Asuhan Keperawatan Keluarga Meningkatkan Kemandirian Merawat Penderita Tuberkulosis
Tuberkulosisi (TB) masih masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Karena pengobatan memerlukan waktu yang lama maka penderita TB Paru sangat memungkinkan mengalami stress yang cukup berat sehingga selain diperlukan pengobatan secara medis juga diperlukan dukungan sosial dari orang di sekitarnya maupun keluarga. Program pengendalian penyakit TB di Puskkesmas Gadingrejo hanya berfokus kepada pasien saja tanpa melibatkan secara maksimal anggota keluarga yang ada, sehingga hal ini semakin memperparah keadaan pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas pelaksanaan Askep Keluarga terhadap kemandirian keluarga dengan anggota keluarga penderita TB di wilayah kerja puskesmas Gadingrejo tahun 2014. Metode penelitian adalah kwantitatif dengan rancangan Pra Experimen pendekatan One Group Pretest Postest, alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengetahui tingkat kemandirian keluarga, analisis data dengan menggunakan uji Wilcoxon. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pelaksanaan Askep Keluarga terhadap kemandirian keluarga dengan anggota keluarga penderita the patient's condition. The purpose of this study was to determine the effectiveness of family nursing care to family independence TB dengan nilai Z hitung -3,450 dengan Z table (α=0.05) yaitu -1.96 sehingga Z hitung > Z table. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil ini juga dapat dijelaskan dari nilai Asymp.sig yaitu 0.000, artinya p value < α (0.000 <0.05). Diharapkan perawat puskesmas dapat menjalankan program Perkesmas sebagai program wajib terutama dalam melakukan pengobatan pasien TB sehingga keluarga akan secara mandiri dapat melakukan perawatan pada anggota keluarga yang terkena TB.