scholarly journals PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 BINJAI T.P 2014/2015

2015 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
Author(s):  
Faury Hidayati ◽  
Karya Sinulingga

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs) terhadap hasil belajar fisikapada materi pokok listrik dinamis di SMA Negeri 1 Binjai. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitianadalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 9 kelas.Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas secara acak yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-3 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 41 orang. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata postes kelas eksperimen 69,51 dan kelas kontrol 61,95. Hasil uji t satu pihak menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan akibatpengaruh model pembelajaranConceptual Understanding Procedures (CUPs) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X.   Kata kunci : model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dan hasil belajar siswa

2017 ◽  
Author(s):  
AHMAD MUHLISIN

Understanding on concept and retention is one of the achievement indicators in learning. This research attempts to describe the profile of concept and students’ retention understanding of Primary Teacher Education of PGRI University of Semarang in the year of 2014/2015. The method of this research was a survey using essay test instrument of concept understanding and retention. Cluster random sampling method was used to take sample from 231 students in class 1A, 1C, 1E, 1F, and 1H. The overall result of the concept understanding value was dominated in high category at 57.6%. The highest indicator of concept understanding was in memorizing indicator (C1) at 83.6% and the lowest one was in the creating indicator (C6) at 50.3%. The overall retention mark was dominated in poor category at 50.3%. The conclusion was the high concept understanding was not followed with high students’ memory.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 64
Author(s):  
Ni Putu Ayu Suryani ◽  
Susilawati Susilawati ◽  
Kosim Kosim

Research aimed to find the effect of Conceptual Understanding Procedures learning model on the mastery of physics concepts observed from the scientific attitude of 10th-grade students. Type of research was quasi-experiment with 2x2 factorial design. Population was 10th grade students of MIA in SMAN 1 Gunungsari academic year 2017/2018, and the sampling technique was cluster random sampling. The data of the students’ mastery of concepts were collected by giving essays and the scientific attitude was measured by using questionnaires. The collected data were analyzed by applying 2-way ANOVA, assisted by SPSS 16 with (α) significance level of 5%. The results show that significant value for the effect of learning model consider from scientific attitude in amount 0,01 which its was smaller from (α), and significant value for interaction between Conceptual Understanding Procedures learning model with scientific attitude in amount 0,18 which its value is bigger from (α). According to data, can be conclude: there was an effect of Conceptual Understanding Procedures learning model to the mastery of physics concept in terms of scientific attitude from 10th grade student’; and there was no interaction between Conceptual Understanding Procedures learning model to scientific attitude to the mastery of physics concept from 10th grade student’. 


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 60
Author(s):  
Reny Eka Evi Susanti ◽  
Srini M Iskandar

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh penggunaan schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving terhadap pemahaman konseptual dan grafik siswa pada materi laju reaksi dan (2) mengetahui apakah ada hubungan antara pemahaman monseptual dengan pemahaman grafik siswa pada materi laju reaksi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu postest only design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Genteng. Sampel yang digunakan yaitu kelas XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 5 sebagai kelas kontrol. Pengujian hipotesis dianalisis menggunakan uji t dan uji korelasi dengan taraf signifikansi . Hasil penelitian menunjukkan (1) ada perbedaan yang signifikan tingkat pemahaman konseptual dan grafik siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan aplikasi schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model belajar learning cycle 6F-problem solving dan (2) tidak ada hubungan signifikan ntara tingkat pemahaman konseptual dengan pemahaman algoritmik siswa. ABSTRACTThe purposes of the research were (1) to find out the effect of schoology use in six phased learning cycle-problem solving toward the student’s conceptual and graphical understanding on the reaction rate, and (2) to find out the correlation between student’s conceptual undertanding with graphical understanding on the reaction rate. The design of the research was quasy experiment postest-only design. The population in this research was grade XI of Senior High School 1 Genteng. The sample which were chosen using cluster random sampling were XI MIPA 4 as an experimental class, XI MIPA 5 as the control class.The hypothesis testing was performed by t-test and correlation test using SPSS 16 for windows with a significance level  The result of the research showed that there were (1) significant differences of conceptual, algorithmic, and graphical understanding between students who learned using the applied schoology use in six phased learning cycle-problem solving and the students who learned using the six phased learning cycle-problem solving. (2) there was between student’s conceptual understanding with graphical undertanding.


