scholarly journals Efektivitas Ekstrak Etanol Tanaman Sarang Semut Terhadap Daya Hambat Bakteri Fusobacterium nucleatum (In Vitro)

2021 ◽  
Vol 2 (01) ◽  
pp. 8-17
Author(s):  
Lilies Anggarwati Astuti ◽  
Risnayanti Anas ◽  
Nur Rahmah Hasanuddin ◽  
Kurniaty Pamewa ◽  
Chusnul Chotimah ◽  
...  

Pendahuluan: Periodontitis didefinisikan sebagai penyakit radang pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik yang mengakibatkan kerusakan progresif ligamen periodontal dan tulang alveolar. Periodontitis dimulai setelah akumuluasi bakteri gram-negatif anaerob dalam plak subgingival, Fusobacterium Nucleatum merupakan bakteri anaerob gram negatif yang menghuni rongga mulut dan dapat memainkan peran penting dalam pembentukan biofilm gigi dan penyakit periodontal. Tumbuhan Sarang Semut juga mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan fenolik seperti Flavonoid dan Tannin yang memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi, antibakteri, antioksidan, dan antivirus dan selain itu obat herbal efektif dalam mengendalikan plak, mikroba di gingivitis, penyembuhan luka, dan periodontitis. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol tanaman Sarang Semut (Myrmecodia Pendens) terhadap daya hambat bakteri Fusobacterium Nucleatum. Bahan dan Metode: Bahan yang digunakan pada penelitian ini fusobacterium nucleatum dan tanaman sarang semut dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80%. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperimental Laboratorium dengan Post Test Only Control Design. Hasil: Hasil penelitian yang dilakukan bahwa larutan ekstrak etanol tanaman Sarang Semut (Myrmecodia pendens) konsentrasi 20% memiliki rata-rata zona daya hambat bakteri 17,10 mm dengan besar standar deviasi 1,07 mm, konsentrasi 40% memiliki rata-rata diameter zona daya hambat bakteri 19,24 mm dengan standar deviasi0,35 mm, konsentrasi 60% memiliki rata-rata diameter zona daya hambat bakteri 19,90 mm dengan standar deviasi 0,22 mm, dan konsentrasi 80% memiliki rata-rata diameter zona daya hambat bakteri 21,91mm  dengan standar deviasi 2,20 mm. Kesimpulan: Ada efektivitas ekstrak etanol tanaman Sarang Semut dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Fusobacterium Nucleatum.

2021 ◽  
Vol 2 (01) ◽  
pp. 8-17
Author(s):  
Risnayanti Anas ◽  
Lilies Anggarwati Astuti ◽  
Nur Rahmah Hasanuddin ◽  
Kurniaty Pamewa ◽  
Chusnul Chotimah

Pendahuluan: Periodontitis didefinisikan sebagai penyakit radang pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik yang mengakibatkan kerusakan progresif ligamen periodontal dan tulang alveolar. Periodontitis dimulai setelah akumuluasi bakteri gram-negatif anaerob dalam plak subgingival, Fusobacterium Nucleatum merupakan bakteri anaerob gram negatif yang menghuni rongga mulut dan dapat memainkan peran penting dalam pembentukan biofilm gigi dan penyakit periodontal. Tumbuhan Sarang Semut juga mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan fenolik seperti Flavonoid dan Tannin yang memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi, antibakteri, antioksidan, dan antivirus dan selain itu obat herbal efektif dalam mengendalikan plak, mikroba di gingivitis, penyembuhan luka, dan periodontitis. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol tanaman Sarang Semut (Myrmecodia Pendens) terhadap daya hambat bakteri Fusobacterium Nucleatum. Bahan dan Metode: Bahan yang digunakan pada penelitian ini fusobacterium nucleatum dan tanaman sarang semut dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80%. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperimental Laboratorium dengan Post Test Only Control Design. Hasil: Hasil penelitian yang dilakukan bahwa larutan ekstrak etanol tanaman Sarang Semut (Myrmecodia pendens) konsentrasi 20% memiliki rata-rata zona daya hambat bakteri 17,10 mm dengan besar standar deviasi 1,07 mm, konsentrasi 40% memiliki rata-rata diameter zona daya hambat bakteri 19,24 mm dengan standar deviasi0,35 mm, konsentrasi 60% memiliki rata-rata diameter zona daya hambat bakteri 19,90 mm dengan standar deviasi 0,22 mm, dan konsentrasi 80% memiliki rata-rata diameter zona daya hambat bakteri 21,91mm  dengan standar deviasi 2,20 mm. Kesimpulan: Ada efektivitas ekstrak etanol tanaman Sarang Semut dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Fusobacterium Nucleatum.


