Urgensi Sosialisasi Pendaftaran Ibadah Haji Diusia Muda Sebagai Upaya Pemerintah Menghadapi Waiting List Haji Di Indonesia
Haji merupakan salah satu ibadah yang sangat populer atau masyhur bagi seluruh umat muslim di dunia, yaitu sebagai bentuk implementasi rukun Islam yang ke-lima. Di Indonesia sendiri minat masyarakat umat muslim untuk dapat menunaikan ibadah haji selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal Ini mengakibatkan waiting list yang terbilang lama yaitu mencapai 41 tahun sehingga mayoritas jemaah haji Indonesia berada pada usia lansia pada saat keberangkatan. Berkaca dari waktu tunggu (waiting list) yang terjadi di Indonesia maka perlu adanya upaya dalam menghadapinya, baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat. Tulisan ini membahas tentang upaya pemerintah dalam menghadapi waiting list di Indonesia dengan cara mensosialisasikan pentingnya pendaftaran ibadah haji diusia muda. Upaya sosialisasi dari permerintah tersebut diharapkan dapat menyadarkan masyarakat untuk mempersiapkan pendaftaran ibadah haji diusia muda yang bertujuan mengurangi berbagai risiko pada masa keberangkatan, seperti kondisi kesehatan, usia lanjut, risiko tinggi, dan daya tangkap yang berkurang. Hal tersebut tentunya dapat menganggu proses perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji. Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu deskriptif kualitatif melalui studi literatur, dengan menjabarkan faktor penting dalam pendaftaran ibadah haji diusia muda dan sosialisasi pemerintah terkait urgensi pendaftaran ibadah haji diusia muda sebagai upaya menghadapi waiting list di Indonesia. Hajj is one of the most popular or famous forms of worship for all Muslims in the world, namely as a form of implementation of the fifth pillar of Islam. In Indonesia, the interest of the Muslim community to be able to carry out the pilgrimage has always increased from year to year. This resulted in a fairly long waiting list, reaching 41 years, so that the Indonesian Hajj was at an elderly age when he disappeared. Reflecting on the waiting time (waiting list) that occurs in Indonesia, it is necessary to deal with it, both from the government and society. This paper discusses the government's efforts in dealing with waiting lists in Indonesia by socializing the importance of registering the Hajj pilgrimage at a young age. The socialization efforts of the government are expected to be able to make the public aware of the registration of Hajj pilgrimage registration at a young age which aims to reduce various risks during the validity period, such as health conditions, old age, high risk, and reduced catching power. This of course can disrupt the travel process and the implementation of the pilgrimage. The method used in this study is descriptive qualitative through literature studies, by explaining important factors in the registration of youth worship and related government socialization urging the registration of youth worship as an effort to face waiting lists in Indonesia.