Rural communities in West Kalimantan use the Dayak language as their daily communication language. However, they do not understand the language, this condition makes it difficult for them to understand the contents of the Qur'an which is generally translated into language. This is qualitative research, with a descriptive-analytic method. The results of this study indicate that the Vernacularization of the Qur'an in the Kanayatn Dayak language has never been done before. Therefore, based on this, the research is feasible to do. The stage is to see the vernacularization process as an initial effort of indigenization (indigenization), especially for the people of the interior of West Kalimantan. The results of this study indicate that the vernacularization of the Qur'an is carried out using the ijmali (global) interpretation method by providing footnotes for verses that require explanation. Meanwhile, the process of indigenization is to make the Qur'an easier to understand, especially for the people of the interior of West Kalimantan, so that the values of the Qur'an can be applied in the daily life of the Dayak community.Abstrak: Masyarakat pedalaman Kalimantan Barat menggunakan bahasa Dayak sebagai bahasa komunikasi sehari-hari dan minimnya pemahaman dalam bahasa Indonesia, hal tersebutlah menyulitkan mereka untuk memahami isi al-Qur`an yang pada umumnya menggunakan terjemahan bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan motede analisis-deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Vernakularisasi Al-Qurʻan dalam bahasa Dayak Kanayatn belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut maka penelitian layak untuk dilakukan yaitu melihat proses vernakularisasi sebagai upaya awal dari indigenisasi (pribumisasi) terutama untuk masyarakat pedalaman Kalimantan Barat. Adapun hasil dari penelitian ini adalah vernakularisasi Al-Qur'an yang mencakup seluruh isi al-Qur'an dengan menggunakan metode interpretasi ijmali (global), yaitu dengan memberikan catatan kaki untuk ayat-ayat yang membutuhkan penjelasan. Sementara proses indigenisasinya adalah menjadikan al-Qur'an lebih mudah dipahami, terutama untuk masyarakat pedalaman Kalimantan Barat, sehingga nilai-nilai al-Qur'an dapat bumisasikan.