scholarly journals Hubungan Mekanisme Koping Terhadap Tingkat Stres Prajurit TNI Angkatan Darat

2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Rinny Kartini ◽  
Zakiyah Zakiyah ◽  
Sari Narulita

Stres adalah kontributor utama penyakit mental dan fisik pada setiap orang di segala usia, dan sebagai penjaga keamanan dan stabilitas negara, kondisi pemaparan berulang terhadap situasi pertempuran dan stressor lainnya dapat mempengaruhi kesehatan mental para tentara. Stress merupakan segala situasi dimana tuntutan non-spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespons atau melakukan tindakan, dan mekanisme koping adalah cara yang digunakan individu dalam menyelesaikan masalah, mengatasi perubahan yang terjadi, dan situasi yang mengancam, baik secara kognitif maupun perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mekanisme koping terhadap tingkat stress pada prajurit TNI-AD di Kesatuan Brigif Para Raider 17/Kujang 1 Divif 1 Kostrad Cijantung Jakarta Timur. Desain penelitian ini yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 133 prajurit tingkat satu yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Ways of coping dan Depressions Anxiety and Stress Scale. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rho. Hasil analisis univariat menunjukkan mekanisme koping destruktif (73,7%) dan tingkat stress berat (48,9%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara mekanisme koping terhadap tingkat stress pada prajurit TNI-AD dengan hasil signifikan atau p-value adalah 0,000 dimana (p <0,005) dan nilai coefficient correlation berjumlah 0,614. Terdapat hubungan yang signifikan antara mekanisme koping dengan tingkat stress prajurit TNI-AD di Kesatuan Brigif Para Raider 17/Kujang 1 Divif 1 Kostrad Cijantung Jakarta Timur. Diperlukan peningkatan pemahaman dan keterampilan mekanisme koping konstruktif dan manajemen stress pada prajurit. Kata kunci: mekanisme koping; stres; TNI-AD

2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 657
Author(s):  
Andyria Kurnia ◽  
Ayunda Ramadhani

Mahasiswa dalam menjalani masa studinya cenderung rentan mengalami stress yang diakibatkan oleh tuntutan-tuntutan yang harus dipenuhi. Stres yang tidak ditangani dengan baik akan mempengaruhi kondisi psikis dan fisik mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hardiness dan dukungan sosial terhadap stres akademik mahasiswa Diploma IV kebidanan di Poltekkes Kemenkes Kaltim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini yaitu 80 mahasiswa Diploma IV menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala hardiness, skala dukungan sosial dan skala stres akademik. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji analisis regresi berganda dengan program Stastistical Package for Social Science (SPSS) 25.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hardiness dan dukungan sosial terhadap stres akademik mahasiswa Diploma IV kebidanan dengan nilai Kendalls Wa=0.717 dan Asymp.sig=0.000 (Asymp.sig<0,05). Kontribusi pengaruh hardiness dan dukungan sosial terhadap stres akademik sebesar 71.7%. Terdapat pengaruh negatif hardiness dan stres akademik dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0.233 dan nilai sig 0.003 yang mana tingkat keeratannya sangat lemah. Kemudian tidak terdapat pengaruh dukungan sosial dan stres akademik dengan nilai koefisien korelasi -0.124 dan nilai sig 0.114.  During their study, students tend to experience stress caused by the demand that must have be reached. If stress was not handled properly, it will affect the psychological and physical state of the students. The aimed of this study was determine the effect of hardiness and social support to academic stress on Diploma IV Midwifery student in Poltekkes Kemenkes Kaltim Samarinda. This research used quantitative approach. The subject of this study was 80 students of Midwifery which selected by purposive sampling technique. The data was collected using hardiness scale, social support scale and academic stress scale. Data was examined by Kendall Tau b regression analysis with SPSS 25 program for windows. The result of this study were; 1) There was a significant influence between hardiness and social support to academic stress on Diploma IV Midwifery students with Kendalls Wa=0.717 and Asymp.sig=0.000 (Asymp.sig<0.05). The contribution of influence of hardiness and social support to academic stress was71.7%. 2) There was a negative influence between hardiness and academic stress with Kendall coefficient correlation= -0.233 and Sig=0.003 which means the correlation was very weak; 3) There is no influence between social support and academic stress with coefficient correlation= -0.124 and sig=0.114


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Alfiah Ni’matul Masruroh ◽  
Laily Isroin ◽  
Siti Munawaroh

