scholarly journals Bekam Menurunkan Keluhan Myalgia

2019 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 636
Author(s):  
Fajarina Lathu Asmarani ◽  
Luh Gede Rinika Sancita Dewi

Myalgia atau nyeri otot disebabkan karena beban kerja, beban tambahan dan kemampuan kerja serta refleks spasme otot. 40,5% pekerja mengalami masalah di muskuloskeletal. Myalgia yang tidak teratasi dapat menyebabkan keterbatasan gerak, ketidakmampuan bekerja dan ketakutan / kecemasan untuk bergerak.  Penatalaksanaan myalgia dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi yang direkomendasikan adalah terapi bekam karena dapat mengeluarkan mediator inflamasi, prostaglandin, sitokin dan substansi P. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan secara ilmiah pengaruh bekam terhadap penurunan skala nyeri pada pasien dengan keluhan myalgia. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain penelitian pre test and post test without control. Sampel adalah pasien yang akan melakukan terapi bekam sebanyak 20 dengan metode consecutive sampling. Responden diberikan kering sebanyak 5 menit dan dilanjutkan bekam basah selama 5 menit. Skala nyeri menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) sebelum dan sesudah diberikan terapi bekam basah. Analisa data Wilcoxon Test. Skala nyeri sebelum diberikan terapi sebesar 5,00000 dan sesudah terapi 1,0000 dengan hasil nilai p-value 0,000 < 0,05. Bekam terbukti menurunkan skala nyeri pada pasien dengan keluhan myalgia dan diharpkan perawat melakukan terapi bekam basah sebagai bagian dari intervensi nyeri

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 15-22
Author(s):  
Fajarina Lathu Asmarani

Hipertensi  merupakan salah satu gangguan medis yang paling umum, berhubungan dengan peningkatan insiden kematian. Sur veilans Terpadu Penyakit di Puskesmas dan Rumah Sakit menunjukkan Hipertensi merupakan penyakit yang sering muncul. Perlu dilakukan tindakan untuk mengontrol melalui pengelolaan produk olahan tanaman Binahong dikombinasikan dengan pemberian acupressure. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara ilmiah pengaruh kombinasi puding binahong dan Accupressure terhadap tekanan darah. Jenis penelitian adalah quasi experiment dengan desain penelitian pre test and post test without control. Penelitian dilaksanakan pada Juli 2019 di Wilayah Kerja Puseksmas Ngemplak II Kab Sleman Yogyakarta dengan sampel berjumlah 44, dipilih menggunakan consecutive sampling. Responden diberikan pudding binahong dan accupressure selama 7 hari, Tekanan darah diukur menggunakan Tensimeter Digital. Analisa data menggunakan Wilcoxon Test. Tekanan darah sebelum intervensi yaitu 144,75/90,75 mmHg  dengan nilai standar deviasi yaitu 1,77687. Pada post test didapatkan tekanan darah 132/85,5 mmHg dengan nilai standar deviasi 0,87067. Nilai p-value 0,000 < 0,05 pada tekanan darah sistolik dan diastolic. Kombinasi Puding Binahong dan Accupressure terbukti secara ilmiah menurunkan tekanan darah pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Sleman Yogyakarta


Sebatik ◽  
2022 ◽  
Vol 26 (1) ◽  
Author(s):  
Yuldensia Avelina ◽  
Wilhelmus Nong Baba ◽  
Yosefina Dhale Pora

Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang terjadi secara alamiah. Tingginya stresor dan peristiwa kehidupan yang  tidak menyenangkan dapat menimbulkan masalah psikologis, salah satu diantaranya adalah depresi. Depresi pada lansia lebih tinggi terjadi pada lansia yang hidup di panti jompo dibandingkan dengan lansia yang hidup di komunitas dan masih rendahnya intervensi psikologis untuk mengatasi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi life review terhadap penurunan depresi pada lansia di Seksi Kesejahteraan Penyantunan Sosial Lanjut Usia Padu Wau Maumere. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi experiment dengan rancangan penelitian one group pre post test. Jumlah sampel sebanyak 36 orang, dengan menggunakan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner pendek Geriatric Depression Scale (GDS) dengan 15 pertanyaan dalam versi Indonesia untuk mengukur depresi pada lansia. Intervensi terapi life review diberikan sebanyak 4 sesi yakni pengalaman masa anak-anak, masa remaja, masa dewasa dan masa lansia.  Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi life review terhadap penurunan depresi lansia dibuktikan dengan nilai p value (0.000) < α (0.05). Terapi life review berhasil dalam menurunkan depresi pada lansia.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Kasron Kasron