2019 ◽  
Vol 4 (5) ◽  
pp. 609
Author(s):  
Luis Varela ◽  
Lia Yuliati ◽  
Arif Hidayat

<p><strong>Abstract:</strong> This study aims to look at the effect of problem-based learning of students' conceptual understanding in work and energy. This study used a quasi-experimental design. The sample used consisted of two classes, namely the experimental class and the control class. The sample selected using cluster random sampling technique. The data obtained through pretest and posttest, then were analyzed using three indicators of conceptual understanding consisting of translation, interpretation, and extrapolation. This study found an increase of conceptual understanding in experimental class better than control class. Although there are had increase, but the increase had not significant.</p><strong>Abstrak:<em> </em></strong>Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap pemahaman konsep siswa pada materi usaha dan energi. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimen. Sampel yang digunakan terdiri dari dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampel dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Data diperoleh melalui pretest dan postest, selanjutnya dianalisis menggunakan tiga indikator pemahaman konsep yang terdiri dari <em>translation</em>, <em>interpretation</em>, dan <em>extrapolation</em>. Penelitian ini menemukan terjadi peningkatan pemaham konsep pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Walaupun telah terjadi peningkatan, namun peningakatan yang terjadi belum signifikan.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 28
Author(s):  
Yudi Kurniawan

Conceptual understanding is the most important thing that students should have rather than they had reaches achievement. The interpretation skill is one of conceptual understanding aspects. The aim of this paper is to know the consistency of students’ interpreting skills and all at once to get the levels of increasing of students’ interpretations skill. These variables learned by Interactive Lecture Demonstrations (ILD) common sense. The method of this research is pre-experimental research with one group pretest-posttest design. The sample has taken by cluster random sampling. The result had shown that 16 % of all student that are have perfect consistency of interpretation skill and there are increasing of interpretation skill on 84 % from unknown to be understand (this skill). This finding could be used by the future researcher to study in the other areas of conceptual understanding aspects


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Harfaina Harfaina ◽  
Suharyo Hadisaputro ◽  
Djoko Trihadi Lukmono ◽  
Mateus Sakundarno

Filariasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, dan Brugia Timori yang menyebabkan cairan limfe tidak dapat tersalurkan dengan baik sehingga menyebabkan pembengkakan pada tungkai dan lengan. Meskipun tidak ada penyebab kematian tetapi menyebabakan cacat permanen dan stigma sosial. Eliminasi Filariasis dilakukan dengan Program Pengobatan Massal ke seluruh penduduk di daerah endemis setahun sekali selama 5 tahun. Keberhasilan program ini memerlukan kepatuhan minum obat pencegahan filariasis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat sebagai upaya pencegahan filariasis. Penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk berusia 15-65 tahun di dua kelurahan endemis yaitu kelurahan kuripan kertoharjo dan kelurahan jenggot selama mei-juli 2018. Sampel dalam penelitian ini 80 kasus dan 80 kontrol dengan teknik cluster random sampling. Variabel yang terbukti berpengaruh yaitu persepsi kerentanan negatif (OR=4,093) 95%CI=1,356-12,350 dan self efficacy negatif (OR=30,298) 95%CI=8,986-102,156. Persepsi kerentanan negatif dan self efficacy negatif merupakan faktor perilaku yang mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat pencegahan filariasis. Diharapkan ada penelitian lanjutan tentang ketidakpatuhan minum obat pencegahan filariasis bukan berwujud persepsi tetapi dengan pengukuran faktor lingkungan sosial secara objektif dengan melakukan intervensi berupa perubahan perilaku.   Kata kunci : Filariasis, Ketidakpatuhan, Minum Obat, Mix Method   FACTORS THAT INFLUENCE DRINKING DRUG PREVENTION NON COMPLIANCE OF FILARIASIS IN PEKALONGAN CITY   ABSTRACT Filariasis is an infectious disease caused by worms Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, and Brugia Timori, adult worm lives and damage reulting in blockage of lymph channels, causing swelling of the legs and arms. Although no cause of death but causes permanent disability and social stigma. Filariasis elimination done with the Mass Treatment Program to the entire population in endemic areas a year for 5 year. Succesfully this program required a medication adherence. The purpose of this study was to determine the factors that influence drug disobedience as an effort to prevent filariasis. This study uses a mix method. The population in this study were residents aged 15-65 years in two endemic villages, namely kuripan kertoharjo and jenggot villages during May-July 2018. Samples in this study were 80 cases and 80 controls with cluster random sampling technique. Variables that proved influential were perceptions of negative vulnerability (OR = 4,093) 95% CI = 1,356-12,350 and negative self efficacy (OR = 30,298) 95% CI = 8,986-102,156. Negative vulnerability perceptions and negative self efficacy are behavioral factors that influence non-compliance with filariasis prevention drugs. It is expected that further research on non-compliance with taking drugs to prevent filariasis is not a form of perception but objective measurement of social environmental factors by intervening in the form of behavior change.   Keywords: Filariasis, Noncompliance, Medication, Mix Method


