scholarly journals Hubungan Pengetahuan Covid19 Dengan Perilaku Pencegahan Penularan Di Masa Pandemi Pada Siswa SMPN 1 Sekampung Udik Lampung Timur Tahun 2021

2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 552-561
Author(s):  
Umi Romayati Keswara ◽  
Wahid Tri Wahyudi ◽  
Ade Gunawati Sandi

ABSTRACT: THE RELATIONSHIP OF COVID-19 KNOWLEDGE WITH TRANSMISSION PREVENTION BEHAVIOR IN PANDEMIC TIMES IN STUDENTS OF SMPN 1 SEKAMPUNG UDIK EAST LAMPUNG IN 2021. Introduction: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a new form of Coronavirus that causes an infectious disease. The number of persons infected with this virus is continuing to rise, and it can affect everyone from children to the elderly. Because there is currently no known remedy for this sickness, the government can only promote it by imposing a large-scale social restriction (PSBB) policing scheme. The impact of public awareness of Covid-19 and knowledge of health protocols on the PSBB's successful implementation cannot be separated. According to the results of a pre-survey done at SMPN 1 Sekampung Udik, East Lampung, which included an interview with one of the teachers, there were five teachers who tested positive for COVID-19 and There were still a lot of students who didn't follow the school's health regulations.Objective: To find out the relationship between knowledge of Covid-19 and transmission prevention behavior in students at SMPN 1 Sekampung Udik, East Lampung.Methods: This type of quantitative research was carried out at SMPN 1 Sekampung Udik, East Lampung, using an analytical observational research design using a cross sectional method. The participants in this study were all 651 students from SMPN 1 Sekampung Udik in East Lampung. With stratified random sampling and then accidental sampling, a minimum sample of 249 respondents was produced. Data was gathered through the use of a Google Forms questionnaire that was distributed to responders. The data was analyzed in two ways: univariate (frequency distribution) and bivariate (chi square).Results: Based on the results of statistical tests, it is known that 135 (54.2%) respondents with poor knowledge and 130 (52.2%) negative behavior. The p-value is 0.022, with an Odd Ratio of 1.862.Conclusion: There is a relationship between knowledge of covid-19 and behavior to prevent transmission during the pandemic for students of SMPN 1 Sekampung Udik, East Lampung in 2021. It is recommended for schools to further increase counseling about preventing transmission of covid-19 to students so as to minimize the incidence of covid-19. Keywords: knowledge, behavior, Covid-19INTISARI: HUBUNGAN PENGETAHUAN COVID-19 DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN DI MASA PANDEMI PADA SISWA SMPN 1 SEKAMPUNG UDIK LAMPUNG TIMUR TAHUN 2021 Pendahuluan: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) ialah penyakit menular yang disebabkan oleh virus jenis baru. Peningkatan kasus oleh virus ini terus meningkat, berbagai masyarakat dari anak-anak sampai dengan lansia pun dapat terjangkit virus ini. Sampai dengan saat ini belum diketahui obat dari penyakit ini sehingga pemerintah hanya dapat melakukan upaya promotif dengan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Berjalannya PSBB dengan baik tidak lepas dari pengaruh pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 dan pengetahuan tentang protokol kesehatan. Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan di SMPN 1 Sekampung Udik Lampung Timur dengan mewawancarai salah satu guru didapatkan ada 5 guru yang sudah dinyatakan positif terjangkit COVID-19 dan masih banyak para siswa yang tidak mematuhi protokol kesehatan di sekolah.Tujuan: Diketahui hubungan antara pengetahuan Covid-19 dengan perilaku pencegahan penularan pada siswa di SMPN 1 Sekampung Udik Lampung Timur.Metode: Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian ini analytical observational dengan pendekatan cross sectional, telah dilakukan di SMPN 1 Sekampung Udik Lampung Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 1 Sekampung Udik Lampung Timur yang berjumlah 651 siswa. Sampel minimum yang didapatkan berjumlah 249 responden dengan teknik stratified random sampling lalu accidental sampling. Pengambilan data menggunakan kuisioner google form yang dibagikan kepada responden. Analisa data secara univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (chi square).Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui 135 (54,2%) responden dengan pengetahuan tidak baik dan 130 (52,2%) perilaku negatif. Didapatkan p-value 0,022, dengan Odd Ratio 1,862.Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan covid-19 dengan perilaku pencegahan penularan di masa pandemi pada siswa SMPN 1 Sekampung Udik Lampung Timur Tahun 2021. Bagi pihak sekolah disarankan untuk lebih meningkatkan penyuluhan tentang pencegahan penularan covid-19 terhadap siswa sehingga dapat meminimalisir angka kejadian covid-19. Kata Kunci : pengetahuan, perilaku, Covid-19 