Oedema kaki merupakan salah satu gejala pada pasien CHF. Oedema kaki dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup, ketidaknyamanan, perubahan postur tubuh, menurunkan mobilitas dan meningkatkan resiko jatuh, gangguan sensasi di kaki dan menyebabkan perlukaan di kulit. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat kaki terhadap penurunan oedema kaki pada pasien CHF. Metode penelitian menggunakan quasi-experiment dengan pendekatan pre-post test without control group. Responden penelitian adalah pasien CHF yang mengalami oedema kaki, pemilihan responden menggunakan non-probability sampling dengan metode accidental sampling. Responden diukur lingkar oedema pada lingkar angkle, instep dan MP-Joint menggunakan metline pada sebelum intervensi, hari pertama, kedua dan ketiga. Analisis statistik menggunakan wilcoxon test. Sejumlah 13 responden memenuhi kriteria penelitian. Pada kaki kanan lingkar angkle pre: 27,7±1,8, post 1: 27,6±1,8, post 2 27,5±1,7, post 3: 27,2±1,7, lingkar instep pre: 27,6±1,7, post 1: 27,6±1,8, post 2: 27,2±1,7, post 3: 26,9±1,7, lingkar MP-joint pre: 27,0±1,6, post 1: 27,0±1,6, post 1: 27,0±1,6, post 2: 26,7±1,7, post 3: 26,3±1,7. Kaki kiri lingkar angkle pre: 27,6±1,8, post 1: 27,6±1,8, post 2: 27,3±1,8, post 3: 27,0±1,8, lingkar instep pre: 27,6±1,7, post 1: 27,5±1,7, post 2: 27,2±1,7, post 3: 26,8±1,7, lingkar MP-joint pre: 27,0±1,6, post 1: 26,9±1,8, post 2: 26,5±1,8, post 3: 26,2±1,8. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna lingkar oedema pada kaki kanan setelah hari kedua dan ketiga dengan p-value <0,001. Kesimpulan penelitian adalah terdapat perbedaan lingkar oedema angkle, instep, dan MP-joint pada hari kedua dan ketiga setelah pemijatan kaki pada pasien CHF yang mengalami oedema kaki. Perlu penelitian lanjutan untuk penatalaksanaan oedema kaki pada pasien CHF yang mengalami oedema kaki.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Andreas Rantepadang ◽  
Angelia Tendean

ABSTRAK Stroke merupakan suatu kondisi kematian jaringan otak yang disebabkan karena gangguan peredaran darah di otak yang mengakibatkan kelemahan serta penurunan kemampuan aktiviitas harian penderita stroke. Music movement therapy (MMT) merupakan tindakan komplementer untuk meningkatkan aktivitas pasien stroke. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh music movement therapy terhadap kemampuan aktivitas harian pasien stroke. Metode: Metode penelitian menggunakan quasi experiment pretest and posttest nonequivalent control group. Penentuan sampel menggunakan teknik consecutive sampling, 48 responden diberikan standar penanganan rumah sakit dan MMT 5 kali seminggu (masing-masing 30 menit terapi) selama dua minggu, sedangkan 16 responden hanya diberikan standar rumah sakit tanpa MMT. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan aktivitas harian pasien sebelum intervensi 26.87 sangat tergantung dan setelah intervensi meningkat menjadi 67.52 cukup tergantung sedangkan pada kelompok kontrol tetap pada sangat tergantung. Uji Wilcoxon dan Mann-whitney menunjukkan pengaruh yang signifikan MMT terhadap kemampuan aktivitas harian pasien stroke dengan p-value 0.000. Rekomendasi: MMT dapat digunakan sebagai terapi komplementer untuk meningkatkan kemampuan aktivitas harian pasien stroke. Kata kunci: Terapi, kemampuan, aktivitas, stroke   ABSTRACT Stroke is a condition of death of brain structure caused by circulatory disorders in the brain which results in weakness and decrease daily activity ability of stroke patients. Music movement therapy (MMT) is a complementary action to increase the activity of stroke patients. Purpose: The purpose of this study is to identify the effect of music movement therapy (MMT) on the ability of daily activities of stroke patients. Method: Quasi experiment pretest and posttest nonequivalent control group method.  Determination of the sample using consecutive sampling technique, 48 respondents were given standard hospital handling and MMT 5 times a week (30 minutes each therapy) for two weeks, while the 16 respondents was only given hospital standard treatment without MMT. Results: The results showed average that the patient's daily activity ability before intervention was 26.87 very dependent and increased after intervention to 67.52 moderately dependence, while the control group remained in very dependent. The Wilcoxon test and Mann-Whitney showed the effect of MMT on the daily activity ability of stroke patients (p-value 0.000). Recommendation: This study recommends the use of MMT as a basis for consideration for alternative therapies in improving the ability of daily activities of stroke patients. Keywords: Therapy, ability, activity, stroke  


