scholarly journals IDENTIFIKASI FUNGSI HUMAS KEMENTERIAN PARIWISATA DALAM IKLAN PARIWISATA “PESONA INDONESIA” UNTUK MENINGKATKAN MINAT WISATAWAN NUSANTARA

REPRESENTAMEN ◽  
2018 ◽  
Vol 3 (02) ◽  
Author(s):  
Dwi Rakhmawati N.R ◽  
Achluddin Ibnu Rochim ◽  
Judhi Hari Wibowo

The Ministry of Tourism has started working on Indonesia‟s tourism campaign targetingdomestic tourists through tourism ads „Pesona Indonesia‟. In the tourism ads „Pesona Indonesia‟,public relation function is being applied by the Ministry of Tourism which related to theimplementation of growth and development in tourism interest.The public relation functions must be able to represent Indonesia‟s image which will be shown. Thisresearch is being done to identify the Ministry of Tourism‟s public relation functions in tourism ads„Pesona Indonesia‟ to increase domestic tourists‟ interest. The method used for the research isCharles Sanders Peirce‟s semiotics analysis, and the objects of the research is tourism ads „PesonaIndonesia‟ on television with Indonesia Milik Kita version, and event ads Festival Gentala Arasy 2017in pesona Indonesia travel official website. Based on the research that writer has done, it can beconcluded that the Ministry of Tourism applied the development of national tourism interest functionin tourism ads „Pesona Indonesia‟ Indonesia Milik Kita version by displaying tourism objects imageas a natural and cultural tourism area. But, it will be more potential if the concept that beingdisplayed is the uniqueness inside and around the tourism objects.Keywords : public relations, advertisement, tourism, semiotics

2021 ◽  
Vol 36 (2spl) ◽  
pp. 597-602
Author(s):  
Demoz AREFAYNE ◽  
◽  
Leake LEGESSE ◽  
Daniel ALEMSHET ◽  
◽  
...  

Tigray Regional State has significant tourism potentials. However, it is unable to exploit the existing tourism products using a promotional strategy. Therefore, the purpose of this study is to assess the promotional practice of the Tourism industry. This study applied a quantitative study design. The data was collected from 180 foreign and domestic tourists. The findings of the study indicated that Tigray tourism office frequently used television and radio promotional Media which are the most traditional, but infrequently used modern promotional tools (Websites, Short Mobile Messages (SMS), word of mouth, public relation). Sales Promotion and Public Relations mixes are mostly applied promotional elements in Tigray tourism sites.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 60
Author(s):  
Baharudin Noveriyanto

Abstract. The development of information and communication technology has now had a major impact on the industrial world in Indonesia. Changes in the industrial model towards digital have a major influence on marketing activities carried out by companies so that they can win the competition in the midst of increasingly sharp business competition. The ability to adapt and innovate quickly and precisely by involving various digital communication media and marketing technology will have a positive influence on the company. ALAMI is a digital-based sharia financial product brand (financial technology), where the name ALAMI is taken from the prefix of the verse in the Al-Quran, namely "Alif, Lam, Mim" which is then shortened to ALAMI. This study aims to determine the activities of digital integrated marketing communication (DIMC) in digital financial technology (fintek) products ALAMI, which consist of digital advertising, digital personal selling, digital sales promotion, digital public relations and digital direct marketing. This study uses a qualitative approach that focuses on the concept of integrated marketing communication (IMC) Kotler (2008) which consists of advertising, personal selling, sales promotion, public relations and direct marketing conducted digitally for financial technology products ALAMI. The main conclusion of this research is that the application of digital integrated marketing communication in digital financial products ALAMI can be done well, and is efficient in terms of costs. The concept of digital integrated marketing communication (DIMC) is a form of transformation of the concept of integrated marketing communication (IMC) whose implementation activities are adjusted to technological developments and the characteristics of the current digital industry. Abstrak. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini telah berdampak besar terhadap dunia industri di Indonesia. Perubahan model industri kearah digital memberikan pengaruh besar pada kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat memenangkan kompetisi ditengah-tengah persaingan bisnis yang semakin tajam. Kemampuan melakukan adaptasi dan inovasi dengan cepat dan tepat dengan melibatkan berbagai media komunikasi digital dan teknologi pemasaran akan memberikan pengaruh positif kepada perusahaan. ALAMI adalah sebuah merek produk keuangan syariah berbasis digital (financial technology), dimana nama ALAMI ini diambil dari awalan ayat dalam Al-Quran, yaitu “Alif, Lam, Mim” yang selanjudnya disingkat menjadi ALAMI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas digital integrated marketing communication (DIMC) pada produk digital financial technology (fintek) ALAMI yang terdiri dari digital advertising, digital personal selling, digital sales promotion, digital public relation  dan digital direct marketing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang memfokuskan pada konsep aktifitas Integrated Marketing Communication (IMC)  Kotler (2008) yang terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion, public relation  dan direct marketing berbasis digital untuk produk financial technology ALAMI. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa penerapan digital integrated marketing communication pada produk keuangan digital ALAMI dapat dilakukan dengan baik, dan efisien dalam segi biaya. Konsep digital integrated marketing communication (DIMC) adalah salah satu wujud dari trasformasi konsep integrated marketing communication (IMC) yang implementasi kegiatannya disesuikan dengan perkembangan tekonology dan karakteristik industry digital saat ini.