2021 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 9-18
Author(s):  
Nurasisa Lestari ◽  
Masriadi Masriadi ◽  
Maqhfirah Amiruddin ◽  
Sarahfin Aslan ◽  
Yustisia Puspitasari ◽  
...  

Pendahuluan : Streptococcus mutans adalah salah satu bakteri yang banyak ditemukan pada rongga mulut, dimana bakteri Streptococcus mutans dapat menghambat proses penyembuhan dry socket yang dipelajari oleh Rozantis, untuk itu pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik. Cabai rawit (Capsicum frutescens L) adalah salah satu tanaman herbal yang memiliki efek sebagai anti mikroba terhadap bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui efektivitas daya hambat ekstrak cabai rawit (capsicum frutescens l) dalam menghambat pertumbuhan bakteri streptococcus mutans secara in vitro. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental Laboratorium yaitu pengujian yang dilakukan di laboratorium dengan bentuk penelitian berupa Post Test Only Control Design dan pengambilan sampel dengan Purposive Sampling menggunakan 4 perlakuan dan 6 kali pengulangan. Sampel penelitian yang digunakan adalah koloni bakteri Streptococcus mutans. Pengenceran ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) yaitu menggunakan 3 konsentrasi (25%, 50%, dan 100%). Hasil : Hasil penlitian ini menunjukkan diameter zona daya hambat bakteri Streptococcus mutans pada ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) konsentrasi 25% sebesar 10,09±0,83mm, konsentrasi 50% sebesar 12,32 ± 0,89mm dan konsentrasi 100% sebesar 16,00 ± 0,86mm dan berdasarkan uji statistic memperoleh nilai signifikan P<0.01. Kesimpulan : Hipotesis alternatif penelitian ini diterima dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat nya efektivitas ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) konsentrasi 25%, 50% dan konsentrasi 100% dalam mengahmbat bakteri Streptococcus mutans.


2021 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 19-29
Author(s):  
Risnayanti Anas ◽  
Husnah Husein ◽  
Nur Rahmah Hasanuddin ◽  
Yustisia Puspitasari ◽  
Andy Fairuz Zuraida Eva ◽  
...  

Pendahuluan : Penyakit periodontal atau periodontitis adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh bakteri pada jaringan pendukung (periodontal).  Porphyromonas gingivalis adalah bakteri anaerob gram negatif. Bakteri yang sering ditemukan dalam poket periodontal pada manusia, sekarang terlibat sebagai patogen utama untuk periodontitis kronis. Penggunaan ekstrak herbal didalam kedokteran gigi disebabkan oleh berbagai keuntungan seperti agent plak antimikroba, mengurangi peradangan, antiseptik, antioksidan, antijamur, antivirus, dan analgesik. Selain itu, obat herbal efektif dalam mengendalikan plak, mikroba di gingivitis, penyembuhan luka, dan periodontitis. Salah satu taman obat herbal yaitu tanaman sarang semut. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol umbi sarang semut jenis myrmecodia pendens terhadap daya hambat bakteri porphyromonas gingivalis.  Bahan dan Metode : Menggunakan metode Eksperimental Laboratorium yaitu pengujian yang dilakukan di laboratorium dengan bentuk penelitian berupa Post test Only Control Design dan pengambilan sampel dengan Purposive Sampling menggunakan 4 perlakuan dan 6 kali pengulangan. Uji statistic menggunakan One Way Anova. Hasil : Hasil Penlitian ini menunjukkan diameter zona daya hambat bakteri porphyromonas gingivalis pada ekstrak etanol umbi sarang semut jenis myrmecodia pendens konsentrasi 25% sebesar 17,03± 0,832 mm dankonsentrasi 50% sebesar 18,75 ± 1,10 mm dan berdasarkan uji statistic memperoleh nilai signifikan P<0.01. Kesimpulan : Hipotesis alternatif penelitian ini diterima dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak sarang semut jenis Myrmecodia pendens konsentrasi 25% dan konsentrasi 50% efektif dalam menghambat bakteri Porphyromonas gingivalis


2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 28 ◽  
Author(s):  
Clarissa Bonita Syaravina ◽  
Rizki Amalina ◽  
Eko Hadianto

