Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Fase Aktif Kala I Melalui Terapi Musik Instrumental

2010 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 32-36
Author(s):  
Nova Arikhman

AbstrakIntensitas nyeri selama persalinan yang berlebihan dapat merugikan ibu dan janin. Terapi musik instrumental sebagai teknik nonfarmakologi, berguna menimbulkan efek distraksi dan relaksasi. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh terapi music instrumental terhadap intensitas nyeri saat persalinan. Penelitian metode kuasi-eksperimen dengan pre post-test desain ini dilakukan pada 18 ibu multipara yang mengalami persalinan kala I di ruang bersalin kebidanan rumah sakit X. Pengambilan sampel melalui metode consecutive sampling. Data dianalisa melalui uji Paired t-test dan Wilcoxon sign rank test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terapi musik instrumental berpengaruh signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri (p= 0.017, α= 0,05). Penelitian ini merekomendasikan agar terapi musik instrumental sebagai salah satu terapi nonfarmakologis digunakan dalam menurunkan persepsi intensitas nyeri pada ibu multipara yang mengalami persalinan fisiologis kala I. AbsractSeverity of labor pain may damage mother and infant. Therefore, instrumental music therapy as non-pharmacology technique can be used for distraction and relaxation. This research aims to study about the effect of instrumental music therapy to severity of labor pain. Method of this research is quasi-experiment with pre post-test design, involving 18 multiparous mothers who experienced stage I labor in labor room of X hospital. Samples are selected through consecutive sampling. Data was analyzed by paired t-test and Wilcoxon sign rank test.The research shown that instrumental music therapy significantly relieved the severity of pain labor (p= 0.017, α= 0,05). The research recommended that instrumental music therapy can be used as non- pharmacological therapy to relieve the severity of labor pain for multiparous mothers who experience stage I labor.

Ners Journal ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Rizki Sari Utami ◽  
Siska Natalia ◽  
Juliana

Mayoritas pasien stroke mengalami kelemahan pada otot, adapun keterbatasan pergerakan dapat memperparah kondisi muskuloskletal dan mempercepat penurunan kekuatan otot pada pasien stroke. Untuk itu perlu penanganan rehabilitasi segera mungkin dengan melakukan latihan pergerakan otot (Range Of Motion). Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Latihan Range Of Motion Terhadap Kekkuatan Otot Pada pasien Stroke. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode Quasy Experiment (pre and post test without control). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 20 responden stroke dan data dianalisa menggunakan uji Wilcoxon Rank Test untuk eksteremitas atas dan Paired T Test untuk eksteremitas bawah. Hasil diketehui bahwa pada eksteremitas atas nilai p-value sebesar 0,000 (p=<0,05) sedangkan pada eksteremitas bawah nilai p-value sebesar 0,000 (p=<0,05) yang menunjukkan ada pengaruh latihan Range Of Motion terhadap kekuatan otot eksteremitas atas dan bawah pasien stroke.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Dewi Astuti Pasaribu ◽  
Septian Mixrova Sebayang

Pentavalent immunization is an immunization developed from a combination of vaccines so that there are eight antigens that can be given to children, namely Hepatitis B, BCG, Oral Polio, Diphtheria, Pertussis, Tetanus, Hib and Measles. The act of immunization can cause pain in babies, so that the baby becomes fussy. The aim of this study is to determine the effectiveness of the 5 S Method (Swaddling, Side / Stomach Position, Shushing, Swinging, Sucking) on Pain Response in Infants aged 2-6 Months during Immunization. Pentavalent. The design of this research is experimental research with the design of Post Test Only Control Group Design. The total sample in this study was 36 babies. This research was conducted at Puskesmas Bestari, Medan. Sampling using consecutive sampling. Collecting data using a FLACC scale questionnaire. Data analysis using paired t-test. The results showed that the effect of the 5S method on the pain response of infants aged 2-6 months during pentavalent immunization was shown by the statistical t-test with p = 0.007 and significantly reduced the pain response of infants at 15 seconds, second. 30, 45 seconds, and can reduce the length of crying babies after injection of pentavalent immunization. The results of this study are expected that nurses can use the 5 S method in relieving the pain response and the duration of crying in infants during immunization or when inserting sharp objects into the baby's body.


