scholarly journals KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR PKn KELAS IV

2019 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 270-276
Author(s):  
Ketut Alif Wijayanto

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pembelajaran PKn kelas IV di SD Gugus Kartini yang belum optimal karena pembelajaran masih bersifat konvensional sehingga menyebabkan hasil belajar PKn rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan model Quantum Teaching mengunakan powerpoint terhadap hasil dan aktivitas belajar PKn kelas IV. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain nonequivalent control group design. Teknik pengumpulan data dengan tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan rata-rata, dan uji gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) thitung lebih besar jika dibandingkan ttabel (3,368 > 2,000) berarti terdapat perbedaan posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 78,79, sedangkan kelas kontrol sebesar 69,24. (2) Aktivitas siswa kelas eksperimen mencapai kriteria sangat baik sedangkan kelas kontrol hanya sampai kriteria baik. Simpulan penelitian ini adalah model Quantum Teaching mengunakan powerpoint lebih efektif dan signifikan terhadap hasil dan aktivitas belajar PKn kelas IV.   This study was underlied by Civic Education learning on fourth grade in SD Gugus Kartini which has not optimal yet because the learning is still conventional so that causing the learning outcomes of Civic Education is low. The purpose of this study is to examine the effectiveness of Quantum Teaching model using powerpoint on the outcomes and the Civic Education learning activities of the fourth grade. The research is a quasi-experimental research design with nonequivalent control group design. Data collection techniques by testing, observation and documentation. Analysis of the data by using normality test, homogeneity test, independent samples t-test, and gain test. The results showed that (1) tarithmetic was greater than ttable (3,368 > 2,000) it means there was a difference of the posttest between experimental class and control class that was the experimental class was higher than the control class. The posttest average of the experimental class was 78.79, while the control class was 69.24. (2) The students activities of the experimental class gained very excellent criteria whereas the control class only gained good criteria. The conclusion of this study is the Quantum Teaching model using powerpoint is more effective and significant on the outcomes and on the learning activities of Civic Education of the fourth grade.

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 15-27
Author(s):  
I Wayan Widiana ◽  
I Made Suarjana

This study was aimed at determining the differences in the dimensions of cognitive processes between groups of students who are taught with project-based trying learning activities and groups of students who are taught with conventional learning activities. This research is a quasi-experimental study with a post-test only control group design. The population of this study was the fifth-grade students of the 2016/2017 academic year in the Curriculum 2013 Elementary School in Buleleng Regency, which amounted to 326 students. The samples were taken by cluster random sampling which amounted to 60 students. The data collected in this study were the results of the dimensions of cognitive processes by using 20 multiple-choice tests and 5 item essays on the ecosystem theme. The hypothesis was tested using inferential t-test statistics. The results show that there are significant differences in the dimensions of cognitive processes between groups of students who were taught with project-based trying activities and groups of students who were taught using conventional learning activities. The optimizing project-based trying activities has a positive effect on the dimensions of students' cognitive processes.PENGOPTIMALAN AKTIVITAS MENCOBA DENGAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN DIMENSI PROSES KOGNITIF SISWAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dimensi proses kognitif antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran mencoba berbasis proyek dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan penelitian post test only control group design. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V Tahun Pelajaran 2016/2017 di SD rintisan Kurikulum 2013 Kabupaten Buleleng yang berjumlah 326 orang. Sampel diambil dengan cara cluster?random sampling yang berjumlah 60 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil dimensi proses kognitif dengan menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 20 butir dan esai 5 butir soal pada tema ekosistem. Hipotesis diuji dengan menggunakan statistik inferensial t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada dimensi proses kognitif antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran mencoba berbasis proyek dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan aktivitas pembelajaran konvensional Pengoptimalan aktivitas mencoba berbasis proyek berpengaruh positif terhadap dimensi proses kognitif siswa.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 28-38
Author(s):  
Fajar Nugroho ◽  
I Wayan Dasna ◽  
Suhadi Ibnu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas problem posing pada learning cycle 5E dalam meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Problem posing diterapkan pada fase explanation dan fase elaboration. Rancangan penelitian menggunakan quasi experimental dengan posttest only non equivalent control group design. Data penelitian adalah hasil belajar dan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat peningkatan hasil belajar  siswa yang  dibelajarkan dengan learning cycle 5E-problem posing dari pada kelas learning cycle 5E ditinjau dari kemampuan awal siswa, 2) terdapat peningkatan kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa yang  dibelajarkan dengan learning cycle 5E-problem posing dari pada kelas learning cycle 5E dari kemampuanawal siswa, 3)Tidak terdapat interaksi kemampuan awal dengan model pembelajaran terhadap hasil belajar dan kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa.