Peran teman sebaya bagi remaja santri sangat berpengaruh dalam memberikan dukungan sosial bagi sesamanya. Santri yang mengalami stres diharapkan mampu membangun strategi koping yang tepat sebagai upaya untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap masalah dan tekanan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan mekanisme koping stres pada remaja di Pondok Pesantren KH. Syamsuddin Durisawo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan studi korelasional. Desain penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan Cross Sectional. jumlah sampel 95 responden dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner atau google form secara online. Penelitian menggunakan analisis uji chi-squere dengan  P value<0,05. Hasil penelitian ini didapatkan responden yang mendapat dukungan sosial yang positif sebanyak 51 responden (53,7%) dan mekanisme koping stress yang di dapatkan data 53 (55,8%) responden memiliki mekanisme koping stres yang adaptif. Berdasarkan hasil analisa pada penelitian ini adalah p value (0,000) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan pada keeratan hubungan dengan nilai Contingency Coefficient = 0,409 kategori sedang. Hasil penelitian ini tidak semua santri mendapat dukungan sosial dari teman sebaya dan melakukan mekanisme koping yang maladaptif. Maka peneliti menyarankan pada santri untuk memiliki mekanisme koping yang adaptif sesuai dengan dirinya dan pentingnya dukungan sosial teman sebaya yang dapat membantu memecahkan masalah dan mengurangi stres yang dialami.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Siti Komariah ◽  
Hary Nugroho

Latar Belakang:Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Penyebab komplikasi kehamilan diantaranya kurangnya pengetahuan ibu tentang deteksi dini kehamilannya, usia pasien < 20 tahun dan > 35 tahun serta anak lebih dari 3.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III.Metode Penelitian:Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga sampel adalah ibu hamil trimester III yang berkunjung di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda berjumlah 84 orang. Analisis yang digunakan uji chi square.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat responden yang memiliki pengetahuan kurang baik, terdapat usia berisiko antara < 20 tahun dan > 35 tahun, terdapat paritas berisiko > 3 orang anak dan komplikasi kehamilan berupa hipertensi, anemia, preeklempsia dan plasenta previa. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,001 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,800 > 1). Ada hubungan usia dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,003 < α : 0,05 dan odds ratio : 5,837 > 1). Ada hubungan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,002 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,250 > 1).Kesimpulan: Terdapat pengetahuan kurang baik berjumlah 27 responden (32,1%), usia berisiko (< 20 tahun dan ≥ 35 tahun) berjumlah 25 responden (29,8%), paritas berisiko (1 atau ≥ 3 orang anak) berjumlah 21 responden (25%) dan ada komplikasi kehamilan berjumlah 18 responden (21,4%), Ada hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Laila Kamila ◽  
Maulidiyah Salim

Abstract: Coronary heart is a disease that offense to blood vessels and heart attack due to constriction of blood vessels. A high level of cholesterol in blood or exceeds the normal limit can form sediment in wall of blodd vessels which cause blood vessels constriction or blockage. This research object to determine whether there is a correlation between cholesterol level total and hypertension with coronary heart disease in patients who hospitalized in Regional Public Hospital of dr. Soedarso Pontianak. This study was used cross sectional design, purposive sampling technique, it gained 50 people as samples. The measurement of blood pressure was done in heart poly and cholesterol total level in clinic laboratory of Regional Public Hospital of dr. Soedarso by using enzymatic CHOD-PAP method. It can be obtained that 10 people had hypertension and 40 people did not.the average of total cholesterol was 224 mg/dl. Maximum value of total cholesterol was 224 mg/dl and 152 mg/dl as minimum value. Data has been analyzed by using statistical test, Chi-Square, to determine the correlation of total cholesterol wit coronary heart disease, obtained p value=0,024 (less than α=0,05). Correlation of hypertension and coronary heart disease gained p value=0,923 (more than α=0,05), it can be concluded that total cholesterol correlated with coronary heart disease, and there was not a correlation between hypertension and coronary heart disease.Abstrak: Jantung koroner adalah penyakit yang  menyerang pembuluh darah dan serangan jantung, karena penyempitan pada pembuluh darah. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah melebihi normal dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan dan tersumbatnya pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol total dan hipertensi dengan penyakit jantung koroner pada pasien di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Disain penelitian  ini menggunakan cross sectional, teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, didapat jumlah sampel 50 orang. Pengukuran Tensi Darah dilakukan di poli Jantung dan pemeriksaan kadar kolesterol total di laboratorium klinik RSUD dr. Soedarso Pontianak dengan metode enzimatik CHOD-PAP. Hasil penelitian didapatkan 10 orang mengalami hipertensi dan 40 orang non hipertensi. Rata-rata kadar kolesterol total 224 mg/ dl. Nilai maksimum kadar kolesterol total yaitu 224 mg/dl dan nilai minimum yaitu 152 mg/dl. Analisa data dengan uji statistik Chi-square untuk mengetahui hubungan kolesterol total dengan penyakit jantung koroner didapatkan nilai p = 0,024 (lebih kecil dari  α 0,05). Uji hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner didapat nilai p = 0,923 (lebih besar dari α 0,05), dapat disimpulkan terdapat hubungan kadar kolesterol total dengan penyakit jantung koroner dan tidak ada hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner.