2013 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 111-117
Author(s):  
Yuniarti Dwi Astuti ◽  
Hesti Murwani Rahayuningsih

Latar Belakang : Prediabetes merupakan kondisi dimana kadar glukosa darah seseorang berada diantara kadar normal dan diabetes. Pengaturan diet merupakan cara efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah. Jus Tomat merupakan salah satu bahan minuman yang dihubungkan dengan penurunan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian jus tomat terhadap kadar glukosa darah pada prediabetes. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pre test-post test design. Subjek penelitian adalah warga Kelurahan Sendangguwo Semarang yang diambil secara consecutive sampling. Besar sampel adalah 21 orang. Tiap sampel diberi jus tomat sebanyak 200 ml yang berasal dari 180 gram tomat merah jenis Lycopersicum commune yang di-blanching dengan air pada suhu 70-90°C selama 10 menit kemudian diblender dan disaring. Intervensi jus tomat diberikan selama 3 minggu. Kadar glukosa darah puasa diukur satu hari sebelum dan satu hari setelah intervensi dengan menggunakan metode spektrofotometri. Selama intervensi, asupan makan diperoleh dengan metode food recall 3×24 jam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Shapiro Wilk dan paired  t- test. Hasil : Terjadi penurunan kadar glukosa darah puasa sebesar 9,00 mg/dl (7,64%) setelah pemberian jus tomat selama 3 minggu. Simpulan : Uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa sebelum dan setelah pemberian jus tomat.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Ni Gusti Made Ayu Agung Budhi ◽  
Ni Nyoman Sasnitiari

The pain in labor due to contractions and the process of expelling the baby cannot be avoided by the mother. One way to reduce pain intensity non-pharmacologically is music therapy and the provision of spice drinks. music therapy can reduce stress and anxiety levels, especially during childbirth, while herbal drinks derived from ginger are analgesic, as well as cinnamon and cloves, can relieve pain. The research method is “Quasi experimental pre-post test with control group design. The intervention group was Sundanese instrumental music therapy with spice drinks and the control group was only given spice drinks, which was carried out on mothers giving birth during an active phase. The population is all mothers giving birth in BPM Bogor area. The sample size of the average difference test of two paired groups is 15 respondents in each group. The results showed a decrease in labor pain in the active phase of the first stage in the intervention group with p = 0.016. This shows that there is an effect of giving music therapy and spice drinks on the intensity of labor pain as assessed by the Visual Analog Scale (VAS), and there is no significant change in the decrease in labor pain during the active phase of labor, in the control group (p>0.05). There was no significant result on the length of labor with p = 0.439 (p > 0.05). This means that both the control and intervention groups did not show a difference in the time/length of labor


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 50
Author(s):  
Dewi Ima Fatmawati ◽  
Arindra Nirbaya ◽  
Yahmi Ira Setyaningrum

Hipertensi sering diderita oleh orang Indonesia. Prevalensi hipertensi harus diatas, karena menimbulkan komplikasi yang membahayakan jiwa. Alternatif solusi melalui konseling gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konseling gizi terhadap pengetahuan, kepuasan dan sisa makanan pasien hipertensi di RSU Mitra Delima Bululawang Malang. Desain penelitian one group pre-post-test yang mengukur tingkat pengetahuan, tingkat kepuasan dan sisa makanan pasien  sebelum konseling gizi dan setelah konseling gizi. Sampel berjumlah 16 pasien yang diukur tingkat pengetahuan dan kepuasan dengan menggunakan kuesioner. Sisa makanan diukur dengan metode comstock, Analisis bivariat yang digunakan untuk variabel tingkat pengetahuan dan kepuasan yaitu uji paired t-test, sedangkan sisa makanan adalah uji Willcoxon signed rank test. Konseling gizi mampu meningkatkan pengetahuan sebesar 37,5%, dengan nilai pre tes 48,7% dan post tes 86,2%. Tingkat kepuasan aroma, bumbu, tekstur dan kematangan juga meningkat setelah konseling gizi. Sisa makanan lauk hewani, lauk nabati, sayuran meningkat setelah konseling gizi. Persentase sisa makanan sayuran rata – rata sebelum konseling gizi sebesar 53,8% dan setelah konseling gizi sebesar 19,3%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konseling gizi mampu meningkatkan pengetahuan, kepuasan, dan menurunkan makanan sisa di piring pasien RSU Mitra Delima.


