scholarly journals PENGARUH BATUK PROVOKASI PADA FASE EKSPULSI JANIN TERHADAP KEJADIAN LASERASI PERINEUM

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Nor Asiyah ◽  
Islami Islami ◽  
Nasriyah Nasriyah
Keyword(s):  
P Value ◽  

Latar Belakang: AKI di Indonesia kebanyakan disebabkan oleh perdarahan, salah satu penyebab perdarahan yaitu Laserasi perineum. Untuk mengurangi drajat laserasi perineum, sebaiknya perineum tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat dilalui oleh kepala janin. Batuk provokasi pada fase ekspulsi janin merupakan perbuatan untuk membangkitkan suatu rangkaian reflek batuk yang akan menyebabkan kontraksi otot rangka. Kontraksi ini akan menyebabkan tekanan intra abdominal dan tekanan intra torakal meningkat yang berakibat terjadinya desakan pada janin sehingga akan terjadi ekspulsi janin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah batuk provokatif mampu mengurangi derajat laserasi perineum. Metode: Penelitian dilakukan dengan cara Quasi eksperimental designs, Subjek penelitian adalah parturient yang melahirkan di BPM Nor Asiyah, yang memenuhi kriteria tertentu seperti usia kehamilan matur, pasien dapat dikondisikan untuk batuk provokatif, bidan mengetahui saat pembukaan lengkap, Berat bayi Normal. Usia ibu tidak termasuk resiko tinggi, lama mengejan tidak melebihi 60 menit untuk multi dan tidak lebih dari 120 menit untuk primi. Responden sebanyak 40, di bagi menjadi 2 kelompok, Pengambilan sampel dilakukan dengan cara quota sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Mann-Whitney. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik untuk laserasi perineum pada kedua kelompok diperoleh nilai p value 0,419 (p>0,05). Kesimpulan: Tidak ada pengaruh yang  bermakna antara batuk provokatif pada fase ekspulsi janin terhadap kejadian laserasi perineum.

2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 425
Author(s):  
I Made Ghora Palguna ◽  
Made Oka Ari Kamayani ◽  
I Made Suindrayasa

Pengaruh globalisasi merupakan faktor kemungkinan yang dapat menyebabkan perubahan perilaku pada masyarakat. Salah satunya yaitu perilaku konsumsi minuman beralkohol. Banyak sekali dampak negatif  yang ditimbulkan bagi kesehatan, salah satunya gangguan pada sistem gastrointestinal yaitu gastritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku konsumsi minuman beralkohol dengan gejala gastritis pada Sekaa Teruna Teruni di Desa Pangsan Kecamatan Petang Kabupaten Badung. Desain penelitian mengunakan desain deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 84 remaja.  Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling dengan teknik Quota Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner perilaku konsumsi minuman beralkohol dan kuisioner gejala gastritis. Metode analisa data yang digunakan yaitu korelasi spearman  dengan menggunakan SPSS. Pada penelitian ini diperoleh nilai p value < 0.05 dengan nilai korelasi sebesar 0,541 yang menunjukan bahwa kolerasi antara perilaku konsumsi minuman beralkohol dan gejala gastritis bermakna dan nilai korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang. sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara perilaku mengkonsumsi minuman beralkohol dengan gejala gastritis pada Sekaa Teruna Teruni di Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Saran bagi Sekaa Teruna Teruni agar mengkontrol perilaku konsumsi minuman beralkohol sehingga dampak negatifnya seperti gastritis dapat berkurang.


2017 ◽  
Vol 9 (01) ◽  
pp. 68
Author(s):  
Mulyati Priyantini ◽  
Yuli Trisnawati