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 199-202
Author(s):  
Irmawati Irmawati ◽  
Lidia Fitri ◽  
Afritayeni Afritayeni

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami peningkatan pada remaja berusia 15-19 tahun, dimana remaja laki-laki (4,5%) dan remaja perempuan (0,7%) pernah melakukan seks pranikah. Hasil penelitian Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014, pada usia 10-19 tahun dengan populasi 43,5 juta didapatkan hasil 52% menemukan konten pornografi melalui iklan/ situs yang tidak mencurigakan dan 14% mengakses situs porno secara sukarela. Berdasarkan survei awal di SMP A Pekanbaru terhadap 10 orang pelajar didapatkan hasil 7 dari 10 mereka sudah berpacaran, sering berpegangan tangan dan berpelukan dengan lawan jenis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keterpaparan media massa dan peran orangtua terhadap perilaku seksual pada remaja di SMP A Pekanbaru tahun 2017. Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling sebanyak 158 responden. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan hasil adanya hubungan antara keterpaparan media massa dan perilaku seksual dengan  p value 0,000 < 0,05 dan tidak adanya hubungan antara peran orangtua dan perilaku seksual dengan p value 0,759 > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden terpapar media massa (82,3%) dan mayoritas orangtua berperan (91,1%) serta sebagian besar responden beresiko terhadap perilaku seksual (27,8%). Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan instansi kesehatan untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi dan bekerjasama dengan BKKBN untuk membuat suatu program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).


2018 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 500
Author(s):  
Desmariyenti Desmariyenti ◽  
Nelfi Sarlis ◽  
Rima Fitriani

<p><em>Good weaning time is done at the age of the child reaches 2 years. Weaning at less</em><em> </em><em>than 2 years of age can cause problems in children such as incidence of infectious diseases, especially increased diarrhea, nutritional effects that lead to malnutrition in children and cause the relationship of children and mothers is reduced </em><em>closeness </em><em>because bounding attachment process is disrupted. This study aims to determine the relationship between knowledge  and  attitude  of  the  mother  with  the  decision  of  weaning  time  in</em><em> </em><em>Tangkerang Timur Work Area Puskesmas Tenayan Raya. This research was conducted in </em><em>Mei</em><em>-</em><em>J</em><em>uni 2017 and this research using research type is quantitative data with research design  using  cross  sectional.  Sampling  technique  using  Stratified  random  sampling, population in this study amounted to 368 people and samples 18</em><em>4</em><em> p</em><em>e</em><em>ople in East Tangkerang Village. The analysis used is univariate and bivariate. The result of this research is can be concluded that there is significant relation between knowledge with time weaning (p-value 0,000 &lt;0,05), there is significant relation between attitude with time weaning (p-value 0,000 &lt;0,05). Mothers exclusively breastfeed to their babies until 6 months of age and and continue with breastfeeding until 24 months of age.</em><em></em></p><p> </p><p>Waktu penyapihan yang baik dilakukan pada usia anak mencapai 2 tahun. Penyapihan yang dilakukan pada usia kurang dari 2 tahun dapat menyebabkan masalah pada anak seperti insiden penyakit infeksi terutama diare meningkat, pengaruh gizi yang mengakibatkan malnutrisi  pada  anak  dan  menyebabkan  hubungan  anak  dan  ibu  berkurang  keeratannya karena proses bounding attachment terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan keputusan waktu penyapihan di Keluraan Tangkerang Timur Wilayah Kerja Puskesmas Tenayan Raya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni tahum 2017 dan penelitian ini menggunakan jenis penelitian adalah data kuantitatif dengan  desain penelitian menggunakan  cross sectional. Teknik sampling menggunakan Stratified random sampling, Populasi dalam penelitian ini berjumlah 368 orang dan sampel 184 orang di Kelurahan Tangkerang Timur. Analisa yang diunakan adalah univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan waktu penyapihan (p-value 0,000&lt; 0,05), ada   hubungan   bermakna   antara   sikap   dengan   waktu   penyapihan   (p-value   0,000   &lt;0,05). Diharapkan ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya sampai usia 6 bulan dan dan dilanjutkan dengan MPASI sampai usia 24 bulan.</p>