2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 15-20
Author(s):  
Ari Damayanti Wahyuningrum

Gangguan jiwa merupakan penyakit multi kausal bervariasi. Klien gangguan jiwa banyak mengalami distorsi kognitif yang akhirnya mengarah ke gangguan perilaku. Hal tersebut disebabkan oleh kesalahan logika, kekeliruan penggunaan alasan atau pandangan individu yang tidak sesuai dengan kenyataan, tidak merasa memiliki perilaku menyimpang, tidak bisa membina hubungan relasi dengan orang lain. Gangguan halusinasi mengarah pada perilaku membahayakan orang lain, klien sendiri dan lingkungan sekitar. Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang lain yang sebenarnya tidak terjadi. Terapi perilaku bersifat reedukasi yang memodifikasi perilaku klien dengan perilaku lain yang lebih menguntungkan didasarkan pada sistematik reinforcement positif pada target perilaku. Token-token dapat ditukar untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan dinikmati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis penerapan terapi perilaku: token ekonomi pada klien dengan gangguan sensori persepsi: halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre dan Post Test tanpa Control Group yang melibatkan 40 responden dengan metode pengambilan consecutive sampling. Variabel penelitian meliputi terapi perilaku: token ekonomi dan kemampuan mengendalikan halusinasi. Sedangkan alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan hasil ρ=0,000 < 0,05 yang artinya ada perbedaan kategori halusinasi yang signifikan sebelum dan sesudah perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemberian perlakuan terapi perilaku: token ekonomi dengan pendekatan teori Health Belief Model dapat mengubah perilaku klien ke arah adaptif sehingga klien dapat mengontrol halusinasi. Berdasarkan hasil penelitian, disaran kepada para perawat utuk dapat mengaplikasikan terapi perilaku : token ekonomi pada kasus selain halusinasi.


2018 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
Author(s):  
Cornelia DY. Nekada, Wayan Suwande, Christin Wiyani

Latar Belakang: Penyakit degeneratif menjadi masalah besar pada lansia. Salah satu penyakit degeneratif adalah hipertensi. Penatalaksanaan hipertensi selama ini dilakukan secara farmakologis. Penatalaksanaan nonfarmakologis dapat dilakukan dengan menggunakan terapi komplementer seperti pemberian pisang ambon ataupun relaksasi napas dalam. Napas dalam mampu meningkatkan sirkulasi oksigen. Kandungan kalium pada pisang juga bermanfaat untuk sirkulasi tubuhTujuan Penelitian: Mengetahui efektivitas terapi relaksasi nafas dalam atau pisang ambon terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di BPSTW Budhi Luhur Kasongan Bantul.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, metode yang digunakan quasi experimental desaign dengan rancangan pre and post test without control. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan 18 orang responden. Teknik pengambilan data dengan cara mengukur tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital. Analisa data dengan menggunakan Paired T-Test, Wilcoxon dan Independent T-Test.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pemberian terapi napas dalam terhadap tekanan darah sistol (nilai p: 0.008), diastole (nilai p: 0.002), ada perbedaan pemberian pisang ambon terhadap tekanan darah sistole (nilai p: 0.000), diastole (nilai p: 0.001), tidak ada perbedaan yang signifikan antara relaksasi napas dalam ataupun pisang ambon terhadap tekanan darah sistolik (nilai p: 0,573), diastolik (nilai p: 0,835)Kesimpulan: Pemberian terapi napas dalam dan pisang ambon memiliki pengaruh dalam penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik Kata Kunci: hipertensi, napas dalam, pisang ambon, tekanan darah_________________________________1,2,3Dosen Prodi S1 Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta.


2013 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 262-276
Author(s):  
Della Ayuning Priastiti ◽  
Niken Puruhita