2020 ◽  
Vol 5 (5) ◽  
pp. 612
Author(s):  
Din Hadi Shofyan ◽  
Aloysius Duran Corebima ◽  
Fatchur Rohman

<p><strong>Abstract:</strong> This study aims to reveal the effect of the PBL model combined with TAI on metacognitive skills. This quasi-experimental research uses a Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Data collection techniques through pretest and posttest. Data were analyzed with the help of SPSS 23 for Windows to determine the effect of the PBL model combined with TAI on metacognitive skills. The results showed that the students' metacognitive skills learned through the PBL model combined with the TAI were significantly higher than through the PBL, TAI and conventional models. The average difference in the PBL model combined with TAI to PBL was 7.38%, PBL combined TAI to TAI was 28.42%, and PBL was combined with TAI to conventional by 29.93%.</p><strong>Abstrak: </strong>Tujuan penelitian ini untuk mengungkap pengaruh PBL dipadu TAI terhadap kemampuan metakognitif. Penelitian jenis kuasi eksperimen ini menggunakan rancangan <em>Pretes-Posttest Nonequivalent Control Group Design</em>. Data didapatkan dari nilai pretes dan postes. Analisis data menggunakan uji ANAKOVA dan LSD. Hasil penelitian menunjukkan, keterampilan metakognitif peserta didik melalui pembelajaran PBL dipadu TAI secara signifikan lebih tinggi dibanding melalui model PBL, TAI dan konvensional. Rerata selisih beda model PBL dipadu TAI terhadap PBL sebesar 7,38%, PBL dipadu TAI terhadap TAI sebesar 28,42%, dan PBL dipadu TAI terhadap konvensional sebesar 29,93%.


2020 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 99-110
Author(s):  
Widha Sismahendra ◽  
Agus Rusdiana ◽  
Yunyun Yudiana

The development of information systems that is increasingly influential in various aspects of life, one of which is the world of education. One result of the development of information technology that can be utilized in education is mobile learning (M-Learning). The use of M-Learning in volleyball learning at the elementary school level is still rarely developed and used. Though this media can be a means of supporting education can make the learning process active, creative and innovative. M-Learning can enhance learning activities so that it can foster enthusiasm and student motivation. This can help improve students' understanding and volleyball skills which include volleyball, service, passing, and set-up techniques. The research method used is a quasi-experimental method with a nonequivalent control group design. The results showed that M-Learning can improve student understanding and student skills in volleyball learning. M-Learning can improve learning communication between students, both with friends and teachers so that learning creates active and conducive relationships. This has an impact on increasing student motivation. This improvement can improve students' understanding and skills in volleyball learning.


Author(s):  
Haerudin Haerudin ◽  
Soleh Ibrahim

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh metode karyawisata terhadap keterampilan menulis teks hasil laporan observasi siswa kelas VII SMPN 2 Mekarbaru Kabupaten Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experimental Design dengan melakukan pretes dan postes pada dua kelompok. Desain penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Nonequivalent Control Group Design Data yang diperoleh dari hasil pengisian tes dideskripsikan dengan menggunakan instrumen-instrumen yang dikembangkan. Selanjutnya, data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, ogive, poligon. Hasil penelitian pretes dengan uji hipotesis menunjukan hasil thitung(0,21) < ttabel (1,66) ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan menulis teks prosedur antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis postes dengan uji hipotesis menunjukan hasil thitung (6,73) > ttabel (1,66) ini menunjukkan bahwa perbedaan terlihat signifikan terhadap kemampuan menulis teks prosedur sangat berpengaruh pada kemampuan menulis siswa. Kata Kunci: laporan hasil observasi, metode karyawisata


Author(s):  
Rahma Diani ◽  
Antomi Saregar ◽  
Ayu Ifana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan model pembelajaran problem based learning dan inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi listrik dinamis. Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Data yang diperoleh berupa data hasil kemampuan berpikir kritis. Instrumen yang digunakan berupa instrumen tes kemampuan berpikir kritis. Uji hipotesis dari uji-t sampel berkorelasi menghasilkan nilai thitung sebesar 2,03 dan ttabel sebesar 1,99 dengan keputusan uji thitung > ttabel atau 2,03 > 1,99 maka H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan antara model problem based learning dan model inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X SMA Negei 8 Bandar Lampung. Perbedaan tersebut dilihat dari nilai rata-rata keseluruhan dari indikator berpikir kritis yang berasal dari nilai rata-rata setiap indikator kemampuan berpikir kritis dari kedua model pembelajaran yaitu nilai rata-rata keseluruhan model problem based learning sebesar 75 dan nilai rata-rata model inkuiri terbimbing sebesar 71. Berdasarkan perbedaan nilai tersebut dapat dinyatakan bahwa model problem based learning lebih baik daripada model inkuiri terbimbing.Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Kemampuan Berpikir Kritis, Problem Based Learning


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 73-79
Author(s):  
Devi Anugrah ◽  
Susanti Murwitaningsih ◽  
Desya Aryani Sofyan ◽  
Susilo Susilo

