scholarly journals Pengaruh Pembelajaran Model Problem Based Learning Dipadu Team Assisted Individualization terhadap Keterampilan Metakognitif

2020 ◽  
Vol 5 (5) ◽  
pp. 612
Author(s):  
Din Hadi Shofyan ◽  
Aloysius Duran Corebima ◽  
Fatchur Rohman

<p><strong>Abstract:</strong> This study aims to reveal the effect of the PBL model combined with TAI on metacognitive skills. This quasi-experimental research uses a Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Data collection techniques through pretest and posttest. Data were analyzed with the help of SPSS 23 for Windows to determine the effect of the PBL model combined with TAI on metacognitive skills. The results showed that the students' metacognitive skills learned through the PBL model combined with the TAI were significantly higher than through the PBL, TAI and conventional models. The average difference in the PBL model combined with TAI to PBL was 7.38%, PBL combined TAI to TAI was 28.42%, and PBL was combined with TAI to conventional by 29.93%.</p><strong>Abstrak: </strong>Tujuan penelitian ini untuk mengungkap pengaruh PBL dipadu TAI terhadap kemampuan metakognitif. Penelitian jenis kuasi eksperimen ini menggunakan rancangan <em>Pretes-Posttest Nonequivalent Control Group Design</em>. Data didapatkan dari nilai pretes dan postes. Analisis data menggunakan uji ANAKOVA dan LSD. Hasil penelitian menunjukkan, keterampilan metakognitif peserta didik melalui pembelajaran PBL dipadu TAI secara signifikan lebih tinggi dibanding melalui model PBL, TAI dan konvensional. Rerata selisih beda model PBL dipadu TAI terhadap PBL sebesar 7,38%, PBL dipadu TAI terhadap TAI sebesar 28,42%, dan PBL dipadu TAI terhadap konvensional sebesar 29,93%.

Author(s):  
Rahma Diani ◽  
Antomi Saregar ◽  
Ayu Ifana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan model pembelajaran problem based learning dan inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi listrik dinamis. Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Data yang diperoleh berupa data hasil kemampuan berpikir kritis. Instrumen yang digunakan berupa instrumen tes kemampuan berpikir kritis. Uji hipotesis dari uji-t sampel berkorelasi menghasilkan nilai thitung sebesar 2,03 dan ttabel sebesar 1,99 dengan keputusan uji thitung > ttabel atau 2,03 > 1,99 maka H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan antara model problem based learning dan model inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X SMA Negei 8 Bandar Lampung. Perbedaan tersebut dilihat dari nilai rata-rata keseluruhan dari indikator berpikir kritis yang berasal dari nilai rata-rata setiap indikator kemampuan berpikir kritis dari kedua model pembelajaran yaitu nilai rata-rata keseluruhan model problem based learning sebesar 75 dan nilai rata-rata model inkuiri terbimbing sebesar 71. Berdasarkan perbedaan nilai tersebut dapat dinyatakan bahwa model problem based learning lebih baik daripada model inkuiri terbimbing.Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Kemampuan Berpikir Kritis, Problem Based Learning


2017 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Abdul Rahim, Sunarso *

Tujuan penelitian untuk mengetahui, (1) Pengaruh penggunaan model Project Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn di SMP, (2) Pengaruh penggunaan model Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn di SMP, dan (3) Perbedaan pengaruh penggunaan model Project Based Learning dengan Problem Based Learning  terhadap prestasi belajar PPKn di SMP. Penelitian ini merupakan quasi experimental yang menggunakan pretest, posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN 2 Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat pengaruh penggunaan menggunakan model Project Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn, dengan memperoleh gain score sebesar 20,29 (kelas eksperimen 1); (2) Terdapat pengaruh penggunaan model Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn, dengan memperoleh gain score sebesar 18,48 (kelas eksperimen 2); dan (3) Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan Project Based Learning dan Problem Based Learning terhadap prestasi belajar PPKn.Kata kunci: project based learning, problem based learning, prestasi belajar.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 28-38
Author(s):  
Fajar Nugroho ◽  
I Wayan Dasna ◽  
Suhadi Ibnu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas problem posing pada learning cycle 5E dalam meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Problem posing diterapkan pada fase explanation dan fase elaboration. Rancangan penelitian menggunakan quasi experimental dengan posttest only non equivalent control group design. Data penelitian adalah hasil belajar dan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat peningkatan hasil belajar  siswa yang  dibelajarkan dengan learning cycle 5E-problem posing dari pada kelas learning cycle 5E ditinjau dari kemampuan awal siswa, 2) terdapat peningkatan kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa yang  dibelajarkan dengan learning cycle 5E-problem posing dari pada kelas learning cycle 5E dari kemampuanawal siswa, 3)Tidak terdapat interaksi kemampuan awal dengan model pembelajaran terhadap hasil belajar dan kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa.