ABSTRAKFokus utama asuhan persalinan adalah pencegahan komplikasi untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu. Salah satu upaya adalah mencegah terjadinya ruptur perineum. Posisi tangan yang dipakai penolong persalinan kala II untuk mencegah ruptur perineum antara lain posisi tangan APN dan Varney. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antara posisi tangan penolong menurut APN dan menurut Varney dalam mencegah ruptur perineum spontan pada kala II persalinan di RSIA ‘Bunda arif’ Purwokerto. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, menggunakan pendekatan cross sectional dengan populasi seluruh persalinan spontan di RSIA ‘Bunda arif’ Purwokerto. Sampel yang digunakan adalah quota sampling  sebanyak 30 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Metode analisis data menggunakan uji U Mann-Whitney. Hasil penelitian ini adalah Kejadian ruptur perineum pada posisi tangan menurut APN sebanyak 93,3%, sedangkan menurut Varney sebanyak 86,7%. Hasil analisa statistik uji U Mann-Whitney didapatkan p value = 0,550 (p>0,005) sedangkan U value  = 33,000 (Uh < U t ), artinya tidak ada perbedaan bermakna, tetapi posisi tangan Varney lebih baik dengan selisih ruptur 6,6%. Posisi tangan penolong menurut Varney lebih efektif daripada posisi tangan menurut APN dalam pencegahan ruptur perineum spontan pada kala II persalinan, tetapi keduanya tidak memberikan perbedaan yang bermakna terhadap kejadian ruptur perineum. Penolong persalinan dapat menemukan metode yang paling tepat dalam meminimalisir kejadian ruptur perineum spontan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu.Keyword : Posisi tangan penolong, ruptur perineumEFFECTIVENESS OF HANDLING POSITION IN PREVENTION OF PERINEUM RUPTURE IN NORMAL LABORABSTRACTMain focus of delivery care is preventing the complication to reduce the maternal morbidity and mortality. One of the efforts to prevent the occurance of perineal rupture. The position hand which is used birth attendant in the second stage of labor to prevent perineal rupture among others APN and Varney hands position. The goal of this reasearch is to know the effectiveness between APN and Varney hands position to prevent spontanoeus perineal rupture in the second stage of labor in RSIA ‘Bunda arif’ Purwokerto. This reasearch was observational analytic by approachment cross sectional with population of this reasearch was all of spontaneous delivery in RSIA ‘Bunda arif’ Purwokerto and the sample used quota sampling, it’s about 30 sample can be a inclusion criteria. The analyze method data used U Mann-Whitney test. The result of this experiment are precentage of spontaneous perineal rupture by  APN hands position is 93,3%, while by Varney is 86,7%. Result of statistic analysis used U Mann-Whitney test is p value = 0,550 (p>0.005) and U value  = 33,000 (Uh < U t). It means, not significant difference, but Varney hands position better by a margin of 6.6%. the conclusion are varney hands position is more effective than APN hands position in  prevention spontaneous perineal rupture in the second stage of labor, but both not significant for perinel rupture. Suggestion : Birth attendants can find the most appopriate method to minimize perineal ruptured to reduce maternal morbidity and mortalityKeyword : APN & Varney hands position, and perineal rupture.


2020 ◽  
Vol 19 (03) ◽  
pp. 115-119
Author(s):  
Fazar Kumaladewi ◽  
Ciptiasrini Uci

Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Gejala-gajala ini biasanya terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Terapi yang digunakan untuk mengurangi rasa mual muntah ini biasanya dengan terapi farmakologis dan non farmakologis. Terapi non farmakologis yang dapat digunakan untuk mengurangi mual muntah adalah minuman sari jahe dan aromaterapi lemon. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan tingkat emesis gravidarum pada ibu hamil trimester 1 dengan pemberian minuman sari jahe dan aromaterapi lemon di wilayah kerja puskesmas Kecamatan Tapos Kota Depok. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian true experiment design dengan bentuk pretest posttest design. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester 1 yang mengalami emesis gravidarum diambil secara quota sampling dari beberapa kriteria inklusi. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan penurunan emesis gravidarum sebelum dan sesudah pemberian minuman sari jahe maupun aromaterapi lemon pada ibu hamil trimester 1, dengan nilai p value 0,000. Tenaga kesehatan dapat memberikan terapi non farmakologis kepada ibu hamil trimester 1 yang mengalami emesis gravidarum untuk mengurangi mual muntah.


