JPPP - Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

151
(FIVE YEARS 37)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Jakarta

2337-4845, 2337-4845

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 51-64
Author(s):  
Aditya Gunawan ◽  
Dini Rahma Bintari

Stres merupakan salah satu reaksi psikologis yang menyertai mahasiswa selama pandemic COVID-19. Tingkat stres dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis mahasiswa. Terdapat penelitian-penelitian sebelumnya yang menemukan hubungan antara regulasi emosi dengan stres maupun kesejahteraan psikologis, dimana tingkat stress yang tinggi akan menurunkan kesejahteraan psikologis dan regulasi emosi mampu mengurangi stress serta menjaga kesejahteraan psikologis individu.  Strategi regulasi emosi expressive suppression dan cognitive reappraisal diartikan sebagai cara individu dalam mempengaruhi, merasakan, serta mengekspresikan emosi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek strategi regulasi emosi expressive suppression dan cognitive reappraisal sebagai moderator antara stres dan kesejahteraan psikologis. Sebanyak 119 mahasiswa baru Universitas Indonesia 2020 terlibat dalam penelitian ini. Stres diukur menggunakan Perceived Stres Scale-10 for COVID-19 (PSS-10-C); regulasi emosi diukur menggunakan Emotion Regulation Questionnaire (ERQ); dan kesejahteraan psikologis diukur menggunakan Ryff’s Scales of Psychological Well-being (RPWB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) stres dapat menjadi prediktor kesejahteraan psikologis secara signifikan; (2) strategi regulasi emosi expressive suppression signifikan dalam memperkuat hubungan negatif antara stres dan kesejahteraan psikologis; (3) strategi regulasi emosi cognitive reappraisal signifikan dalam memperlemah hubungan negatif antara stres dan kesejahteraan psikologis.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 65-72
Author(s):  
Hana Kamilah ◽  
Hanifah

Mental health includes one’s ability to adjust themselves with the daily stres they experience. On stresful event, there’s always highly emotional condition attached, therefore the ability to regulate emotions becomes vital. Emotional Agility is one’s ability to face emotions, thoughts loosely and move past them to help change or retain behaviors in line with goal and values . In Indonesia, research regarding Emotional Agility and it’s measurement hasn’t been explored much. The instrument are designed based on Emotional Agility theory–Susan David and being tried out to 112 respondents (young adult individuals). The validity test being used pertains to Construct Validity, using model testing Confirmatory Factor Analysis. Reliability test are done using Alpha Cronbach technique. Based on the try out, an instrument of Emotional Agility in Indonesian Version is produced consisting 49 items (p-value=1.00, RMSEA=0.00, CFI=0.97, NFI=0.97, IFI=0.97 and reliability coefficient of 0.860).


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 5-17
Author(s):  
Novilia Anggraeni ◽  
Hendriati Agustiani ◽  
Langgersari Elsari Novianti ◽  
Retno Hanggarani Ninin

  Online game is one of the most popular leisure activity for adolescents. Playing it excessively can lead to addiction. Once addicted, behavior problems arise and at a certain level of addiction, psychological treatment will be needed. The aim of this study is to describe online gaming addiction in terms of four levels of addiction. The participants are 41 high school students (12-14 years old) who lived in Jatinangor. They are active players in online games using mobile phones, computers, or other media. Data were collected using an open-ended questionnaire than qualitatively analysed by the way of thematic analysis. Result shows that participants mostly perceived playing online games as a pleasurable and rewarding activity (recreational level of addiction). In this level, there are negative impacts that occur when they are playing online games, but the impacts disappear when they stop playing an online game. In at-risk level, participants feeling the rewarding effects (e.g. stress release). Participants accept when their parents start complaining about their gaming behavior. In problematic use level, the gaming behavior is increasingly done alone and often dismissed parents’ concern about their gaming behavior. In fully addict level, only the amount of time for playing online games reported (8 hours per day). Keywords: addiction, game online, adolescence, online mobile gaming


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 27-33
Author(s):  
Entol Bugi Pratama ◽  
Urip Purwono ◽  
Whisnu Yudiana

Remaja dituntut untuk siap mengambil keputusan karier, seperti memilih jurusan kuliah yang tepat. Kesiapan keputusan karier diartikan sebagai kemampuan individu untuk membuat pilihan karier yang sesuai dengan mempertimbangkan kompleksitas faktor keluarga, sosial, ekonomi, dan organisasi yang mempengaruhi perkembangan karier individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas konten alat ukur kesiapan keputusan karier yang dikembangkan berdasarkan kondisi siswa SMA/SMK di Indonesia. Metode penelitian yang dipakai adalah proses penelaahan ahli oleh tiga dosen dan enam praktisi psikologi pendidikan dilakukan untuk mendapatkan bukti validitas berdasarkan konten. Proses penelaahan ahli dibagi menjadi tiga tahap, tahap pertama penelaahan 160 aitem dilakukan oleh tiga dosen, tahap kedua revisi item, dan tahap ketiga proses penelaahan oleh enam praktisi psikologi pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74 aitem yang mengukur kesiapan keputusan karier memiliki nilai I-CVI di atas 0,78 dan nilai S-CVI/Ave 0,98. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan ujicoba alat ukur kesiapan keputusan karier dan pengumpulan data untuk menemukan bukti validitas lainnya dari alat ukur kesiapan keputusan karier dan mendapatkan norma kelompok.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1-4
Author(s):  
Karel Karsten Himawan