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 142-152
Author(s):  
Depict Pristine Adi ◽  
Muchsinatun Siasah Masruri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keefektifan antara pembelajaran: (1) antara model Problem-Based Learning, Problem Solving, dan Inquiry; (2) model Problem-Based Learning dan model Problem Solving; (3) model Problem-Based Learning dan model Inquiry; dan (4) model Problem Solving dan model Inquiry. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif jenis eksperimen semu dengan posttest-only control group design yang sudah dimodifikasi sesuai dengan quasi-experimental research. Pengumpulan data menggunakan cara dokumentasi yaitu berupa jumlah peserta didik, nilai rapot sebagai skor awal, perangkat pembelajaran, dan tes hasil belajar. Analisis data menggunakan one way anava pada taraf signifikansi 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik model Problem-Based Learning, Problem Solving, dan Inquiry terdapat perbedaan keefektifan. Hasil analisis yang menyatakan hipotesis nihil diterima hanya terdapat dalam pengujian hipotesis yang kedua, yakni tidak terdapat perbedaan keefektifan pendekatan saintifik dengan model Problem-Based Learning dan Problem Solving; sedangkan pengujian hipotesis ketiga menunjukkan terdapat perbedaan keefektifan pendekatan saintifik model Problem-Based Learning dan Inquiry; hepotesis keempat menunjukkan terdapat perbedaan keefektifan pendekatan saintifik model Problem Solving dan Inquiry.Kata kunci: keefektifan pendekatan saintifik, PBL, PS, Inquiry THE EFFECTIVENESS OF SCIENTIFIC APPROACH OF PROBLEM BASED LEARNING, PROBLEM SOLVING, AND INQUIRY IN TEACHING AND LEARNING SOCIAL STUDIESAbstractThis research aims to reveal: (1) the differences among Problem-Based Learning, Problem solving, and Inquiry; (2) the effectiveness of Problem-Based Learning and Problem Solving model; (3) the effectiveness of Problem-Based Learning and Inquiry model; and (4) the effectiveness of Problem Solving and Inquiry model. This research was quantitative research with quasi experiment as a method. It used the post test-only control group design modified in accordance with the quasi-experimental reseacrh. The research data were obtained through documentation of the number of learners, raport book score as the initial score, learning devices, and evaluation. The data analysis technique was one way ANOVA at the significance level of 0.05. The results show that there is a significance difference in learning by using the scientific approach of Problem-Based Learning, Problem Solving, and Inquiry. The null hypothesis is accepted in the second hypothesis testting. There is no effectiveness difference in the scientific approach with the model of Problem-Based Learning and Problem Solving; in the third hypothesis testing, there is an effectiveness difference in the scientific approach with the model of Problem-Based Learning and Inquiry; and in the fourth hypothesis testing, there is an effectiveness difference in the scientific approach with the model of Problem Solving and Inquiry.Keywords: the effectiveness of scientific approach, PBL, PS, Inquiry


