scholarly journals Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle Menggunakan Black Soldier Fly di Desa Karyamulya Kabupaten Ciamis

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Melly Mellyanawaty ◽  
Hendrik Iskandar ◽  
Estin Nofiyanti ◽  
Nurcholis Salman

Solid waste known as garbage still becomes one of the most concerning issues   in Indonesia. It increases every year; however, the landfill was not expanded. The accumulation of garbage could give a negative impact on the environment and health. Due to this reason, there is an alternative suggested to reduce the garbage and its sources. The initiative called ‘Bank sampah’, itis a garbage treatment system which is managed by the community. In addition, the Reduce, Reuse, Recycle (3R) laystall was built to carry out some ‘Bank Sampah’. This study conducted a preliminary design of 3R laystall at Desa Karyamulya Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis.  The design of the 3R laystall using black soldier fly method to decompose organic materials is employed in this research. The quantity and the density of the garbage were required to determine the design of the lay stall. Stratified random sampling was conducted for 8 days. Desa Karyamulya generates 2.361 liters/person/day or 0.236 kg/person/day. According to a population projection for the next 10 years, the estimation of garbage composition consists of food waste (52.15%); plastic (23.58%); paper (9.23%); fabric (0.45%); wood/leaf (6.38%); diapers (2.85%); metal (0.94%); rubber/leather (2.19%); glass (0.17%); and styrofoam (2.04%). From the quantity and composition of the garbage, it requires approximately  94 m2 of the area and an  estimated  funds needed as Rp. 483.908.600

2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 168-175
Author(s):  
Nurhayati Nurhayati ◽  
Hamzah Hamzah ◽  
Muhammad Muhammad

Sampah merupakan masalah faktual yang dihadapi oleh masyarakat khususnya di kawasan permukiman perkotaan. Hal tersebut juga dialami oleh masyarakat di Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi dimana produksi sampah rumah tangga lebih dari 68.567 kg/hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku warga Kecamatan Alam Barajo dalam mengelola sampah padat rumah tangga dan pengaruh variabel jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sikap terhadap perilaku masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan instrumen kuesioner. Data yang dikumpulkan adalah jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin (0,017), usia (0,006), tingkat pendidikan (0,002), pengetahuan (0,002) dan sikap (0,000) terhadap perilaku warga dalam pengelolaan sampah padat rumah tangga. Disimpulkan bahwa perilaku warga Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi dalam mengelola sampah rumah tangga tergolong baik dimana yang paling banyak bertugas membuang sampah dalam rumah tangga adalah pemuda (usia dibawah 60 tahun) yang berpendidikan dengan tingkat pengetahuan yang cukup. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap warga terhadap perilaku warga dalam mengelola limbah padat rumah tanggaABSTRAKThe problem of solid waste is a fact problem faced by the community, especially in urban residential areas. It is also faced by the community in Alam Barajo District, Jambi City, where household waste production is more than 68.567 kg/day. This study was aimed to determine the behavior of the Alam Barajo District residents in managing solid household waste and the effect of gender, age, level of education, knowledge, and attitude variables on community behavior. This study was an analytic survey using a cross-sectional approach with 100 respondents. The sampling technique used stratified random sampling with a questionnaire as an instrument. The data collected were gender, age, level of education, knowledge, and attitude. Data were analyzed using a chi-square test with a 95% confidence degree. The results showed that there was a relationship between gender (0.017), age (0.006), level of education (0.002), knowledge (0.002), and attitude (0.000) towards the behavior of residents in solid households waste management. It was concluded that the behavior of the residents of Alam Barajo District, Jambi City in managing household solid waste was categorized as good where the most tasked with disposing of waste in the household were youth male (under 60 years of age) who were educated with a sufficient level of knowledge. There was a significant relationship between gender, age, level of education, knowledge, and attitudes of residents towards residents' behavior in managing solid household waste.


2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 9-22
Author(s):  
I Made Sudarma Adiputra ◽  
Ni Wayan Trisnadewi Trisnadewi ◽  
Gusti Ayu Ketut Utari Parlin