Alat ukur merupakan elemen utama dalam studi-studi di bidang psikologi, khususnya yang berpedoman pada paradigma positivisme. Namun mayoritas studi psikologi di Indonesia masih berpedoman pada konsep serta pengukuran psikologi Barat, sehingga kurang akurat dalam memotret realita psikologis yang sebenarnya terjadi. Dalam tulisan ini, secara singkat saya mendeskripsikan peran sentral pengukuran dalam ilmu psikologi dengan memanfaatkan pendekatan historis. Selanjutnya, tulisan ini mendiskusikan pentingnya mempertimbangkan konteks ulayat dalam penelitian psikologi di Indonesia, yang diharapkan dapat menginspirasi studi-studi pengembangan konsep psikologi yang khas Indonesia.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 34-41
Author(s):  
Lupi Yudhaningrum ◽  
Zarina Akbar ◽  
Erik ◽  
R.A. Fadhalah ◽  
Wa Ode Imani Ismi

This study aims to identify whether there is a significant relationship between risk-taking and student entrepreneurship intentions. In this study using quantitative methods with a psychological measurement scale. The technique in this research uses incidental sample technique with 260 respondents. Measuring instruments used in this study are the Entrepreneurial Intention Questionnaire (EIQ) and DOSPERT (Domain-Specific Risk-Taking). The statistical analysis used in this study is Kendall's tau-b test. The results showed Sig. (2-tailed) <0.05 which means that there is a significant relationship between risk-taking and entrepreneurial intentions in students. The relationship in this study is positive in that the higher the risk-taking of students, the entrepreneurial intentions are also high.  


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 42-50
Author(s):  
Ernita Zakiah ◽  
Irma Rosalinda ◽  
Mauna

This study aims to look at the description of post traumatic stress disorder (PTSD) in flood survivors. PCL-C was used as an instrument to measure post traumatic stress disorder. This study used the PCL-C scale from Weathers and was developed by Solichah. Data analysis was performed used descriptive analysis techniques with the help of SPSS version 22. Based on the results of the analysis, it was found that subjects who experienced symptoms of post-traumatic stress disorder (PTSD) who were in the high category were 24.6%, 61.5% moderate, and low 13,8%. The implication of this study stated that individuals who have symptoms of PTSD after experiencing natural disaster need professional treatment to reduce their symptoms. Intervention is needed to make the individuals can overcome their obstacles and function better


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 18-26
Author(s):  
Beatrice Kalalo ◽  
Celine Amanda Marlietama ◽  
Graceveline Cristabel

Social phobia adalah ketakutan seseorang ketika beraktivitas di depan orang lain, seperti makan, minum, gemetar, memerah, berbicara, menulis atau muntah. Aktivitas ini merujuk kepada kecemasan dalam diri seseorang. Terdapat dua aspek yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kecemasan yaitu performance dan social. Penelitian ini bertujuan untuk menguji validasi alat ukur Liebowitz Social Anxiety Scale (LSAS). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan kriteria subjek mahasiswa aktif strata 1 usia 17-25 tahun. Subjek penelitian berjumlah 177 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Data diperoleh melalui google form yang disebarkan secara online dan data diolah menggunakan aplikasi SPSS. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling sehingga subjek yang dibutuhkan adalah subjek yang memenuhi kriteria di atas. Validasi alat ukur pada penelitian ini menggunakan sumber bukti berdasarkan struktur internal dan korelasi dengan alat ukur lain (Beck Depression Inventory dan Social Interaction Anxiety Scale). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini membuktikan bahwa alat ukur LSAS valid dan dapat digunakan untuk mengukur kecemasan sosial.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 102-110
Author(s):  
Mauna Ali ◽  
Rahmadianty Gazadinda ◽  
Novaria Rahma

This study aims to determine the relationship between perceived social support and resilience in parents of children with special needs. This study was conducted to determine whether parents who have children with special needs have a perception of a good support and have become individuals who are resilient in living their daily lives. This research uses quantitative research methods. The instrument used in this study is the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) for the perceived social social support and Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) for resilience variables. The sample in this study amounted to 164 parents who have children with special needs. This research uses purposive sampling technique. The results of this study indicate that there is a significant relationship between the perceived social support and resilience in parents of children with special needs. The correlation coefficient value of the two variables is 0.470 which indicates that the relationship between variables is positive.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 96-101
Author(s):  
Erik Erik

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi seseorang untuk menjadi seorang pengusaha. Salah satunya yaitu faktor kepribadian. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui pengaruh kepribadain lima besar terhadap intensi berwirausaha pada mahasiswa psikologi Universitas Negeri Jakarta. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi. Sampel dalam penelitian ini adalah 136 mahasiswa psikologi universitas negeri Jakarta tingkat akhir. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen intensi berwirausaha yang diadaptasi dalam bahasa Indonesia dan instrumen Big Five Inventory Scale versi Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dimensi kepribadian agreeableness terhadap intensi berwirausaha. Nilai koefisien (Adjusted R square) sebesar 0,058. Artinya dimensi-dimensi kepribadian lima besar memberikan kontribusi sebesar 5,8% terhadap intensi berwirausaha.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document