2021 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 445-452
Author(s):  
Rita Agustina ◽  
Tusy Triwahyuni ◽  
Devita Febriani Putri ◽  
Nindi Destiani

ABSTRACT: RELATIONSHIP WITH ANEMIA IN ELEMENTARY CHILDREN IN TANJUNG SENANG REGENCY, BANDAR LAMPUNG Background: Anemia is a condition in which the number of red blood cells or the hemoglobin concentration in them is less than normal. WHO in the World Wide Prevalence of Anemia reports that the total population of the world who suffer from anemia is 1.62 billion people with a prevalence in primary school children (25.4%) and 305 million school children worldwide suffer from anemia. In general, the cause of anemia is nutritional deficiencies, especially iron deficiency and parasitic infections such as worms. Worms is an infectious disease caused by parasites in the form of worms. Objective: Knowing the Relation between Worms and Anemia in Elementary School Children in In Tanjung Senang District Bandar Lampung in 2020. Method: This type of research is quantitative research and analytical observational research methods with a cross sectional approach with the Chi Square test. Sampling was done using Quota Sampling. The sample in this study were 63 people. Results: The results of the Chi Square test showed p-value = 0.000, which is less than the significance value of 5% (0.05), this shows that there is a significant relationship between worms and anemia in elementary school children in Tanjung Senang, Bandar Lampung, in 2020. Conclusion: There is a significant relationship between helminths and the incidence of anemia in elementary school children in Tanjung Senang, Bandar Lampung, in 2020. Keywords: Worms, Anemia Incidence  ABSTRAK: HUBUNGAN KECACINGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG Pendahuluan: Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya kurang dari biasanya. WHO dalam World wide Prevalence of Anemia melaporkan bahwa total dari keseluruhan penduduk dunia yang menderita anemia adalah 1,62 miliar orang dengan prevalensi pada anak sekolah dasar (25,4%) dan 305 juta anak sekolah di seluruh dunia menderita anemia. Pada umumnya penyebab anemia adalah kekurangan nutrisi, terutama kekurangan zat besi dan infeksi parasit seperti kecacingan. Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa cacing.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kecacingan Dengan Kejadian Anemia Pada Anak Sekolah Dasar di Di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung Tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan uji Chi Square. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Quota Sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 63 orang.Hasil: Hasil uji Chi Square  menunjukkan p-value = 0.000 dimana kurang dari nilai kemaknaan yaitu 5% (0.05), hal tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kecacingan dengan kejadian anemia pada anak Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung Tahun 2020.Kesimpulan: Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara kecacingan dengan kejadian anemia pada anak Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung Tahun 2020. Kata Kunci  Kecacingan, Kejadian Anemia


2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 101-109
Author(s):  
Zulmeliza Rasyid ◽  
Nurvi Susanti ◽  
Nofri Hasrianto

Penerapan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya,ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bias menjadi tempat istirahatnyamuk. Data angka kejadian DBD di wilayah kerja puskesmas Payung Sekaki Tahun 2016 sebanyak 145 orang , jumlah kematian 1 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan penerapan 3M Plus .Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini seluruh penderita DBD Di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki sebanyak 145 orang. Metode pengambilan sampel dilakukan secara Quota Sampling. Pengolahan data secara komputerisasi. Analisis yang digunakan analisis univariat, bivariate dan multivariat. Hasil uji chi square antara Pengetahuan dengan penerapan 3M Plus diperoleh p value=0,000, Sikap dengan penerapan 3M Plus diperoleh pvalue=0,000, Tindakanpenerapan 3M Plus diperoleh p value = 0,000 sedangkan variabel yang dominan berpengaruh adalah Sikap dengan p value = 0,000 POR (95% CI ) 6.155 (2,437-15,554). Disarankan kepada pihak puskesmas untuk dapat memaksimalkan pemberian informasi kesehatan oleh petugas kesehatan dalam menyebarluaska informasi ataupun penyuluhan tentang penerapan 3M Plus.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 917-925
Author(s):  
Kili Astarani ◽  
Selvia David Richard

The research design used the Pre Experiment Design with a one-group pre-post test design. The population, preschool-aged children who experience hospitalization stress in the Karunia Room of Kediri Baptist Hospital. The sample is 15 respondents who were selected by Quota Sampling. The research variable was Bibliotherapy. The data collection process was carried out using a questionnaire. Data analysis using Paired Samples Test. The results of the research before doing bibliotherapy, stress hospitalization of preschool children were severe as 9 respondents (60.0%), mild as many as 4 respondents (26.7%), and moderate as many as 2 respondents (13.3%). The average change in stress hospitalization before and after bibliotherapy was 7.67 with a p-value of 0.000. Bibliotherapy is effective in reducing hospitalization stress in preschool children in the Karunia Room of Kediri Baptist Hospital