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 36-42
Author(s):  
Yeviza Puspitasari

Hyperbilirubinemia is one of the clinical phenomena most often found in neonates occurring in the first week of life, which is also one of the factors causing infant death is influenced by the immature liver function of the baby to process erythrocytes (red blood cells), resulting in the accumulation of bilirubin. The purpose of this study was to determine the relationship of birth weight of infants with the incidence of hyperbilirubinemia in RSUD dr. Ibnu Soetowo Baturaja Ogan Komering Ulu Regency in 2019. This study uses analytic methods with a cross-sectional approach. The study population was all infants aged 0-7 days in the neonatal room at RSUD dr. Ibnu Soetowo Baturaja Ogan Komering Ulu Regency in 2019, with a random sampling. Data analysis uses univariate analysis and bivariate analysis using distribution tables and Chi-Square statistical tests, with a 95% confidence level. In the univariate analysis, of 203 respondents found 26.5% had hyperbilirubinemia and those without hyperbilirubinemia 72.5%, 24.6% of infants with LBW and non-LBW infants 75.4%. Bivariate analysis showed that there was an LBW relationship with the incidence of hyperbilirubinemia (p-value 0,000).


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 55-64
Author(s):  
Indah Dewi Sari

Abstrak   Saat ini masalah gizi utama di Indonesia salah satunya adalah Anemia. Di indonesia prevalensi anemia 26% untuk anak perempuan dan 11% untuk anak laki laki. Berdasarkan Riskesdas 2013, anemia terjadi pada perempuan dan pada usia 15-24 tahun mencapai 18,4 %.. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan karakteristik keluarga dan status gizi terhadap kejadian anemia pada remaja putri di SMU PAB 5 Klumpang Tahun 2019. Penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri SMA PAB 5 klumpang, pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling dengan besar sampel sebanyak 92 orang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data primer dengan uji analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menggunakan uji statistik pearson chi-Square untuk Pendidikan ibu dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,563, Penghasilan keluarga dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,532, IMT dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,010, Lila dengan anemia remaja putri dengan p-value 0,001. Analisis ini dilakukan sampai uji multivariate menggunakan uji regresi logistik , Lingkar lengan atas dengan p-value 0,001. Kesimpulan pada penelitian ini variabel yang berpengaruh adalah Lila dengan anemia pada remaja putri. Diharapkan pihak  sekolah diharpkan dapat meningkatkan sumber-sumber bacaan, meningkatkan informasi tentang makanan yang bergizi dan menganjurkan kepada kantin dan jajanan yang berada dilingkungan sekolah untuk bisa menentukan makanan yang bergizi dan sehat untuk dijual.       Kata Kunci :   Pendidikan Ibu, Status Keluarga, IMT, LILA, Anemia, Remaja   Putri


2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 229
Author(s):  
La Ode Alifariki ◽  
Adius Kusnan