Jurnal JKFT ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Imas Yoyoh ◽  
Imam Mutaqqijn ◽  
Nurjanah Nurjanah

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ke tahun. Komplikasi jangka panjang dari DM baik mikrovaskular dan makrovaskular dapat menyebabkan insufiensi aliran darah ke tungkai, yang dapat berujung pada infeksi, ulkus dan berakhir pada amputasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 54 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang perawatan kaki dan lembar observasi tentang risiko ulkus kaki diabetes. Uji analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian sebanyak 54 responden didapatkan data kategori perawatan kaki baik dengan risiko ulkus rendah sebanyak 14 responden (58,3%). Sedangkan kategori perawatan kaki kurang baik dengan risiko ulkus tinggi sebanyak 21 responden (70,0%). Hasil analisis diperoleh nilai OR = 3,267 artinya perawatan kaki yang kurang baik mempunyai peluang 3,267 kali untuk risiko tinggi ulkus. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh p=0,036 dimana nilai p-value < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Pasien DM dengan perawatan kaki yang kurang baik berpeluang untuk terjadinya risiko ulkus tinggi dibandingkan dengan pasien DM yang perawatan kakinya baik. 


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Ni Kadek Yuni Lestari ◽  
Ni Luh Gede Intan Saraswati Saraswati

Pasien CKD (Chronic Kidney Diseases) yang menjalani hemodialisis sering mengalami komplikasi gangguan hemodinamik baik itu hipertensi maupun hipotensi intradialisis. Salah satu penyebab yang paling sering adalah peningkatan IDWG (Interdialytic Weight Gain). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara IDWG (Interdialytic Weight Gain)dengan perubahan tekanan darah intradialisis pada pasien CKD di Ruang Hemodialisis RSUP Sanglah Denpasar. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 80 responden. Analisis statistik dengan menggunakan spearmans rank. Hasil penelitian didapatkan dari 80 responden sebagian besar mempunyai interdialytic weight gain dalam kategori ringan (73,8,0%) dan tekanan darah intradialisis dalam batas normal (65,0%). Hasil uji statistik menunjukkan p value 0,001 (<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan yang signifikan antara interdialytic weight gain dengan perubahan tekanan darah intradialisis pada pasien chronic kidney diseases di Ruang Hemodialisis RSUP Sanglah Denpasar. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa perawat diharapkan dapat meningkatkan pemberian edukasi secara berkala pada pasien hemodialisis reguler untuk meningkatkan kepatuhan pasien pada diet dan pembatasan intake cairan.Chronic Kidney Diseases (CKD) patients who undergo hemodialysis often experience complications of haemodynamic disorders, both hypertension and intradialisis hypotension. One of the most frequent causes of increasing is IDGW (Interdialytic Weight Gain). The purpose of this study was to determine the correlation between interdialytic weight gain and changes in intradialysis blood pressure among patients with chronic kidney diseases in Haemodialysis Roomat Sanglah Hospital Denpasar. The research method used is analytic correlation with cross sectional approach. The sample technique used was purposive sampling with a total sample of 80 respondents. Statistical analysis using spearmans rank statistic test. The results obtained from 80 respondents most mostly interdialytic weight gain in the mild category (73.8.0%) and intradialisis blood pressure within normal limits (65.0%). The result of statistic test shows that p value 0,001 (<0,05). The conclusion of this study is that any significant correlation between interdialytic weight gain with changes in intradialysis blood pressure among patients with CKD at Haemodialysis Room of Sanglah Hospital Denpasar. Suggestions for nurses to increase the provision of regular education in regular haemodialysis patients to improve patient’s adherence to diet and limit fluid intake.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 46-50
Author(s):  
Muhammad Basri ◽  
Baharuddin K ◽  
Sitti Rahmatia