2019 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 241-247
Author(s):  
Ni Luh Septin Karmila Devi ◽  
Rindu Rindu

Kepuasaan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaannya. Kepuasaan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannyaHal ini nampak pada pada sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi dilingkungan kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Komitmen Organisasi dan Karakteristik pekerjaan Dengan kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Grha Permata Ibu Depok Tahun 2016. Pada Penelitian ini, variabel independen 1 adalah Komitmen Organisasi sedangkan Variabel Independen 2 adalah Karakteristik Pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif cross sectional serta analisis Chi Square dengan Populasi 145 dan menggunakan teknik quota sampling dengan sampel sebanyak 72 perawat. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis univariat dan bivariat, menggunakan program komputer. Berdasarkan analisis univariat terdapat 44,4% responden menyatakan tingkat Komitmen Organisasi kurang baik, terdapat 30,6% responden terdapat tingkat Karakteristik pekerjaan kurang baik dan terdapat 34,7% responden terdapat tingkat kepuasan kerja kurang puas. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara komitmen organisasi (P-value =0,213) dengan kepuasan kerja dan ada hubungan antara karakteristik pekerjaan (P-value =0,007) dengan kepuasan kerja. Diharapkan RS. Grha Permata Ibu melibatkan perawat dalam setiap kegiatan, baik kegiatan di dalam maupun di luar agar perawat merasa bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan yang terbaik untuk tempatnya bekerja.


2020 ◽  
Vol 12 (02) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Wahyunti Kristiningtyas ◽  
Kristiana Puji Purwandari

ABSTRAK Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam menurunkan  angka kematian bayi dan balita. Dengan imunisasi berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, hepatitits B, poliomielitis, dan campak dapat dicegah. Oleh karena itulah, imunisasi pada bayi dan balita harus lengkap serta diberikan sesuai jadwal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi dasar. Jenis penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi  penelitian adalah ibu yang mengimunisasikan bayinya ke Puskesmas Wonogiri I pada  bulan Mei – Juni sebanyak 200. Sampel penelitian sebanyak 80 ibu. Teknik sampling menggunakan  quota sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data univariat, bivariat dengan chi square dan multivariat dengan regresi logistik ganda model prediksi. Hasil penelitian menunjukkan 60% ibu berpendidikan lanjut, 58,8% ibu  berpengetahuan baik,  52,5% ibu tidak bekerja, 63,8% ibu dengan ekonomi tinggi.  Bayi  dengan imunisasi dasar tepat waktu 71,3%. Variabel  pendidikan ibu (p value = 0,0001) dan pekerjaan ibu (p value = 0,001)  memiliki hubungan signifikan dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi dasar. Variabel pengetahuan ibu (p value = 0,131) dan Ekonomi keluarga (p value = 0,266) tidak memiliki hubungan signifikan dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi dasar. Variabel yang memiliki hubungan paling dominan terhadap ketepatan waktu pemberian imunisasi dasar di Puskesmas Wonogiri I adalah pekerjaan ibu dengan nilai OR = 12,739. Kata kunci : faktor – faktor, ketepatan waktu, imunisasi dasarFACTORS RELATED TO THE TIMELINESS OF BASIC IMMUNIZATION AT WONOGIRI 1 PUBLIC HEALTH CENTERABSTRACTImmunization is a form of  health intervention that is very effective in reducing infant and under-five mortality.  With immunization of various diseases such as tuberculosis, diphtheria, pertussis, tetanus, hepatitits b, poliomyelitis, and measles can be prevented. Therefore , immunization in infants and toddlers must be complete and given according to schedule.  The study aims to analyze factors related to the timeliness of basic immunization.  The type of this research analytic survey with cross sectional approach. The population  are mothers to immunize their babies the Wonogiri 1 Public Health Center during May - June as many as 200. Samples of this research 80 mothers. Technique sampling is quota sampling.  The research instrument  a questionnaire.  Data analysis with univariate , bivariate  with chi square and multivariate with multiple logistic regression prediction models.  The results showed 60%  of mothers had advanced education levels,  58.8% of mothers with good knowledge, 52.5% of mothers were unemployed, 63.8% of mothers with high economics.  Babies who received timely basic immunizations   71.3%.   Mother’s education variable (p value = 0.0001) and mother's occupation (p value = 0.001)  have a significant relationship with the timeliness of basic immunization.  Mother's knowledge variable (p value = 0.131) and family economy (p value = 0.266) do not have a significant relationship with the timeliness of basic immunization.  The variable that has the most dominant relationship to the timeliness of basic immunization in wonogiri 1 public health center is mother’s occupation with a value of OR = 12,739.Keywords: factors, timeliness, basic immunization