Perawat dapat memiliki risiko pada saat berinteraksi dengan pasien salah satunya yaitu tertular atau menularkan infeksi. Infeksi adalah masuk dan berkembangnya mikroorganisme dalam tubuh yang menyebabkan sakit yang disertai dengan gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Cedera akibat tusukan jarum pada petugas kesehatan merupakan masalah yang signifikan dalam institusi pelayanan kesehatan dewasa ini diperkirakan lebih dari satu juta jarum digunakan setiap tahun oleh tenaga perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan praktik menyuntik aman dengan kejadian cedera tertusuk jarum di RSUD Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 45 orang yang diambil secara proportional random sampling dengan menggunakan uji chi square test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan praktik menyuntik aman (X2hit= 7,487, p value = 0,006) dengan kejadian cedera tertusuk jarum di RSUD Kota Kendari. Kesimpulan penelitian adalah semakin rendah penerapan praktik menyuntik aman maka peluang kejadian cedera tertusuk jarum akan lebih tinggi. Disarankan agar pihak Rumah Sakit dapat memberikan sosialisasi tentang menyuntik aman pada perawat pelaksana dan melakukan tindakan sesuai SPO dan adanya pelatihan serta supervisi dari atasan secara berkesinambungan. Kata kunci: Praktik menyuntik aman, kejadian cedera tertusuk jarum Abstract The Relationship Between the Practice of Safe Injections and The Incidence of Needle Stick Injuries. Nurses can have a risk when interacting with patients, one of which is contracting or transmitting an infection. Infection is the entry and development of microorganisms in the body that cause pain accompanied by clinical symptoms both locally and systemically. Injury from needle puncture to health workers is a significant problem in institutions of health care today estimated at more than one million needles used every year by nurses. The purpose of this study was to analyze the relationship between the practice of safe injections and the incidence of needle stick injuries in Kendari City Hospital. This study used observational analytic with cross sectional approach with a sample of 45 people taken by proportional random sampling using the chi square test. The results showed that there was a correlation between the practice of safe injections (X2hit = 7.487, p value = 0.006) with the incidence of needle stick injuries in Kendari City Hospital. The conclusion of the study is that the lower the application of safe injecting practices, the higher the chance of the occurrence of needle puncture injuries. It is recommended that the Hospital can provide socialization about safe injections to the implementing nurses and take action according to the SPO and the existence of training and supervision from superiors on an ongoing basis. Keywords: Practical safe injection, needle-injured incidence


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 71-80
Author(s):  
Valensia Br Napitupulu ◽  
Hubaybah . ◽  
Rd. Halim

Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami remaja putri, dimana secara fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium. Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan aktivitas fisik terhadap usia menarche pada siswi di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi Tahun 2018. Jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan  cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Besar sampel sebanyak 65 siswi. Penelitian ini dilaksanakan pada  di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi pada bulan Maret 2018. Data penelitian aktivitas fisik diperoleh dengan modifikasi kuesioner Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) dan pengukuran langsung terhadap berat badan dan tinggi badan untuk status gizi.  Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55,4 % siswi sudah mengalami menarche normal, 50,8%  siswi dengan status gizi gemuk dan 58,5% siswi kurang aktif dalam melakukan aktivitas fisik. terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi terhadap usia menarche (p value =0,080,α=0,05) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik terhadap usia menarche (p value = 0,026 ,  α=0,05).


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Widiya Nisa ◽  
Rapael Ginting ◽  
Ermi Girsang

Insiden kanker serviks di dunia menurut WHO tahun 2015 diperkirakan sekitar 445.000 kasus baru pada tahun 2012 dengan jumlah kematian sekitar 270.000 orang. Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanganan kanker serviks adalah melakukan program deteksi dini melalui metode inspeksi visual asam asetat (IVA). Menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2015, program IVA telah berjalan pada 1.986 Puskesmas di 304 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2015, Wilayah kerja Puskesmas Mandala merupakan salah satu dari lima wilayah kerja Puskesmas terendah untuk cakupan wanita usia subur yang melakukan deteksi dini kanker serviks sebanyak 69 orang dari 10.579 WUS atau hanya sekitar 0,65%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung Kota Medan tahun 2018. Jenis Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wanita Usia Subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Mandala berjumlah 22.259 orang dengan jumlah sampel 50 responden dengan cara pengambilan sampel penelitian yaitu menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis univariat dengan teknik distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan rumus Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh yaitu variabel dukungan suami/keluarga dengan nilai ρ=0,044, informasi dengan nilai ρ=0,000, dan dukungan petugas kesehatan dengan nilai ρ=0,000), sedangkan variabel yang tidak memiliki pengaruh yaitu variabel sikap dengan nilai ρ=0,086 yang artinya variabel dengan nilai p-value <0.05 memiliki hubungan dengan pemanfaatan IVA di Puskesmas Mandala. Peran  petugas  kesehatan  lebih  aktif melakukan  penyuluhan atau memberikan KIE kepada Wanita Usia Subur tentang deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA. Kepada petugas  IVA diharapkan untuk melakukan pendekatan secara personal kepada wanita pasangan usia subur agar mau melakukan pemeriksaan IVA.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Slamet Slamet ◽  
Laila Kamila