Berkembangnya kemampuan berpikir siswa dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki tentang pengaruh model treffinger terhadap kemampuan memecahkan masalah pada siswa. Design quasi experimental diterapkan dengan menggunakan post-test only control group design. Studi ini melibatkan 62 siswa dari total 144 siswa. Instrument berupa soal tes sebanyak 35 soal pilihan ganda. Uji parametrik dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t digunakan untuk menganalisis data hasil nilai post-test. Hasil studi ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (63,41>54,27). Perhitungan dari uji t menunjukkan bahwa model treffinger berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa. Sintak pada model treffinger berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa pada materi ekosistem dan perubahan lingkungan. Tahap I (Basic Tools) dapat meningkatkan dua indikator kemampuan memecahkan masalah yaitu merumuskan masalah dan hipotesis.Kata kunci: Kemampuan merumuskan masalah, kemampuan berhipotesis, perubahan lingkungan, ekosistem Treffinger creative learning model towards problem-solving ability in environmental and ecosystem change material. The growing ability of student thinking can affect students ' ability to solve problems. The study aims to investigate the effectiveness of treffinger's learning models towards the ability to solve problems in students. The quasi-experimental design is applied using the post-test only control group design. The study involved 62 students from a total of 144 students. The Instrument uses 35 questions of multiple-choice. The post-test value Data is analyzed using the normality test, homogeneity test, and T-test. The results of this study indicate that the experiment class has a higher value compared to the control class (63.41 > 54.27). Calculations from the T-test show that treffinger's model affects the ability to solve students' problems. The syntax of treffinger's models was able to improve the ability to answer students' issues in environmental and ecosystem change materials. Stage I (Basic Tools) can increase two indicators of problem-solving capability that is formulating issues and hypotheses.Keywords: Ability to formulate problems, ability to hypothesize, environmental changes, ecosystem


Author(s):  
Laily Rochmawati Listiyani

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan model pembelajaran inkuiri berbasis refleksi kelompok untuk mengukur keefektifan pembelajaran terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa. Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen, mendapat pembelajaran dengan model inkuiri berbasis refleksi kelompok dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran ekspositori. Penelitian ini menggunakan posttest only control group design. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi kemampuan awal siswa, lembar observasi, tes tertulis dan angket. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata nilai posttest kelas eksperimen adalah 78,88 dan kelas kontrol 71,68. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis refleksi kelompok efektif terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa. Kata kunci: model pembelajaran inkuiri, refleksi kelompok   THE IMPLEMENTATION OF INQUIRY LEARNING MODEL BASED ON TEAM REFLECTION ON REDOX REACTION TOPIC  Abstract This study aims to implement inquiry learning model based on team reflection to measure the effectiveness of learning achievement and student activities. This research is quasi experimental research. The samples in this research are X-1 students as an experiment class, got inquiry learning model based on team reflection and class X-2 as a control class with expository learning model. This research was used posttest only control group design. Data collection techniques were documentation for initial academic ability, observation sheet, paper test and questionnaire. Based on the result of research, the average of experimental class posttest value is 78.88 and control class 71.68. The results have shown that the implementation of inquiry learning model based on team effective to improves student learning achievement and activities. Keywords: inquiry learning model, team reflection


2020 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 505
Author(s):  
Ni Made Wiradewi ◽  
I G. A. Agung Sri Asri ◽  
Ida Bagus Surya Manuaba

The low competence of civic education knowledge due to less optimal use of models when learning resulted that students have difficulty understanding learning and getting bored quickly. This study aimed to analyze the effect of the Value Clarification Technique learning model based on the civic on the knowledge competence of civic education. This study was a quasi-experimental research with nonequivalent control group design. A total of 184 students from 6th grade IV became the population. Samples were selected using a random sampling technique. Knowledge competence of civic education data collection used multiple-choice objective test instruments. The data obtained were analyzed using a t-test, namely polled variance. The results of data analysis obtained t-count = 2.880> t-table = 2.005 at a significance level of 5% with dk = n1 + n2-2 so that Ho is rejected and Ha is accepted. Then it can be concluded that there is a significant effect in the knowledge competence of civic education between students who are taught the Value Clarification Technique learning model based on the folklore.


DIFFRACTION ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 38-43
Author(s):  
Visensius Man Un ◽  
Muhammad Nur Hudha ◽  
Kurriawan Budi Pranata

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa fisika kelas VII di SMP PGRI 6 Malang dan mengetahui adanya interaksi antara model pembelajaran ROPES dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini merupakan semua siswa kelas VII SMP PGRI 6 Malang. Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling, di peroleh kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol. Metode penelitiannya merupakan Quasi Experimental Design. Rancangan penelitian pada penelitian ini mengunakan pretest - post-test control group design. Data keaktifan dikumpulkan melalui observasi dan data prestasi dikumpulkan melalui tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji anova dua jalur dengan menggunakan bantuan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan keaktifan dan prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran model ROPES dengan siswa yang pembelajaran model konvensional. Hal ini diperkuat oleh nilai keaktifan dan prestasi yang lebih tinggi dengan model pembelajaran ROPES dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya interaksi antara model ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa. Dengan demikian, dapat diambil simpulan bahwa model pembelajaran ROPES lebih berpengaruh terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document