2008 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Bambang Widjajanta

Objek wisata pada masa kini sudah menjadi salah satu sumber pemasukan devisa yang cukup besar bagi Negara. Pantai Pangandaran adalah salahsatu objek wisata yang dimiliki oleh Jawa Barat, khususnya pemerintah Kabupaten Ciamis, dari sisi potensi Pantai Pangandaran sangat eksotik dijadikan objek wisata berskala dunia, dan mampu menyedot wisatawan baik mancanegara ataupun nusantara. Namun sayang, penataan Pantai Pangandaran masih jauh dari memuaskan, karena kebersihan Pantai Pangandaran yang kurang terjaga akibat dari pedagang kali lima yang berjejer di pinggir pantai ditambah lagi Pantai Pangandaran terkena bencana alam tsunami sehingga secara psikologis calon wisatawan yang akan memilih Pantai Pangandaran sebagai tempat kunjungan wisatanya merasa ketakutan. Hal ini membuat arus pengunjung ke Pantai Pangandaran mengalami penurunan drastis. Karena itu Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Ciamis mengambil langkah promosi melalui kegiatan marketing public relations yang terdiri dari kegiatan publikasi, kegiatan event, dan kegiatan news. Hal ini dilakukan untuk menarik kembali pengunjung. Metode yang digunakan adalah metode explanatory survey dimana metode ini menjelaskan hubungan sebab akibat antar variabel penelitian yaitu tentang pengaruh marketing public relations dan keputusan mengunjungi objek wisata sebagai variabel tidak bebas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah systematic random sampling Sedangkan pengolahan data menggunakan analisis jalur.Berdasarkan pengujian statistik diperoleh hasil bahwa marketing public relations mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan mengunjungi objek wisata Pantai Pangandaran sebesar 88.4% yang termasuk kedalam kategori sangat kuat/sangat tinggi.  


2019 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 277-294
Author(s):  
Talal M. Almutairi ◽  
Hussain Al Sharoufi ◽  
Ali A. Dashti

This article adopts a critical approach to public relations by applying a new model for analysing public relations discourse in the context of the Kuwaiti Police. It further attempts to apply a new pragmatic framework that might provide a new alternative for analysing public relations practices thus shedding more light on this professional area. Hence, it is suggested in this article that the use of Sharifian’s cultural pragmatic framework could be effective in anchoring overarching meanings in public relations discourse. Three Officers from the Kuwaiti Police were consequently interviewed for this study, with their interviews being analysed in light of the new framework, thereby exploring the issue of cultural influence in public relations discourse and testing the efficacy of applying the new framework on public relation practices. The application of this framework subsequently generates four themes related to Police public relations discourse.


2012 ◽  
Vol 144 (1) ◽  
pp. 27-36
Author(s):  
Robert Crawford ◽  
Jim Macnamara

The status of Australia Day has long generated mixed responses – from patriotic flag-waving, to apathy, to outright hostility. Proponents of 26 January consequently have engaged in various public relations activities in order to promote Australia Day and to establish its credentials as the national day. From the early nineteenth century through to the present, local media outlets have had a dynamic relationship with Australia Day. Yet while they have been active proponents of Australia Day, their support was not unconditional. The emergence of various bodies with the specific aim of promoting Australia Day would alter this relationship, with the media becoming a potential adversary. As such, media relations assumed a more central function in the promotion of Australia Day. By charting the growth and development of media relations that have accompanied Australia Day celebrations, this study not only documents the evolution of media relations practice, but also reveals the extended history of public relations in Australia and its presence in everyday Australian life.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 28
Author(s):  
Satriya Wijaya ◽  
Agus Aan Adriansyah