2020 ◽  
pp. 362-373
Author(s):  
Venny Vidayanti ◽  
Mae Sri Hartati Wahyuningsih ◽  
Akhmadi Akhmadi

Penundaan rawat gabung, rendahnya frekuensi menyusui dan kesulitan dalam posisi menyusui pada ibu pasca bedah cesar dapat menyebabkan keterlambatan laktogenesis II. Hal ini menyebabkan ketidaklancaran produksi ASI pada hari-hari pertama pasca pembedahan. Intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan terapi komplementer yang dapat membantu meningkatkan kelancaran produksi ASI pasca bedah cesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan kelancaran produksi ASI ibu pasca bedah cesar dengan intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil. Desain penelitian menggunakan”quasi experiment post test-only with control group design”. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang melibatkan 50 ibu pasca bedah cesar dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah uji chi-square untuk mengetahun perbedaan kelancaran produksi ASI dan uji regresi logistik berganda untuk mengidentifikasi variabel dominan yang berhubungan dengan kelancaran produksi ASI. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelancaran produksi ASI pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p-value 0.023; OR=3.85). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan frekuensi menyusui (p=0.028;OR=5.74) merupakan variabel dominan bersama dengan pijat punggung (p=0.030;OR=4.47) dan paritas (p=0.060;OR=3.59) dalam mempengaruhi kelancaran produksi ASI. Intervensi pijat punggung bersama dengan frekuensi menyusui dan paritas berpeluang meningkatkan kelancaran produksi ASI pada ibu pasca bedah cesar. Ibu yang diberikan intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil berpeluang 3.85 kali mengalami kelancaran produksi ASI. Edukasi untuk ibu dalam meningkatkan frekuensi menyusui juga penting dalam upaya peningkatan produksi ASI pada ibu pasca bedah cesar.


2018 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
Author(s):  
Santi Damayanti, Nazwar Hamdani Rahil

Latar Belakang : Ulkus kaki diabetik  merupakan salah satu komplikasi  diabetes melitus (DM).Untuk mencegah komplikasi, pilar utama penatalaksanaan DM yaitu edukasi. Diabetes Self Management Education (DSME) adalah  memberikan  pengetahuan  kepada  pasien mengenai  aplikasi  strategi  perawatan  diri  secara  mandiri  untuk  mengoptimalkan kontrol metabolik, mencegah komplikasi, dan memperbaiki kualitas hidup pasien DM.  Sampai saat ini puskesmas Ngaglik I belum menerapkan edukasi dengan metode DSME, tetapi masih menggunakan edukasi konvensional.Tujuan:  mengetahui kefektifan DSME terhadap kejadian kaki diabetik non ulkus di puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta.Metode  : Jenis penelitian Quasi Experiment dengan rancangan nonequivalent control group design.Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling. Analisis statistik yang digunakanWilcoxon Signed Ranks Testdan mann-whitneyU.Hasil : Hasil analisis beda mean kejadian kaki diabetic non ulkus pre tes dan post test pada kelompok intervensi dengan p value 0,009, sedangkan pada kelompok kontrol p value 0,069. Hasil analisis beda mean kejadian kaki diabetic non ulkus sesudah DSME pada kelompok intervensi dan control dengan P value 0.003Simpulan : DSME efektif menurunkan kejadian kaki diabetik non ulkus di Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta. Kata kunci : DSME, Kaki diabetik non ulkus