Latar Belakang: Dislipidemia sebagai faktor utama terbentuknya aterosklerosis dan dapat mengakibatkan terjadinya penyakit sirkulasi darah. Dislipidemia merupakan gangguan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lemak dalam plasma. Tempe mengandung  protein yang berpengaruh terhadap penurunan kolesterol LDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian tempe kedelai hitam dan tempe kedelai kuning terhadap kolesterol LDL pada penderita dislipidemia.Metode : Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan  pre test - post test with control group design. Subjek penelitian adalah wanita menopause yang berdomisili di kawasan Puskesmas wilayah Kabupaten Cirebon yang diambil secara consecutive sampling, besar sampel adalah 34 orang yang dibagi secara acak dalam tiga kelompok. Kelompok kontrol tidak diberi tempe, kelompok perlakuan 1 diberikan tempe kedelai hitam dan kelompok perlakuan 2 diberikan tempe kedelai kuning selama 14 hari. Selama intervensi, asupan makan ketiga kelompok diperoleh dengan metode food record dan food recall. Kadar kolesterol LDL diukur sebelum dan sesudah intervensi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Paired t-test, Wilcoxon, Kruskal Wallis serta uji korelasi Speearman pada derajat kemaknaan 5%.Hasil : Pada  pemberian tempe kedelai hitam terdapat penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 6.1±16.45mg/dl dan pada pemberian tempe kedelai kuning terdapat penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 4.9±9.91 mg/dl setelah diberikan intervensi selama 14 hari. Sedangkan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan kadar kolesterol LDL sebesar 3.5±19.76 mg/dl. Namun penurunan maupun peningkatan yang terjadi tidak bermakna secara statistik (p<0.05)Simpulan: Terdapat penurunan kadar kolesterol LDL pada pemberian tempe kedelai hitam dan kuning sebesar 150 gram selama 14 hari pada wanita menopause dengan dislipidemia tetapi hasil tersebut tidak bermakna secara statistik.Kata kunci: Tempe kedelai hitam; tempe kedelai kuning; dislipidemia; kolesterol LDL


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Muhammad Iskandar

Latar Belakang. Rokok mengandung bermacam-macam zat kimia yang sebagian besar dari  zat tersebut adalah zat beracun. Beberapa diantaranya adalah nikotin dan CO, Nikotin dan CO mampu memengaruhi berbagai aktivitas didalam tubuh seperti aktivitas saraf simpatis, memengaruhi jumlah Nitrit Oksida, hingga bersaing dengan Oksigen dalam berpasangan dengan Haemoglobin didalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari merokok terhadap perubahan akut tekanan darah seseorang. Objektif. Mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan setelah merokok Metode. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain one group pre test-post test. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki jurusan teknik mesin Universitas Andalas yang sudah merupakan perokok aktif sejak sebelum penelitian ini dilakukan.  Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling, dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 25 orang. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat untuk mengetahui karakteristik sampel dan analisis bivariat dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh akut dari merokok terhadap tekanan darah. Analisis bivariat dilakukan menggunakan Paired Sample T Test dan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil analisis bivariat ini dikatakan bermakna jika nilai p yang diperoleh < 0,05. Hasil. Hasil dari penelitian ini didapatkan perbedaan yang bermakna pada tekanan darah sebelum merokok dengan tekanan darah setelah merokok, ini ditunjukkan oleh perolehan nilai p yang <0,05 yaitu sebesar 0,001 pada tekanan darah sistolik dan 0,040 pada tekanan darah diastolik. Kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapatnya pengaruh dari merokok terhadap perubahan akut tekanan darah. Kata kunci:  merokok, tekanan darah


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Chandra Sulistyorini

Ibu post partum sering kali merasakan masalah baik secara fisik maupun psikologis. Masalah fisik adalah perdarahan, pengeluaran urin yang berlebihan, pengeluaran cairan lochea yang berbau busuk, dan infeksi nifas. Sedangkan masalah psikologis meliputi kecemasan, susah tidur, perubahan mood, sehingga dibutuhkan intervensi yang membuat pasien merasa nyaman dan rileks. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas kombinasi terapi totok wajah dengan aromaterapi lavender terhadap skor kecemasan pada ibu post partum dalam melakukan perawatan bayi. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 April – 28 Mei 2019. Dengan menggunakan quasi eksperimen dalam satu kelompok (pre and post test without control) menggunakan Uji paired t-test. Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan sampel 20 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan kombinasi terapi totok wajah dengan aromaterapi lavender efektif menurunkan skor kecemasan pada ibu post partum dalam perawatan bayi, dari hasil uji paired t-test diperoleh p<0,05, dimana skor kecemasan sebelum intervensi 55,75 dan sesudah diberikan intervensi 50,45. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk penerapan tindakan dalam asuhan kebidanan dan keperawatan sebagai terapi komplementer untuk mengatasi kecemasan pada ibu post partum dalam perawatan bayi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document