Paralinguistics Cues Used and Miscommunication on Social Media: Case Study of Students of Communication Science Program Universitas Padjadjaran
Computer-Mediated Communication supports verbal and nonverbal communication in online reality same with face-to-face communication. Verbal elements in communication include words spoken while nonverbal elements include paralinguistic. Paralinguistic cues used in social media might help the receiver in the delivery process but also might cause miscommunication. This study aims to investigate the use of paralinguistic cues by students of Program Study Communication Sciences Universitas Padjadjaran and how is miscommunication on social media. This is a qualitative study based on case study method. Primary data collected through Focus Group Discussion (FGD) with the students of Program Study Communication Sciences Universitas Padjadjaran class A and B of class 2015. Triangulation was done by theories triangulation. The results show Paralinguistic cues used by students of Program Study Communication Sciences Universitas Padjadjaran include orthography, vocabularies, and graphic paralinguistic, while grammar and content and text are seldom used. Meanwhile, the common miscommunication usually done is lurking. This study might give contribution to the nonverbal communication feature developers on social media.Abstract in Bahasa IndonesiaKomunikasi bermedia komputer (CMC) mendukung komunikasi verbal dan non verbal dalam realitas online. Elemen verbal dalam komunikasi adalah kata-kata yang diucapkan, sedangkan elemen nonverbal mencakup paralinguistik atau paralanguage. Penggunaan paralinguistik ini dinilai akan mempermudah penerimaan pesan oleh penerima pesan, namun tidak jarang penggunaan paralinguistik juga menimbulkan miskomunikasi diantara mereka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data primer dilakukan melalui Focus Group Discussion dengan dua kelas, yaitu Kelas A dan B angkatan 2015 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Triangulasi dilakukan dengan triangulasi teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paralinguistik yang sering dipergunakan oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran mencakup orthograpi, kosa kata dan paralinguistik grafis, sedangkan tata bahasa, konten dan teks jarang dipergunakan. Sementara itu miskomunikasi yang biasanya dilakukan adalah lurking. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan komunikasi nonverbal di media sosial.