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dan kronis dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduaduanya yang membutuhkan perawatan medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut jangka panjang (Nian, 2017). Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah Puasa pada pasien DM tipe II di PKM Kassi-Kassikota Makassar. Manfaat : Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Metode : Pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jenis penelitian ini menggunakan metode analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara Kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DM Tipe II. Sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel  55  orang  yaitu  seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di PKM Kassi-Kassi Kota Makassar. Hasil Uji Statistik Chi Square diperoleh p value 0,000 < 0,05.sehingga peneliti berasumsi bahwa  ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien DM Type 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar.  Kesimpulan yaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Muhamad Alfian Adyatma ◽  
Murtaqib Murtaqib ◽  
Baskoro Setioputro

Stress becomes one of the factors causing hypertension. The correlation of stress and hypertension occurs through sympathetic nerve activities, which can gradually increase blood pressure. Spirituality is one of coping to deal with stress. Someone who has a high spiritual level is believed that his belief and relationship with God are better. This study analyzed the correlation between spirituality and stress in hypertension patients at the Cardiology unit of dr. H. Koesnadi Hospital-Bondowoso. The variables were Spirituality and Stress. The research design was observational analytic with a cross-sectional approach with 84 respondents obtained using consecutive sampling technique. The data collection was carried out by giving the Daily Spiritual Experience Scale (DSES) and Perceived Stress Scale (PSS) questionnaire on August 14th-28th 2018. The results of analysis using the Spearman correlation test were p value = 0.001 and r = -0,429 (p <0, 05), indicated a significant correlation between spirituality and stress in hypertension patients. A person who has good spirituality can control his chronic disease and help him to manage his conditions patiently, calmly and can determine his life goals. Suggestions for nurses are to be able to provide motivation to patients to accept the disease and improve adherence to the treatment.      


Author(s):  
Febi Ratnasari ◽  
Yulia Fransisca Gandaria ◽  
H.Y.G Wibisono ◽  
Rina Puspita Sari

Menjalani kehidupan sebagai narapidana mengalami kehilangan kebebasan fisik, kehilangan kontrol atas hidup, kehilangan keluarga, kehilangan barang dan jasa, kehilangan  hubungan  heteroseksual, kurangnya stimulasi, dan gangguan psikologis yang dapat menjadi tekanan yang dapat menyebabkan stres. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres warga binaan di LP Perempuan Kelas II A Kabupaten Tangerang. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 4.746 orang dengan rerata dalam sebulan 396 orang. Sampel rumus Slovin didapatkan 199 . Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Menggunakan uji chi square. Hasil penelitian Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres warga binaan di  LP Perempuan Kelas II A  Tangerang dengan p value 0,000 (< alpha= 0,05). Kesimpulan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stres warga binaan. Pelayanan kesehatan di Lapas tidak hanya fokus pada kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental sehingga dapat mendeteksi dini adanya masalah gangguan mental di lembaga pemasyarakatan dan mendapatkan penanganan yang komprehensif.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 186-193
Author(s):  
Mella Yusef Fintiya ◽  
Imanuel Sri Mei Wulandari

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Di Indonesia kasus tuberkulosis setiap tahunnya semakin meningkat. Indonesia menepati urutan ke-6 penderita tuberkulosis tertinggi di dunia, sedangkan Jawa Barat menepati urutan pertama. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan anatar efikasi diri dengan kepatuhan minum obat OAT. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 23 responden yang sedang menjalani pengobatan di puskesmas parongpong, responden dipilih dengan menggunakan Purposive sampling. Variabel independen adalah efikasi diri, variabel dependent adalah kepatuhan minum obat. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dianalisis menggunakan pearson’s r . Hasil dan analisis Efikasi Diri dengan Kepatuhan Minum obat mempunyai hubungan  dengan nilai  p-value 0,030 atau (p ≤ 0,05) dengan tingkat hubungan sedang (0,454). Efikasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Parongpong. Saran untuk penelitian selanjutnya perlu mengetahui peran kader kesehatan dalam kepatuhan minum obat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document