Background: Bioflm begins with formation of pelicle and within a minutes the colonization of bacteria attached to surface of the teeth. One of early bacteria attached was Streptococcus mutans. This study used 25% beluntas leaf extract in influencing the growth of Streptococcus mutans bioflm. The purpose of study was to investigated effect of 25% beluntas leaf extract on Streptococcus mutans bioflm.Methods: This research was experimental laboratory with post test only control design, consist of four treatment groups, 25% beluntas leaf extract and 0.12% chlorhexidine incubated 24 hours and 48 hours. Bioflm formation was measured by calculating Optical Density using a spectrophotometer. Data analysis was performed using One Way Anova test followed by Post Hoc LSD test.Result: The results showed that beluntas leaf extract could influence theformation of S.mutans bioflm but the effect in inhibiting bioflm formation is still not as good as chlorhexidine. It is known from the results of One Way Anova 25% beluntas leaf extract and 0.12% chlorhexidine incubated for 24 hours and 48 hours showed signifcant difference (p <0.05).Conclusion: The conclusion of this research is the effect of beluntas leaf extract (Pluchea indica (L.) Less) 25% to Streptococcus mutans bioflm in vitro.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 68-73
Author(s):  
Rahmawati Rahmawati ◽  
Syarif Syafruddin ◽  
Nontji Wena

The component of antenatal care received by pregnant women is classified as incomplete because the implementation of standard pregnancy services is still using conventional methods. There are obstacles faced by midwives, such as the limited time in a recording, which has an impact on the declining quality of antenatal care standards. This research aims to compare the effectiveness of the use of KIA books and MONSCA applications in midwives in the application of the standard Antenatal service 14 T. This research was conducted in Puskesmas Tanete and Puskesmas Bontobangun Bulukumba District. The method used in the study is experimental quasi (pre-test post-test nonequivalent control design). Using a sample of midwives in this study, as many as 36 people were divided into two groups (18 intervention groups and 18 control groups). The sampling technique in this study used purposive sampling. Data were analyzed using the Mann-Whitney Test. The results showed that there was a difference in the effectiveness of using KIA books with MONSCA applications, MOSCA's applications were easier to use, faster, safer, and more accurate than KIA books. It can be concluded that the MONSCA application is more effective than KIA books. Key words: Effectiveness, Android-based Smart Continuity of Care application, KIA book, Antenatal service 14 T


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 114-121
Author(s):  
Maryati . ◽  
Eka Rokhmiati Wahyu Purnamasari

Life Review Therapy merupakanterapi psikoterapi untuk menyelesaikan masalah pada lansia yang mengalami depresi, mengekspresikan perasaan yang disupresikan sehingga energy psikis tersebut dilepaskan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Life Review Therapy terhadap tingkat depresi lansia pada warga binaan sosial di PSTW Budi Mulia Jakarta Selatan.Metode yang digunakan adalah quasi experiment, dengan pendekatan Pre Test and Post Test Without Control design. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia dengan jumlah sampel 20 orang dengan teknik purposivesampling. Analisis data menggunakan Paired T Test dengan tingkat signifikan (α0,05). Hasil menunjukan bahwa ada pengaruh Life Review Therapy terhadap tingkat depresi lansiadengan ρValue=0,000. Berdasarkan penelitian tersebut, terapi Life Reviewterbukti dapat menurunkan tingkat depresi sehingga terapi ini dapat dijadikan salah satu acuan terapi untuk menangani depresi pada lansia di PSTW


2021 ◽  
Author(s):  
Lijuan Liu ◽  
Shengting Zhang ◽  
Xiaodan Zheng ◽  
Hongmei Li ◽  
Qi Chen ◽  
...  

Fusobacterium nucleatum has been employed for the first time to synthesize fluorescent carbon dots which could be applied for the determination of Fe3+ ions in living cells and bioimaging in vitro and in vivo with excellent biocompatibility.


2021 ◽  
pp. 1-16
Author(s):  
Erika-Alejandra Salinas-Peña ◽  
Martha Mendoza-Rodríguez ◽  
Claudia Velázquez-González ◽  
Carlo Eduardo Medina-Solis ◽  
América Patricia Pontigo-Loyola ◽  
...  

BACKGROUND: The Mexican serviceberry, Malacomeles denticulata, have been used as a successful oral therapy by Mexican communities without enough scientific support. OBJECTIVE: To evaluate the M. denticulata extracts with selective antibacterial properties over dental biofilm bacteria. METHODS: Fruit, Leaf, and Stem of M. denticulata extracts were evaluated with micro-broth dilution method using ATCC bacteria. OD600 values had compared against each positive control (T-student-test). Anaerobically viability had confirmed by Colony-Forming-Units. Thin-Layer-Chromatography was used to identify the number of compounds and phytochemicals to identify secondary metabolites of the selected extracts. RESULTS: Streptococcus mutans showed Minimum-Bactericidal-Concentrations_(MBC) at 30 mg/mL to Fruit, Leaf, and Stem extracts. Periodontal-pathogens Aggregatibacter actinomycetemcomitans serotype b_(MBC = 30 mg/mL_p <  0.01); Fusobacterium nucleatum subsp. nucleatum_(MBC = 30 mg/mL_p<0.001); Parvimonas micra_(MBC = 15 mg/mL_NS); Porphyromonas gingivalis_(MBC = 30 mg/mL_NS); and Prevotella intermedia_(MBC = 3.75 mg/mL_NS) presented higher sensitivity to Leaf-Methanol, than the primary colonizers. Phytochemicals showed positive results to anthraquinones, coumarins, flavonoids, saponins, saponins steroids/triterpenoids, steroids/triterpenes, and tannins/phenols. CONCLUSION: We suggest the natural extracts of fruit and leaf of the Mexican serviceberry for the preventive use over the oral cariogenic or periodontal biofilm species, by their selective antibacterial properties against pathogenic species evaluated in-vitro, and due to the presence of antibacterial secondary metabolites identified as flavonoids and saponins of M. denticulata leaf extracts.


