Evaluasi Model Intervensi Apoteker Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Obat Pada Ibu Rumah Tangga Di Bantaran Sungai Kemuning Banjarbaru
ABSTRAK Praktik pengobatan sendiri atau swamedikasi di Kalimantan Selatan relatif tinggi. Masyarakat pelaku swamedikasi sangat rentan menggunakan obat tidak rasional disebabkan tidak adanya pemberian informasi penggunaan obat yang benar. Beberapa metode dapat diimplementasikan sebagai sarana Apoteker untuk mengedukasi masyarakat terkait penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga di daerah bantaran sungai Kemuning Banjarbaru akan penggunaan obat setelah diberikan intervensi oleh Apoteker dalam bentuk CBIA dan booklet. Penelitian ini merupakan penelitian non-ekperimental dengan desain penelitian cross-sectional yang dilakukan terhadap 33 responden kelompok CBIA dan 30 responden kelompok booklet. Tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi diukur dengan menggunakan kuisioner. Rata-rata skor pretest kelompok CBIA dan booklet adalah 3.67 dan 5.43, sedangkan rata-rata skor post-test kelompok CBIA dan booklet adalah 6.87 dan 8.97 (p<0.01). Perbandingan rata-rata peningkatan skor pengetahuan setelah intervensi CBIA adalah 3.21 ± 2.47 dan booklet adalah 3.53 ± 1.89 (p=0.567). Dapat disimpulkan bahwa model intervensi CBIA dan booklet dapat meningkatkan pengetahuan penggunaan obat secara signifikan, dan kedua metode tersebut sama baiknya untuk digunakan sebagai metode intervensi apoteker dalam meningkatkan pengetahuan pasien akan pengobatan. Kata kunci: CBIA, booklet, pengetahuan, obat, Apoteker ABSTRACT The self-medication practice in South Kalimantan is relatively high. People who are self-medicated are very vulnerable to irrational drug use because there is no provision of information on the correct drug use. Several methods can be implemented by pharmacists to educate the public regarding drug use. This study aims to evaluate the increase in drug use knowledge of housewives in the Kemuning riverbank area of Banjarbaru after being given intervention by Pharmacists in the form of CBIA and booklets. This research is a non-experimental study with a cross-sectional research design conducted on 33 CBIA group respondents and 30 respondents booklet groups. The level of knowledge before and after the intervention was measured using a questionnaire. The average pretest scores of CBIA and booklet groups were 3.67 and 5.43, while the average post-test scores of CBIA and booklet groups were 6.87 and 8.97 (p <0.01). Comparison of the average increase in knowledge score after CBIA intervention was 3.21 ± 2.47 and the booklet was 3.53 ± 1.89 (p = 0.567). It can be concluded that CBIA and booklet intervention models can significantly improve knowledge of drug use, and both methods are equally good for use as pharmacist intervention methods in increasing patient knowledge of treatment. Keywords: CBIA, booklet, knowledge, medicine, pharmacist