EDUKASI ◽  
2016 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Emmi Bessy

Penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindak Kelas dengan tujuan untuk mengetahui  Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Materi Pencemaran Lingkungan Berbasis Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Besbasis Tugas Proyek Bagi Siswa Kelas X Semester  II SMA Negeri 5 Kota Ternate Maluku Utara. Sampel penelitian adalah kelas X dengan jumlah 30 siswa  yang terambil dengan teknik Cluster Random sampling. Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Tes Uji Kompetensi,  Angket siswa, Lembar observasi, Wawancara dan Refleksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu studi yang digunakan untuk mengumpulkan data, mendeskripsikan, mengolah, menganalisa, menafsirkan dan menyimpulkan data sehingga diperoleh gambaran yang sistematis. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, tiap siklus dalam penelitian meliputi empat langkah yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) observasi (observing), (4) refleksi (reflecting). Indikator keberhasilan penelitian ini adalah selama proses pembelajaran  dan dilakukannya refleksi ternyata adanya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Materi Pencemaran Lingkungan Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Tugas Proyek Bagi Siswa Kelas X Semester  II SMA Negeri 5 Kota Ternate Maluku Utara. Hasil belajar mata pelajaran biologi dengan materi Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Materi Pencemaran Lingkungan Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Tugas Proyek Bagi Siswa Kelas X Semester  II SMA Negeri 5 Kota Ternate Maluku Utara   dapat disajikan sebagai berikut: (1) Hasil belajar pada siklus I nilai rata–rata menunjukkan. 76,8; (2) Hasil belajar pada siklus II nilai rata-rata menunjukkan.79,33; (3) Hasil pada siklus III, nilai rata-rata menunjukkan.79,6. Berdasarkan data penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menerapkan metode berbasis tugas proyek pada mata pelajaran biologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Semester II SMA Negeri 5  Kota Ternate, tahun pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya.Kata kunci: hasil belajar biologi, pencemaran lingkungan, metoda berbasis tugas  proyek 


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Kadir Kadir ◽  
Munawir Sadzali

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap keterampilan problem posing matematis siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Al- Zahra Indonesia, untuk tahun akademik 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan Post-test Only Control Group Design, melibatkan 60 siswa sebagai sampel. Untuk menentukan sampel digunakan teknik cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen seperti tes esai tertulis. Keterampilan problem posing matematis siswa yang mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada keterampilan problem posing matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran klasik (t hitung = 2,01 table t tabel = 2,00 ). Persentase jawaban siswa dari problem posing berdasarkan gambar, tabel dan diagram yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih tinggi daripada siswa yang mengajar dengan model pembelajaran klasik. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa pembelajaran matematika Pecahan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan problem posing matematika siswa.


Author(s):  
Ni Putu Anggi Putri Mijaya ◽  
Anak Agung Istri Agung Rai Sudiatmika ◽  
Kompyang Selamet

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan literasi sains siswa SMP setelah diterapkan model pembelajaran Levels of Inquiry. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif-deskriptif dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja. Sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling dan diperoleh sejumlah 31 siswa kelas VIII B3. Data penelitian adalah data peningkatan literasi sains siswa yang dikumpulkan dengan pemberian instrumen tes literasi sains sejumlah 20 butir soal tes pilihan ganda diperluas. Data peningkatan literasi sains dan peningkatan setiap aspek kompetensi literasi sains dianalisis secara kuantitatif dan dideskripsikan berdasarkan kualifikasi N-gain score ternormalisasi. Adapun data pengetahuan awal (pretest) dan literasi sains (posttest) dianalisis secara kuantitatif dan dideskripsikan berdasarkan kualifikasi penilaian acuan patokan (PAP). Kesimpulan hasil penelitian yaitu (1) peningkatan literasi sains memperoleh kualifikasi sedang (<g>=0,33), (2) ditinjau dari peningkatan setiap aspek kompetensi literasi sains yaitu aspek menjelaskan fenomena ilmiah memperoleh kualifikasi rendah (<g>=0,23), aspek mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah memperoleh kualifikasi rendah (<g>=0,17) dan aspek menginterpretasikan data dan bukti secara ilmiah memperoleh kualifikasi sedang (<g>= 0,39).


2012 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Sahat Siagian ◽  
Paimin Tanjung

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan strategi discovery lebih tinggi dari hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori, (2) apakah hasil belajar IPA siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual, (3) apakah ada interaksi anatar strategi pembelajaran dan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar IPA siswa. Populasi adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Panribuan berjumlah 213 orang. Tekhnik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling, dengan jumlah sampel 64 orang. Metode penelitian quasi eksperimen dengan design faktorial 2 x 2. Teknik analisi data menggunakan ANAVA dua jalur pada taraf signifikan a = 0,05. Hasil: (1) hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran discovery lebih tinggi dari hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori dengan Fhitung = 6,36 > Ftabel = 3,98, (2) hasil belajar IPA siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dengan Fhitung = 8,64 > Ftabel = 3,98, (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya belajar terhadap hasil belajar IPA dengan Fhitung = 29,41 > Ftabel = 3,98. Uji Scheffe menunjukkan bahwa siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran discovery memperoleh hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memperoleh hasil belajar IPA yang lebih tinggi jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran discovery dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.   Kata Kunci: strategi pembelajaran, gaya belajar, hasil belajar


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document