Author(s):  
Nanda Fauzia Abda’u ◽  
Fattah Hanurawan ◽  
Sutarno Sutarno

<p><strong>Abstract:</strong> This study aims to determine the differences in student learning outcomes by applying the TGT model assisted by traditional games in the experimental class and student learning outcomes by applying conventional models to the control class. This study used a quasi experimental design with pretest-posttest control group design. The research data was collected using test instruments for learning outcomes in the form of pretest and posttest values. The results showed that there was a significant influence on the Teams Games Tournament learning model assisted by traditional games on student learning outcomes.</p><strong>Abstrak:</strong><em> </em>Penelitian ini bertujuan guna mengungkapkan pengaruh hasil belajar siswa dengan menerapkan model <em>Teams Games Tournament</em> berbantuan permainan tradisional pada kelas eksperimen dan hasil belajar siswa yang menerapkan model konvensional pada kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan <em>desain quasi eksperimental</em> dengan rancangan <em>pretest-posttest control grup design</em>. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tes untuk hasil belajar yang berupa nilai <em>pretest</em> dan <em>posttest</em>. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Gain Score Independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran <em>Teams Games Tournament</em> berbantuan permainan tradisional terhadap hasil belajar siswa.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 31-39
Author(s):  
Tiara Veronica ◽  
Eko Swistoro ◽  
Dedy Hamdani

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembelajaran yang menggunakan model Problem Solving Fisika (PSF) terhadap hasil belajar pada ranah kognitif dan kemampuan pemecahan masalah fisika. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua jenis disain penelitian yang berbeda, yaitu Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design untuk melihat pengaruh model PSF terhadap hasil belajar kognitif dan Pre-Experimental Design dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Group Design untuk melihat pengaruh model PSF terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Analisis pengaruh model PSF terhadap hasil belajar kognitif dilakukan dengan uji-t dan uji lanjut dengan Cohen’s d menggunakan Microsoft Excel 2010. Hasil analisis diperoleh bahwa terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan model PSF terhadap hasil belajar kognitif siswa yaitu sebesar 0,72 yang berada dalam kategori sedang. Analisis pengaruh model PSF terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika dilakukan dengan perhitungan gain yaitu pengurangan rata-rata posttest dengan pretest dan uji lanjut. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa model PSF memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa sebesar 1,80 yang berada dalam kategori kuat.Kata kunci: Model Problem Solving Fisika, Hasil Belajar Kognitif, Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika


2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Asrani Assegaff ◽  
Uep Tatang Sontani

Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berfikir analitis siswa di sekolah, salah satunya dengan Model Problem Based Learning (PBL). Hal ini sejalan dengan pendapat menurut Perez dan Uline (Schechter, 2011) bahwa PBL telah banyak dipahami sebagai manfaat bagi mempersiapkan para pemimpin sekolah dengan berkontribusi terhadap kemampuan berfikir analitis dan strategis mereka. Selain itu, John Dewey (Miller, 2004) yang merupakan seorang filsuf dan pendidik, menjelaskan bahwa "masalah adalah stimulus untuk berfikir”. Kedua pendapat tersebut menguatkan bahwa PBL berkontribusi baik bagi para guru maupun siswa untuk meningkatkan kemampuan berfikir analitis dan strategi dalam pembelajaran. Kajian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, dan bentuk kuasi eksperimen yang dipilih adalah Nonequivqlenty Control Group Design. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes, observasi, dan studi dokumentasi sedangkan teknik analisis data menggunakan uji-t untuk melihat perbedaan peningkatan kemampuan berfikir analitis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Subjek penelitian ini yaitu Kelas XI AP 4 sebagai kelas eksperimen dan Kelas XI AP 2 sebagai kelas kontrol. Hasil kajian menunjukan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berfikir analitis yang signifikan antara kelas eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan kelas kontrol yang menggunakan model Guide Discovery Learning. Namun, perolehan rata-rata skor kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Artinya, sekolah dapat menerapkan model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan berfikir analitis siswa.Kata Kunci: problem based learning, guide discovery learning, berfikir analitis. IMPROVED ABILITY TO ANALYTICAL THINKING WITH  A PROBLEM BASED LEARNING MODELMany efforts should be made to improve analytical thinking ability of students in the school, one of them with a Model Problem Based Learning (PBL). This is in line with the opinion by Perez and Uline (Schechter, 2011) that PBL has been widely understood as the benefits to prepare school leaders to contribute to the ability to think analytically and strategically them. In addition, John Dewey (Miller, 2004) which is a philosopher and educator, explained that "the problem is the stimulus to think." Second opinions reinforces that PBL contribute both for teachers and students to improve think analytically and strategies in learning. this study using a quasi-experimental, and form a quasi-experimental chosen is Nonequivqlenty Control Group Design. the data collection technique using tests, observation and documentation, while data analysis techniques using t-test to see differences increase the ability to think analytically between the experimental class and control class. this research subject is class XI AP 4 as an experimental class and class XI AP 2 as a control group. the results of the study showed that an increase in the ability to think analytically significant among experimental class using the model of Problem Based Learning (PBL) with grade control using a model of Discovery Learning Guide. However, the acquisition of the average score of the experimental class is higher than the control class. That is, schools can apply the model of Problem Based Learning (PBL) to improve students' ability to think analytically.Keywords: problem based learning, guide discovery learning, analytical thinking


