdapat perbedaan yang tidak signifikan (p value=0,87). Variabel sikap pada kelompok intervensi terdapat perbedaan yang signifikan (p value=0,01); sedangkan pada kelompok kontrol di antara pretest dan posttest terdapat perbedaan yang tidak signifikan (p value=0,97). Model parenting class kesehatan reproduksi remaja efektif terhadap pengetahuan dan sikap orangtua dalam pencegahan kehamilan remaja.</p>


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Eko Hendri Susilo ◽  
Sholihatul Maghfirah ◽  
Dian Laila Purwaningroom

AbstractCounseling is done to improve the knowledge of respondents. Counseling using video media has a real picture and liked the target. This study aims to determine the effectiveness of counseling using video and images of free sex knowledge in adolescents. The research method used quasi experimental design with Pretest-posttest control design design in this study there are two groups selected by simple random sampling. The population in this study is students of class XI In Vocational High School 1 Nawangan country Nawangan which amounted to 178 person. The overall sample in this study were 54 respondents, for each treatment group 27 respondents. The data were processed using computter program with paired T-Test to see the significance difference between pretest-postest of each counseling medium and Independent T-test to see the effectiveness between video and image media, significance level (p) ≤ 0.05. The result of the research shows the counseling using video media with the highest value of pretest 75, average 60,65. Posttest the highest value of 100 averages 81.02. Counseling using image media pretest value score highest score 87,5 on average 60,19. While the highest posttest value of 93.75 averaged 70.14. Pursuant to result of independent T-test obtained p value = 0,005, which mean p value smaller than α = 0,05. So there is a significant difference between video and image media extension.The conclusion of this research is counseling using video media more effective than image media in increasing free sex knowledge in adolescent. It is expected to increase the knowledge of free sex in adolescent In Vocational High School 1 Nawangan country Nawangan institutions using video as a media counseling.Keywords: Video, image, knowledge, free sex, adolescents.AbstrakPenyuluhan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan responden. Penyuluhan menggunakan media video mempunyai gambaran yang nyata dan disukai sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penyuluhan menggunakan video dan gambar terhadap pengetahuan seks bebas pada remaja. Metode penelitian menggunakan rancangan quasi eksperimen dengan desain Pretest-postest control design dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara simplem random sampling. Populasi pada penelitian ini siswa siswi kelas XI SMK N 1 Nawangan yang berjumlah 178 orang. Sampel keseluruhan pada penelitian ini 54 responden, untuk setiap kelompok perlakuan 27 responden. Data diolah menggunakan Program komputer dengan uji paired T-Test untuk melihat perbedaan signifikas antara pretest-postest masing-masing media penyuluhan dan Independent T-test untuk melihat efektifitas antara media video dan gambar, tingkat kemaknaan (p) ≤ 0,05. Hasil penelitian menunjukan penyuluhan menggunakan media video iilai tertinggi pretest 75, rata-rata 60,65. Posttest nilai tertinggi 100 rata-rata 81,02. Penyuluhan menggunakan media gambar nilai pretest skor nilai tertinggi 87,5 rata-rata 60,19. Sedangkan posttest nilai tertinggi 93,75 rata-rata 70,14. Berdasarkan hasil uji T-test Independen diperoleh nilai p=0,005, yang berarti nilai p lebih kecil dari α=0,05. Sehingga Terdapat perbedaan yang signifikan yang antara penyuluhan media video dan gambar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penyuluhan menggunakan media video lebih efektif daripada media gambar dalam meningkatkan pengetahuan seks bebas pada remaja. Diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan seks bebas pada remaja instansi SMK N Nawangan menggunakan video sebagai media penyuluhan.Kata kunci: Video, gambar, pengetahuan,seks bebas, remaja.


2020 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Gangsar Indah Lestari ◽  
Muhamad Ridwan ◽  
Firda Fibrila