Abstrak   Di era MEA ini, kepuasan pelanggan akan pelayanan jasa kesehatan salah satunya disebabkan oleh bagaimana pelaksanaan bauran pemasaran. Bauran pemasaran yang bisa dikatakan paling terkini untuk saat ini yaitu bauran pemasaran 9P. Salah satu organisasi penyedia jasa kesehatan di Indonesia yang telah melaksanakan bauran pemasaran 9P yaitu Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Namun, dari 9 komponen ini implementasinya masih belum optimal terutama untuk Public relations dan Power. Variabel Public relations dan Power sangat penting untuk mendukung terciptanya kepuasan konsumen yang berkelanjutan. Maka, pihak rumah sakit perlu memperhatikan kembali aspek bauran pemasaran demi menjaga kepuasan pasien dan menjaga respon baik pasien sebagai upaya rumah sakit dalam mempertahankan pelanggan lama untuk tetap memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional sedangkan disain penelitian adalah penelitian cross sectional. Besar sampel penelitian ini sejumlah 87 responden yang ditentukan dengan menggunakan rumus yang digunakan untuk penelitian yang bersifat survei atau observasional. Variabel yang diamati adalah efektivitas pelaksanaan Marketing Mix (9P) mulai variabel Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence, Public relations, Power terhadap kepuasan pelayanan. Analisis data dilakukan dengan tabulasi silang dan analisis pareto 80/20. Hasil penelitian menunjukkan Marketing mix product, place, promotion, people, process, physical evidence, public relation, power belum efektif karena pasien yang sangat puas masih dibawah 80%. Hanya Marketing Mix price responden yang cukup puas 100% dan ini bisa dikatakan cukup efektif karena melebihi 80%. Sedangkan Marketing Mix 9P dikatakan belum efektif karena walaupun sebagian responden mengatakan sudah cukup optimal namun pasien yang cukup puas masih dibawah 80%. Kata Kunci: efektivitas marketing mix 9P, Marketing mix 9P, Marketing mix 9P terhadap kepuasan pelayanan


2019 ◽  
Author(s):  
Supri hardiansyay

Public relations dikatakan berfungsi dalam suatu organisasi atau lembagaapabila public relations tersebut telah menunjukkan suatu kegiatan yang jelas dandapat dibedakan dari kegiatan lainnya. Dalam konsepnya, fungsi public relation ketikamenjalankan tugas dan operasionalnya baik sebagai komunikator, mediator ataupunorganisator, menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A dalam bukunya, Hubunganmasyarakat suatu komunikologis (1992).


Author(s):  
Syifa Astasia Utari ◽  
Winda Dwiastuti Zebua

<p><em>Berbagai lini kehidupan masyarakat ikut terkena dampak akibat keberadaan Covid-19, beragam upaya juga terus dilakukan guna menekan angka pertumbuhan Covid-19 di Indonesia, mulai dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar, penerapan protokol kesehatan, hingga edukasi publik mengenai pentingnya pola hidup sehat. Kondisi ini menuntut pemerintah dan stakeholder lainnya untuk mampu mendifusikan informasi terkait isu tersebut kepada masyarakat secara tepat dan akurat, salah satunya adalah dengan menggalakkan kampanye. Kampanye yang digencarkan secara intensif dianggap mampu membentuk persepsi publik mengenai suatu isu, namun terkadang validitas pesan yang beredar masih perlu dipertanyakan sehingga menimbulkan disinformasi dan berpotensi menjadi hoax, misalnya saja kampanye seputar Vaksin Covid-19. Program ini berupaya untuk meningkatkan kompetensi peserta melalui kegiatan sharing knowledge tentang produksi dan distribusi kampanye di lapangan, agar civitas UMJ dapat berkontribusi dalam mengeduksi masyarakat melalui kampanye yang mereka buat. Metode pengabdian masyarakat ini berupa talkshow dan pelatihan pembuatan kampanye melalui webinar di Zoom meeting dan live streaming di Youtube FISIP UMJ, dengan judul Communicatalks: Tren Kampanye Humas di Masa Pandemi dan berkolaborasi dengan Humas KEMENPPPA sebagai studi kasus. Hasil kegiatan ini peserta mampu menciptakan pesan-pesan kampanye yang berkualitas dan valid sehingga resiko disinformasi yang menyebabkan keresahan di masyarakat dapat diminimalisasi, contoh-contoh hasil kampanye dipublikasikan melalui media sosial.</em></p><p><strong>Kata Kunci<em>: Covid-19, Hoax, Kampanye, KEMENPPPA, Public Relation</em></strong></p>


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Ari Wahyuddin

This research is aimed at determining and explaining the effect of public relations marketing on the brand image and customers loyalty at Studio Alam TV9. This research is an explanatory research with quantitative approach. This research employed three variables of Public Relations Marketing, Brand Image, and Customers loyalty. The visitors of Studio Alam TV9 that have visited twice or more are the populations of this study. 110 visitors are the respondents of this research selected through purposive random sampling to which the questioners were distributed. The data were analyzed using path analysis. Based on that path analyzed the research showed that public relation marketing has direct and significant effect on Brand Image. And the brand Image has direct and significant effect on the customers loyalty.  Beside that it is found that public relation marketing has indirect but significant effect of the customers loyalty through brand image. It is suggested that TV9 maintain and improve the public relation marketing ti improve the brand image and make the customers loyalty.Keywords: Marketing Public Relation, Brand Image, Customer Loyalty


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document