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Wahyu Rochdiat Murdhiono ◽  
Santi Damayanti ◽  
Ni Luh Komang Sri Ayunia

Mahasiswa keperawatan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami stres dibandingkan  mahasiswa kesehatan lainnya. Belum pernah ada peneltian yang menggabungkan terapi meditasi dengan terapi musik suara alam untuk menurunkan stres pada mahasiswa keperawatan di Yogyakarta. Tujuan penelitian ntuk mengetahui pengaruh meditasi dengan suara alam pada mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian quasi-experiment dengan pendekatan pre dan post-test nonequivalent control group. Sampel dipilih menggunakan teknik consecutive sampling dan dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing berjumlah 30 orang. Instrumen penelitian menggunakan DASS-42. Median skor stres pada kelompok perlakuan sebesar 11,00 pada pre-test sedangkan post-test sebesar 7,00. Di kelompok kontrol, median skor stres pre-test sebesar 10,00 dan median skor stres post-test sebesar 9,50. Uji Wilcoxon untuk menganalisis perbedaan skor stres pre dan post-test menghasilkan nilai p 0,000 di kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol menunjukkan nilai p 0,137. Meditasi menggunakan musik suara alam dapat menurunkan stres dan dapat menjadi terapi komplementer alternatif yang dapat dilakukan perawat. Kata kunci: meditasi, musik suara alam, stres, mahasiswa keperawatan MEDITATION WITH SOUND OF NATURE CAN REDUCE STRESS IN NURSING STUDENTSABSTRACTNursing students have a higher risk to experience stress than other medical students. Previously, there has never been any research regarding meditation using the sound of nature to reduce stress in nursing students in Yogyakarta.Research objective to determine the influence of meditation with the sound of nature to reduce stress in nursing students. This is quasi-experiment research with a pre and post-test nonequivalent control group design. The samples were selected using consecutive sampling and divided into two groups, each was 30 respondents. The research instrument used was DASS 42. The pre-test median stress score in the intervention group was 11.00, and the post-test score was 7.00. In the control group, the pre-test median score was 10.00, and the post-test score of 9.50. Wilcoxon test used to analyze the difference of stress score in the intervention group (p-value = 0.000), and the difference in stress score in the control group (p-value = 0.137). Meditation using the sound of nature can reduce stress in nursing students and can be an alternative complementary therapy for nurses. Keywords: meditation, the sound of nature, stress, nursing students


2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Wahyu Rima Agustin ◽  
T. Triyono ◽  
S. Setiyawan ◽  
Wahyuningsih Safitri

Pre oksigenasi atau pemberian oksigen yang adekuat sebelum dilakukan tindakan suction atau hisap lendir merupakan satu bagian yang penting. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan dan diobservasi adalah status hemodinamik pasien yang mencakup Mean Arteri Presure, heart rate, respiratori rate serta saturasi oksigen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pre oksigenasi terhadap status hemodinamik pasien yang terpasang endotracheal tube yang dilakukan tindakan suction.Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan metode one group pre test – post test. Teknik sampling menggunakan consecutive sampling sebanyak 44 pasien yang terpasang endotracheal tube dan dilakukan tindakan suction di ruang ICU Rumah Sakit Islam Klaten. Alat ukur penelitian ini menggunakan metode observasi langsung. Data yang terkumpul di lakukan uji normalitas menggunakan uji Shapiro wilk. Didapatkan data terdistribusi normal dengan p value lebih dari 0,05.Hasil penelitian dengan menggunakan paired sampel t-test menunjukan bahwa nilai p value < 0,05 yaitu untuk MAP 0,006, heart rate 0,022, respiratori rate 0,023 dan saturasi oksigen 0,001 yang artinya ada pengaruh pre oksigenasi terhadap status hemodinamik pasien yang terpasang endotracheal tube dengan tindakan suction di ruang ICU Rumah Sakit Islam Klaten.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 28-35
Author(s):  
Ignasia Yunita Sari

