scholarly journals PENGARUH PEMBERIAN COKELAT HITAM (DARK CHOCOLATE) DAN JAHE TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID (DYSMENORRHEA)

2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 43-49
Author(s):  
Nurul Faizah ◽  
Mukhoirotin Mukhoirotin

Dismenore merupakan nyeri pada waktu haid berupa kram pada perut bawah dan panggul, apabila masalah ini tidak diatasi akan berdampak pada kegiatan sehari-hari. Intervensi nonfarmakologi yang digunakan untuk menangani nyeri haid yaitu menggunakan cokelat hitam dan jahe. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pemberian cokelat hitam dan jahe terhadap intensitas nyeri haid. Desain penelitian menggunakan Quasy Experiment dengan pendekatan Pretest-Postest Design, pengambilan sampel dengan teknik Purposive Sampling. Jumlah populasi penelitian adalah 53 responden. Subyek penelitian sebanyak 36 responden (kelompok coklat hitam n=18, Kelompok jahe n=18). Pemberian cokelat hitam sebanyak 100 gram dan jahe 1500 mg diberikan pada hari pertama menstruasi. Intensitas nyeri dikaji dengan Numeric Rating Scale (NRS). Uji statistik menggunakan Paired t test dan Independent t test. Hasil penelitian didapatkan ntensitas nyeri haid sebelum diberikan intervensi pada kelompok cokelat hitam dan jahe adalah sebanding (p>0.05). Intensitas nyeri haid pada kelompok cokelat hitam menurun secara signifikan dari 5.44 menjadi 2.56 dan intensitas nyeri pada kelompok jahe menurun secara signifikan dari 5.28 menjadi 1,89. Tidak ada perbedaan pengaruh antara pemberian cokelat hitam dan jahe terhadap dysmenorrhea (2.56 ± 1.75 vs 1.89 ± 1.45; p>0.05). Dark Chocolate mengandung triptophan yang dapat merangsang pengeluaran serotonin sementara jahe mengandung komponen bioaktif yang terdiri dari gingerol dan shogaol yang berfungsi untuk antiinflamasi yang memblokir prostaglandin sehingga intensitas nyeri haid menurun.

2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 38-49
Author(s):  
Dwi Astuti ◽  
Dian Nur Adkhana

Latar Belakang: Nyeri Haid (dismenorea) adalah nyeri yang terjadi sebelum atau selama menstruasi. Dismenorea dapat menggangu aktivitas remaja dan secara tidak langsung dapat mengganggu kualitas hidupnya apabila tidak ditangani. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh William’s Flexion Exercise dan Lantunan Ayat Suci Al Qur’an terhadap Skala Nyeri Haid (Dismenorea) di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian Pra – Experimental dengan one-group pra-post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 20 remaja putri di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta. Teknik analisa data menggunakan uji paired t-test, pengumpulan data dengan lembar observasi berupa Numeric Rating Scale. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata intensitas dismenorea sebelum dilakukan intervensi 6,15 sedangkan setelah dilakukan intervensi 4,60. Hasil uji paired t-test didapatkan p value 0,000 < 0,05. Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian william’s flexion exercise dan lantunan ayat suci Al Qur’an terhadap skala nyeri haid (dismenorea) di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Astrid Astrid ◽  
Memed Sena Setiawan

Apendicitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis yang menyebabkan usus berhenti mengeluarkan sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh sehingga dilakukan Apendictomy dimana terjadi nyeri akut pada level severe. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri post operasi apendicitis di ruang rawat inap bedah RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta. Desain penelitian menggunakan purposive sampling dengan rancangan random assignment pre test-post test with control group. Jumlah sampel adalah 36 orang (18 orang kelompok kontrol dan 18 orang kelompok intervensi). Nyeri diukur dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan Faces Pain Scale Resived (FPSR). Uji statistik menggunakan uji T test independen. Hasil uji menunjukkan ada pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri pada klien post operasi Apendicitis. Perbedaan rata-rata intensitas nyeri pada kelompok kontrol sebesar 1,55 dan pada kelompok intervensi sebesar 3,17. Variabel confounding telah dilakukan uji normalitas didapatkan hasil tidak ada hubungan usia, jenis kelamin, koping, individu pendukung, lingkungan, pengalaman nyeri sebelumnya terhadap intensitas nyeri, ini dikarenakan klien tidak mampu mengalihkan perhatian dari rasa nyeri yang hebat post operasi apendicitis, sehingga hasil statistik nya tidak perlu dilakukan transformasi. Teknik relaksasi Guided Imagery Music dapat digunakan sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi intensitas nyeri klien post operasi apendicitis. Kata Kunci: Guided Imagery Music, Klien Post Operasi Apendicitis, Intensitas Nyeri