Abstract:  One of the wastes material from the welding process is particulate that has exposure potential to workers. This study was aimed to measure pulmonary function disorders on welding workers and factors influencing it in Pontianak City. This research was an observational research using cross-sectional design, with 78 samples of worker were taken by random sampling. Data of respirable welding dust levels were obtained by measurement using personal dust sampler, while pulmonary function disorder data obtained by examining the pulmonary function of workers using spirometry, and other data obtained by interview. Data analyzed by univariate and bivariate analysis with Kendall-tau and chi-square (α = 0,05). Result of study showed that respirable dust still below threshold limit value (TLV = 3 mg/m3), the highest = 2,791 mg/m3, the lowest = 0,085 mg/m3, mean = 0,83 mg/m3 and SD = 0,70, and 59 respondents (75.6%) had pulmonary function disorders. Statistical test results showed there was significant association between level of respirable dust (p-value = 0,001), and working hour/day (p-value = 0,008, OR = 6,321, 95%CI = 1,663-24,026 with pulmonary function disorders. Conclusion of this study was respirable dust level and duration of exposure were potential factors of pulmonary function disorders in welding workers in Pontianak City.Abstrak: Salah satu bahan buangan dari proses pengelasan adalah partikulat yang berpotensi menimbulkan paparan pada pekerjanya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengukur gangguan fungsi paru pada pekerja pengelasan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kota Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel 78 pekerja diambil secara random sampling. Data kadar debu las terhirup diukur menggunakan personal dust sampler, sedangkan data fungsi paru pekerja diukur menggunakan spirometri, dan untuk data lain diperoleh melalui wawancara. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat menggunakan uji Kendall-tau dan Chi-square (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan kadar debu terhirup masih dibawah Nilai Ambang Batas (NAB = 3 mg/m3), tertinggi = 2,791 mg/m3, terendah = 0,085 mg/m3, rata-rata = 0,83 mg/m3 dengan standar deviasi 0,70 dan sebanyak 59 responden (75,6%) mengalami gangguan fungsi paru. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kadar debuterhirup (p-value = 0,001) dan lama paparan (p-value = 0,008, OR = 6,321, 95%CI = 1,663-24,026) dengan gangguan fungsi paru. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar debu terhirup dan lama paparan merupakan faktor potensial terjadinya gangguan fungsi paru pada pekerja pengelasan di Kota Pontianak.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Chyntia Utami ◽  
Abdurrahman Hamid ◽  
Yecy Anggreny

Penggunaan backpack dan posisi duduk merupakan bagian dari keseharian anak usia sekolah. Jika penggunaan backpack tidak sesuai dan posisi duduk tidak ergonomis, maka hal ini menjadi pencetus terjadinya nyeri punggung pada anak usia sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan backpack dan posisi duduk terhadap keluhan nyeri punggung pada anak usia sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 121 anak usia sekolah di SD Negeri 111 Kota Pekanbaru. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik stratified random sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuisioner penggunaan backpack dan lembar observasi REBA (Rapid Entire Body Assesment). Penelitian ini menggunakan analisis bivariat yaitu uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan, dari 121 siswa, dijumpai 97 siswa (80,2%) mengeluh nyeri punggung ringan. Nyeri ringan banyak dikeluhkan oleh siswa dengan penggunaan backpack yang tidak sesuai sebanyak 78 siswa (86,7%), dan siswa dengan posisi duduk yang kurang ergonomis sebanyak 58 siswa (80,6%). Terdapat hubungan antara penggunaan backpack dengan keluhan nyeri punggung dengan nilai P value 0,011(P<0,05),  dan terdapat hubungan antara posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung dengan nilai P value 0,042 (P<0,05) pada siswa kelas 4 dan 5 SD Negeri 111 Kota Pekanbaru. Kesadaran untuk memperhatikan tata cara penggunaan backpack dan posisi duduk anak di sekolah penting untuk diterapkan sebagai upaya pencegahan guna menurunkan timbulnya keluhan nyeri punggung pada anak usia sekolah. 