Kecacingan menginfeksi 24% penduduk dunia terutama pada anak-anak dan meningkatkan angka morbiditas. Salah satu intervensi mengatasi kecacingan adalah pemberian obat cacing. Motivasi orang tua diperlukan untuk keteraturan dalam pemberian obat cacing pada anak. Edukasi yang tepat diperlukan untuk meningkatkan motivasi orang tua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas edukasi kesehatan dengan metode audiovisual terhadap motivasi orang tua dalam memberikan obat cacing di SD Sanjaya Tritis Pakem. Metode penelitian dengan menggunakan quasi experiment dengan desain pre test and post test nonequivalent control group. Sampel sejumlah 64 dibagi menjadi 30 kelompok kontrol dan 34 kelompok intervensi. Kelompok kontrol diberikan edukasi dengan metode audiovisual dan kelompok kontrok dengan ceramah. Analisis data menggunakan wilcoxon test dan mann whitney test. Hasil penelitian menunjukkan edukasi kesehatan dengan metode audiovisual efektif dalam meningkatkan motivasi orang tua (p value 0,000). Tidak ada perbedaan keefektifan edukasi menggunakan metode audiovisual dan ceramah dalam meningkatkan motivasi orang tua (p value 0,225)


2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Isy Royhanaty ◽  
Boediarsih Boediarsih ◽  
Mualifah Mualifah

Latar Belakang. DMPA adalah kontrasepsi suntik hormonal yang banyak dipakai masyarakat, dengan salah satu efek samping adalah penurunan libido. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan menggunakan aromaterapi jasmine sambac. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengujicobakan aromaterapi jasmine sambac untuk meningkatkan libido pada akseptor suntik DMPA di PMB Aini Kabupaten Kudus. Metode. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan  desain one group pre-test and post-test without control. Sampel dalam penelitian ini adalah 16 akseptor suntik DMPA yang diambil dengan Teknik purposive. Responden menggunakan aromaterapi jasmine sambac dalam bentuk lilin pada malam hari menjelang tidur, dengan durasi 2,5 jam selama 14 hari. Tingkat libido diukur menggunakan kuesioner FSFI. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil. Rata-rata responden mengalami peningkatan total tingkat libido sebesar 15,8 point. Rata-rata peningkatan perdomain aspeknya adalah keinginan 2,3 point, gairah 2,5 point, lubrikasi 2,6 point, orgasme 2,8 point, kepuasan 2,5 point, dan nyeri 3,2 point. Hasil uji Wilcoxon didapatkan ada perbedaan yang signifikan pada tingkat libido total dan semua domain aspeknya (p value ≤ 0,05).  Kesimpulan. Aromaterapi jasmine sambac berpengaruh signifikan dalam meningkatkan total libido, termasuk 6 domain aspeknya, dimana rata-rata peningkatan yang paling banyak adalah pada domain nyeri, dan yang paling sedikit rata-rata peningkatnnya adalah pada domain gairah. Kata Kunci : aromaterapi, jasmine, libido ABSTRACT Background. DMPA is a hormonal injection contraceptive that is widely used by the community, with one of the side effects is a decrease in libido. One way to overcome this problem is to use jasmine sambac aromatherapy. Destination. Objective. To try out the aromatherapy jasmine sambac to increase libido in DMPA injection acceptors in PMB Aini, Kudus Regency. Method. This type of research is a quasi experiment with one group pre-test and post-test designs without control. The sample in this study were 16 DMPA injection acceptors taken by purposive technique. Respondents used jasmine sambac aromatherapy in the form of candles at night before bed, with a duration of 2.5 hours for 14 days. Libido level was measured using the FSFI questionnaire. Data analysis using the Wilcoxon test. Result. The average of respondents experienced an increase in the total level of libido by 15.8 points. The average increase in aspects per domain is 2.3 points of desire, 2.5 points of arousal, 2.6 points of lubrication, 2.8 points of orgasm, 2.5 points of satisfaction, and 3.2 points of pain. The results of the Wilcoxon test showed that there were significant differences in the level of total libido and all domain aspects (p value ≤ 0.05). Conclusion. Jasmine sambac aromatherapy has a significant effect in increasing total libido, including its 6 domain aspects, where the average increase is the most in the pain domain, and the least average increase is in the arousal domain. Keywords: aromatherapy, jasmine, libido


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document