Author(s):  
Ishalyadi Ishalyadi ◽  
Yulizar Yulizar

Rumah Sakit Umum yang berada di Kabupaten Aceh Barat yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien sebagaiRumah Sakit rujukan tidak luputdari keluhan dan kritikan  masyarakat terhadap pelayanan para perawat terutama di RuangRawatInappenyakit dalam  yang umumnya ditempati oleh masyarakat yang pendapatan menengah kebawah. Masih banyak perawat yang merasa enggan memberi pelayanan yang prima terhadap pasien dengan pendapatan yang rendah.Perbedaan–perbedaan inilah yang membuat ketidakpuasan pasien terhadap etikaperawat dalammemberikanpelayanan kepada klien dan masyarakat.Penelitian ini dilakukukan dengan maksud untuk mengetahui apakah ada hubungan antara karakteristik individu, komunikasi perawat, kepuasan perawat dengan etika perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh Kabupaten Aceh Barat tahun 2013. Jenis penelitian adalah bersifat Analitik dengan pendekatan Cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang berkerja diruang rawat inap yang berjumlah 112 orang dan yang menjadi sampel terdiri atas 52 orang dengan memakai metode quota sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan metode angket, wawancara dan observasi.Berdasarkan hasil penelitian dari 52 tenaga perawat masa kerja yang sudah lama 51,9 % P value 0,140.Tingkat pendidikan yang tinggi 886,5%  dengan nilai p value 0,495. komunikasi perwat yang baik 96,2% dengan nilai p value 0,813. Perawat yang puas terhadap pekerjaanyanya 71,2%  dengan nilai p  value 0,003. Hasil analisis statistik untuk variabel karakteristik individu (umur, lama berkerja, tingkat pendidikan), komunikasi perawat tidak ada hubungan dengan etika perawat. Sedangkan untuk variabel kepuasan perawat memiliki hubungan dengan etik perawat. Di harapkan kepada pihak Rumah Sakit agar meningkatkan kepuasan perawat dan memperbaiki fasilitas penunjang agar setiap pasien yang berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh Kabupaten Aceh Barat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.


2017 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 192-195
Author(s):  
Romaji Romaji

The public who need the health service also expect a good, quick, friendly and polite service. It is the manifestation of the health officers’ performance which would be judged by the public. A good performance will satisfy the public. The objective of this research was to know the relation between the health officers’ performance and the public satisfaction of Puskesmas Adan-Adan’s health service in Kediri Regency 2017.The design of this research was correlational analytics with cross sectional approach. The population was all Puskesmas Adan-Adan’s service users and 100 respondents were taken as samples by quota sampling technique. The independent variable was the health officers’ performance and the dependent variable was the public’s satisfaction of the health service, and all data was analyzed with Spearman Correlation Test. The research showed that 76 respondents (76%) had a good perception of the health officers’ performance, 55 respondents (55.6%) of totally 100 respondents felt very satisfied of the health service, and there was a relation between the health officers’ performance and the public’s satisfaction of the health service (p value = 0.000 < 0.05 H0 was rejected). The relation level was strong and positive (Correlation coefficient = 0.717), it means the better the health officers’ performance is, the more satisfied of the health service the public will be and vice versa. Because with good health officers’ performance the expectation of good service will have been fulfilled.The conclusion was the health officers’ performance would become the most dominant factor to manifest the public’s satisfaction of the health service. The health officers were recommended to maintain their performances of health service in order to achieve the public’s satisfaction.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document