<p><strong>Background</strong>: The management of the perineum wound is not good to cause infections that affect the prolonged healing of perineum wounds. <strong>Purpose</strong>: Research aims to determine the effect of giving propolis on the length of healing of perineum wounds in postpartum mothers. <strong>Method</strong>: This study used a quasi-experimental design. The subject of the study was the postpartum mother who suffered perineum wounds. Sample cases as much as 39 and control samples as much as 39, the total samples of 79 postpartum mothers. Samples taken in the Non-Random sample in the form of Accidental sampling initiated a sample group of cases then sample control group according to criteria of inclusion and exclusion of research. Data analysis using T-Test (Paired T-Test). <strong>Result</strong>: Research shows the average degree of wound perineum in mothers group given propolis of 1.82 whereas in mothers who are not given propolis of 1.85. The average length of wound healing of perineum in mothers group given Propolis is 3.38 day while on a mother who is not given propolis of 1.85 and obtained p-value = 0.000 (≤ alpha 0.05). <strong>Conclusion</strong>: Perineum wound in postpartum mothers given propolis will be healed faster than those who are not given propolis. Midwives while giving care to the mother postpartum with perineum wounds can utilize propolis to accelerate the healing process while observing nutrition, personal hygiene, and consider the economic and ethical aspects.</p><p><strong>Latar belakang</strong>: Penatalaksanaan luka perineum tidak baik menyebakan infeksi yang berpengaruh terhadap lama penyembuhan luka perineum. <strong>Tujuan</strong>: Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian propolis terhadap lama penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum. <strong>Metode</strong>: Penelitian menggunakan rancangan <em>quasi eksperimen</em>. Subyek penelitian adalah ibu post partum yang mengalami luka perineum. Sampel kasus sebanyak 39 dan sampel kontrol sebanyak 39, total sampel 79 ibu postpartum. Sampel diambil secara <em>n</em><em>on </em><em>r</em><em>andom </em><em>s</em><em>ample </em>berupa <em>a</em><em>cidental sampling </em>dimulai sampel kelompok kasus lalu sampel kelompok kontrol sesuai kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Analisis data mengunakan <em>T-</em><em>t</em><em>est</em> (<em>paired t-test</em>). <strong>Hasil</strong>: Penelitian menunjukkan rata-rata derajat luka perineum pada kelompok ibu yang diberi propolis sebesar 1,82 sedangkan pada ibu yang tidak diberi propolis sebesar 1,85. Rata-rata lama penyembuhan luka perineum pada kelompok ibu yang diberi propolis adalah 3,38 hari sedangkan pada ibu yang tidak diberi propolis sebesar 1,85 dan didapatkan p <em>value</em> = 0,000 (≤ alpha 0,05). <strong>Simpulan</strong>: Luka perineum pada ibu postpartum yang diberi propolis akan lebih cepat sembuh dibanding dengan yang tidak diberi propolis. Bidan saat memberikan asuhan pada ibu post partum dengan luka perineum bisa memanfaatkan propolis guna mempercepat proses penyembuhan dengan tetap memperhatikan  nutrisi, personal hygiene dan mempertimbangkan aspek ekonomis dan etika.</p>


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Yuyun Solihatin ◽  
Moch Faisal Mu'Min

Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani terpi hemodialisa selama bertahun-tahun akan mengalami gangguan fisik dan psikologis, hal ini akan berdampak pada kemampuan pasien dalam mengelola dirinya sendiri (self management). Pengetahuan pasien tentang Self Management penting untuk menentukan pelaksanaan program terapi . Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan self management Pasien CKD yang menjalani hemodialisa. Metode Penelitian ini adalah pre eksperimen One group pre test dan post test without control design. Populasi penelitian ini pasien CKD di Ruang hemodialisa RSUD SMC Tasikmalaya dengan sampel berjumlah 17 pasien diperoleh dengan teknik consecutive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis dengan paired T test. Hasil penelitian menunjukkan skor pengetahuan pasien CKD sebelum diberikan pendidikan rata-rata sebesar 13.24, dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan meningkat menjadi 20.0 Hasil uji statistik didapatkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan self management penderita CKD dengan p value 0,000. Perlu dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan yang terprogram pada pasien terutama tentang cara perawatan CKD dan hemodialisa sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga.Kata Kunci : CKD, pengetahuan, self management


2019 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 277-284
Author(s):  
Vitrianingsih Vitrianingsih ◽  
Sitti Khadijah