Author(s):  
Birgit Rath-Deschner ◽  
Andressa V. B. Nogueira ◽  
Svenja Beisel-Memmert ◽  
Marjan Nokhbehsaim ◽  
Sigrun Eick ◽  
...  

Abstract Objectives The aim of this in vitro and in vivo study was to investigate the interaction of periodontitis and orthodontic tooth movement on interleukin (IL)-6 and C-X-C motif chemokine 2 (CXCL2). Materials and methods The effect of periodontitis and/or orthodontic tooth movement (OTM) on alveolar bone and gingival IL-6 and CXCL2 expressions was studied in rats by histology and RT-PCR, respectively. The animals were assigned to four groups (control, periodontitis, OTM, and combination of periodontitis and OTM). The IL-6 and CXCL2 levels were also studied in human gingival biopsies from periodontally healthy and periodontitis subjects by RT-PCR and immunohistochemistry. Additionally, the synthesis of IL-6 and CXCL2 in response to the periodontopathogen Fusobacterium nucleatum and/or mechanical strain was studied in periodontal fibroblasts by RT-PCR and ELISA. Results Periodontitis caused an increase in gingival levels of IL-6 and CXCL2 in the animal model. Moreover, orthodontic tooth movement further enhanced the bacteria-induced periodontal destruction and gingival IL-6 gene expression. Elevated IL-6 and CXCL2 gingival levels were also found in human periodontitis. Furthermore, mechanical strain increased the stimulatory effect of F. nucleatum on IL-6 protein in vitro. Conclusions Our study suggests that orthodontic tooth movement can enhance bacteria-induced periodontal inflammation and thus destruction and that IL-6 may play a pivotal role in this process. Clinical relevance Orthodontic tooth movement should only be performed after periodontal therapy. In case of periodontitis relapse, orthodontic therapy should be suspended until the periodontal inflammation has been successfully treated and thus the periodontal disease is controlled again.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 59-63
Author(s):  
Husnul Khatimah ◽  
Saifuddin Sirajuddin ◽  
Zainal
Keyword(s):  

Pada penderita diabetes terjadi peningkatan asam lemak bebas dalam darah dan meningkatkan konsetrasi koleserol dan trigliserida, kondisi ini disebut diabetes displidemia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian susu bekatul terhadap konsetrasi kolesterol dan trigliserida pada tikus putih wistar diabetes. Dilaksanakan tanggal 15 Mei - 15 Agustus 2018. Penelitian eksperimen pre-post test with control design. Subjek dua puluh ekor tikus putih wistar yang dibuat diabetes dengan menyuntikkan aloksan 140mg/kg. Setelah dinyatakan diabetes tikus lalu dibagi menjadi empat kelompok, yakni kelompok 1 (kontrol negatif), kelompok 2 (kontrol positif), kelompok 3 (susu bekatul 0,54g/200 gr) dan kelompok 4 (susu bekatul 1,08g/200gr). Intervensi diberikan selama empat belas hari. Analisis data yang digunakan untuk uji sebelum dan sesudah adalah uji T-berpasangan dan untuk uji beda kelompok digunakan uji Oneway-ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada konsetrasi kolesterol dan trigliserida pada keempat kelompok. Tapi bila dilihat dari perubahan sebelum dan setelah intervensi menunjukkan bahwa kelompok 4 (susu bekatul 1,08g/200gr) terjadi penurunan konsetrasi kolesterol dan pada kelompok 3 (susu bekatul 0,54g/200gr) terjadi penurunan trigliserida lebih baik jika dibandingkan kelompok 1 (kontrol negatif) dan kelompok 2 (kontrol positif). Disimpulkan bahwa pemberian susu bekatul dapat menurunkan konsetrasi kolesterol dan trigliserida pada tikus putih wistar diabetes


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document