Author(s):  
Haerudin Haerudin ◽  
Soleh Ibrahim

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh metode karyawisata terhadap keterampilan menulis teks hasil laporan observasi siswa kelas VII SMPN 2 Mekarbaru Kabupaten Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experimental Design dengan melakukan pretes dan postes pada dua kelompok. Desain penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Nonequivalent Control Group Design Data yang diperoleh dari hasil pengisian tes dideskripsikan dengan menggunakan instrumen-instrumen yang dikembangkan. Selanjutnya, data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, ogive, poligon. Hasil penelitian pretes dengan uji hipotesis menunjukan hasil thitung(0,21) < ttabel (1,66) ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan menulis teks prosedur antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis postes dengan uji hipotesis menunjukan hasil thitung (6,73) > ttabel (1,66) ini menunjukkan bahwa perbedaan terlihat signifikan terhadap kemampuan menulis teks prosedur sangat berpengaruh pada kemampuan menulis siswa. Kata Kunci: laporan hasil observasi, metode karyawisata


Author(s):  
Laily Rochmawati Listiyani

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan model pembelajaran inkuiri berbasis refleksi kelompok untuk mengukur keefektifan pembelajaran terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa. Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen, mendapat pembelajaran dengan model inkuiri berbasis refleksi kelompok dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran ekspositori. Penelitian ini menggunakan posttest only control group design. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi kemampuan awal siswa, lembar observasi, tes tertulis dan angket. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata nilai posttest kelas eksperimen adalah 78,88 dan kelas kontrol 71,68. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis refleksi kelompok efektif terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa. Kata kunci: model pembelajaran inkuiri, refleksi kelompok   THE IMPLEMENTATION OF INQUIRY LEARNING MODEL BASED ON TEAM REFLECTION ON REDOX REACTION TOPIC  Abstract This study aims to implement inquiry learning model based on team reflection to measure the effectiveness of learning achievement and student activities. This research is quasi experimental research. The samples in this research are X-1 students as an experiment class, got inquiry learning model based on team reflection and class X-2 as a control class with expository learning model. This research was used posttest only control group design. Data collection techniques were documentation for initial academic ability, observation sheet, paper test and questionnaire. Based on the result of research, the average of experimental class posttest value is 78.88 and control class 71.68. The results have shown that the implementation of inquiry learning model based on team effective to improves student learning achievement and activities. Keywords: inquiry learning model, team reflection


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 40-45
Author(s):  
Janiar Munira ◽  
Yusrizal Yusrizal ◽  
Rini Safitri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada materi kalor. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental, dengan desain jenis pretest-posttest control group design. Subyek penelitian diambil dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X-IA3 dan kelas X-IA5 di SMA Negeri 11 Banda Aceh. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan ganda. Data dianalisis menggunakan program Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran problem solving dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dengan pretes 70, posttes 100 dan n-gain 90,17. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa model problem solving efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document