Studi memperkirakan emesis gravidarum terjadi pada 50-90% kehamilan. Mual muntah pada kehamilan memberikan dampak yang signifikan bagi tubuh dimana ibu menjadi lemah, pucat dan cairan tubuh berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi). Keadaan ini dapat memperlambat peredaran darah dan berakibat pada kurangnya suplay oksigen serta makanan ke jaringan sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Salah satu terapi yang aman dan dapat dilakukan untuk mengurangi keluahan mual muntah pada ibu hamil adalah pemberian aromaterapi lemon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas aroma terapi lemon untuk menangani emesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi experiment  dengan  one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di Kecamatan Berbah, Sleman. Jumlah sampel 20 ibu hamil trimester pertama yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengukuran mual muntah dilakukan debelum dan setelah  pemberian aromaterapi lemon menggunakan Indeks Rhodes. Analisa data menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor mual muntah sebelum pemberian aromaterapi lemon berdasarkan Indeks Rhodes pada Ibu Hamil dengan emesis gravidarum yaitu 22,1 dan terjadi penurunan skor setelah pemberian aromaterapi lemon menjadi 19,8. Ada pengaruh pemberian aromaterapi lemon dengan pengurangan mual muntah pada ibu hamil (p-value = 0.017). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian aromaterapi lemon efektif untuk mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.  Kata kunci: aromaterapi lemon, emesis gravidarum THE EFFECTIVENESS OF LEMON AROMATHERAPY FOR HANDLING EMESIS GRAVIDARUM   ABSTRACT Studies estimate that nausea and vomiting (emesis gravidarum) occur in 50 – 90% of pregnancies. Nausea and vomiting of pregnancy have a significant impact on the body in which it makes a mother becomes weak, pale, and decreasing body fluid so that the blood becomes thick (hemoconcentration). This situation can slow down blood circulation and inflict the lack of oxygen and food supplies to the body tissues so that it can endanger the health of the mother and fetus. One of the therapies that is safe and can be conducted to reduce nausea and vomiting of pregnancy is by giving the lemon aromatherapy treatment. The research aims to determine the effectiveness of the aroma of lemon therapy to deal with emesis gravidarum. This study applied quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The population of this study was pregnant women who experienced emesis gravidarum. Furthermore, samples were 20 mothers from Berbah, Sleman taken by using a purposive sampling technique. Nausea and vomiting were assessed between before and after giving lemon aromatherapy using the Rhodes Index. The data were analyzed using the paired t-test. The mean score of nausea and vomiting before giving lemon aromatherapy on mother with emesis gravidarum based on the Rhodes Index was 22.1. However, it decreased after given lemon aromatherapy treatment to 19.8. Therefore, there was an effect on giving lemon aromatherapy treatment toward the decrease of nausea and vomiting for pregnant women (p-value = 0.017). Lemon aromatherapy is effective to reduce emesis gravidarum.  Keywords: lemon aromatherapy, emesis gravidarum


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 114-121
Author(s):  
Maryati . ◽  
Eka Rokhmiati Wahyu Purnamasari

Life Review Therapy merupakanterapi psikoterapi untuk menyelesaikan masalah pada lansia yang mengalami depresi, mengekspresikan perasaan yang disupresikan sehingga energy psikis tersebut dilepaskan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Life Review Therapy terhadap tingkat depresi lansia pada warga binaan sosial di PSTW Budi Mulia Jakarta Selatan.Metode yang digunakan adalah quasi experiment, dengan pendekatan Pre Test and Post Test Without Control design. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia dengan jumlah sampel 20 orang dengan teknik purposivesampling. Analisis data menggunakan Paired T Test dengan tingkat signifikan (α0,05). Hasil menunjukan bahwa ada pengaruh Life Review Therapy terhadap tingkat depresi lansiadengan ρValue=0,000. Berdasarkan penelitian tersebut, terapi Life Reviewterbukti dapat menurunkan tingkat depresi sehingga terapi ini dapat dijadikan salah satu acuan terapi untuk menangani depresi pada lansia di PSTW


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


Author(s):  
Pooja A Mulchandani ◽  
Trupti Warude ◽  
Amrutkuvar Pawar

Objectives: To compare the effect of gluteal muscle strengthening along with conventional exercises versus conventional exercises alone on flat foot.Method: An experimental study conducted at Physiotherapy Department of Krishna Institute of Medical Sciences, Karad. A total of 52 subjects were equally divided into two groups using convenient sampling with random allocation (Groups A and B). Baseline treatment was given to both groups (intrinsic muscle strengthening). Group A was given intrinsic muscle strengthening alone while Group B was given gluteal muscle strengthening along with intrinsic muscle strengthening.Result: Statistical analysis was performed using paired t-test and unpaired t-test. In pre-intervention there was no statistically significant difference seen with p values for the navicular drop was 0.3563 and for Ink test was 0.7342. While on comparing the post-interventional values, the results between the two groups using paired t-test revealed that there was extremely significant difference seen with p-value for the navicular drop was <0.0001 and for Ink test was <0.0001.Conclusion: From the study, it can be concluded that there was a significant effect of gluteal muscle strengthening on the flat foot.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document