Pendahuluan : Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) adalah sebutan untuk gangguan perilaku dengan gejala-gejala : gangguan pemusatan perhatian dan konsentrasi, impulsivitas dan hiperaktifitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan keluarga tentang Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) di PAUD Kecamatan Denpasar Utara. Metode : Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan satu variable dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik sampling yang digunakan yaitu multistage random sampling, meliputi : teknik cluster sampling didapatkan sampel sebanyak 23 PAUD kemudian teknik kedua adalah stratified random sampling didapatkan sampel sebanyak 280 responden. Hasil : Hasil penelitian dari 280 responden didapatkan 128 orang (42,2%) memiliki pengetahuan kurang tentang ADHD, pada indikator konsep dasar 131 orang (46,5%) memiliki pengetahuan baik, pada indikator deteksi dini 116 orang (41,1%) memiliki pengetahuan kurang dan pada indikator penanganan 114 orang (40,7%) memiliki pengetahuan kurang. Diskusi : Kesimpulan yang dapat diambil bahwa tingkat pengetahuan keluarga tentang ADHD masih sangat kurang, diharapkan hasil penelitian ini dapat sebagai masukan bagi bidang kesehatan untuk meningkatkan upaya-upaya berupa health education bagi keluarga yang memiliki anak usia dini mengenai ADHD agar dampak negative dari perilaku ADHD dapat dideteksi dan ditangani lebih dini. Kata kunci : pengetahuan, keluarga, ADHD   ABSTRACT Introduction : Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) is a term for behavioral disorders with symptoms : attention and concentration disorders, impulsivity and hyperactivity. This study aims to determine the description of family knowledge level about Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) in PAUD North Denpasar District. Methode : The design of this study used a descriptive quantitative research design with one variable and data collection using questionnaires. The sampling technique used is multistage random sampling, include: cluster sampling of obtained a sample of 23 early childhood then the second technique is stratified random sampling obtained a sample of 280 respondents. Results : The results of the 280 respondents obtained 128 votes (42.2%) have less knowledge about ADHD, the basic concept indicator 131 people (46.5%) had a good knowledge level, the early detection indicator 116 people (41.1%) have less knowledge level and on the handling indicator 114 people (40,7%) have less knowledge level. Discussion : The conclusion can be drawn that the level of knowledge of families who have young children about ADHD is still lacking, the expected results of this study can serve as input to the health sector in order to increase efforts in the form of health education for families who have early chilhood about ADHD so that expected negative impact of ADHD behavior can be detected and handled earlier. Keywords : knowledge, family, ADHD


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 14-9
Author(s):  
Nurul Wahida Harahap ◽  
Karina Sugih Arto ◽  
Supriatmo ◽  
Dina Arwina Dalimunthe

Background: Diarrhea is a condition in which feces are discharged from the bowel in loose consistency or even liquid form, and the frequency is usually more often ( usually three times or more) in one day. Non-hygienic lifestyles, such as not washing hands before consuming food and after doing activities can cause negative impact to health, particularly the occurrence of diseases that related to poor sanitation, such as diarrhea. The prevalence are more common by 10 % in rural areas compared to 7.4% in urban areas. Incidence rate in diarrhea tends to be higher in group with lower education whom work as farmer, fisherman, or labor. Objectives: This study aims to analyze the relationship of childrend`s knowledge about hand washing and diarrhea occurence. Methods: This study is an  analytic study with a cross sectional design. The data is primary data that were collected directly from respondents through questionnaire. The respondents were chosen by stratified random sampling method. Results: From data of 35 respondents, the p-value 0.005 ( p <0.05), PR value 0.364 ( 0.177 – 0.749). Conclusion: There is a significant relationship between childrend`s knowledge about hand washing with diarrhea in Panobasan village. Keywords: children's knowledge, diarrhea, hand washing     Latar Belakang: Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari. Kebiasaan kurang higienis berupa tidak mencuci tangan sebelum makan atau tidak mencuci tangan setelah melakukan aktivitas yang berhubungan dengan lingkungan dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat, terutama munculnya penyakit yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang rendah salah satunya yaitu diare. Prevalensi diare lebih banyak di pedesaan dibandingkan perkotaan, yaitu sebesar 10% di pedesaan dan 7,4 % di perkotaan. Diare cenderung lebih tinggi pada kelompok pendidikan rendah dan bekerja sebagai petani, nelayan dan buruh. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan anak tentang cuci tangan dengan kejadian diare. Metode: Penelitian ini merupakan studi penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional, metode pengumpulan data penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sampel menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan cara stratified random sampling. Hasil: Dari 135 responden, hubungan pengetahuan anak tentang cuci tangan dengan kejadian diare didapatkan hasil  dengan nilai p = 0,005 (p < 0,05), dan nilai PR = 0,364 (0,177 – 0,749). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahauan anak tentang cuci tangan dengan kejadian diare di desa Panobasan. Kata kunci: cuci tangan, diare, pengetahuan anak


Author(s):  
Evi Mariana

The purpose of this study was to analyze the factors that influence the decisionof the students chose to study in Obstetrics Prodi STIKES Muhammadiyah Ciamis and analyze the factors that most influence the decision of the students chose to study in Obstetrics Prodi STIKES Muhammadiyah Ciamis. Collecting data in this study was conducted using a survey by questionnaire to 114 students by stratified random sampling method. Methods of data analysis using multiple linear regression, F test and test T. The result is a marketing mix that significantly is the product, place, and physical evidence. And that does not affect the marketing mix is price, promotion, place, and processes


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 86-91
Author(s):  
DESSY ANGRAINI ◽  
Iza Ayu Saufani