Author(s):  
Gita Kostania ◽  
Kuswati Kuswati ◽  
Ati Fitriyani

Latar Belakang : Menstruasi merupakan tanda pubertas seorang wanita dan menjadi rutinitas wanita yang masih dalam masa subur. Siklus ini menimbulkan ketidaknyamanan, salah satunya nyeri menstruasi. Nyeri ini dapat berupa kram ringan hingga dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Nyeri menstruasi dapat dikurangi secara farmakologis dan non farmakologis. Secara non farmakologis salah satunya adalah dengan akupresure pada titik Hegu. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupresure titik hegu terhadap nyeri menstruasi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Jenis penelitian quasy eksperiment dengan rancangan non equivalent control group. Populasi aktualnya yaitu santriwati kelas XI Madrasah Bertaraf Internasional Amanatul Ummah Mojokerto yang mengalami nyeri menstruasi sebanyak 126 orang. Teknik pengambilan sample adalah purposive sampling dengan perhitungan rumus Slovin, didapatkan sebanyak 56 responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dengan pengukuran Numeric Rating Scale. Analisis data menggunakan independent t-test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan nyeri menstruasi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan p=0,001 (p


1998 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 200-204 ◽  
Author(s):  
AG Gift ◽  
G Narsavage

BACKGROUND: Dyspnea, a devastating sign, is rarely monitored by clinicians. One reason may be the lack of a valid measurement scale that is easy to use in a clinical setting. OBJECTIVES: To establish the validity of the numeric rating scale as a measure of present dyspnea (dyspnea at rest). METHODS: A total of 188 patients with chronic obstructive pulmonary disease rated their present dyspnea by using the Visual Analog Dyspnea Scale and the numeric rating scale. They also rated their usual dyspnea (dyspnea during the past week). Demographic information was collected from each patient's chart, and pulmonary status was assessed with portable spirometry, pulse oximetry, or both. RESULTS: Concurrent validity of the numeric rating scale was supported by the high correlation of its scores with scores from the Visual Analog Dyspnea Scale. Conversion of the numeric rating scale to a 0-to-100 scale and comparison with the visual analog scale (by using a paired t test to determine if the correlated scores were similar for clinical decision making) showed that scores were not significantly different. A paired t test showed a difference in scores on the numeric rating scale obtained before and after ambulation, supporting the construct validity of the numeric rating scale. Scores on the numeric rating scale for present dyspnea were poorly correlated with ratings of usual dyspnea, indicating that present dyspnea and usual dyspnea are different constructs. CONCLUSION: Present and usual dyspnea are different constructs. The numeric rating scale is a valid measure of present dyspnea.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 24-28
Author(s):  
Aprillia Veranita ◽  
Ni Luh Widani ◽  
Wilhelmus Hary Susilo

Pendahuluan: Kanker paru adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada paru-paru yang sering menimbulkan nyeri dan sesak napas. Manajemen nyeri yang tepat diperlukan untuk menangani respon nyeri.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik & Deep Breathing Exercise (DBE) terhadap penurunan nyeri, frekuensi nadi dan pernapasan pada pasien kanker paru. Metode: Penelitian ini merupakan studi  quasi experimental pre-post test with control group dengan teknik purposive sampling ,terdiri dari 86 responden kelompok intervensi dan 22 kelompok kontrol di RSUP Persahabatan. Nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Analisis yang digunakan adalah Uji regresi linear berganda, Paired sampel t-test,  Independent t-test. Hasil: Hasil penelitian menunjukan perbedaan bermakna nilai skala nyeri, frekuensi pernapasan dan nadi  sebelum dan sesudah intervensi terapi musik dan Deep Breathing Exercise (DBE) (p=0,000). Kesimpulan: Penurunan skala nyeri, frekuensi pernapasan dan nadi kelompok intervensi lebih besar dari pada kelompok kontrol. Penelitian ini merekomendasikan terapi musik & DBE sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi nyeri kanker paru.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


Author(s):  
Qanita Chairun Nissa ◽  
Neni Nuraeni ◽  
Hani Handayani

Dysmenorrhea is menstruation pain that would interfere women’s activities. Murattal is a non-pharmacological technique that may relieve menstruation pain. The aim of this research was to find the effect of Murattal in relieving dysmenorrhea for female student of SMPN 12 Tasikmalaya. This research used quasi-experiment with pre-posttest and control group design. Respondents were selected using purposive sampling technique. This study involved 15 students in a group treatment and 15 students in a group control used technique purposive sampling. The instrument of this study was Numeric Rating Scale (NRS) Instrument. Respondents listened Murattal Surah Ar-Rahman. Data were analyzed using paired T-Test also used. The result found that there was an effect of Murattal to relieve dysmenorrhea pain for female student of SMPN 12 Tasikmalaya, with ρ value 0,000. The conclusion, Murattal is effective to relieve dysmenorrhea. There is a need of developing other non-pharmacology interventions to relive dysmenorrhea Keywords: Dysmenorrhea, Murottal, Pain