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
pp. 529-537
Author(s):  
Achmad Farich ◽  
Wahid Tri Wahyudi ◽  
Chelda Ernita

ABSTRACT : RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE WITH COVID-19 PREVENTION BEHAVIOR IN STUDENTS AT SMPN 13 PESAWARANIntroduction: Based on observations made on offline students (outside the network) it was found that there were students who did not understand, obey and apply health protocols at school. It was found (39.7%) of students did not comply with the health protocol outside the supervision of the teacher, such as not bringing a mask to school, not keeping the distance between friends, and still having students touching the face area.Objective: It is known how the relationship between knowledge and attitudes with Covid-19 prevention behavior in students at SMPN 13 Pesawaran.Methods: This research uses quantitative research with observational analytic methods, namely research that tries to understand the relationship between variables by analyzing the data that has been obtained. The research design used is a cross-sectional design to determine the relationship between knowledge and attitudes with COVID-19 prevention behavior in offline students at State Junior High School (SMP N) 13 Pesawaran.Results: Statistical test of knowledge using chi-square, obtained P-Value 0.000 so that P-Value (0.0<0.5) then there is a relationship with the value of Odds Ratio 9.8 attitude statistic test using chi-square, obtained P-Value 0.01 so P-Value (0.1<0.5) then there is a relationship with the value of Odds Ratio 8.Conclusions and suggestions: Students of SMPN 13 Pesawaran have less than optimal knowledge and attitudes accompanied by less than optimal behavior in preventing Covid-19. To further improve supervision of school residents so that they always comply with health protocols to break the transmission line of Covid-19. Keywords: Knowledge, Attitude, Covid-19 Prevention Behavior     INTISARI : HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19 PADA SISWA DI SMPN 13 PESAWARANPendahuluan : Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siswa luring (luar jaringan)ditemukan adanya siswa yang belum memahami, mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan disekolah. Ditemukan (39,7%) siswa yang tidak mematuhi protokol kesehatan diluar pengawasan guru seperti tidak membawa masker saat kesekolah, tidak menjaga jarak antar teman dan masih adanya siswa yang menyentuh area wajah. Tujuan : Diketahui bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan Covid-19 Pada Siswa Di SMPN 13 Pesawaran.Metode : Penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitaif dengan metode analitik observasional, yaitu penelitian yang mencoba memahami hubungan antar variable dengan menganalisis data yang telah diperoleh. Desain penelitian yang digunakan yaitu desain cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada siswa yang luring di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 13 Pesawaran.Hasil : Uji statistik pengetahuan menggunakan chi-square, didapat P-Value 0.000 sehingga P-Value ɑ (0.0<0.5) maka terdapat hubungan dengan nilai Oods Ratio 9.8 uji statistik sikap menggunakan chi-square, didapat P-Value 0.01 sehingga P-Value ɑ (0.1<0.5) maka terdapat hubungan dengan nilai Oods Ratio 8.Kesimpulan dan saran : Siswa SMPN 13 Pesawaran memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang optimal diiringi dengan perilaku yang kurang optimal dalam pencegahan Covid-19. Agar bisa lebih meningkatkan pengawasan pada warga sekolah agar selalu mematuhi protokol kesehatan agar dapat memutus tali penularan Covid-19. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku Pencegahan Covid-19


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document