Era SDGs (sustainable development goals) merupakan kelanjutan program MDGs (Millenium Development Goals) memiliki tujuan bersama yang universal untuk memelihara keseimbangan tiga dimensi pembangunan yang berkelanjutan, salah satu tujuannya adalah menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang. Pentingnya ketersediaan air bersih bagi kehidupan masyarakat dapat memberikan pengaruh penting terhadap kesehatan masyarakat,sehingga air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari kualitasnya harus memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air. Berdasarkan informasi wali jorong palupuah mengatakan bahwa sumber air yang digunakan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari secara fisik berwarna, terdapat endapan pada penampungan air, dan belum pernah diuji keamananya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketersediaanair bersih di Jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh KabupatenAgam.Penelitian ini merupakan penelitian observasional survey dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah tangga yang berada di Jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sampel penelitian berjumlah 74 KK ditentukan dengan teknik proportionate stratified random sampling dan analisis data dilakukan dengan univariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden di jorong Palupuah Nagari Pasia Laweh Kabupaten Agam, Sumatera Barat mayoritas berusia 25-45 tahun dengan tingkat pendidikan terakhir adalah tamat SMA. Berdasarkan hasil survey rata-rata jumlah anggota keluarga di jorong Palupuah berjumlah 3 orang (32,4%), dan mayoritas responden bekerja sebagai IRT dengan tingkat penghasilan keluarga rata-rata Rp.1.500.000.Terdapat lima sumber air baku utama yang dijadikan sebagai sumber air bersih oleh masyarakat jorong dan sebagian besar sumber air yang digunakan berasal dari sumber mata air (71.8%). Selain itu, masih ada sebagian masyarakat yang mengeluhkan penyaluran air yang tidak lancar (35,1%). Serta masih ada 41.9% yang mengatakan tidak mudah mendapatkan air bersih. Kualitas air bersih yang disalurkan di Jorong Palupuah termasuk dalam kategori baik. Namun, sebagian besar masyarakat tidak menggunakan PDAM dan sumber air yang digunakan sangat tidak menunjang untuk dikonsumsi.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 147-153
Author(s):  
Nofri Hasrianto Nofri ◽  
Nurvi Susanti ◽  
Uswatun Khasanah ◽  
Yessi Harnani

Survey awal dan wawancara peneliti dari 20 orang siswa, anak yang menggunakan smartphone yaitu: 15 orang siswa dan 5 orang siswa tidak memilki smartphone, anak usia 3-5 tahun diberikan waktu 1 jam perhari dan 2 jam perhari untuk usia 6-18 tahun. Hal ini menyebabkan anak malas menulis dan membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku penggunaan smartphone pada siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 014 Sungai Putih Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Sampel dalam penelitian 157 orang. Teknik pengambilan sampel Probability Sampling melalui Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square, alat ukur kuesioner. Hasil analisis bivariat terdapat hubungan siginifikan antara pengetahuan, sikap, pengaruh teman sebaya dan lingkungan keluarga. Sedangkan   yang   tidak   terdapat   hubungan   signifikan   yaitu pengawasan orang tua terhadap perilaku peggunaan smartphone. Kesimpulan lingkungan keluarga sangat beperan aktif dalam pembentukan karakter anak tak terkecuali penggunaan smartphone juga ternyata secara efektif dapat mempengaruhi pergaulan sosial anak terhadap lingkungan terdekatnya.


2020 ◽  
Author(s):  
Syadzali Azizi

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor penempatan, iklim organisasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja aparatur sipil negara di Kantor Kementerian Agama Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan menggunakan metode kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan aparatur sipil negara Kantor Kementerian Agama Kota Padang. Pengambilan sampel menggunakan rumus slovin dengan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan angket dengan pengukuran skala likert yang terdiri dari lima alternative jawaban. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik regresi berganda dengan bantuan program SPSS versi 22.0 for windows.Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penempatan, iklim organisasi, pengembangan karir dan kepuasan kerja aparatur sipil negara di Kantor Kementerian Agama Kota Padang berkategori baik dimana masing-masing TCR variabel adalah 75%, 77,2%, 73,6%, dan 79%. Faktor penempatan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja aparatur sipil negara dengan hasil signifikansi 0.000. Faktor iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja aparatur sipil negara dengan hasil signifikansi 0.001 Sementara faktor pengembangan karir berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja aparatur sipil negara dengan hasil signifikansi 0,011. Selanjutnya faktor penempatan, iklim organisasi dan pengembangan karir secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja aparatur sipil negara dengan hasil signifikansi 0.000 dan kontribusi sebesar 71,5%.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 167-180
Author(s):  
Luli Achmad Gozali ◽  
Yusniar Lubis ◽  
Syaifuddin Syaifuddin

This study is aimed to determine and analyze the effect of the implementation of motivation and culture on the employees productivity at Huta Padang estate of PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Asahan Regency North Sumatera. This research method uses a quantitative approach, the type of research is a survey. The sample was determined by stratified random sampling method, 95 people. The data collection through questionnaires. Data were analyzed using multiple linear regression. The results showed that partially and simultaneously, the implementation of motivation and culture had a positive and significant effect on the employess productivity at Huta padang estate of PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Asahan Regency North Sumatera. The determination coefficient value of 0.882, indicates that the influence of the implementation of motivation and culture on the employess productivity of Huta Padang estate of PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Asahan Regency North Sumatera is 88.2%. The culture has more dominant influence on the employees produktivity at  Huta Padang estate of PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Asahan Regency North Sumatera, with a direct influence of 73,2%. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document