2018 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 184-191
Author(s):  
Maya Indriati ◽  
Dyah Triwidiyantari ◽  
Krisnasari Nur Apriyanti

Nyeri merupakan gejala yang tidak menyenangkan yang dialam oleh pasien post operasi section caesarea. Salah satu terapi yang dapat diberikan untuk mengurangi nyeri adalah teknik relaksasi nafas dalam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensits nyeri post sectio caesarea di RSUD Cianjur. Penelitan ini adalah penelitian kuantitatif dengan Quasy-Exsperimental with pretest and posttest without control group. Teknik pengambilan data dengan purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 45 ibu post sectio caesarea pengumpulan data menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Analisis data dilakukan dengan uji wilcoxson. Hasil penelitian menunjukan perbedaan rata-rata rasa nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam yaitu 3,31 dan rata-rata rasa nyeri sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam yaitu 2,22. Hasil analisis didapatkan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri post section caesarea di RSUD Cianjur (p=0.000).


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 23-31
Author(s):  
Ira Kartika ◽  
Nety Rustikayanti ◽  
Laksmi Nurul Suci

ABSTRAK  Latar belakang Dismenore merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami remaja putri dan dapat menimbulkan dampak bagi kegiatan atau aktivitas para remaja putri. dismenore membuat remaja putri tidak bisa beraktivitas secara normal dan memerlukan obat pereda sakit. Keadaan tersebut menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik sehari-hari. Beberapa cara yang dilakukan remaja putri untuk menghilangkan atau menurunkan dismenore, baik secara farmakologis maupun nonfarmakologis. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi efektifitas paket nature terhadap dismenore pada remaja putri.  Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif preexperimentdesign, dengan two group pretest posttest design with control. Total sampel adalah 30 responden, tekhnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian berupa prosedur intervensi dan numeric rating scale, yang dianalisis menggunakan Wilcoxon Rank Test.  Hasil penelitian didapatkan distribusi dismenore terbanyak adalah sedang dengan persentase 60%. Terjadi perubahan yang sama antara kelompok kontrol dan intervensi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan nilai p value 0,001.Terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai p value 0,007. Untuk responden kelompok intervensi yang diberikan paket nature median dismenore dari 6,00 turun menjadi 2,00 dengan nilai p value 0,001 (p<0,05) yang berarti paket nature efektif dalam menurunkan dismenore pada remaja putri.  Kesimpulan Terdapat perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan hasil uji wilcoxon rank test p=0,007 (p<0,05). Saran Petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan dismenore pada remaja putri di Sekolah Menengah Atas serta dapat menjalin kerja sama dengan petugas UKS.   Kata kunci : Paket Nature, Pisang Raja, Abdominal Stretching Exercise, Air Putih     


2019 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Yuliawati Yuliawati

<p><strong>L</strong><strong>ata</strong><strong>r belakang: </strong>Nyeri persalinan merupakan kondisi fisiologis, umum dialami ibu bersalin. Nyeri persalinan berlebihan, menyebabkan persalinan lama, dapat mengakibatkan kematian ibu. <strong>T</strong><strong>ujuan: </strong>Mengetahui efek kombinasi<em> </em><em>counterpressure</em><em> </em>dan <em>p</em><em>elvic </em><em>r</em><em>ocking </em>terhadap penurunan rasa nyeri persalinan normal kala I fase aktif. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan studi <em>q</em><em>uasi </em><em>e</em><em>xperiment </em>dilaksanakan di BPM Trimurjo Lampung Tengah. Sampel berjumlah 30 ibu bersalinan normal diambil dengan <em>accidental sampling.</em> Kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>counterpressure</em> dan <em>p</em><em>elvic </em><em>r</em><em>ocking </em>pada ibu kala I fase aktif. Pengukuran skala nyeri pre dan post intervensi menggunakan <em>numeric rating scale </em>(NRS) 0-10. Analsis bivariat menggunakan uji <em>t-test</em><em> dependent</em>.  <strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian diperoleh sebelum intervensi rata-rata intensitas nyeri 5,60 dan setelah intervensi menjadi 4,10 (skala 0-10). <strong>Simpulan: </strong>Intervensi kombinasi <em>counterpressure</em> dan <em>p</em><em>elvic </em><em>r</em><em>ocking</em> efektif menurunkan intensitas nyeri persalinan normal kala I fase aktif. Kombinasi terapi <em>counterpressure </em>dan<em> </em><em>p</em><em>elvic rocking</em> dapat dijadikan salah satu modalitas dalam asuhan persalinan untuk menurunkan nyeri persalinan.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document